Kamis, 30 Mei 2013

Paris Kota Cintaku Part 8

~~ Gue ngangguk dan senyum. Dia menghela nafas. "Yaudah". Aldi tetep ngebersihin darah di hidung gue. Seneng punya orang yg masih. perhatian sm gue;"). Dia emang yg paling mengerti gue. "Sepertinya darahnya sudah berehenti". Kata aldi. Dia berdiri membuang tisu bercak darahnya ketempat sampah, trs ke kulkas dan gak lama duduk disamping gue. "Minum dulu". Dia ngasih segelas air putih. gue menerimanya. "Kalo km ky gitu lagi bilang sm aku jangan ditutupin kaya tadi..". Gue ngangguk. "..Sekarang kamu yg tanggung jawab adalah aku, ngerti?". Aldi mengangkat alis. Gue ngangguk. Dia senyum dan mengacak-ngacak rambut gue. "Bagus, istirahat sana". gue gak bisa ngomong apa-apa cuman nurutin kata-kata aldi. Skip sudah larut malam tp gue gak bisa tidur, hemm... Gue melihat langit2 dikamar ini. Gue masih kepikiran laki-laki tadi. Kenapa gelang dia sm kaya gelang gue?. Misteri yg aneh?!. Gue bangkit dari tempat tidur, meraih jaket dan mengambil kertas yg gue temukan tadi sore. "Harus telpon kenomor ini?!". Buru-buru gue ambil hp dan menekan nomor yg tertera pada bagian atas formulir ini. Ada nada sambung. Dan didetik kemudian ada yg mengangkat. "Hallo?". Suara seorang lelaki, pasti orang yg tadi nabrak gue. "Hallo?". Ucapnya sekali lagi untuk menyakinkan. "Em hallo". Jawab gue dengan gugup. "Ini iapa ya?". Gue mengigit bibir sesaat dan menjawab. "saya menemukan kertas yg anda jatuh kan tadi". Gue tau dari sebrang sana dia enang. "Ahh anda menemukan kertas itu?!". "Iya". "Syukurlah, terima kasih sudah menemukannya". Jawab dia dengan lembut. Entah knp gue jadi senyum-senyum gini. "Kapan saya bisa menbalikan kertas ini ke anda?". Tanya gue. "Besok, bisa? Anda kehotel saya saja". gue ngangguk2. "Bisa, alamat anda?". Dia menyebutkan alamat hotelnya. Eh ini kan alamat hotel yg harusnya gue tempatin dari pihak panitia. Dia apa peserta juga atau apa?. Hem.. Gue ngangguk. "Bsk siang saya akan ketempat anda". "Iya, terima kasih sekali lagi". "iya, kalo begitu selamat malam". "Malam". Jawabnya. Dan kita mengakhiri pembicaraan malam ini. Gue merasa seneng bgt!.

(Iqbaal part) fiuh! Untung ada yg nemuin kertas gue itu... Kalo gak matilah!. Gue sebagai ketua pameran ini agak ribet sih ya!. Tapi gak apa-apa. .hemmm... Oh ya 2 tahun lalu gue mulai merintis jalur photography, sempet ikut beberapa pameran seperti ini juga, dan lama kelamaan gue mulai terkenal, entah knp 2 bulan yg lalu gue mau jadi ketua panitia pameran ini. Mau gak mau sih ya?. Dan skrng gue lagi sibuk liat2 peserta pameran. Gue terpaku pada nama 'farah martariza'. Farah mana nih? Asalnya sih indonesia tp kan ya.. Yg namanya farah bnyk!. Bodolah. Gue memeriksa peserta lain. Hemm... Skrng gue malah gak fokus malah kepikiran nama farah itu. Gue kangen farah. gue memakai gelang 'kita' yg berwarna putih yg ia berikan gue dulu. Gue juga masih simpen foto, topi yg pernah ia berikan ke gue gak akan pernah gue buang pemberian dia walaupun gue rada sebel sm cewek bawel itu. Hem.. Bawel? Apa dia masih bawel seperti dulu?. apa sifat kekanakan dia masih sm seperti dahulu?. Gue geleng kepala. Ah! Sialan. Knp jadi mikirin ini?!. Gue harus fokus sm pekerjaan gue sekarang. Gue kembali melihat-lihat pekerjaan gue.

