Jumat, 20 Desember 2013

Especially For You

Gue tersenyum canggung. "Hai". Ia menatap gue dengan dingin. "Kamu tadi malam...". "Aku mau ambil layout yg kemaren aku suruh ke kamu". Ia memotong pembicaraan gue, ia masih menatap gue dingin, menunggu. Gue mengambil kertas layout dimap lalu mengasihkannya. Setelah dikasih Aldi langsung keruangannya. Ihhh dia marah sama gue!. Gue berjalan keruangannya, lalu masuk begitu aja.

Gue lihat dia sedang dirak-rak besi, entah mencari apa. Aldi menoleh ke gue."Apa kamu gak punya sopan santun? Sebelum masuk ketuk pintu dahulu, aku ini bos kamu". Katanya. Gue duduk disofa. "Bisa kita bicara?". Kata gue, dia melihat gue sesaat lalu kembali melakukan aktivitasnya. "Aku sibuk". Gue menghela nafas. "Aku benar-benar gak tau kalau tadi malam kamu...".

"Cowok mana yang gak cemburu lihat ceweknya jalan dengan orang lain". Ia memotong pembicaraa gue dan menatap gue.

"Aku..."

"Berita kamu dan iqbaal udah kesebar diberita online tadi pagi.  Did you know that?".

Gue kaget sambil menatapnya, aldi tertawa meremahkan. "Aku tau knp kamu lebih memilih iqbaal daripada aku, dia kan artis jadi kamu bisa terkenal karena dia". Gue menatapnya gak percaya. "Ini semua salah paham!". Kata gue dengan nada tinggi. "Oh ya? Kenapa kalian harus berpengangan tangan?".

Gue menahan emosi. "Kalau aku cerita dulu pasti kamu mengerti".

"Kamu bisa keluar dari ruanganku sebelum aku benar-benar semakin emosi". Jawabnya, matanya merah menahan emosi sama seperti gue.

"Tapi aldi...". Ucap gue memelas

"Keluar! Kamu tau arti bahasa indonesianya KELUAR? HAH?!". Jawabnya dengan emosi, gue menatapnya gak percaya lalu keluar ruangan itu dengan menangis dikubikel.

"Baru kemaren baikkan sekarang marahan lagi". Itu suara Olivia. Gue menghapus air mata dan menatapnya. Dia tersenyum ke gue. "Gue tau kok kalian berantem karena apa". Oliv mengeluarkan hp lalu gak lama mengasihkan hpnya ke gue. "Ini elo kan sama iqbaal di PIM?". Gue kaget lalu membaca artikel salah satu berita online wanita tersebut.

''' IQBAAL DHIAFAKHRI AND HIS NEW GIRLFRIEND


Tidak pernah dikabarkan dekat dengan siapa-siapapun, kali ini iqbaal dekat dengan wanita cantik yang ia tidak ingin namanya diketahui publik pada kemaren malam di salah satu mall Jakarta. Iqbaal dan wanita itu sangat keliatan bahagia, sesekali mereka berpegangan tangan dan tertawa. Ketika di konfirmasikan oleh wartawan iqbaal hanya tertawa dan menjawab "she's just my friend, kita gak ada hubungan apa-apa kok".

Dan saat ditanya siapa nama wanita tersebut iqbaal tersenyum "haha mbak gak usah tanya itu deh, mending tanya yang lain". Iqbaal terkesan ingin menutupi pasangannya itu dari media. Jadi siapa pasangan baru iqbaal itu? '''


Saat gue melihat kebawah ada foto gue dan iqbaal berpegangan tangan dan ia menaruh atas tangannya di kepala gue. Huh! Yatuhan.... Susah ya memang kalau dekat artis paling ganteng seinterio dunia. Hhh....-_-

Gue mengasihkan kembali hp ke Oliv. "Jadi betul itu elo?", tanya nya . Gue mengangguk. "Tadi malam kita nonton terus makan bareng, gue gak tau kalau aldi juga ngajak makan malem, tadi lo denger kan betapa marahnya dia?". Oliv mengangguk. "Gue gak pernah liat bos semarah itu". Gue tersenyum pahit. Hp gue berdering, gue mengambilnya dan melihat siapa nama yang tertera disitu.

Iqbaal calling...📞

Gue mengangkatnya.

"Ya?".

"Mau makan siang bareng aku?. Aku ada didepan kantor kamu nih".

"Gimana ya?".

"Kamu jadi takut deket aku ya gara-gara berita itu?".

"Hah? Emmm... Aldi marah sama aku gara-gara berita itu".

"Maaf aku gak bermaksud membuat hubungan kalian rusak".

"bukan salah kamu. Kamu ada dimana?".

"Aku ada diparkiran deket pos satpam". Katanya.

"Okey aku kesana tunggu ya". Iqbaal menutup sambungan telpon.

"Oh jadi selama ini lo dan iqbaal sering makan siang bareng? Kenapa lo gak pernah ngajak gue?". Kata Oliv, gue mendengus. "Harus ya gue kasih tau elo". Oliv tertawa.

 "Gue anterin lo sampai parkiran ya?" Katanya membuat alis gue naik.   "Gue pengen liat langsung seganteng apa sih iqbaal dhiafakhri".  Gue tertawa lalu turun kebawah.

Diparkiran, gue lihat iqbaal didepan mobilnya sambil tersenyum. Gue dan Oliv mendekat.

"Oh ya baal kenalin, ini Oliv temen aku". Oliv dan iqbaal berjabatan tangan. "Oliv". "Iq..". "Gue tau kalih siapa elo, iqbaal dhiafakhri artis paling ganteng diindonesia". Iqbaal terkekeh "bisa aja lo liv". Gue juga ikut terkekeh. "Oliv juga mau ikut makan bareng kita?". Tawar iqbaal. Oliv menggeleng. "Enggak. Gue cuman mau nganterin lea". Iqbaal mengangguk. "Mari". Kata iqbaal masuk kemobilnya. Oliv berbisik ke gue. "Aslinya lebih ganteng le! Sumpah gue lemes banget pas jabatan tangan tadi sama dia". Katanya, gue tertawa kecil. "Yehh elo. Gue duluan ya bye". Lalu membuka pintu mobil

(Aldi part) gue lihat Oliv menuju lift, gue memanggil dan menghampirinya

"Lea mana? Dia gak makan siang bareng kamu?".

"Enggak pak, tadi lea makan bareng siang sama...". Oliv memberhentikan ucapnya. "Sama siapa?". Oliv tersenyum. "Sama iqbaal". Gue hanya diam. "Mari pak saya ke atas dulu". Kata oliv, gue mengangguk.

Lea! Aku gak akan maafin kamu!. Nafsu makan gue turun, akhirnya gue balik ke ruangan lagi.

"Aldi sayang". Tiba-tiba tania masuk dan memeluk gue dari belakang.

"Ngapain sih lo kesini lagi? Dan berhenti menyebut nama gue dengan embel-embel sayang". Jawab gue dengan ketus. Tania mengelus pipi gue.

"Kamu udah tau berita iqbaal sama lea? Aku denger dia pacaran sm iqbaal. Dan kamu? Uhhh... Cuman jadi bahan pelampiasannya aja". Gue menahan emosi. "Berhenti menyebut nama lea! Gue gak mau ya tan nanti saat meeting mood gue hancur gara-gara elo". Tania menatap aldi meremehkan. "Aku hanya memberitahu kamu, kalau dia deketin kamu ada alasan lain bukan karena alasan cinta". Gue menatap tania tajam. "Lebih baik lo keluar dari ruangan gue! Cepet Keluar!". Tania keluar dengan kesal. Gue menaruh kacamata dimeja lalu mengusap wajah. 'Hhhh... Le ada apa dengan kamu sih? Aku bingung sama perasaan kamu ke aku'

(Lea part)

Aldi masih marah dan gue hari ini benar-benar merasa gak enak badan tetapi tetap gue paksa untuk masuk kerja.

"Gue ke pak didit dulu mau ngasih berkas-berkas proyek besok. Lo mau tunggu disini atau lobby?". Tanyanya. "Disini aja". Jawab gue. "Eh bentar liv, kok gue gak liat pak bos sih akhir-akhir ini?". Pertayaan gue membuat oliv berhenti jalan dan menoleh ke arah gue. "Ke thailand ada proyek disana kalo gak salah sih 2minggu". Gue hanya mengangguk, Oliv kembali jalan. 2 minggu ke thailand dan gak bilang ke gue sama sekali?. Gue mikir sudah berapa hari kita gak saling bicara? ah! Tepat Hari ke-4 kita marahan. Ish aldi kamu nyebelin banget sih!. Kepala gue berdenyut hebat, kaki gue lemes bgt. Yatuhan. Gue merasa semuanya benar-benar buyar dan lama-lama menjadi hitam gelap.


~~~~

Gue menghirup bau khas rumah sakit. Saat membuka mata, gue melihat wajah khawatir Oliv. "Le lo udah sadar?". Gue hanya mengangguk. "Gila ya lo mau buat gue mati garagara jantungan apa?. Pas gue balik setelah ngasih proyek ke pak didit, gue udah liat lo geletak gitu dilantai. Gue panik bgt tau!". Gue hanya tersenyum. "Maaf ya gue nyusahin elo liv". "Gue sm indra langsung bawa lo ke rumah sakit. Makanya Kalo lagi sakit jangan dipaksa masuk kerja, jadinya gini kan". Oliv mengoceh kesel. Gue hanya tersenyum.