(Farah part) pagi! Emm... Masih sangat pagi tp gue udah mandi soalnya gue mau ketempat lelaki itu. Gue kabur diam-diam gak mau ngasih tau aldi kalo gue mau kehotel itu, kalo dikasih tau pasti dia gak bakal ngizinin". Gue melangkah dengan hati-hati untuk keluar dari tempat ini. Gue yakin aldi masih tidur. Gue sudah memegang gagang bakal ngizinin". Gue melangkah dengan hati-hati untuk keluar dari tempat ini. Gue yakin aldi masih tidur. Gue sudah memegang gagang didpn dada. "Mau kemana pagi-pagi gini far?". Gue mendekati aldi. "Gini kemarin aku menemukan kertas gitu, nah skrng aku mau membalikkan kertas ini kepemiliknya". "Dimana ? Memangnya kamu tau alamatnya?". Gue mengasih secarik kertas yg berisi alamat lelaki itu "yasudah, aku mandi dulu, aku temenin km kesana". Aldi jalan beberapa langkah. "Gak usah". Tbtb gue ngomong. Aldi berenti jalan dan menoleh kearah gue. "Apanya yg gak usah?". Dia mengangkat alis. Gue senyum memberanikan diri untuk melihat mata aldi. "Km gak usah nemenin aku ketempat itu, aku bisa sendiri". Aldi tergelak. "Gak! Aku gak boleh km pergi sendirian, kalo tersesat gimana?". Gue geleng kepala. "Enggak bakal di, aku bawa hp dan uang kok, kalo ada apa-apa aku bisa langsung telpon kamu kan?". Aldi diem sejenak. "tapi far..". Gue merajuk. "Please di sekali ini aja, ya?". Aldi menatap gue. "Aku bukan anak kecil lagi aldi". Nada suara gue memohon. dia mengalah. "Yasudah tp janji kalo ada apa-apa langsung telpon aku?". Gue senyum dengan bahagia. "Janji!". Dia ikut senyum. Gue peluk aldi. "Makasih bgt ya!". Aldi membeku. Gue lepas pelukannya. "Aku pergi dulu bye!". "Bye, hati-hati ya". Gue ngangguk. "Iya". gue melangkah keluar ke apartemen yg tingkat nya mungkin 25 lantai. Gue menaiki taksi. Ngasih alamat itu kesupir taksinya. Dan taksi pun mulai jalan. Dan skrng gue udah didepan hotel itu, hotel yg ditempatib pemilik kertas ini. Gue memasuki hotel itu. dia bilang kemarin lantai 2 dab kamarnya nomor 48. Gue udah dilantai dua, dan sedang mencari pintu yg bernomorkan '48'. Nah ini dia!!. gue pencet bel yg ada ditembok(?). Gue memunggungi pintu, Sambil menunggu penghuninya keluar gue, melihat-lihat hotel ini, bagus juga!. terdengar suara pintu yg terbuka. "Siapa ya?". Suara nya serak karena bangun tidur. Gue menoleh kebelakang. "Saya....." Gue terpanah melihat lelaki ini. Dia mirip...mirip siapa ya?. Siapa sih?! Ah!. Matanya masih sayup-sayup, rambutnga berantakan, kantung matanya besar. Deg!. Seketika gue keinget iqbaal 3 tahun lalu diparis saat dia meminjam sikat gigi&pasta ke gue. "Kamu....mirip....". gila! Dia siapa?. Kenapa tiba-tiba gue jadi amnesia gini?. Dia masih sepenuhnya belum sadar. "Ah! Pasti km yg mau membalikan kertas aya kan, ayo masuk". Suaranya sangat serak, dia mempersilahkan gue masuk. Gue masuk dia jalan diblkng gue. Gue lihat hotel dia sangt berantakan. Knp sih lelaki itu tidak pernah rapih?. "Maaf, agak berantakan, aku kekamar mandi sebentar ya?". Gue ngangguk. "makasih yaud----". Dia menatap gue kaget. "Farah?! Kok--". Dia bingung gitu. Gue menyipitkan mata. "Km iqbaal bukan?". Tanya gue. karena gue melihat dia memakai gelang berwarna putih. dia mengangguk. "Kok kamu bisa..Jadi