~~~

Hari ini gue gak masuk kerja karena sakit saat gue ingin melihat jam disamping tempat tidur, betapa kagetnya gue melihat aldi disofa sedang tetidur pulas. Aldi disini?! Sejak kapan? Entah kenapa gue benar-benar merasa senang saat aldi disini. Gue turun dari tempat tidur lalu menghampirinya. Gue meneliti setiap detail wajahnya saat tidur, gue selalu suka gaya aldi saat tidur. Gue mengelus pipinya, aldi mengernyit lalu membuka matanya perlahan, saat melihat gue dia kaget. "Lea?! Kamu udah gak apa-apa? Kamu...". Gue menutup mulutnya dengan satu jari gue. "Ssttt... aku udah gak apa-apa kok". Aldi tersenyum. "Saat Aku dapat sms dari Oliv kalau kamu masuk UGD dan lagi sakit aku seperti dapat serangan jantung, panik setengah mati. Apalagi kamu sampai masuk UGD dan aku berpikir betapa parahnya kamu sakit". Katanya dengan sedih, gue menatap matanya. "Saat itu juga aku pesen tiket pesawat ke jakarta. Tau aku berangkat ke bandara jam berapa?". Tanyanya ke gue, gue menggeleng. "Jam 1 pagi waktu sana, transit disingapura jam 4 pagi tadi lalu sampai di jakarta jam 6 dan langsung meluncur kerumah kamu". Gue terharu, betapa khawatirnya aldi ke gue. Dia langsung memeluk gue. "Aku benar-benar khawatir sama kamu le". Gue membalas pelukannya. "Aku bersyukur saat sampai dirumah kamu, aku melihat kamu tidur itu mengartikan kalau kamu baik-baik aja". Ia melepaskan pelukannya, menatap mata gue. "Kalau sakit langsung minum obat, jangan dipaksa untuk masuk kerja". Gue hanya mengangguk. Aldi begitu sangat perhatian. "Can you forgive me? I was wrong. Please". "Udahlah sayang masalah itu kita lupain aja". Jawabnya. "Aku sayang kamu". Kata gue membuat aldi tersenyum. "Aku juga, get well soon, honey".

~~~

Gue dan aldi ada diruangan sofa, Ana sekolah. Jadi hanya kita berdua yang ada dirumah.

"Aaaa...". Aldi meyodorkan sendok berisi bubur ayam. Gue tersenyum kecil. "Aku bisa makan sendiri al". Dia menggeleng sambil tetep menyodorkan sendok itu. Gue menyerah untuk disuapin aldi. Dia tersenyum. Ahhhh seneng banget rasanya diperhatiin sama orang yang kita cinta. Makan bubur habis, aldi mengambil beberapa tisu dan mengelapnya disudut bibir gue. "Udah deh makannya, sekarang minum obat ya sayang". Gue hanya mengangguk, menurut. Aldi membuka bungkus obat, lalu mengambil beberapa butir obat. "Diminum". Katanya. Gue meminum obat itu dengan sekali tegekan air. Kita bertatapan, saling memberikan senyuman. "Mandi gih sana". Perintahnya sambil menepuk atas kepala gue. Gue mengangguk dan berjalan ketangga. "Oh ya mandi nya pake air hangat jangan air dingin loh!". Ucapnya kembali membuat gue berhenti menaiki tangga, dan lagi-lagi gue mengangguk.

~~~

Gue sudah mandi, wangi hihi. Gue dan aldi sedang menonton disney chanel. "Yehh udah mau umur 21 tahun nonton ini". Ledek aldi. Gue menatapnya sinis. "Memangnya kenapa? Ini kan buat refreshing otak, gak apa-apa dong?". Aldi hanya terkekeh. "Lea? Boleh aku dapat pelukan?". Kata aldi membuat gue menoleh, lalu menaikan satu alis. "Ayolah". Mohonnya. Gue mengangguk. Kita berpelukan. Kebiasaan aldi saat kita berpelukan selalu membenamkan wajahnya diantara rambut gue.

"Aku selalu suka wangi kamu". Katanya tepat dibelakang telinga gue. Gue hanya menggumam. "Kamu pernah dengar aku nyanyi enggak?". Tanyanya, kita masih berpelukan. "Pernah sekali, sebelum kecelakaan 5 tahun lalu". Gue bisa merasa nafas nya teratur ditengkuk gue. "Mau dengar aku nyanyi gak?". Tawarnya. "Ya boleh". Sambil terus berpelukan aldi bernyanyi.

🎶I wanna call the stars
Down from the sky
I wanna live a day
That never dies
I wanna change the world
Only for you
All the impossible
I wanna do

I wanna hold you close
Under the rain
I wanna kiss your smile
And feel the pain
I know what's beautiful
Looking at you
In a world of lies
You are the truth

And baby
Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me

I wanna make you see
Just what I was
Show you the loneliness
And what it does
You walked into my life
To stop my tears
Everything's easy now
I have you here

And baby
Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me

In a world without you
I would always hunger
All I need is your love to make me stronger

And baby
Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me

You love me
When you tell me that you love me🎶

(When You Tell Me That You Love Me - Westlife ft Diana Ross)

Air mata gue udah turun, aldi melepaskan pelukannya. "Ahhh dasar perempuan dikit-dikit cengeng". Gue memukul lengannya. "Ini terharu bukan cengeng! Ihhhh!!", lalu mencubit pinggangnya, ia meringis kesakitan. "Ampun ampun sayang". Kita berdua tertawa bahagia. Tuhan bisakah aku dan aldi selalu seperti ini? Selalu memberikan senyuman satu sama lain.

"i hope we'll always be like this". Ucap gue pelan, ia tersenyum lalu mengambil sebelah tangan gue. "Aku juga berharap seperti itu". Kita bertatapan. Ahhh yatuhan tatapan selalu membuat gue seakan terbang ke langit ke tujuh.

"Kalau kamu udah agak sembuhan, nanti malam aku mau ajak kamu ke.....


TUNGGU SELANJUTNYA YA! MAAF APABILA ADA KETYPO-AN^_^ @wearecomatecjr @fremasiti

Selasa, 17 Desember 2013

Especially For You

Gue berdiri berniat ingin melihat hujan diluar, betapa kagetnya gue melihat aldi berdiri disana dengan baju basah kuyup, kedinginan. Gue ambil payung lalu membuka pagar.

Gue menaruh payung diatas kepala kita. "Kenapa kamu bisa ada disini?". Tanya gue agak teriak. Dia menatap gue, matanya memancarkan kesedihan. "Aldi ada apa?". Tanya gue lagi.

"Tadi aku telpon kamu tetapi gak di angkat, dan aku berasumsi kalau kamu marah padaku, makanya aku berdiri disini sekarang". Gue kaget lalu mengingat kalau gue tadi menaruh hp di kamar dan ringtone nya tidak diaktifkan.

"Kenapa kamu gak datang?". Tanya nya. Gue menatap dia, wajah kita sangat dekat. "Aku... Aku bnyk kerjaan". Gue tidak menatap matanya. "Pekerja yg lain tetep datang walaupun bnyk kerjaan sama seperti kamu". Katanya membuat gue seakan tertampar.

"Kenapa le? Kenapa?". Desaknya membuat gue kesal.

"KARENA AKU GAK MAU MELIHAT ORANG YANG AKU CINTAI BAHAGIA DENGAN ORANG LAIN! PUAS?!". Ucap gue dengan nada tinggi, membuat gue tersengal-sengal.

 Aldi menarik pinggang gue secara tiba-tiba dan dengan cepat mencium bibir gue dengan lembut. Payung yang gue pegang terlepas, gue masih terdiam. Kissing in the rain. Uww uww. Ia masih mencium bibir gue menuntut untuk dibalas, gue agak berjijit lalu membalas ciumannya dengan lembut. Perlahan ia mulai melepaskan ciumannya. Kita bertatapan.

"Aku membatalkan pertunangan itu". Katanya membuat gue kaget. "Kenapa?". "Karena kamu gak datang makanya aku batalin". Gue mengernyit. "Tau alasannya knp kemaren aku meminta kamu untuk datang?". Gue menggeleng. "Karena kalau kamu datang berarti kamu mengikhlaskanku dengan tania, dan kalau kamu gak datang berarti kamu gak rela aku dengan tania, yang berarti kamu sangat mencintai aku sampe-sampe gak mau datang". Katanya dengan panjang lebar, gue mencubit pinggangnya.

"Aku kedinginan nih". Aldi mengigil kedingin. "Siapa suruh ujan-ujanan?". Gue berjalan duluan ke dalam rumah. "Eh le...". Ia berjalan dibelakang gue. Gue tersenyum kecil. Lelaki ini memang penuh kejutan.

~~~

"Nih teh nya". Gue menaruh didepan nya. Kita sudah berganti baju, aldi memakai baju gue yg kebesaran.

"Kamu habis mandi ya?". Tanya nya. Gue mengangguk. "Kamu harum banget soalnya aku suka". Gue hanya tersenyum lalu duduk disampingnya. Aldi lama-lama mendekat ke gue. "Mau ngapain deket-deket?". "Mau minta peluk hehe". Aldi tersenyum manis. Gue menghela nafas lalu memeluknya.

Kepala aldi ada dibahu gue, mukanya tertutup karena rambut panjang milik gue. "Hemm... Wangi banget. Kamu make sampo apansih?". Tanyanya sambil mengelus rambut gue. Gue hanya diam menikmati pelukan, wangi parfum nya memenuhi rongga paru-paru gue. Arrrr udah berapa lama kita pelukan? 30menit kayaknya.

"Ini mau sampai kapan aku dipeluk terus?". Tanya gue, aldi hanya bergumam. "Aldi lepas dong pelukannya". Kata gue membuat dia melepaskan pelukan. Aldi tersenyum membuat gue ikut tersenyum.

"Bagaimana dengan tania di? Apa dia baik-baik".

"Dia akan baik-baik aja, kamu gak usah khawatir".

"Tapi kasian tania dia udah ngesiapin semua itu tetapi batal",

"Dia gak sepenuhnya merancang semua itu. Kamu gak usah peduliin dia".

"Pasti besok gosip tania batal tunangan ada ditv deh, aku yakin".

~~~

Berkerja! Bekerja!. Yuhuuu~. Gue sedang membuat desain layout. Tiba-tiba ada yg menupuk pundak gue. Belom sempet gue menoleh ia sudah berbiara ditelinga. "Ikut gue ke kamar mandi". Gue menegang itu suara tania, gue menoleh dengan takut. Ternyata benar dia tania, ia menatap gue dengan angkuh. "Ayo!". Dia jalan duluan.

Sampai dikamar mandi, kita melihat diri sendiri dicermin. Ahh gue benci berada disamping tania, gue seperti terimidasi

"Lo sengaja buat acara pertunangan gue rusak hah?!". Ucapnya tiba-tiba. Gue menggeleng. "Maksud lo? Gue gak ngerti tan". Ia menepis tangan didepan gue.

 "Heloow lo itu cewek pembawa sial! Gak seharusnya lo deket-deket gue dan aldi!. Lo itu arrrghh... Gue benci sama lo!". Tania menarik rambut gue lalu mendekatkan mulutnya ke telinga gue, gue meringis kesakitan

"Jangan harap lo bisa dapetin aldi, karena aldi hanya milik gue!". Dia mendorong gue tapi untungnya gue gak jatoh.

Gue menatapnya tajam. "Gue hanya memberitahu lo ya tan kalau gue tau apa yg aldi ingin kan dan ia cintai". Jawab gue membuatnya kesal.

Gue melirik jam sesaat. "Sepertinya saya ada pekerjaan lain, emmm... Lebih baik anda... Ups masuk saya syatania herawan terhormat keluar dari kantor ini karena saya tau aldi pasti tidak mengharapkan kehadiran anda disini". Gue tersenyum ramah.