yg kemarin nabrak dan nelpon aku itu kamu?". gue cuman ngangguk. "kok kita...aku.. Kenapa bisa...". Iqbaal ky masih bingung. Gue menatap iqbaal. "Sebentar aku ambil minun dulu". gak lama dia balik lg sambil bw air sirup. "Diminum". Kata dia. Gue ngangguk. Hening. "Gak nyangka". Kata iqbaal. Gue ketawa kecil. "gak ada yg gak nyangka kalih hehe". Gue ketawa, dia ikut ketawa. "Ternyata feeling aku bener, farah photographer yg berasal dari indonesia itu kamu". Kata iqbaal sambil menatap gue jail. "Gak percaya cewek kekanakan ky km bisa jadi photographer yg handal". what?! Dia merendahkan harga diri gue banget?!. Gue mendegus. "So?. what about you now? Knp jadi panitia photographer, setau ku kamu gak suka photography, you know lah?!". "Ya semenjak kamu....ngasih kado secara diem-diem ke tas aku, km ngasih foto 'kita' hhehe, aku jadi tertarik". Dia senyum kecil. "Ternyata kado aku itu bermanfaat juga ya?". kita berdua sama-sama ketawa. "and what about you? Masih suka berkomunikasi sama cowok kacamata itu?". "Masih! Malah aku tinggal di apartemen dia". Iqbaal kaget. "Kalian udah....". Gue geleng kepala, "belum, aku blm menikah". Iqbaal menghela napas. "Kirain". "oh ya?!" Kata gue. Gue membuka tas dan merogohnya. "Ini kertasnya baal". Gue ngasih kertas ke iqbaal, ia mengambilnya. "Makasih". "emmm...kayanya aku harus pulang deh". "Knp buru-buru bgt?". Kata iqbaal, nada bicaranya kecewa. "Aldi pasti gak bolehin aku terlalu lama keluar". Dia manggut2. "Mau aku anterin sampe apartemen aldi?". Gue geleng kepala. "Gak usah, aku bisa pulang sendiri. kok baal". "Yaudah aku anterin sampai dilobby ya?". Knp dia maksa bgt sih?. "Yaudah deh". "Bentar aku ganti baju dulu". Gue ngangguk. gak lama dia balik lagi. Gila ganteng bgt!. Sampe-sampe gue gak bisa kedip. "Kenapa ganteng ya?pasti dong!". Gue memutar bola mata. "ya ganteng". Jawab gue acuh. "Yaudah yuk!". Dia narik pergelangan gue. Kita udah dilorong hotel menuju lift. Gue melihat tangan gue dan dia bagian kanan. Kita sama-sama memakai gelang berwarna putih. Ah! Seneng bgt. Skrng kita udah didalam lift, iqbaal menekan angka 1. Sekarang ia menatap gue dengan senyum. "Sekarang gak bawel ya? Tapi aku lihat km agak cantik, agak ya jangan geer". Gue ketawa kecil. "Kalo mau bilang cantik, bilang aja gak usah geer". Dia mendegus. "Langsung pede gitu ya far?". Gue ketawa. Dia ketawa. "kapan-kapan aku boleh dong ketempat kamu?". Gue ngangguk. "Boleh aja, tp harus izin dulu ke aldi". Dia mendesah. "Knp aldi terus? coba aku tanya kamu...". Gue menatap iqbaal dan mengangkat alis. "...kalo kita berkencan/berpacaran apa km harus izin dulu ke aldi?". gue nelen ludah, iqbaal masih menatap gue lekat. "Ya.....tergantung". Dia ngangkat alis. "Tergantung apanya?". Gue ketawa kecil. "tergantung diajak kencan nya kemana dan berpacarannya seperti apa?". Muka dia berubah datar. "Emang nya kalo mau ajak kencan yg jiwa kekanakan ky km sangat susah". Gue pukul lengan iqbaal. "Aku udah besar tau!". "Terus knp harus minta izin ke aldi?". dia menantang gue dengan pertayaan yg susah. "Ya aldi itu kan....". "Apa?". Tbtb dia berbicara. "Ya itu....". Tbtb pintu lift terbuka.buru-buru gue tarik tangan iqbaal. "Ayo