"Liat aja cewek pembawa sial nanti gue akan balas!". Ia menutup pintu kamar mandi dengar kasar. Gue tersenyum sinis. Rasakan!.

~~~

"Tadi aku bertemu tania". Ucap gue tenang. Gue dan aldi sedang berada dimobil dalam perjalanan pulang.

"Oh". Katanya datar. Gue mengerucutkam bibir. "Kok 'oh' doang sih". Jawab gue pura-pura kesel. Aldi membelokkan setirnya ke kanan lalu melirik gue.

 "Loh memangnya aku harus apa?"

Gue memutarkan bola mata, tidak menatapnya melainkan menatap jalannya. "Dikit-dikit ngambek, dikit-dikit marah, jangan gitu dong le". Gue menatapnya tajam. "Whatever".

Aldi menginjak rem mobilnya, kita sampai didepan rumah gue. Gue dan aldi mau keluar, tetapi gue undur lalu kembali duduk kembali. "Kamu lebih baik gak usah turun dari mobil, aku bisa masuk sendiri kerumah". Gue menatapnya sinis lalu keluar mobil.

"Eh...tapi le..". Aldi ikut keluar dari mobilnya lalu menahan tangan gue.

"Kamu marah sama aku gara-gara hal tadi? Oh come on lea jangan seperti anak kecil". Katanya membuat gue semakin marah.

 "Apa kamu bilang aku seperti anak kecil?! Siapa yg seperti anak kecil aku atau kamu?!".

Aldi menatap gue gak percaya. "Kita bisa bicarakan baik-baik le". Katanya sambil memegang kedua tangan gue tapi gue menepisnya.

"Aku gak mau buang-buang energi cuman karena hal ini, mending kamu pulang!". Kata gue lalu masuk kerumah. Aldi memanggil nama gue berkali-kali tapi gue acuhkan.

~~~~

Demi tuhan rasanya gue males banget untuk ke kantor. Isshh!.

"Waduh kayaknya ada yang lagi kesel nih". Gue tau itu suara Oliv. "Kata siapa? Enggak kok". Jawab gue acuh. "Bener?ahhh gue tau lo lagi marahan ya sama pak bos?". Katanya sambil menyipitkan mata.

Gue menggeleng. "Gak sih!".

"Masa sih? Emm... Tadi pagi si indra sm ari kena marah sama pak bos, lo tau sendiri kan ari sm indra itu pekerja kesayangan bos pasti gak pernah di marahin, kok kali ini dimarahin ya? Anehh... Gue rasa dia lagi kena nama nya 'emosi' gara-gara berantem sama pacar nya hehe".

Gue menatapnya tajam. "Gak usah sok jadi peneliti gitu deh liv". Gue kembali menatap layar komputer.

"Kenapa bisa berantem sm pak bos? Tumbenan". Katanya sambil menatap gue dari belakang.

Gue hanya diam. "Kok diam aja sih?". Tanya nya dengan nada bercanda. Yatuhan rasanya gue pengen banget menimpuk oliv dengan high heels.

Hp gue berdering, ada telpon dari aldi. "Wihh ditelpon tuh, angkat le. Jangan sampe pak bos marah-marah tiap hari gara-gara kalian berantem". Gue menatapnya tajam lalu mengangkatnya.

"Kita makan siang bareng ya?".

"Ohhh maaf aku makan bareng temen, lebih baik kamu makan dengan orang lain".

Gue mau menutup telpon tetapi aldi berbicara. "Ayolah le jangan marah terus" katanya, sebenarnya gue merasa iba.

"aku tunggu dilobby 10menit lagi ya". "No! 20menit lagi". Sangkal gue dengan kesal.

"Okey-okey 20menit lagi". Gue menutup telpon itu lalu menatap Oliv, sedang cengar-cengir.

"Kenapa lo?". Oliv menggeleng sambil tertawa. "Lucu aja sama hubungan lo dan pak bos".

 Gue memutar bola mata. "Eh btw tania gimana pas dibatalin tunangan nya?". Gue mengangkat bahu. "Gue gak tau. Aldi gak cerita". Oliv mengangguk-ngangguk.

 "Baguslah pak bos batalin itu, dia lebih cocok sama lo le, sumpah". Katanya dengan sungguh-sungguh. Gue hanya tersenyum kecil.


HAHAHA udah 30 menit dan gue belom turun ke lobby. Lebih baik gue gak makan siang daripada harus ketemu aldi.

"Kenapa belom turun juga? Katanya 20menit". Suara yang gue kenal itu keluar, gue menoleh. Aldi. Gue menatapnya tajam. "Aku gak punya banyak waktu". Katanya sambil melirik arlojinya. Gue berdecak kaget. Ish!. "Jadi atau tidak?". Tanya dengan dingin. Gue menghela nafas, mengambil tas lalu berjalan duluan ke lobby.

Didalam mobil kita hanya diam. Ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. Mau ngapain coba?huh!.

"Okey ini semua salahku, aku minta maaf". Katanya tiba-tiba, membuat gue menoleh ke dia. Mata kita bertemu, gue seakan terperangkap dalam tatapan itu. "Aku minta maaf le". Ia memegang tangan gue. Gue tersenyum . "Enggak seharusnya aku yang minta maaf, cuman karena masalah kecil aku besar-besarkan. Sorry". Aldi mengelus rambut gue. "Aku senang kita gak marahan lagi".


~~~

Gue turun kebawah karena kata Ana ada iqbaal, dia mau ngapain kesini?. Gue hanya memakai baju lalu dilapisi cardigan, celana pendek selutut.

"Eh baal, ada apa malem-malem kesini?". Iqbaal berdiri setelah melihat gue. "Ahh aku cuman mau kamu komentari lagu buatan aku". Gue mengangkat alis lalu duduk. Iqbaal tersenyum lalu membuka sarung gitarnya. Ia mencoba-cona senar gitarnya terlebih dahulu.

"Okey". Katanya tersenyum ke gue lalu, mulai mendetingkan gitarnya.

Ku mencoba jadi yang terbaik
Ku mencoba jadi nomor satu
Ku mencoba jadi pendamping mu
Ku mencoba selalu

Jutaan manusia di dunia
Hanya ada satu untukku
Ku yakin itu pasti dirimu
Ku yakin itu selalu

Tapi ku takut mengecewakanmu
Tak ingin membuat mu menangis
Karna kamu lah yang ku tunggu
Oooo..

Aku ini milikmu
Dan kamu ini milikku kasih
Kitakan selalu bersama
Melewati semua berdua

Aku ini milikmu
Dan kamu ini milikku kasih

Kitakan selalu bersama
Melewati semua berdua berdua berdua

Uwwww liriknya so sweet banget. Iqbaal memberhentikan nyanyi dan suara gitarnya. "Bagus tidak?". Gue mengangguk. "Suara kamu makin bagus aja. Oh ya lagu itu buat siapa? ". Dia tersenyum malu. "Buat fans ku dan kamu hehe". Gue kaget, dia bikin lagu untuk gue?!. Ihhh😱. "Thanks, udah bikin lagu untuk aku". Jawab gue dengan canggung. "Sama-sama". "Eh btw kamu bilangan apa tadi fans? Memangnya kamu punya fans?". Tanya gue. Dia hanya tersenyum. Hening. "Aku kira aldi akan benar-benar bertunangan dengan tania". Dia menghela nafas lalu menatap gue. "Kalau dia benar-benar melakukan itu seenggaknya aku masih bisa miliki kamu". Jawabnya membuat gue kaget.

"You love him and he love you. Kalian benar-benar cocok". Iqbaal menatap gue dengan bahagia.


~~~~

"Ya ampun le! Ini cowok ganteng amat. Siapa elo?". Tiba-tiba ia menyodorkan hp milik gue.

 "Iqbaal. Temen gue. Knp?". Jawab gue sambil menguyah keripik potato. Kita berada diruangan Tv kost-an Oliv.

"Dia single?". Tanyanya lagi, gue memgangguk sambil menatap layar tv. "Bisa kalih lo comblangin gue sama dia". Katanya sambil menaik-turunkan alisnya.

Gue menatapnya tajam, lalu mengepalkan tangan didepan wajahnya. "Nih!". Dia mendegus. "Yeee emangnya knp? Lagipula dia single gue single, cocokkan?". "Sejak kapan lo single? Lo kan udah punya pacar, siapa namanya? Si Angga ya kan?".

Gue menatapnya, Oliv sedih gitu. "Gue udah putus sama dia 2 hari lalu. Dan mumpung gue lagi single, nah kan bisa tuh gue sama iqbaal".

Gue menggelengkan kepala. "Langkahin dulu mayat gue!". Jawab gue sambil memasukan keripik potato ke mulut. Olivia kembali mendengus.

"Aduhhh ganteng banget sih iqbaal inih, coba aja dia jadi pacar gue, gue yakin hidup gue akan bahagia". Oliv berbicara dengan foto iqbaal.

"Dulu iqbaal itu mantan gue pas SMA". Jawab gue membuat Oliv tersentak kaget.

"Serius lo?! Terus siapa yg putusin diantara kalian?". "Gue". Kata gue dengan nada datar. Oliv menganga. "Kenapa lo?". Tanya gue melihat eksperesi Oliv.

"Gue kalau jadi lo gak akan mutusin tuh iqbaal. Gila dia ganteng amat le, pasti cewek-cewek pengenlah jadi pacarnya".

Gue hanya mendengus, dasar Oliv liat cowok ganteng dikit langsung di embat.

"Btw ya gue pernah liat dia deh... Dimana ya?". Kata Oliv sambil memikir.


"Ahhh dia itu penyanyi kan?". Katanya setelah mengingat iqbaal itu siapa.

"Hahah lucu lo! Iqbaal itu guru musik disekolah sepupu gue". Oliv menyipitkan mata. "Terserah lo deh".  Seketika gue inget kaga-kata iqbaal kemaren malam

'Buat fans ku dan kamu hehe'.