ah!". Dia cuman ngikutin perintah gue, sampai luar hotel. Gue masuk taksi. "Hati-hati dijalan". ucapnya lembut. Membuat gue seketika jantungan, knp dia yg DULU dan SEKARANG berbeda? Hemm. Gue ngangguk. "Bye". "Bye". Taksi.. pun berjalan meninggalkan hotel itu. Skip gue udah masuk kedalam kamar apartemen aldi, kok sepi ya?. "Aldi?". Gue liat kesekelilingapartemen tapi aldi gak ada, ya mungkin dia keluar. Gue duduk disofa dan nonton tv. Gue gak fokus sm tv malah kepikiran ucapan iqbaal tadi. '...kalo kita berkencan/berpacaran apa km harus izin dulu ke aldi?'. Apa maksudnya?. Gue juga masih aneh sm sifat dia. terdengar suara pintu terbuka. Aldi. "Farah?". Gue senyum. "Hai di". Dia duduk disamping gue. "Ternyata udah pulang, kebetulan tadi aku beli makanan, ayo kita makan". Dia narik tangan gue. Kita sudah dimeja makan. Kak aldi menyiapkan makanan. Gue melihati sambil tersenyum. Sekarang ia menatap gue. "Gimana kamu udah balikin keorangnya?". Gue ngangguk sambil senyum. "Kamu tau di ternyata pemilik kertas itu iqbaal". Aldi memberhentikan pekerjaan nya dan menoleh ke gue. "Iqbaal? Iqbaal mana?". "Masa kamu lupa sih, iqbaal loh yg temen satu group aku pas tour diparis". Aldi manggut2. "Oh dia, km ketemu sm dia?". "He'eh". Aldi senyum sinis. gak nyangka km ketemu sm cowok itu lagi". "Ya aku sm iqbaal jg ngomong ky gitu apalagi...". Dia masih tetap melihat gue dengan lekat. "...kalo ada bastian juga, seneng bgt rasanya!.". "Siapa bastian?". Dia mikir sebentar trs ngangguk. "Oh cowok kribo itu?". "He'eh". aldi ngelanjutin lg siapin makanan. "Bastian itu kaya kamu di, perhatian, care bgt sm aku". Skrng makanan kesukaan gue udah didpn mata. "udah makan dulu, ceritanya nanti lagi". Gue ngangguk dan mulai makan hehe. Saat makan begini biasa nya ada perbicangan dan itu selalu aldi yg memulai. Apa dia marah?. "Aldi?". Dia natep gue tajam. "Kalo lagi makan gak boleh ngomong". Gue ngangguk, kita balik makan lagi. Hening. Saat selesai makan pun dia langsung masuk kekamar tanpa bicara sedikitpun. Dia marah?! Apa masalahnya?. dan sampai pagi pun ia tetap tidak mau berbicara sm gue. Skrng kita lagi sarapan pagi. Raut muka aldi gak bersahabat banget. "Maaf di, aku tau kamu marah?". Skrng ia menatap gue. "Kamu pernah aku kasih tau kan, kalo aku benci sm iqbaal". Gue ngangguk. "Jangan pernah sebut nama itu lagi didpn aku". Gue nelen ludah, dia dingin bgt. Dia berdiri. "Aku mau keluar dulu". Dia jalan, gue ikutin jalan diblkng aldi. Dia buka pintu dan betapa kaget nya ternyata saat aldi membuka pintu ada iqbaal yg lagi diem sambil ngeliatin pintu. "Hai far". Iqbaal menyapa gue. "Hai baal". Jawab gue sambil senyum. Aldi menatap tajam gue dan iqbaal. "Hai di udah lam---". aldi langsung jalan, pundak aldi menabrak pundak iqbaal sampai iqbaal mundur beberapa langkah. Punggung aldi sudah menghilang. "masuk baal?". Dia ngangguk. Kita berdua duduk disofa. "Mau minum apa?". "Gak usah, emm aldi knp sih tadi?". Gue ngangkat bahu. "aku aja gak tau". Dia ngangguk. "Emm.. Mau ngapain km kesini?". "Mau ajak kamu jalan mau kan?". Gue nunduk. Ah gila!><. "Knp? Kok diam?mau kan far?". Gue ngangguk. "Tunggu sebentar ya aku mau ganti baju dahulu". "Iya".

(Iqbaal part) setelah beberapa menit. "Yuk". tbtb ada suara farah, gue noleh kedia. Dia cantik bgt. Dress warna putih, bando putih, flatshoes pink, bibir mungilnya pun dihiasi lipstick warna pink. "Knp? Cantik kan? Cantik dong!". Skrng ia menatap gue dengan angkuh. Kaya gue kemarin haha. Gue mendegus. "iya tp....tetep tampang muka km aja ky anak kecil!". "Biarin wlee!". Kita berdua ketawa. "Yuk ah, lama nih km baal". "Iya-iya". kita udah dijalan. "Kita mau kemana?". Tanya dia. Gue senyum. "Emmm...kemana ya?". Gue mikir sesaat. "Ah gimana kalo kita ke tuileries garden aja?kita beli balon terus terbangin bareng2". Dia menyipitkan mata. "Kok skrng jadi km yg kaya anak kecil sih". "knp gak boleh?". "Terserah lah". Kita naik taksi dan beberapa menit kemudian sampai di tuileries garden.

 (Farah part). "Mau nanya boleh far?". Kata dia sambil menghadap gue. Gue ngangguk. "Boleh aja kok". Kita lagi ngelilingin tuileries garden. "Apa kamu masih mengangap aldi itu pacar km?". "Menurutmu?apa aku mengangap seperti itu juga?". Tanya gue balik. Dia ngangguk2 gak jelas. Gue senyum. "aldi itu menurutku seperti malaikat, disaat aku butuh dia selalu ada, dia juga selalu membuat aku bahagia, tp ntah knp dia jadi marah sm aku, dia gak pernah menatap aku tajam. Dia marah saat aku menyebut nama kamu baal". Gue nunduk. "Dia marah? Berarti dia masih ada rasa ya....hem. Berarti saingan aku masih ada ya?". Dia diem, gue diem. "Aldi itu masih sayang sama kamu". Tbtb iqbaal berbicara. "Apa ia benar dia masih sayang aku?". "He'eh". "Apa km masih sayang sm dia far?". Muka iqbaal kecewa. Gue geleng kepala. "Aku gak tau, gak tau apa aku masih sayang sm dia, aku aja bingung sm perasaan ku sendiri". "Menurutmu apa ada orang lain yg bisa membuatmu bahagia selain aldi?". Dia nanya apa?. "Ya aku yakin sih ada tp aku belum tau itu siapa". Jawab gue sambil senyum terpaksa. "Kok jadi melow galau gini yah? Hahaha". Kata iqbaal sambil ketawa, Gue ikut ketawa. "Ayo kita beli balonnya skrng?!". Iqbaal narik tangan gue. Udah sampai dipenjual balon disekitar tuileries garden. "Tunggu sini ya". Gue ngangguk. tbtb ada telpon dari....aldi. Gue ngangkat. "Halo al--". "Kamu sekarang harus pulang!". Tbtb aldi motong pembicaraan gue. Suara dia ngebentak gue. "Tapi di aku---". "Gak usah tapi-tapian, Aku tau km sm cowok brengsek itu..". What?!. Dia...jahat bgt. "..aku tunggu kamu dirumah!". "Ya aku kan---". Sambungan telpon terputus. "Halo di?!aldi?!". Ah! Sial. Gue nutup telpon. "Nih balonnya". gue nerima dengan senyum. "Ayo tulis keinginan masing-masing!". Gue ngangguk. Gue nulis disurat itu 'kalo ia jodoh ku dekatkanlah kalo bukan jauhkanlah. Aku bingung dengan 2 orang yg kucintai ini'. "Udah far?". "Udah!". "Ayo terbangin, 1 2 3!!". Balon milik kita terbang keangkasa. Gue gak mau pulang dulu! Gue masih mau sana iqbaal! Biarin aldi mau marah ky apa sm gue, gue gak mau saat Gue dan