YATUHAN JADI IQBAAL ITU ARTIS?!.

~~~~

Gue berada disekolah Ana. Gue sempetin waktu makan siang untuk kesini. Gue mencari 'ruang musik' siapa tau aja dia disana. Gue melihat dari kaca dipintu ia sedang mendetingkan gitar. Gue membuka pintu tersebut? Suara decitannya membuat iqbaal menoleh, ia tersenyum misterius. "Tumben datang kesini". Katanya sambil menaruh gitar disamping kursi. Gue tersenyum. "Lagi mau ketemu kamu aja". Gue menghampiri iqbaal. "Kita bicara diluar?". Tanyanya. Gue menggeleng. "Disini aja gak apa-apa kok". Ia menganggguk mengerti. Kita duduk dikursi. Hening. Hanya ada suara anak-anak SMA yg berteriak ataupun berbicara.

"Kamu ini sebenarnya apa sih?", tanya gue membuat alisnya menyatu. "Maksud kamu?".

"Hahaha guru musik atau artis?". Yang ditanya sempat kaget. "Haha kamu tau ya? Siapa yg memberitahumu?". "Temanku hehe, ohh jadi sekarang kamu jadi artis nih...". Gue menatapnya jail.

Dia tertawa. "Selain artis dan guru aku juga suka photography", jawabnya. "Multitalented ya kamu ternyata. Celebrity, Singer, teacher, Photographer. Wow! Gak nyangka". Gue berdecak kagum.

 "Wihhh pasti banyak ya artis-artis cantik ngedeketin kamu?". Iqbaal terkekeh. "Gak ada satupun yg membuatku tertarik". Jawabnya. Gue mengangguk.

"Le?" Ia memanggil nama gue, gue menoleh. "Iya?". Iqbaal mengelus pipi gue. Entah perasaan gue aja iqbaal mulai mendekatkan wajahnya. Yatuhan?!. Gue harus apa....???. Tapi gue penasaran gimana rasanya berciuman dengan iqbaal.

OH GOD!. Matanya lekat menatap mata gue, nafasnya teratur. I'm so dead. Please gak bisa ya ini di cancel dulu?. Gue gak siap, sumpah!.

 Iqbaal tersenyum misterius. "Kamu kenapa le?". Tanyanya, gue sempet diem dulu. "Gak ngapain-ngapain hehe". "You're blushing haha!!". "No, i didn't". "Yes , you did". Gue hanya tertawa kecil, iqbaal mengelus rambut gue.

"Nanti malam nonton yuk! Biar aku yg teraktir". Katanya. Gue pura-pura mikir. Emmm.... Gue mengangguk. "okey!".  Iqbaal tersenyum.

~~~~

Euhhh. Pondok Indah Mall 2.
Iqbaal hari ini keliatan super duper charming. Tshirt polos berwarna biru dongker, celana blue jeans, sepatu sneakrs warna putih.

 Huhu dia makin ganteng aja deh. Bener kata Oliv ' pasti cewek-cewek pengenlah jadi pacarnya'. Gak ada yg bisa nolak. Hush! Tenangkan diri lo le!

Rencananya kita mau nonton horor. Ini iqbaal kaya gak ada film lain apa ya?. Huh!. Di dalam teater semua orang disana menatap gue dan iqbaal.

Gue ngebayangin kalao gue nanti dicabik-cabik fansnya iqbaal karena gue dan ia dekat. Uuhh god please safe me;").

Film selesai. Kalian harus tau?! Gue sangat histeris menonton itu.

"Hahaha kamu pucat bgt? Takut ya?". Katanya sambil tertawa. Gue memutar bola mata. "Yaudah kita beli minum ya". Gue memgangguk kita keluar dari XXI. Sebenarnya gue merasa risih banyak pasang mata melihat gue dan iqbaal 'si artis ganteng idola para wanita'. Ohh.

"Kenapa sih?". Katanya. Gue tersadar dan menggelengkan kepala. "Ahh enggak kok". Saat disekolah dulu aja banyak cewe yg iri sm gue apalagi sekarang satu indonesia bisa-bisa sampe luar negri. Dunia ini akan kiamat!😱😖

"Kamu laper gak?". Tanya nya. Gue mengangguk. "Makan nasi goreng pinggir jalan deket-deket sini aja gimana?". Gue kaget.

 "Eh masa artis makan dipinggir jalan, bisa-bisa reputasi kamu jadi artis paling ganteng di INDONESIA turun lagi".

Iqbaal terkekeh. "Lebay banget deh, enggak ayo!". Ia memegang tangan gue menuju parkiran.

Iqbaal melepas tangannya dari gue lalu menepuk atas kepala gue dengan lembut. "Kamu tunggu sini dulu ya aku mau ambil mobil". Gue tersenyum.

~~~

Akhirnya gue sampai dirumah, sudah berganti pakaian pergi menjadi pakai tidur. Eh dari gue belom sempet ngecek hp. Gue mengambil hape ditas lalu mengecek nya. Mata gue terbelalak. Aldi menelpon gue sampe 7x lalu mengirim pesan 4x.

Pesan ke 1 : malam ini ada acara?

Pesan ke 2 : dinner denganku

Pesan ke 3 : siap-siap ya. Aku lagi on the way rumah kamu. See you.

Pesan ke 4 : kamu gak ada dirumah ya?. Bales dong!

Ohhh yatuhannnn!!. Aldi ngajak dinner dan gue mengabaikannya. Tuhan. Gue menelponnya balik Tetapi tidak diangkat. Gue mencoba menelponnya lagi lalu gue berdiri, mondar-mandir dikamar.

'Ayo aldi angkat dong! Angkat!'.

Gak diangkat lagi.

~~~

Gue sedang pusing bukan hanya karena pekerjaan tetapi juga karena aldi. Gue mengusap-ngusap muka, frustasi. Ada yang berdehem dibelakang gue. Gue menoleh ternyata Aldi. Ia melipat tangannya didepan dada.

Gue tersenyum canggung. "Hai". Ia menatap gue dengan dingin. "Kamu...



MAAF APABILA ADA KE TYPO-AN ^_^. @wearecomatecjr @fremasiti

Especially For You

Gue berdiri berniat ingin melihat hujan diluar, betapa kagetnya gue melihat aldi berdiri disana dengan baju basah kuyup, kedinginan. Gue ambil payung lalu membuka pagar.

Gue menaruh payung diatas kepala kita. "Kenapa kamu bisa ada disini?". Tanya gue agak teriak. Dia menatap gue, matanya memancarkan kesedihan. "Aldi ada apa?". Tanya gue lagi.

"Tadi aku telpon kamu tetapi gak di angkat, dan aku berasumsi kalau kamu marah padaku, makanya aku berdiri disini sekarang". Gue kaget lalu mengingat kalau gue tadi menaruh hp di kamar dan ringtone nya tidak diaktifkan.

"Kenapa kamu gak datang?". Tanya nya. Gue menatap dia, wajah kita sangat dekat. "Aku... Aku bnyk kerjaan". Gue tidak menatap matanya. "Pekerja yg lain tetep datang walaupun bnyk kerjaan sama seperti kamu". Katanya membuat gue seakan tertampar.

"Kenapa le? Kenapa?". Desaknya membuat gue kesal.

"KARENA AKU GAK MAU MELIHAT ORANG YANG AKU CINTAI BAHAGIA DENGAN ORANG LAIN! PUAS?!". Ucap gue dengan nada tinggi, membuat gue tersengal-sengal.

 Aldi menarik pinggang gue secara tiba-tiba dan dengan cepat mencium bibir gue dengan lembut. Payung yang gue pegang terlepas, gue masih terdiam. Kissing in the rain. Uww uww. Ia masih mencium bibir gue menuntut untuk dibalas, gue agak berjijit lalu membalas ciumannya dengan lembut. Perlahan ia mulai melepaskan ciumannya. Kita bertatapan.

"Aku membatalkan pertunangan itu". Katanya membuat gue kaget. "Kenapa?". "Karena kamu gak datang makanya aku batalin". Gue mengernyit. "Tau alasannya knp kemaren aku meminta kamu untuk datang?". Gue menggeleng. "Karena kalau kamu datang berarti kamu mengikhlaskanku dengan tania, dan kalau kamu gak datang berarti kamu gak rela aku dengan tania, yang berarti kamu sangat mencintai aku sampe-sampe gak mau datang". Katanya dengan panjang lebar, gue mencubit pinggangnya.

"Aku kedinginan nih". Aldi mengigil kedingin. "Siapa suruh ujan-ujanan?". Gue berjalan duluan ke dalam rumah. "Eh le...". Ia berjalan dibelakang gue. Gue tersenyum kecil. Lelaki ini memang penuh kejutan.

~~~

"Nih teh nya". Gue menaruh didepan nya. Kita sudah berganti baju, aldi memakai baju gue yg kebesaran.

"Kamu habis mandi ya?". Tanya nya. Gue mengangguk. "Kamu harum banget soalnya aku suka". Gue hanya tersenyum lalu duduk disampingnya. Aldi lama-lama mendekat ke gue. "Mau ngapain deket-deket?". "Mau minta peluk hehe". Aldi tersenyum manis. Gue menghela nafas lalu memeluknya.

Kepala aldi ada dibahu gue, mukanya tertutup karena rambut panjang milik gue. "Hemm... Wangi banget. Kamu make sampo apansih?". Tanyanya sambil mengelus rambut gue. Gue hanya diam menikmati pelukan, wangi parfum nya memenuhi rongga paru-paru gue. Arrrr udah berapa lama kita pelukan? 30menit kayaknya.

"Ini mau sampai kapan aku dipeluk terus?". Tanya gue, aldi hanya bergumam. "Aldi lepas dong pelukannya". Kata gue membuat dia melepaskan pelukan. Aldi tersenyum membuat gue ikut tersenyum.

"Bagaimana dengan tania di? Apa dia baik-baik".

"Dia akan baik-baik aja, kamu gak usah khawatir".

"Tapi kasian tania dia udah ngesiapin semua itu tetapi batal",

"Dia gak sepenuhnya merancang semua itu. Kamu gak usah peduliin dia".

"Pasti besok gosip tania batal tunangan ada ditv deh, aku yakin".

~~~

Berkerja! Bekerja!. Yuhuuu~. Gue sedang membuat desain layout. Tiba-tiba ada yg menupuk pundak gue. Belom sempet gue menoleh ia sudah berbiara ditelinga. "Ikut gue ke kamar mandi". Gue menegang itu suara tania, gue menoleh dengan takut. Ternyata benar dia tania, ia menatap gue dengan angkuh. "Ayo!". Dia jalan duluan.

Sampai dikamar mandi, kita melihat diri sendiri dicermin. Ahh gue benci berada disamping tania, gue seperti terimidasi

"Lo sengaja buat acara pertunangan gue rusak hah?!". Ucapnya tiba-tiba. Gue menggeleng. "Maksud lo? Gue gak ngerti tan". Ia menepis tangan didepan gue.

 "Heloow lo itu cewek pembawa sial! Gak seharusnya lo deket-deket gue dan aldi!. Lo itu arrrghh... Gue benci sama lo!". Tania menarik rambut gue lalu mendekatkan mulutnya ke telinga gue, gue meringis kesakitan

"Jangan harap lo bisa dapetin aldi, karena aldi hanya milik gue!". Dia mendorong gue tapi untungnya gue gak jatoh.

Gue menatapnya tajam. "Gue hanya memberitahu lo ya tan kalau gue tau apa yg aldi ingin kan dan ia cintai". Jawab gue membuatnya kesal.

Gue melirik jam sesaat. "Sepertinya saya ada pekerjaan lain, emmm... Lebih baik anda... Ups masuk saya syatania herawan terhormat keluar dari kantor ini karena saya tau aldi pasti tidak mengharapkan kehadiran anda disini". Gue tersenyum ramah.

"Liat aja cewek pembawa sial nanti gue akan balas!". Ia menutup pintu kamar mandi dengar kasar. Gue tersenyum sinis. Rasakan!.

~~~

"Tadi aku bertemu tania". Ucap gue tenang. Gue dan aldi sedang berada dimobil dalam perjalanan pulang.

"Oh". Katanya datar. Gue mengerucutkam bibir. "Kok 'oh' doang sih". Jawab gue pura-pura kesel. Aldi membelokkan setirnya ke kanan lalu melirik gue.

 "Loh memangnya aku harus apa?"

Gue memutarkan bola mata, tidak menatapnya melainkan menatap jalannya. "Dikit-dikit ngambek, dikit-dikit marah, jangan gitu dong le". Gue menatapnya tajam. "Whatever".

Aldi menginjak rem mobilnya, kita sampai didepan rumah gue. Gue dan aldi mau keluar, tetapi gue undur lalu kembali duduk kembali. "Kamu lebih baik gak usah turun dari mobil, aku bisa masuk sendiri kerumah". Gue menatapnya sinis lalu keluar mobil.

"Eh...tapi le..". Aldi ikut keluar dari mobilnya lalu menahan tangan gue.

"Kamu marah sama aku gara-gara hal tadi? Oh come on lea jangan seperti anak kecil". Katanya membuat gue semakin marah.

 "Apa kamu bilang aku seperti anak kecil?! Siapa yg seperti anak kecil aku atau kamu?!".

Aldi menatap gue gak percaya. "Kita bisa bicarakan baik-baik le". Katanya sambil memegang kedua tangan gue tapi gue menepisnya.

"Aku gak mau buang-buang energi cuman karena hal ini, mending kamu pulang!". Kata gue lalu masuk kerumah. Aldi memanggil nama gue berkali-kali tapi gue acuhkan.

~~~~

Demi tuhan rasanya gue males banget untuk ke kantor. Isshh!.

"Waduh kayaknya ada yang lagi kesel nih". Gue tau itu suara Oliv. "Kata siapa? Enggak kok". Jawab gue acuh. "Bener?ahhh gue tau lo lagi marahan ya sama pak bos?". Katanya sambil menyipitkan mata.

Gue menggeleng. "Gak sih!".

"Masa sih? Emm... Tadi pagi si indra sm ari kena marah sama pak bos, lo tau sendiri kan ari sm indra itu pekerja kesayangan bos pasti gak pernah di marahin, kok kali ini dimarahin ya? Anehh... Gue rasa dia lagi kena nama nya 'emosi' gara-gara berantem sama pacar nya hehe".

Gue menatapnya tajam. "Gak usah sok jadi peneliti gitu deh liv". Gue kembali menatap layar komputer.

"Kenapa bisa berantem sm pak bos? Tumbenan". Katanya sambil menatap gue dari belakang.

Gue hanya diam. "Kok diam aja sih?". Tanya nya dengan nada bercanda. Yatuhan rasanya gue pengen banget menimpuk oliv dengan high heels.

Hp gue berdering, ada telpon dari aldi. "Wihh ditelpon tuh, angkat le. Jangan sampe pak bos marah-marah tiap hari gara-gara kalian berantem". Gue menatapnya tajam lalu mengangkatnya.

"Kita makan siang bareng ya?".

"Ohhh maaf aku makan bareng temen, lebih baik kamu makan dengan orang lain".

Gue mau menutup telpon tetapi aldi berbicara. "Ayolah le jangan marah terus" katanya, sebenarnya gue merasa iba.

"aku tunggu dilobby 10menit lagi ya". "No! 20menit lagi". Sangkal gue dengan kesal.

"Okey-okey 20menit lagi". Gue menutup telpon itu lalu menatap Oliv, sedang cengar-cengir.

"Kenapa lo?". Oliv menggeleng sambil tertawa. "Lucu aja sama hubungan lo dan pak bos".

 Gue memutar bola mata. "Eh btw tania gimana pas dibatalin tunangan nya?". Gue mengangkat bahu. "Gue gak tau. Aldi gak cerita". Oliv mengangguk-ngangguk.

 "Baguslah pak bos batalin itu, dia lebih cocok sama lo le, sumpah". Katanya dengan sungguh-sungguh. Gue hanya tersenyum kecil.


HAHAHA udah 30 menit dan gue belom turun ke lobby. Lebih baik gue gak makan siang daripada harus ketemu aldi.

"Kenapa belom turun juga? Katanya 20menit". Suara yang gue kenal itu keluar, gue menoleh. Aldi. Gue menatapnya tajam. "Aku gak punya banyak waktu". Katanya sambil melirik arlojinya. Gue berdecak kaget. Ish!. "Jadi atau tidak?". Tanya dengan dingin. Gue menghela nafas, mengambil tas lalu berjalan duluan ke lobby.

Didalam mobil kita hanya diam. Ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. Mau ngapain coba?huh!.

"Okey ini semua salahku, aku minta maaf". Katanya tiba-tiba, membuat gue menoleh ke dia. Mata kita bertemu, gue seakan terperangkap dalam tatapan itu. "Aku minta maaf le". Ia memegang tangan gue. Gue tersenyum . "Enggak seharusnya aku yang minta maaf, cuman karena masalah kecil aku besar-besarkan. Sorry". Aldi mengelus rambut gue. "Aku senang kita gak marahan lagi".


~~~

Gue turun kebawah karena kata Ana ada iqbaal, dia mau ngapain kesini?. Gue hanya memakai baju lalu dilapisi cardigan, celana pendek selutut.

"Eh baal, ada apa malem-malem kesini?". Iqbaal berdiri setelah melihat gue. "Ahh aku cuman mau kamu komentari lagu buatan aku". Gue mengangkat alis lalu duduk. Iqbaal tersenyum lalu membuka sarung gitarnya. Ia mencoba-cona senar gitarnya terlebih dahulu.

"Okey". Katanya tersenyum ke gue lalu, mulai mendetingkan gitarnya.

Ku mencoba jadi yang terbaik
Ku mencoba jadi nomor satu
Ku mencoba jadi pendamping mu
Ku mencoba selalu

Jutaan manusia di dunia
Hanya ada satu untukku
Ku yakin itu pasti dirimu
Ku yakin itu selalu

Tapi ku takut mengecewakanmu
Tak ingin membuat mu menangis
Karna kamu lah yang ku tunggu
Oooo..

Aku ini milikmu
Dan kamu ini milikku kasih
Kitakan selalu bersama
Melewati semua berdua

Aku ini milikmu
Dan kamu ini milikku kasih

Kitakan selalu bersama
Melewati semua berdua berdua berdua

Uwwww liriknya so sweet banget. Iqbaal memberhentikan nyanyi dan suara gitarnya. "Bagus tidak?". Gue mengangguk. "Suara kamu makin bagus aja. Oh ya lagu itu buat siapa? ". Dia tersenyum malu. "Buat fans ku dan kamu hehe". Gue kaget, dia bikin lagu untuk gue?!. Ihhh😱. "Thanks, udah bikin lagu untuk aku". Jawab gue dengan canggung. "Sama-sama". "Eh btw kamu bilangan apa tadi fans? Memangnya kamu punya fans?". Tanya gue. Dia hanya tersenyum. Hening. "Aku kira aldi akan benar-benar bertunangan dengan tania". Dia menghela nafas lalu menatap gue. "Kalau dia benar-benar melakukan itu seenggaknya aku masih bisa miliki kamu". Jawabnya membuat gue kaget.

"You love him and he love you. Kalian benar-benar cocok". Iqbaal menatap gue dengan bahagia.


~~~~

"Ya ampun le! Ini cowok ganteng amat. Siapa elo?". Tiba-tiba ia menyodorkan hp milik gue.

 "Iqbaal. Temen gue. Knp?". Jawab gue sambil menguyah keripik potato. Kita berada diruangan Tv kost-an Oliv.

"Dia single?". Tanyanya lagi, gue memgangguk sambil menatap layar tv. "Bisa kalih lo comblangin gue sama dia". Katanya sambil menaik-turunkan alisnya.

Gue menatapnya tajam, lalu mengepalkan tangan didepan wajahnya. "Nih!". Dia mendegus. "Yeee emangnya knp? Lagipula dia single gue single, cocokkan?". "Sejak kapan lo single? Lo kan udah punya pacar, siapa namanya? Si Angga ya kan?".

Gue menatapnya, Oliv sedih gitu. "Gue udah putus sama dia 2 hari lalu. Dan mumpung gue lagi single, nah kan bisa tuh gue sama iqbaal".

Gue menggelengkan kepala. "Langkahin dulu mayat gue!". Jawab gue sambil memasukan keripik potato ke mulut. Olivia kembali mendengus.

"Aduhhh ganteng banget sih iqbaal inih, coba aja dia jadi pacar gue, gue yakin hidup gue akan bahagia". Oliv berbicara dengan foto iqbaal.

"Dulu iqbaal itu mantan gue pas SMA". Jawab gue membuat Oliv tersentak kaget.

"Serius lo?! Terus siapa yg putusin diantara kalian?". "Gue". Kata gue dengan nada datar. Oliv menganga. "Kenapa lo?". Tanya gue melihat eksperesi Oliv.

"Gue kalau jadi lo gak akan mutusin tuh iqbaal. Gila dia ganteng amat le, pasti cewek-cewek pengenlah jadi pacarnya".

Gue hanya mendengus, dasar Oliv liat cowok ganteng dikit langsung di embat.

"Btw ya gue pernah liat dia deh... Dimana ya?". Kata Oliv sambil memikir.


"Ahhh dia itu penyanyi kan?". Katanya setelah mengingat iqbaal itu siapa.

"Hahah lucu lo! Iqbaal itu guru musik disekolah sepupu gue". Oliv menyipitkan mata. "Terserah lo deh".  Seketika gue inget kaga-kata iqbaal kemaren malam

'Buat fans ku dan kamu hehe'.