iqbaal lagi seperti ini, aldi bakal merusak segalanya, gue juga gak mau aldi pergi dari kehidupan gue begitu aja. Jadi gue Harus ngapain?!. "Far kok bengong sih?". Iqbaal membuyarkan lamunan gue. "Eh enggak kok". Dia senyum. Ganteng bgt!. "Beli es krim Yuk?!". Ajaknya. Gue ngangguk. Dan kita jalan kepenjual eskrim. "Rasa apa far?". "Terserah". Dia ngangguk dan ngomong sm penjualnya. "eskrim kamu". Dia menyodorkan eskrim, sambil senyum. Gue mengambilnya. "Makasih". Dia sempet diem trs menatap gue. "Kenapa?". Kata Gue sambil menatapnya aneh. "Enggak kok..". Iqbaal senyum malu-malu gitu. "...kita makan eskrimnya disana yuk!". Lanjutnya bicara. kita udah duduk ditaman, penuh dengan orang yg mondar-mandir, dan sibuk mengobrol. Suasana enak buat nenangin diri!. Hemm:").

skip sekarang udah jam 7malam waktu paris, seru bgt dari tadi pagi sm iqbaal jalan-jalan huhu:3. Gue dan iqbaal udah didalam lift Menuju lantai 14, dimana kamar apartemen aldi berada. Hening. Gue sama iqbaal cuman tatap-tatapan satu sama lain. "Em..far?". iya?". Jawab gue dengan tenang, padahal jantung gue berdegup dengan cepat. "Emm...ya aku bingung sih ya, harus ngomong kaya apa tp pa kamu mau berkencan dengan ku besok?". Seketika dunia gue seperti berhenti. Gue gak percaya sm yg iqbaal bilang tadi. Yaampun?!. gue rasanya pengen nangis. "Apa kamu serius?". Tanya gue hati-hati. Dia mengangguk. "Serius, maukan?". Tanya dia dengan muka berharap. gue diem, bingung harus jawab apa-_-. "Knp apa karena aldi? Nanti aku yg minta izin ke dia". Gue langsung geleng kepala dan mainin tangan diudar yg artinya tidak. "Bukan! Bukan karena itu. Aku cuman gak yakin aja kamu ajak aku kencan. Aku senang bgt! Seneng!". gue senyum dengan sangat kepaksa. "Baguslah kalo kamu seneng". Gue ngangguk dan ngeliatin iqbaal. "Naksir ya?Ngeliatin terus daritadi". gue mendegus geli. "Langsung pede gitu ya grgr ajak kencannya diterima". Dia ketawa. "Kamu tau?". Di berhenti ketawa dan menatap gue. apa?". Jawab gue. "Aku baru pertama kali mengajak perempuan kencan hahaha". "Serius?! Hem... Single teyus ya?kaciann". Gue nepuk2 pipi iqbaal pelan. "Kacian bgt sih, cowok satu ini, oh jadi pelampiasan single km ke aku?". Gue menjauh tangan gue dari pipi iqbaal dan mengakat alis. "Bukan pelampiasan tp karena terpaksa haha". Gue menyipitkan mata. "Oh gitu oke fine?!". Jawab gue dengan ketus. gue membuang muka dari iqbaal. Tbtb dia ngambil kedua tangan gue. Gue menatap tangan sesaat dan lalu menatap iqbaal. "Maaf, aku hanya bercanda". Trs dis ngusap pipi gue. Gue gak bisa nafas!. Jantung gue berdegup cepat. "Maaf, farah, aku mencintaimu karena tulus bukan karena pelampiasan atau apapun". Gue menarik tangan dari tangan iqbaal. "Gombal!!" Dia ketawa. "Siapa yg gombal?itu tulus dari hati". Dia ngewink. gila!. "Nyebelin!". Gue pukul lengan iqbaal. "Cowok yg kamu sebelin ini, cowok yg kamu cintai haha". kita berdua