YATUHAN JADI IQBAAL ITU ARTIS?!.

~~~~

Gue berada disekolah Ana. Gue sempetin waktu makan siang untuk kesini. Gue mencari 'ruang musik' siapa tau aja dia disana. Gue melihat dari kaca dipintu ia sedang mendetingkan gitar. Gue membuka pintu tersebut? Suara decitannya membuat iqbaal menoleh, ia tersenyum misterius. "Tumben datang kesini". Katanya sambil menaruh gitar disamping kursi. Gue tersenyum. "Lagi mau ketemu kamu aja". Gue menghampiri iqbaal. "Kita bicara diluar?". Tanyanya. Gue menggeleng. "Disini aja gak apa-apa kok". Ia menganggguk mengerti. Kita duduk dikursi. Hening. Hanya ada suara anak-anak SMA yg berteriak ataupun berbicara.

"Kamu ini sebenarnya apa sih?", tanya gue membuat alisnya menyatu. "Maksud kamu?".

"Hahaha guru musik atau artis?". Yang ditanya sempat kaget. "Haha kamu tau ya? Siapa yg memberitahumu?". "Temanku hehe, ohh jadi sekarang kamu jadi artis nih...". Gue menatapnya jail.

Dia tertawa. "Selain artis dan guru aku juga suka photography", jawabnya. "Multitalented ya kamu ternyata. Celebrity, Singer, teacher, Photographer. Wow! Gak nyangka". Gue berdecak kagum.

 "Wihhh pasti banyak ya artis-artis cantik ngedeketin kamu?". Iqbaal terkekeh. "Gak ada satupun yg membuatku tertarik". Jawabnya. Gue mengangguk.

"Le?" Ia memanggil nama gue, gue menoleh. "Iya?". Iqbaal mengelus pipi gue. Entah perasaan gue aja iqbaal mulai mendekatkan wajahnya. Yatuhan?!. Gue harus apa....???. Tapi gue penasaran gimana rasanya berciuman dengan iqbaal.

OH GOD!. Matanya lekat menatap mata gue, nafasnya teratur. I'm so dead. Please gak bisa ya ini di cancel dulu?. Gue gak siap, sumpah!.

 Iqbaal tersenyum misterius. "Kamu kenapa le?". Tanyanya, gue sempet diem dulu. "Gak ngapain-ngapain hehe". "You're blushing haha!!". "No, i didn't". "Yes , you did". Gue hanya tertawa kecil, iqbaal mengelus rambut gue.

"Nanti malam nonton yuk! Biar aku yg teraktir". Katanya. Gue pura-pura mikir. Emmm.... Gue mengangguk. "okey!".  Iqbaal tersenyum.

~~~~

Euhhh. Pondok Indah Mall 2.
Iqbaal hari ini keliatan super duper charming. Tshirt polos berwarna biru dongker, celana blue jeans, sepatu sneakrs warna putih.

 Huhu dia makin ganteng aja deh. Bener kata Oliv ' pasti cewek-cewek pengenlah jadi pacarnya'. Gak ada yg bisa nolak. Hush! Tenangkan diri lo le!

Rencananya kita mau nonton horor. Ini iqbaal kaya gak ada film lain apa ya?. Huh!. Di dalam teater semua orang disana menatap gue dan iqbaal.

Gue ngebayangin kalao gue nanti dicabik-cabik fansnya iqbaal karena gue dan ia dekat. Uuhh god please safe me;").

Film selesai. Kalian harus tau?! Gue sangat histeris menonton itu.

"Hahaha kamu pucat bgt? Takut ya?". Katanya sambil tertawa. Gue memutar bola mata. "Yaudah kita beli minum ya". Gue memgangguk kita keluar dari XXI. Sebenarnya gue merasa risih banyak pasang mata melihat gue dan iqbaal 'si artis ganteng idola para wanita'. Ohh.

"Kenapa sih?". Katanya. Gue tersadar dan menggelengkan kepala. "Ahh enggak kok". Saat disekolah dulu aja banyak cewe yg iri sm gue apalagi sekarang satu indonesia bisa-bisa sampe luar negri. Dunia ini akan kiamat!😱😖

"Kamu laper gak?". Tanya nya. Gue mengangguk. "Makan nasi goreng pinggir jalan deket-deket sini aja gimana?". Gue kaget.

 "Eh masa artis makan dipinggir jalan, bisa-bisa reputasi kamu jadi artis paling ganteng di INDONESIA turun lagi".

Iqbaal terkekeh. "Lebay banget deh, enggak ayo!". Ia memegang tangan gue menuju parkiran.

Iqbaal melepas tangannya dari gue lalu menepuk atas kepala gue dengan lembut. "Kamu tunggu sini dulu ya aku mau ambil mobil". Gue tersenyum.

~~~

Akhirnya gue sampai dirumah, sudah berganti pakaian pergi menjadi pakai tidur. Eh dari gue belom sempet ngecek hp. Gue mengambil hape ditas lalu mengecek nya. Mata gue terbelalak. Aldi menelpon gue sampe 7x lalu mengirim pesan 4x.

Pesan ke 1 : malam ini ada acara?

Pesan ke 2 : dinner denganku

Pesan ke 3 : siap-siap ya. Aku lagi on the way rumah kamu. See you.

Pesan ke 4 : kamu gak ada dirumah ya?. Bales dong!

Ohhh yatuhannnn!!. Aldi ngajak dinner dan gue mengabaikannya. Tuhan. Gue menelponnya balik Tetapi tidak diangkat. Gue mencoba menelponnya lagi lalu gue berdiri, mondar-mandir dikamar.

'Ayo aldi angkat dong! Angkat!'.

Gak diangkat lagi.

~~~

Gue sedang pusing bukan hanya karena pekerjaan tetapi juga karena aldi. Gue mengusap-ngusap muka, frustasi. Ada yang berdehem dibelakang gue. Gue menoleh ternyata Aldi. Ia melipat tangannya didepan dada.

Gue tersenyum canggung. "Hai". Ia menatap gue dengan dingin. "Kamu...



MAAF APABILA ADA KE TYPO-AN ^_^. @wearecomatecjr @fremasiti

Sabtu, 14 Desember 2013

Especially For You



* 3 bulan kemudian*

Sudah hampir 2 hari ini gue liat di berita infotaiment, berita online, majalah wanita, tentang jelang pertunangan syatania herawan & seorang direktur yang 1 minggu lagi digelar. ARRRRR!!! Gue rasa yg dimaksud 'seorang direktur' itu adalah alvaro maldini. Hhh... Lalu Gue membuka salah satu berita online wanita dilayar komputer kantor. Ada video berjudul

"Syatania akan bertunangan dengan salah satu direktur terkenal dijakarta".

Gue mengklik video itu, wajah tania yg di close up dan disitu tania keliatan sangat cantik.

"Apa benar mbak tania akan bertunangan?". Tanya salah satu wartawan. Tania tersenyum bahagia. "Iya mbak, doain ya semoga lancar".

"Siapa orang yang beruntung mendapatkan mbak?".

Dia tersenyum misterius. "Ada deh mas, nanti mas juga tau. Saya dan dia udah kenal lama , malah dari kecil".

"Jadi ini semacam perjodohan?".

"Ahh bukan perjodohan kok". Tania tersenyum. "Saya dan dia saling mencintai". Lanjutnya membuat gue tersedak.

'Apa?! Gak salah dengar nih gue? SALING MENCINTAI?. Aldi gak cinta lo kali!'. Ucap gue dalam hati sambil memukul-mukul layar komputer. Kalo bukan punya kantor mungkin komputer ini udah gue banting dan hancur kan (untung gue masih punya hati yang lembut😤)

"Lo kenapa le? Marah-marah sendiri didepan komputer". Tiba-tiba oliv sudah berdiri dibelakang gue. Gue rasa dia sudah memperhatikan gue lama. Gue menutup berita online itu dan membalikan kesemula. Lalu menatap oliv

"Gak apa-apa". Jawab gue.

Oliv mengangkat alis. "Ahhh bilang aja lo kesel pak bos tunangan sm pacarnya yg artis itu ya kan?", tanyanya sambil menaik turunkan alis. Gue menyipitkan mata.

"Nuduh! Ya gak lah".

"Alah le, bilang aja deh". Katanya, gue menatap oliv seperti ingin membunuhnya.

"Bytheway ya le tania emang cantik, body nya behh.. Bikin gue iri tapi gue rasa dia sm pak bos gak cocok". Komentarnya.

Gue mengangkat alis. "Kenapa lo bisa bilang kaya gitu?". Oliv hanya mengangkat bahu. "Gak tau, pokoknya gak cocok aja". Gue masih menatap Oliv.

"Dari pada lo natep gue yg cantik ini, mending kita makan soto ayam didekat sudirman yuk!". Gue melotot lalu melempar kertas tepat didepan mukanya. Oliv terkekeh. Kita turun ke lift untuk makan siang bareng.

~~~

"Aku lihat akhir akhir ini kamu sering melamun, Le". Kita berada di teras kost Alex, yg ia tempati 2bulan lalu. Kemudian ia duduk samping gue. Gue hanya tersenyum. "Aku gak apa-apa, bnyk bgt pekerjaan yg belom aku selesai kan".

"Mending kita ibadah bareng". Katanya sambil menatap gue. Gue dan Alex emang udah jarang ibadah ke gereja bareng semenjak sibuk kerja. Gue mengangguk. Ia menarik tangan gue ke sebuah ruangan kecil. Alex bilang ini tempat ibadahnya walaupun kecil yg penting bisa berdoa ke tuhan.

Kita berdua duduk disofa panjang berwarna biru muda lalu mulai berdoa. Bukannya berdoa gue malah melihat Alex berdoa. Ia menutup kedua tangannya, matanya tertutup, mulutnya berbicara sesuatu yg gak bisa gue dengar. Ahhh terasa benar-benar nyaman. Saat Alex sudah ingin mengakhiri doa nya, gue baru berdoa.

Gue selesai berdoa, ternyata Alex memperhatikam gue daritadi. Ia tersenyum. "Lebih enak?". Tanyanya.  Gue mengangguk sambil tersenyum.

"Lea..". Katanya membuat gue menoleh ke arahnya. "Aku punya sesuatu buat kamu". Lanjutnya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celana. Gue melongo, Alex tersenyum lalu membuka kotak kecil berwarna merah. Ia mengambil cincin itu lalu menyematkannya dijari gue.

"Aku janji aku akan menikahi kamu kalau aku sudah mapan, aku janji, Le". Ucapnya serius. Mata gue sudah berkaca-kaca. Yatuhan Alex, gue nyangka akan seperti ini.

"Kamu mau kan menikah denganku nanti?". Tanya nya tepat dibola mata gue, gue mengangguk. Tanpa bisa gue cegah lagi air mata gue turun dengan mudahnya. Alex menghapus air mata gue dengan lembut.

"Udah dong jangan nangis". Katanya

"Ihh! Ini tuh nangis bahagia tau". Ucap gue dengan kesal, Alex terkekeh. Gue menghapus air mata.

"Lea". Alex memegang dagu gue. Gue mengangkat alis. Sebenarnya gue tau apa yang dia maksud. Alex mencium bibir gue dengan lembut.

~~~

Kalau boleh jujur gue merasakan hari ini rasanya agak beda ya?. Bodolah. Gue harus menyelesaikan pekerjaan.

Hp gue berdering. Gue mengambil hp dengan malas lalu membuka nya.

Dari: ALEX GANENDRA
aku harus balik ke yogya, ibuku sakit. Oh ya aku ke Yogya naik kereta, mobilku ada dibengkel depan kostan. Aku titip ya!. Jangan nakal kalau gak ada aku loh. I love you sweetheart. Bye:-).

Gue tidak membalasnya, melainkan melamun. Arrrghh knp sih dengan gue akhir-akhir?!.

"Le dipanggil pak bos tuh diruangannya". Oliv tbtb muncul dikubikel gue.

"Ya ya nanti gue kesana".

"Lo kenapa sih le? Sensi amat". Tanyanya sambil merangkul. Gue melepas rangkulan Oliv.

"Udah ah, jijik gue lama-lama sama lo". Gue jalan begitu aja meninggalkan oliv yg sambil tertawa.

Gue mengentuk pintu lalu masuk keruangan itu. "Ada apa?". Tanya gue. Tiba-tiba aldi mengasih sebuah kartu gitu. "Acara pertunanganku, aku harap kamu datang hari minggu besok". Katanya dengan datar. Gue melihat kartu itu lama.

Yang benar saja gue datang ke acara pertunangannya, aarr gue rasanya ia ingin membuat gue menangis 7 hari 7 malam karena melihat dia dan tania bahagia. No!. Gue tersenyum lalu mengambil kartu itu. Dan gue bersumpah tidak akan mendatangi pesta pertunangan Aldi dan Tania. Gak akan!.

"Baru kamu doang yang aku kasih kartu itu". Katanya tiba-tiba. Gue hanya mengangguk-ngangguk.

"Itu cincin dari siapa? Pacarmu?". Tanya aldi sambil menatap cincin dijemari gue.

"Oh ya ini dari Alex, dia akan menikahi aku". Aldi sempet melotot. "Sungguh?! Dia akan menikahi kamu?!", kata aldi dengan nada tinggi. Gue mengangguk. Aldi menghela nafas. "He was lucky". "Gak ah kamu lebih beruntung mendapatkan tania". Ucap gue membuat aldi diam saja.


~~~

Fiuhh akhirnya pulang kerja juga.

"Le gue duluan, pacar gue udah jemput. Byee". Gue hanya mengangguk sambil memasukan beberapa kerta lembar ke tas, setelah semua beres gue berjalan ke arah lift.

"Lea tunggu!". Aldi. Gue menahan pintu agar tidak tertutup. Ia sudah didalam lift.

"Kamu dijemput Alex ya?". Tanya nya. Gue menggeleng. "Gak. Alex ke Yogya". Aldi mengangguk-ngangguk. "Kalau pulang bareng aku mau?". Tanyanya. "Gak ah, bisa-bisa besok nama aku terpampang diberita online 'calon tunangan syatania bersama wanita lain' hahaha". Aldi terkekeh. "Gak segitunya juga le". Gue hanya tersenyum. "Aku bisa naik taksi". "Ayolah, Le mau ya?". Aldi sudah memaksa gue bisa apa?. Gue mengangguk.

~~~

Gue sudah didepan rumah, aldi mengantar gue sampai didepan gerbang.

"Makasih ya". Ucap gue sambil tersenyum. Aldi mengangguk. Tiba-tiba hp gue berdering. Gue melihat nama di layar hp. Tante retno. Tumben dia nelpon gue.

"Halo tante. Tante apa kabar? Udah baikkan ?". Ucap gue dengan sopan.

"Lea....". Gue rasa tante retno menangis.

"Tante gak apa-apa?". Kata gue dengan panik.

"Terjadi sesuatu dengan...".


(Aldi part) gue ada didepan mobil, memerhatikan lea berbicara sesuatu dengan entah siapa. Dan seketika lea menangis. Gue panik dan mendekati dia.

"Lea ada apa?!". Lea linglung, hp yg dipegang nya ingin jatuh tapi secepat kilat gue menangkap hp nya. "Bilang padaku ada apa?!". Lea menatap gue horor, air matanya tetap turun.


"Alex...alex!!".

"Ada apa dengan dia?".

"Dia... Dia udah gak ada". Lea menutup mukanya lalu menangis, bahunya berguncang. Gue sempet diam sejenak lalu memeluk lea, walaupun lea tidak membalas gue tetep seneng akhirnya gue bisa memeluk dia.

"Alex udah gak ada aldi, alex ninggalin aku. Dia jahat!". Lea memukul dada gue. Gue memeluknya lebih erat, sehingga dia tidak bisa memukul gue lagi.

Hampir 15menit kita berpelukan didepan rumah lea. Lea melepaskan pelukan kita.

"Aku harus balik ke Yogya malam ini juga". Katanya. "Naik apa?". "Aku bisa naik mobil Alex". Gue mengangkat alis. "Kamu mau mengedarai dalam keadaan seperti ini?". Gue langsung menggeleng. "Gak! Biar aku antar kamu ke Yogya". Lea menatap gue. "Gak usah aldi".

"Kamu mau siap-siap dulu?"  Tanya gue. Dia menggeleng. "Yasudah ayo kita berangkat".

~~~

 (Lea Part)

jam 2 dini hari kita sampai Yogya. Gue dan aldi turun dari mobil. Gue lihat masih ramai didalam rumah Alex. Gue masuk kedalam rumah itu. Ada peti dan ada foto Alex didekat peti tersebut. Air mata gue jatuh kembali.

"Lea?". Tante retno menghampiri gue. Mukanya pucat, matanya bengkak karena menangis terus.

"Tante!". Gue dan tante retno berpelukan. Aldi hanya menatap gue. Tante retno tersenyum ke aldi. Gue dan aldi menghampiri peti berwarna putih itu.

Gue menangis (lagi). Didalam peti itu terdapat Alex, ia memakai jas lengkap dengan sepatu. Mukanya penuh bekas luka akibat kecelakaan kereta yg menyebabkan beberapa orang tewas termasuk Alex. Gue mengelus mukanya dengan lembut.

'Tuhan! Bilang ini mimpi! Gue mimpi! Mimpi!'.

Gue udah gak bisa melihat matanya yg biru itu.

~~~

"Mending kamu pulang aldi". Ucap gue. Kita duduk dikursi. Dia menggeleng. "Kita pulang bareng-bareng ke Jakarta ya".

"Nanti tania mencarimu". Kata gue dengan lemah. Dia memegang atas tangan gue. "Aku gak peduli dengan tania, aku lebih peduli dengan kamu". Gue hanya tersenyum. Pukul 5 dini hari.

"Minum". Tiba-tiba aldi menyodorkan aqua gelas. Gue menerimanya lalu meminumya hingga habis.

~~~

'Aku turut berduka cita atas kematian Alex'. Sebuah sms dari iqbaal. Gue dan Aldi dijalan menuju Jakarta. Pemakaman Alex dilaksanakan tadi siang. Malamnya gue dan Aldi pulang kejakarta.


~~~

"Kamu jangan banyak mikir ya, langsung tidur okey. Oh ya Jangan lupa makan dulu". Aldi membelai rambut gue.

"Besok kamu cuti dulu aja sehari. Istirahat yang cukup ya". Aldi masuk kedalam mobilnya dan gue masuk kedalam rumah.

"Kak lea?". Tiba-tiba Ana berdiri dan menghampiri gue. Gue hanya membalas senyuman. "Apa bener kak Alex...". "Iya benar, Na". Ana langsung memeluk gue. "Yang sabar ya kak Lea". Gue hanya mengangguk lalu melepaskan pelukan. "Kakak mau istirahat dulu ya Na". Ana mengangguk, gue kenaikin tangga dengan lemas.

~~~

Pagi hari. Gue gak nafsu makan jadi gue tetep dikamar menatap langit-langit kamar. Gue jadi teringat pesan terakhir Alex.

'Jangan nakal kalau gak ada aku loh!'.

Gue tersenyum pahit.

"Kak lea ada kak iqbaal, dia mau jenguk kakak". Tiba-tiba suara Ana dibalik pintu kamar gue.

"Masuk aja". Ucap gue. Tidak lama denger decitan suara pinti terbuka. Gue menguba posisi tiduran menjadi duduk ditepi tempat tidur. Iqbaal juga mengikuti gue.

"Kamu baik?". Tanyanya setelah duduk. Gue tersenyum. "Never been better". Jawab gue. Iqbaal mengangguk.

 "Semua orang disekolah tau kalo alex meninggal. Mereka juga sedih".

"Aku masih gak percaya, apa yg terjadi sekarang".

"Kita gak ada yang tau kapan kematian akan menghampiri". Ceramah iqbaal.

"Iqbaal..". Gue menggantung kalimat, yg dipanggil menoleh. "Kamu mau mengantar ku ke kostan Alex?". Lanjut gue, iqbaal mengangguk.

~~~~

Gue menghela nafas saat didepan kamar kostan Alex. Untung Alex menitip kunci nya ke pemilik kost-an.

Gue membuka pintu tersebut. Hal pertama yg gue rasakan adalah mencium bau parfum Alex menyebar diruangan ini.

"Masuk baal". Ucap gue ke iqbaal, iqbaal mengangguk.

"Aku mau ambil barang-barang Alex disini, ada beberapa barang yang harus aku kasih ke Yogya dan aku simpan, sebagai kenangan". Gue membuka lemari Alex. Iqbaal merapikan rak-rak DVD/VCD punya Alex lalu memasukan nya kedalam tas.

"Le sini!".  Ucap iqbaal didepan layar TV. Gue menghampiri iqbaal. Ternyata iqbaal menyetel CD first annivesarry gue dan Alex.

"Ini Alex?". Tanya nya. Gue mengangguk. "Itu pas Annivesarry aku dan Alex yg ke satu tahun, dia menyanyikan aku sebuah lagu". Ujar gue. Dalam video itu alex tersenyum dengan bahagia , ia juga memangku gitar.