ketawa. Pintu lift terbuka. "Eh!". Dia menata gue aneh. "Hehe km anterin aku sampai sini aja". "Gak apa nih?". "He'eh". "yaudah kalo gitu, bsk aku telpon km tempat kita dinner". Gue ngangguk. "Bye". "Bye. Love u". Kata dia. What?!. Pas gue mau noleh pintu lift udah ketutup. Huahh!!. Seneng ih:3. Kapan lagi coba diajak jalan dari pagi sampai malam, eh bsk nya diajak kencan!. gue emang cewek yg paling lucky!. Gue jalan menuju kamar apart aldi. Jangan seneng dulu, pasti aldi marah!. Gimana nih?. Pasrahlah. gue mengetuk pintu. Pintu terbuka. Aldi, dia senyum. Aldi masuk duluan, gue diblkng nya. Huh! Dikirain bakal dimarahin. "Duduk". katanya sambil melihat gue dengan tajam. Gue gak duduk malah liatin aldi gak percaya. "Duduk!!". Dia ngebentak gue. Akhirnya gue duduk disofa. "Bukannya tadi aku suruh kamu pulang?! Knp gak pulang-pulang?!. Aku nunggu kamu tau! Km malah asik-asikan sm cowo itu?!". Gue menghela napas panjang. "Apa km gak nyadar kalo aku... akucemburu?!". Lanjutnya. Gue menatapnya. "Hatiku sakit melihat kamu sm dia". "Hatiku jauh lebih sakit! Saat kamu ngebentak aku! Dulu kamu...". Gue pengen nangis. "...ah! Aku benci sm kamu di!". gue pergi kekamar dan nutup pintu dengan kasar. Gue nangis disamping tempat tidur dengan memeluk kedua kaki dan menundukan kepala. "aldi jahat! Aldi berubah bukan kaya aldi dulu lagi!". Ucap gue dalam hati. Ada ketokan pintu. Aldi skrng dia udah disamping gue. .kepengin sendiri!. Stay away from me!". Dia geleng. "Will not! Sorry". Gue nangis. Dia meluk gue. Hemm.. Skrng gue harus apa?. hampir sejam gue nangis. "Udah dong far, jangan nangis". Bujuk aldi. Gue tetep nangis sampe sesegukkan(?). "Tuhkan! Apa yg ku bilang km mimisan". Aldi pergi, gak lama balik lg bawa tisu. "Dielap dulu darahnya". Gue diem, trs ia megang dagu gue, dan mulai bersihin darah dihidung gue. "Jangan nangis lagi, makin banyak km mikir, makin banyak darah yg keluar dari hidung kamu". Dia masih sibuk sm darah gue. "Tapi kamu janji dulu sm aku?". Dia menatap gue. Mata gue dan dia sangat dekat!. "Janji apa?". Jawabnya. "Janji kalo kamu gak ngebentak aku lagi. Bisa?". Dia mengangguk, tanpa pikir panjang gue memeluknya. "Aku kangen kamu yang dulu di!. Kangen saat km nyapa aku dipagi hari, kangen perhatian kamu, apapun yang kamu lakukan aku kangen!!". Gue mempererat pelukan, aldi balespelukan gue dan membelai rambut gue. "Me too princess, aku janji bakal ngejagain kamu, bakal memperlakukan kamu layaknya putri dalam kerajaan, tepatnya kerajaan ku!". Gue melepas pelukan, dan tersenyum tipis. Dia mengapus airmata gue. "Gitu dong, aku suka kamu saat tersenyum, terlihat sangat cantik". Gue kembali tersenyum tipis. "Aku suka saat kamu memujiku". Dia mengangguk. "Tidur a, aku temenin kamu tidur kok disini". Gue ngangguk dan berbaring ditempat tidur. Aldi memakaikan gue selimut. "Good night aldi". "good night princess". Dia beranjak dari tepi