"happy annivesarry yang ke 1 Lea priscasari semoga yang kita impinkan terwujud dan dikabulkan tuhan, aku mau nyanyi buat kamu. Dengar ya". Alex mulai mendentingkan gitarnya dengan lincah.


🎶You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you
You'd be like heaven to touch
I wanna hold you so much
At long last love has arrived
I thank God I'm alive
You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you

Pardon the way that I stare
There's nothing else to compare
The sight of you leaves me weak
There are no words left to speak
But if you feel like I feel
Please let me know that it's real
You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you


I love you, baby!
And if it's quite alright
I need you, baby
To warm a lonely night
I love you, baby
Trust in me when I say
Oh, pretty baby,
Don't bring me down, I pray
Oh, pretty baby,
Now that I found you, stay
And let me love you, baby,
Let me love you.

You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you
You'd be like heaven to touch
I wanna hold you so much
At long last love has arrived
I thank God I'm alive
You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you

I love you, baby!
And if it's quite alright
I need you, baby
To warm a lonely night
I love you, baby
Trust in me when I say
Oh, pretty baby,
Don't bring me down, I pray
Oh, pretty baby,
Now that I found you, stay
And let me love you, baby,
Let me love you.


I need you, baby!
Well won't you come stay
Oh. pretty baby.
Now that I found you, stay
And let me love you, baby.
Let me love you.🎶


Lagu itu terhenti dan divideo terakhir alex bilang dia mencintai gue. Tanpa sadar gue mengeluarkan air mata. Iqbaal menghapus air mata gue.

"Kau tau rasanya jadi kamu". Katanya dengan iba.

"Aku boleh peluk kamu?" Tanya gue, iqbaal mengangguk lalu membentangkan tangannya. Gue memeluknya erat.

"Aku harap kamu gak nangis terus akibat Alex". Suara iqbaal tepat dibelakang telinga gue.

Banyak sekali hadiah yang Kita saling beri dari mulai hadiah natal, ulang tahun dan annivesarry. Hadiah- hadiah yang gue berikan ke Alex akan gue bawa pulang sebagai kenangan.
~~~

Dengan sangat terpaksa gue ke kantor dengan muka habis menangis. Rawr!. Sampai dikubikel gue duduk menatap layar komputer dengan kosong. "Le?". Gue menoleh , Oliv. "Gue denger pacar lo meninggal, gue ikut sedih". Katanya sambil mengusap bahu gue. "Makasih liv". Ucap gue.

"Pak bos ada diruangan nya liv?". Tanya gue. Oliv menggeleng. "Enggak dia ke singapura dari kemaren pulang besok kayaknya". Gue mengangguk-ngangguk. "Emangnya knp?". Tanya nya karema gue hanya diam. "Ahh enggak apa-apa". Gue tersenyum dengan kepaksa.

"Oh ya pak bos nyuruh gue buat ngobrol tentang apapun biar lo gak sedih, dan nyuruh gue untuk ngajak lo makan siang bareng gue di mana aja, nanti dia ganti uang gue yg dipakai makan siang itu".

Oliv tersenyum misterius. "Pak bos kayaknya punya rasa sama lo Le". Gue mendorong kepala Oliv pelan.

"Gak usah gosip deh Liv". Dia hanya terkekeh. Kalau aldi pulang hari besok, berarti H-1 hari pertunangannya. Apa dia gak ikut urus acara pertunangan itu dengan tania?. Bodo amat lah.

Hp ditas gue berdering, gue melihat nama aldi.

"Cie ditelpon pak bos". Kata oliv sambil nyegir gak jelas. Gue hanya menatap Oliv tajam lalu mengangkat telpon itu.

"Halo le". Ia menyapa gue duluan.

"Hay juga. Kamu disingapura?". Tanya gue lalu menatap Oliv, ia masih disana menatap gue dengan cengiran itu lagi. Rasanya gue pengen banget lempar dia dengan sepatu high heels yg gue pake sekarang. Btw ya nelpon dari singapura ke indo lumayan mahal.

"Iya. Kamu sudah makan?". Tanyanya. Gue diam sejenak.

"Kamu sudah makan belum?". Tanya nya lagi.

"Emm... Ya udah kok". Hening. "Aldi aku mau nanya boleh?". Gue mengigit bibir, sebenarnya gue ragu buat nanya ini, karena gue penasaran knp gak di coba?.

"Mau nanya apa?". Ia terkesan sangat santai banget.

"Apa kamu gak ikut mengurus acara pertunangan itu?". Setelah gue bertanya aldi sempet diam. Entah kenapa kalau ditanya soal tania pasti aldi akan tersinggung atau gak menanggapinya dengan diam.

"Soal itu aku udah suruh tania untuk mengurusnya, aku gak mau ikut campur tangan dalam acara persiapan itu, dia mau pilih seperti apa aku sih okey aja, terserah dia". Ucapnya dengan panjang lebar.

"Kalau gitu udah dulu ya Le, aku ada meeting".

"Okey. See you jakarta". Ucap gue.

"Okey". Balasnya. Hubungan telpon itu terputus. Gue menatap telpon sambil tersenyum.

"Cieee". Oliv. Rrrr!! Ternyata dia masih disini?. Gue menimpuknya dengan gumpalan kertas.

~~~

Yatuhan gue pulang naik apa?. Gue mencoba mencari nomor yg bisa membawa gue pulang. Iqbaal?. Gue langsung memencet tombol tersebut. Ada nada sambung, gue jalan ditempat menunggu nada sambung itu berubah menjadi suara iqbaal. Aduh iqbaal mana sih?!.

"Halo ya le?". Ahh akhirnya diangkat.

"Kamu lagi sibuk gak baal?". Gue masih berjalan ditempat.

"Enggak knp?".

"Kamu bisa jemput aku didaerah sudirman?".

"Bisa. Sms alamat nya aja ya".

"Okey bye".

Iqbaal menutup telponnya.


Tidak sampai setengah jam iqbaal sampai dengan motornya. Ia membuka helm.

"Ayo". Katanya. Gue mengangguk lalu menaiki motor tersebut.

"Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?". Tanya nya sambil mengendarai motor.

"Terserah". Jawab gue agak teriak.

~~~~

Gue turun dari motor mengasih iqbaal helm & jaket miliknya.

"Makasih iqbaal". Kata gue sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga.

"No problem. Kalau kamu butuh apa-apa kamu tahu siapa yang bisa kamu hubungi". Katanya sambil membelai rambut gue.

Ia mengakat tangannya dari atas kepala gue lalu memakai helm.

"Aku harus pulang, see you". Katanya lalu menyalakan mesin motor.

"Hati-hati ya. Bye". Iqbaal hanya mengangguk.


~~~

Huhuwww H-1 pertunangan Tania-Aldi. DEMI TUHAN GUE GAK SIAP(?). Ewhh memangnya gue yang mau bertunangan. Tapi ya... Harusnya aldi melawan kek atau apapun itu agar pertunangannya batal. Ih dia gak mau perjuangin cinta nya!.



"Hay Le". Yang diomongkan muncul, gue menoleh kebelakang. Aldi. Arrr dia keliatan charming banget sih hari ini yatuhan. Kacamata andalannya, Kemeja lengan pendek lalu dilapisi sweater, celana panjang hitam, sepatu.

Gue hanya tersenyum. Dia keliatan bahagia banget, pasti karena besok.

"Kamu keliatan lebih baik dari pada hari kemaren".

Gue hanya tersenyum. "Dan kamu juga hari keliatan lebih banyak tersenyum daripada berbicara. Kenapa?". Lanjutnya. Mata kita bertemu

"Ngak juga ah, ini bukti nya aku berbicara". Gue (sok) terkekeh.

"Mau ikut aku?". Gue memincingkan mata. "Kemana?". "Jalan-jalan buat ngerefresh-in otak". Gue mengangguk lalu berdiri. "Bawa sekalian saja tasmu, kita sekalian pulang". Lanjutnya. Gue mengambil tas lalu kita kebawah.

~~~

Wow! Kita ke pantai daerah ancol. Aldi didepan mobilnya memerhatikan gue. "Aku selalu suka pemandangan alam". Tutur gue lalu duduk disebelah aldi. Hening, hanya ada suara ombak dan angin menerbangkan rambut kita.

"Lea dengar". Ia memulai pembicaraan. Gue menoleh, aldi memegang kedua bahu erat. Mata kia sejajar.

"Aku... Aku hanya ingin minta maaf ke kamu gak bisa perjuangin cinta kita, aku terlalu pasrah sama otak ku katakan". Jawabnya, ia memeluk gue erat, membenamkan kepalanya diantara rambut gue.

"Maaf kan aku lea". Katanya dengan lemah.

"Seandainya waktu itu aku gak pergi mungkin gak akan seperti ini". Jawab gue dengan suara bergetar.

"aldi". Gue melepaskan pelukan, mata kita bertemu. "Aku mencintai kamu, gak pernah sedikitpun aku membenci kamu. My love will never end till death do us part". Gue tersenyum misterius karena kalimat terakhir. Aldi mengangkat alis. "Ini dia lea yang aku kenal kembali". gue mengernyit lalu menyubit pipi aldi kesal.

"Arr did you forget something?". "Hah? Lupa sesuatu?seperti apa memangnya?",

"Like this.... My love will never end and i'll be by your side forever". Aldi tertawa. "Haha i'll never forget saying it". Aldi mengacak-ngacak rambut gue sambil tertawa. "My love will never end and i'll be by your side forever lea. FOREVER". Jawabnya sambil merangkul gue. Gue lihat aldi tersenyum. Dan karena senyumannya itu dia berhasil membuat gue jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya

~~~

Hari pertunangan Aldi - Tania. Tiba-tiba gue keinget tadi malam aldi bicara 'aku harap kamu mau datang walapun aku tau itu terpaksa, aku berharap banget' ia memegang kedua tangan gue. Arrrgghhh datang gak ya?!! Kalau datang gue sama aja bunuh diri dong. Lagipula gue kan udah bersumpah gak akan datang ke acara itu!.

~~~

Gue gak datang ke acara itu. HAHAHA. Gue lihat cuaca hujan, sesuai dong sama perasaan gue sekarang. Mungkin aldi dan tania lagi bahagia banget ya. SUMPAH TUHAN INI GAK ADIL BANGET! GAK ADIL!. AHHHHHHHH!!!. Aldi udah jadi milik orang. LO BODOH LEA BODOH!. Gue melempar majalah ke arah meja dengan kasar. Gue berdiri berniat ingin melihat hujan diluar, betapa kagetnya gue......

Bersambung. MAAF APABILA TERJADI KE TYPO-AN . @fremasiti @wearecomatecjr