ranjang gue dan duduk disofa deket jendela apartemen. Dan pada saat gue membuka mata semua telah terang benderang. Gue kucek-kucek mata. Melihat sekeliling kamar, aldi gak ada. Apa mungkin diluar?. Hem. Gue beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar. ternyata ada aldi diruang makan. "Morning". Sapa gue kealdi. "Morning princess". Jawabnya. sarapan dulu far". Dia menghampiri gue dan mengajak gue duduk dimeja makan. "Mau sarapan apa?sereal atau roti selai?". Gue ketawa kecil. "Hihi kamu lucu banget! Aku suka kamu kaya gini". Gue menatap aldi jail. Dia nyegir. "Hehe aku juga suka kamu, malah cinta". "jadi kamu mau sarapan apa sayang?". What?! Sayang?! Atas hak apa dia memanggil gue dengan kata 'sayang'. Huh!. Gue senyum kepaksa terserah kamu aja deh". Gue diem aja. Aldi menyiapkan roti dengan selai. Gue emang masih sayang sama aldi tapi bukan sayang kaya dulu, sayangnya itu beda. Gue mengangap aldi itu hanya kakak gue itu saja, serius. "Nih". Aldi menyodorkan roti isi selai coklat. kalo gue jujur sm aldi gue udah gak cinta lagi sm dia, dia bakal kaya gimana ya?. "Kok bengong sih princess?". Aldi membangunkan lamunan gue. "Eh iya, makasih". Gue ambil roti ditangan aldi dan melahapnya. "Oh ya di". Tanya gue sambil menguyah makanan. "Iya?". awab aldi dan skrng menatap gue. "Nanti malam aku boleh keluar?". "Keluar?malam-malam?". Dia mengerutkan kening, gue ngangguk. "he'eh". "No! Buat apa keluar malam-malam begitu?". Tanya aldi dengan nada lembut. "Ada yg mengajak ku dinner nanti malam hihi". "siapa?!..emm..". Gue noleh kealdi. "..siapa yg mengajak km makan malam?". Gue ketawa. "Iqbaal, lucu ya? Padahal dulu dia ngeselin bgt, eh skrng dia ngajak aku dinner bareng". Gue senyum-senyum sendiri. "Iqbaal?! Gak boleh, batalin rencana itu farah". "Loh kamu kok begitu sih?". "Pokoknya gak boleh, nanti malam aku gak bolehin kamu keluar". "Aldi?! Memangnya salah kalo aku keluar m iqbaal?". "Sangat salah! Pokoknya gak boleh okey". "Bolehin dong di, please, pleaseeee!!". Dia geleng kepala. "Gak bo-leh". "yaudah kalo begitu aku bakal nangis terus, biar aja aku mimisan!". Ucap gue sambil natep sinis aldi. "Jangan gitu dong farah". "biarin!". Dia mikir sejenak. "Ah! Gini aja..". Gue menatap aldi. "..km boleh keluar nanti malam tp aku harus ikut km dinner. Gimana?". gue melotot, kaget. "Kamu ikut? Kan aku lg ngedate masa kamu ikut huh! Ngerusak suasana tau! Gak deh". Aldi manggut2. "Yaudah kalo kamu gak mau, berarti aku gak ngizinin kamu keluar nanti malam". "Aldi jahat!". Gue Lari kekamar. Ninggalin aldi dimeja makan. Huh!!. "farah". "Apalagi?!". "Kamu gak lagi nangiskan princess?". "Aku nangis!". Gue gak nangis kok cuman bohong, biar aldi setujuin ue keluar nanti malam. "Jangan nangis, nanti kamu mimisan". "Makanya kamu biarin aku keluar dong nanti malam!". Akhirnya gue.....

tunggu paris kota cintaku part 9 ya!. maaf kalo typo^^

2 komentar: