Rabu, 29 Mei 2013

Paris Kota Cintaku Part 7

~~ Gue kaget. "Loh knp skrng? Kamu masih harus di rumah sakit di". Aldi menggelengkan kepalanya. "Enggak far, aku harus pulang. Semakin aku melihat kamu, semakin sulit aku melupakan kamu, jadi biarkan aku pergi buat ngelupain kanu". Deg! Sakit bgt. Emang ini pilihan yang terbaik buat kita. "Kalo itu pilihanmu aku bakal membiarkan mu pergi walaupun hatiku sakit". Hening. Kita sibuk sama pikiran masing-masing. Mataharipun mulau beranjak dari tidurnya. Gue menatap aldi yang sedang sarapan pagi dari rumah sakit. Dokter masuk keruang inap aldi, memeriksa aldi sesaat. "Kamu harus tetap disini selama beberapa hari, kita bakal ngecek apa tulang rusuk telah baik seperti bentuk semula atau tidak". "Gak usah dok, saya gak butuh ngecek tulang saya, saya bakal pulang hari ini juga". Aldi turun dari ranjangnya. "Tapi anda..". "Dokter gak usah takut, saya bakal baik-baik aja". Skrng aldi menatap gue. "mana far bajuku? Aku mau ganti baju rumah sakit ini sm baju ku". Aldi mengadahkan tangannya. Gue menatap dokter. Gue&dokter pun malah tatap-tatapan satu sama lain. Aldi mendengus. "Udahlah far, mana bajuku?". Gue ngangguk terus ngambil baju ditas yg gue bawa. dan menyerahkannya ke aldi. Aldi masuk kedalam kamar mandi. Gue sm dokter keluar rawat inap. "Kita gak boleh membiarkan aldi keluar dari rumah sakit dulu, tulangnya masih sangat rapuh". Gue geleng kepala. "Saya juga gak tau dok, caranya ngecegah aldi dia ngotot banget ingin pulang. Saya juga khawatir". Kita berdua diem. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, Aldi dengan baju biru, celana selutut dan kacamata pinggiran hitam miliknya. Ia terlihat lebih tampan. "Ayo kita pulang". Gue melihat aldi nanar. "kamu yakin mau pulang?". Tanya gue. Keningnya berkerut. "Knp kamu nanya gitu? Aku yakin kok!". Dia jalan begitu aja. Gue senyum kedokter. "Makasih ya dok, udah nolongin aldi, saya permisi dahulu". Dokter itu juga senyum. "Sama2 mbak, oke, semoga aldi cepat sembuh". Gue ngangguk dan mengejar aldi. Kita sejajar. Dan beberapa menit kemudia kita udah didalan taksi menuju rumah. "Kenapa kamu gelisah gitu sih far?i'm fine okey". Gue ngangguk2 aja.

~~ Skip rumah. Aldi keluar terlebih dahulu dari mobil gue membayar taksi. dan mengikuti jalan dibelakang aldi. Dirumah hari ini kebetulan sepi. Papah keluar negri, mamah kebali, dan kiki kekampus. Aldi langsung kekamar kiki. Gue menaruh tas disofa dan menjatuhkan diri disitu. Hhh.. Aldi nekat bgt sih!. Dan bangkit lagi untuk kekamar kiki untuk melihat apa yg dilakukan aldi. Gue membuka pintu, gue lihat aldi sedang mengemas barang-barang miliknya. Dia merasakan kedatangan gue. "Mau bantu aku mengemas barang?". Tbtb aldi menatap gue sambil tersenyum. Fake smile bgt dia!. Matanya sedih, tapi bibirnya tersenyum. gue senyum terpaksa dan mulai mendekati aldi. Membantunya mengemas barang yg ia bawa kesini. Gue ambil barang keperluan aldi mandi, balik lagi duduk disamping aldi. "Kenapa harus sekarang? Knp gak besok aja?". Tanya gue sambil memasukkan handuk, sabun, sikat gigi, dan pasta gigi miliknya kedalam koper. Dia menoleh, dan berhenti melakukan pekerjaannya melipat baju. "justru ini waktu yang tepat aku pulang". Gue mengerutkan kening dan menatapnya, mata kita bertemu. "Tepat apanya? Kamu hanya membuatku khawatir". Aldi mengambil tangan gue dan meremasnya pelan. "Kamu gak usah khawatir, aku yakin aku bakal baik-baik aja". gue menahan nangis, tapi air mata ini tetep saja keluar. Aldi mengapus air mata gue. "Gak usah nangis farah, aku tau ini berat". gue ngangguk, kita berpelukan. "Jangan lupain aku okey di". Aldi mengangguk. "Okey". Kita sudahi berpelukan. "Sekarang anterin aku kebandara ya?". Gue ngangguk. Skip bandara. Kita duduk diruang tunggu. Tangan aldi diatas tangan gue. Ini persis seperti saat gue pulang keindonesia. Gue cuman bisa diem nikmatin saat-saat terakhir sama aldi. Dan gue yakin, gue gak bakal ketemu lagi sama dia. dan terdengar suara dari pengeras suara pesawat menuju paris segera berangkat. Aldi berdiri begitu juga dengan gue. "Jaga diri kamu baik-baik ya far". Gue ngangguk. "Kamu juga". Kita tatap-tatapan. "Bye". "Bye aldi. Aldi jalan menjauhi gue dan hilang saat sudah memasuki lorong untuk masuk kepesawat. "Bye aldi, semoga kamu bahagia sama orang lain". Gue jalan menjauhi tempat itu, dan pulang.

*skip 3 tahun kemudian* semua udah berubah. Termasuk gue. Cita-cita gue sebagai photographer terwujud. Emmm...sekarang rumah gue pun penghuninya juga berubah. Papah sibuk bgt kerja diluar negri, mamah sering keluar kota terus karena butik miliknya, dan kiki udah gak tinggal disini lagi, dia kuliah diluar kota. Dirumah gue sering sendiri. Seperti kurang bgt kasih sayang keluarga. gue sering pulang malem, bukan karena apa-apa gue lakuin itu karena cita-cita gue. Karena itu juga gue jadi suka bgt sakit-sakitan. 2 bulan yang lalu gue ikut buat lomba pameran diluar negri. Ternyata hasil foto gue terpilih. Besok adalah waktunya gue ke tempat dimana pameran itu diselenggarakan, tepat di kota paris. Gue beruntung ketua panitia disana memilih paris untuk pamerannya karena siapa tahu saja gue bisa lagi ketemu aldi. Tapi gue gak tau juga bisa ketemu dia atau gak, kita kan udah lost contact selama 3 thn. begitu juga dengan iqbaal, bastian & kiki. Semua memang sudah berubah. Gue sedang berbaring ditempat tidur. Mikir sesaat, terus bangkit dari tempat tidur, menuju tumpukkan kotak-kotak, buku-buku yg sudah tidak terpakai lagi. Gue lihat satu persatu buku. dan selanjutnya membuka satu persatu kotak. Gue kaget ternyata dalam kotak tersebut ada gelang berwarna putih. "Ini gelang seperti pernah gue lihat dimana ya?". Gue coba mengingat tentang sejarah gelang ini. "Ahh iya!". Gue ngangguk2. "Ini gelang gue dengan. iqbaal kan?!". Gue pakai kembali gelang itu, ternyata masih muat ditangan gue. "Ahh gue kangen semuanya". Gue merem sesaat, dan tanpa sadar airmata gue jatuh tanpa permisi. Kenapa gue nangis?. Tiba-tiba ada yg membuka pintu. "Non farah?". Ternyata mbik ati. "iya bik?". tanya gue. "non farah gak makan?". "Hari ini bibi masak apa?". Bik atik senyum. "Bibi masak makanan kesukaan non farah". gue senyum dan turun kebawah dengan bi atik. "Bibi panasan dulu ya makanan nya non". Gue ngangguk trs duduk dikursi meja makan keluarga. Dulu setiap makan malam pasti ramai dengan perbincangan. Sekarang sepi hanya ada gue. Gue senyum kepaksa. "Nih non makanannya". Bik atik bawa spagetti. Gue ambil garpu dan mulai memasukkanya kedalam mulut. Bik atik hanya tersenyum melihat gue. "bik besok aku mau keparis, ada kerjaan, bibi gak apa-apa sendirian dirumah?". "Keparis? Non udah bilang sm tuan?". "Papah gak. usah tau dia juga gak peduli kan sama aku?mamah juga pasti jg gak bakal nanyain". Bik atik sempet diem. "Sebenarnya tuan sm nyonya sering nanya kabar non farah lewat telpon tapi non selalu belum pulang kerumah". Gue noleh ke bik atik. "Jadi papah sm mamah masih peduli sama aku? Baguslah". Gue berdiri, jalan ketangga trs menoleh kearah bik atik. "Bilang bik kalo misalnya papah atau gak mamah Nelpon bilang aja aku keparis". "Iya non". Gue masuk kekamar dan tidur. Skip pagi dan sudah dibandara menuju paris. Huahh!! Paris I'm comingg!!. Hihi:3.

Skip bandara charles de gaulle, paris hehe. Langkah pertama adalah gue ambil peta ditas koper-_-. Gue kan Gak tau paris, walaupun udah pernah kesini dan itukan dipandu kalo ini sendirian. Terus naik taksi, gue ngasih unjuk tanda gue mau .Ketempat tujuan gue. Supirnya aneh gitu. Gue juga kan gak bisa bahasa perancis, cuman bisa inggris. Supirnya ngangkat alis. "hmm??". dia nunjuk peta yg gue bawa. Gue ngangguk trs ngangkat jempol. Supir taksi nya ngangguk. Ini sudah hampir 2 jam belum sampai nya. Juga . Akhirnya supir taksi itu berenti. Gue bayar yg ada diargo taksi itu. "Thank you". Supirnya ngangguk. Gue keluar. "Ini dimana? m...excuse me sir?". Gue noleh kesupir taksinya tapi taksinya udah pergi. Sial. Gue dimana ini? Walaupun ramai kan tp gue gak Tau harus ngapain? Belum tentu juga bisa bahasa inggris. Sambil bawa koper dengan kewalahan. Gue nunjuk satu wanita bule. "Can you Speak english?". Dia geleng2 kepala. "Oh thanks". Gue senyum terus pergi meninggalkan wanita itu, gue tanya lagi dengan lelaki bule. "can you speak english?". Dia mengangguk. "Yes, why?". Gue senyum. "Do you know this place?". Gue menunjuk tempat yg gue tuju. "This Place? I do not know". Gue ngangguk. "Thank you". Gue jalan mejauhi pria itu. Mau nanya siapa lagi?. Ini udah hampir malam:"(. gue jalan nunduk, eh taunya ketabrak orang, peta gue jatuh ketanah. "Sorry, sorry". Kata gue. Dia memumut peta gue. Gue menerima Dengan senyum. Seorang lelaki. "It's okey". Katanya sambil senyum. Lekaki ini memakai kacamata hitam, kurus, ada kumis tipis, dan Rambut lumayan panjang. "Do you come from indonesia?". Gue ngangguk. "Yes, why would you know? What you feel from indonesia too?". dia diem. "Okey, i'll see you again". Dia ngangguk terus gue menjauhi pria itu. "Kemana ya? Duhh jadi takut nih". Udah 30 menit gue lan tapi gak ketemu juga!. Gue menyusuri jalan yg sepi. Gue liat kebelakang, eh lelaki itu mengikuti gue ternyata! Dia mau Ngapain ngikutin gue?. Apa dia mau......? Ah enggak!. Gue mempercepat langkah. Gue noleh, dia juga mengikuti. Gua lari, dia juga Lari. Dia megang pergelangan tangan gue. Gue noleh, dia memakai kacamata hitam jadi gue gak tau dia siapa. "Help! Help me!! Please". gue berusaha lepas dari tangan lelaki itu. "Sttt!!". "Help!!". Gue semakin keras menjerit. "Diem jangan teriak-teriak". Gue ngangkat alis. "Kamu bisa bhs indonesia? Kalo gitu lepasin tangan aku!". Dia diem gak ngomong. "Lepasin tangan aku sekarang jugaatau aku teriak sekeras mungkin". Dia kelabakan gitu. "He--". Dia nutup mulut gue. "Diem!". Gue gigit aja tangannya. "Aw sakit farah!". Gue ngeliatin orang itu. Dia senyum. "Ini aku aldi...". Dia ngelepas kacamatanya. Betapa kagetnya gue ternyata dia aldi. "aldi!!". Gue pengen nangis rasanya, bahagia bgt. "Kamu.....". Gue liat aldi dari bawah sampai atas. "....kenapa kurus begini?". Dia ketawa kecil. "Kamu sendiri ngapain kesini?". Dia ngangkat alis. "Aku tuh kesini buat ikut pameran photography, walaupun masih empat hari lagi sih acaranya, aku mau kesini lebih cepet males dirumah!". Dia manggut2. "Coba lihat peta kamu". Gue ngasih peta ke aldi. Dia berdehem. "Pantas saja gak ada orang yg tau...". Dia melirik gue. "...orang peta yg kamu bawa bukan peta kota paris". ue melotot. "Ah masa sih?". "He'eh.." Aldi menbuka peta itu diantara gue dan dia. "...nih baca bukan peta kota paris kan?". Eh iya bener. Huah ternyata salah bawa peta! Untung ada aldi. Gue nyegir mamerin gigi gue. "Huh dasar! Makanya jadi orang harus teliti .dulu, untung kamu tidak tersesat".kata aldi. Gue nunduk. "Maaf". Dia senyum trs ngacak-ngacak rambut gue. "Bukan salah kamu kok". gue ngangguk. "Mending kanu tinggal di apartemen ku aja gimana?". Gue langsung menatap aldi. "Gak apa-apa nih, gak ngerepotin?". ngerepotin banget malah! Haha". Aldi ketawa. Gue manyun. "Haha gak aku hanya bercanda, mau kan?". Gue ngangguk. "Yuk! Lewat sini". aldi megang pergelangan tangan gue. "Oh ya di..". Dia noleh ke gue. "..skrng kamu kerja apa?". "Aku? Nyanyi di cafe gitu. Kamu sendiri kerja apa?". Gue diem baru mau jawab. "Bentar-bentar aku tebak..". Kita berhenti sejenak, aldi ngeliati gue dari bwh sampai atas. dia mengerutkan kening, seperti berpikir. "Emm...kayanya sih kamu photographer deh! Ya kan?". Kita kembali lagi jalan. "He'eh". gak lama kita jalan, udah sampai dilobby apartemen. "Bonsoir". Kata seorang resepsionis apartemen itu. "Bonsoir bien". Kata aldi. "Quelle est votre petite amie?". Kata resepsionis lagi. "Non, il est juste mon ami". Kata aldi. "Dia ngomong apa di?". Karena gue penasaran dan gak tau artinya. "Udah gak usah dengerin, kita langsung kekamar aku aja". kata aldi. Gue ngangguk. "Notre excuse". Kata aldi. "Aldi disent à la femme, elle est très belle". Gue senyum trs pergi. "Kata resepsionis itu kamu sangat cantik far". Gue langsung noleh keresepsionis itu. "Thank you". Kata gue. Dia senyum dengan manisnya. kita udah sampai didpn kamar apartemen aldi. Aldi membuka pintu kamarnya. "Welcome to my kingdom!". Aldi mempersilahkan gue masuk. gue liat kesekeliking kamar itu. "Ini sih...". Gue senyum jail ke aldi. "..bukan kaya kerajaan lebih tepatnya kaya hutan!!". Aldi ketawa kecil. "Kamu jarang ngebersihin kamar ya?". Gue duduk disofa, aldi ambil minuman. "Yap! Benar sekalih!". "Pantas! Gak nyangka seorang alvaro maldini siregar bisa jorok juga! Hahaha". Dia duduk disamping gue, trs ngasih gelas berisi air putih. "bukan jorok far, tapi aku males". "Sama saja aldi!". Gue liatin muka aldi. Dari raut muka aldi, dia jarang tidur. Lihat saja dia mempunyai lingkaran hitam disekitar matanya. Tubuhnya kurus, dia juga mempunyai kumis tipis. "Kenapa?". Aldi mengagetkan gue. "gak, kamu jarang makan atau....gimana sih kok kurus gini?". Aldu ngeliatin seluruh tubuh. "Kurus masa sih? Ah ini karena kamu tau!". gue nunduk, aldi ngeliat ekspresi gue. "Aku bercanda kok, bukan karena kamu, aku males makan aja". Gue terisak, nangis. Aldi megang kedua bahu gue, dan mengarahkan ke dia. Dagu gue diangkat olehnya. "Kok kamu nangis sih? Bercandaan aku parah ya? Maaf deh, serius bukan karena kamu kok". Gue tetep nangis. "Farah..jangan nangis". "Ini..semua gara-gara aku kan? Kamu jadi ky gini karena aku kan?". aldi ngelengin kepala. "Enggak far". Gue tetep nangis. "Emang ya farah yang dulu dan sekarang sama aja, tetep cengeng". Gue apus air mata dan menatap aldi. "Aku tuh gak cengeng tapi aku sedih liat kamu". "Ternyata kamu masih peduli sama aku". Aldi senyum jail. "jelaslah!". Aldi senyum dengan bahagianya. Gue nunduk. Hening untuk sesaat. "Udah kamu mandi sana". Gue ngangguk. "Kamar kamu ada disamping kamarku ya!". Aldi nunjuk kamar gue sm dia. "Sip!". Gue kekamar sambil bawa koper. Sampai kamar naruh koper&mandi.

 ~~skip sekarang gue lagi duduk dan nonton tv. Yang gue tonton adalah disney chanel-_-. Gak apalah. Aldi lagi pergi entah kemana huh!. tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Gue noleh, ternyata aldi. "Aku beli makanan nih". Dia jalan menuju pantri terus ambil piring. gue duduk di bar stool. Aldi menaruh makanan itu dpn gue. "Dari mana kamu tau aku suka spagetti?". "Feeling aja hehe". Gue manggut2. Gue liat aldi gak makan spagetti juga. "Kamu gak makan di?". "Enggak, nanti aja hehe". "Kalo gitu aku juga gak mau makan". "loh kok gitu?". "Abis kamu gak makan". "Tadi aku cuman beli satu". "Kalo gitu kita makan berdua, aku suapin kamu ya?!". Aldi cengo gitu. "Kenapa?". Aldi geleng kepala, terus senyum. "Enggak! Boleh deh". Gue senyum. Gue mulai nyuapin aldi. "Kalo kamu tinggal sama aku, dijamin deh berat badan kamu naik beberapa kilo". Aldi ngangguk. "Aku seneng ada kamu disini sekarang". ldi ngeliatin gue. Gue senyum. "Aku juga, aku kira aku gak pernah bisa ketemu kamu lagi". Gue kembali nyuapin aldi. "Kok malah jadi aku yg makan? Kan aku beliin buat kamu". Aldi menahan tangan gue. "Heheh biarin ah.... Aaaaaa". Gue kembali menyodorkan makanan ke ldi. Eh dia malah ambil garpu ditangan gue. "Gantian aja gimana? Aku yg suapin kamu?". Gue ngangguk. Aldi suapin gue. "Oh ya bagaimana kamu dengan lelaki itu?". Gue nahan tangan aldi. "Lelaki itu siapa?". Kata gue sambil mengerutkan kening. "Masa lupa sih". gue mikir sejenak. "Ohhh!". Gue ngangguk. "Iqbaal maksud mu?". Aldi ngangguk. "Iya, bagaimana km dengan dia?". "Biasa aja". Jwb gue acuh. Dia ngangguk. "Penyakit mu...". "Masih kok, gak bakal pernah hilang kali di". "Pantas....". Dia lihat pergelangan tangan gue. "...bekas jarum suntiknya keliatin bnyk sekali". Memang di pergelangan gue bnyj bintik hitam, karena sering di suntik terus. "Hehehe". "jadi kamu masih sering suntik kosetrat pembeku darah itu?". Gue ngangguk. "Ya begitulah". "Kamu ngerasain sakit gak saat disuntik itu?". "Sakit? Sakit bgt, apalagi kalo penyakit itu muncul, kamu tau....". Aldi melihat gue lekat2. "Apa?". "Saat aku masuk rumah sakit diparis 3 tahun lalu km masih ingat?". "Iya". "Saat pendarahan sangat bnyk ditangan ku, dokter suntik kosentrat itu tepat di tengah tanganku". Gue nunjukin tangan ke aldi. "Eh iya nih masih ada tandanya". Gue senyum. "Tuhan kok gak adil bgt ya, ngasih penyakit itu kekamu". "Adil kok di menurut ku". Aldi cuman senyum. "Setelah kejadian itu, aku bersyukur gak ngalamin hal yg lebih buruk lagi daripada itu. Ya walaupun sering mimisan sih". Aldi melotot. "Kamu sering mimisan? Kayanya dulu gak pernah mimisan deh kamu". "Yahh semenjak aku kerja photographer aku jadi sering mimisan, mungkin kecapean hehe". Aldi naruh garpu dipiring, terus menatap gue dengan sedih. "Kenapa di?". Dia gelengin kepala. Gue masih ngerutkan kening. "Oh kamu kasian sm aku atau kamu jijik. sama aku? Karena aku penyakitan?". Dia senyum dan mengelus pipi gue. "Karena penyakitmu aku tau seberapa besar kamu tegar melawan nya, aku salut sm wanita sepertimu. Kalo aku ada diposisi km mungkin aku udah berupaya buat bunuh diri, karena udah gak berguna lg". gue senyum kepaksa. "Lebay tau gak?!". Gue cubit pinggang aldi. "Hey! Gak sopan!". Kita berdua ketawa. Dan seketika hening sesaat. "kamu tidur ya far, kan kamu harus bnyk istirahat". Gue ngangguk. Aldi bantuin gue turun dari bar stool. Sampe kamar aldi makein gue selimut. "Good night my princess". Dia senyum. Panggilan itu, kembali diucapnya! Aaaaa;$. "Good night too aldi". "Aku keluar ya". gue ngangguk. Aldi matiin lampu dan nutup pintu.

~~Skip keesokan hari nya. Gue keluar kamar, ngucek2 mata. "Morning farah". "Morning di". gue mendekati aldi dimeja makan. "Sarapan dulu". Kata aldi sambil tersenyum. Gue duduk disamping aldi. Eh ini makanannya lumayan mewah semua, apa aldi yg masak?. "Ini kamu yg masak di?". "Ah enggak, tadi aku pesan diluar". Gue ngangguk. Skip. "Mau ikut aku Keluar? Pasti kamu kangen kan sama paris?". Gue senyum, yang tandanya gue tertarik, seketika senyum gue lenyap. "Tapi aku belum Mandi". Aldi ngelengin kepala. "Jorok sekalih". Gue nyegir. "Yaudah sana mandi, aku tunggu dilobby okey". Gue ngangguk dan pergi ke kamar mandi. Skip gue dan aldi udah dijalan...........ya jalan deh. Disini lumayan rame sekali. Hampir rata-rata dipenuhin gadis remaja, dan orang yang sedang berpacaran. Huh! Bikin iri saja. "Em...". Aldi mengumam. Refleks gue noleh ke dia. "Enaknya Kita ngapain nih?". Lanjut aldi dan sekarang ia menatap gue dengan senyum. "menurut kamu yang enak?". Tanya gue balik. Aldi Mengaruk-garuk kepalanya, dan gue tau dia gugup. "Aku mau makan es krim di". Jawab gue. Karena gue tau pasti aldi bingung mau Ngajak gue ngapain. "Yasud---". Gue potong pembicaraan aldi. "Enggak! Kamu tunggu sini aja, biar aku yang beli. Gimana?". Gue Menaik-turunkan alis. Aldi ketawa kecil. "Oke-oke, jangan lama-lama". Gue ngangguk dan jalan ke arah tukang eskrim pinggir jalan. "midi. Quel message souhaitez la crème glacée?". Gue geleng2 kepala. "not!, can you speak English?, I can not speak French". Tanya gue. "yes! Of course..". Jawab dia. Gue senyum. "you want to order ice cream flavor what?". Lanjut si penjual es krim. "please, two. chocolate ice cream". Dia mengangguk. Dan mulai meracik es krim nya. Dan gak lama dia ngasih dua es krim coklat ke gue. "thank you already booked. you're so pretty". Kata dia. Gue senyum. "Thank you". Gue ngangguk, dan meninggalkan penjual es krim itu. Dan Disaat gue lagi ceria-ceria nya jalan. Tbtb ada yg nabrak gue, es krimnya jatuh dan mengenai baju gue. Dia jongkok dan mengambil Kertas yang jatuh dari tangannya. Gue bersihin baju. Gue melihat orang itu dengan ekor mata gue. Dia cowok, pake topi, celana panjang hitam, jam tangan dibagian kiri. Gue gak bisa melihat mukanya karena dia sedang menunduk kebawah. Sekilas gue melihat dia memakai gelang berwarna putih. Pas gue mau memperjelas untuk melihat nya dia malah berdiri, baju lengan panjangnya menutupi pergelangan tangan dia. "Sorry". Tiba-tiba ia berbicara dan gak lama dia jalan begitu aja tanpa peduli gue yg sebel akibat ulahnya. "huh! Pergi begitu aja". Cibir gue dalam hati. Gue melihat tempat orang itu saat mengambil kertas tadi. "Eh!". Gue melihat kertas yang dipungutnya tadi ada yg belum di ambil dia. Gue ambil aja. Mata gue melolot!. "Inikan...kok bisa? Wahh harus aku balikin secepatnya nih!". Ucap gue sambil manggut-manggut. Gue masukin kertas itu kedalam jaket. Dan jalan ke arah aldi. Pas udah sampai didpn aldi, gue nyegir. Dia ngakat alis, karena tau gue gak bawa es krim. "Mana es krimnya far?". Gue cemburut terus duduk disamping aldi. "Jatuh ditabrak..". Gue bersihin baju dan ternyata sepatu gue juga kena huh!!. "..lihat baju sm sepatuku jadi kotor". "ditabrak siapa?". "Orang, gak tau". Gue masih cemberut. Aldi senyum terus jongkok didpn gue, dia melepaskan sepatu gue dan mengelap kaki gue yg kotor. Lelaki ini memang bisa bgt membuat jantung gue berdegup dengan cepat. Gue senyum-senyum sendiri. Ia memakaikan sepatu itu ke kaki gue lagi. Dia berdiri menatap gue dengan senyum. "Kamu tunggu sini, biar aku yang beli es krimnya". Gue ngangguk. gue melihat punggungvaldi yg mulai menjauh. Orang tadi siapa ya? Kok bisa gelang mirip punya gue..... Hem... Gue mengeluarkan kembali kertas yg tadi dari jaket gue. Ini kan formulir peserta pameran dimana gue mengikuti lomba, tp sayangnya ini bukan punya gue. Gue ihat dibagian atas formulir itu, ada nomor telpon. Telpon ini aja kali ya, siapa tau bisa balikin formulir ini kepemiliknya. "Itu pa?". Tiba-tiba aja aldi udah ada disamping gue dengan 2 es krim. Buru-buru gue masukan kertas itu kedalam jaket. "Bukan apa-apa". aldi senyum. "Nih es krim mu". Skrng satu es krim berpindah ketangan gue. Kita makan bareng-bareng sambil cerita-cerita gak jelas. tiba-tiba saja hp aldi berdering. Dia melihat layar hp sesaat trs menjauh dari gue.

(Aldi part) "unknow number". Siapa nih?. Buru2 gue angkat. "Hallo?". "Nak aldi?". Gue mengerutkan kening, dari mana dia tau nama gue?. "Iya, maaf ini siapa?" Jawab gue. Gue tau dari sebrang sana dia menghela napas. "Ini om, papah nya farah". "Oh ya om kenapa ya?". "Farah ada sama kamu di?". Gue ngangguk dan menatap farah yg sedang asik makan es krim, skrng dia balik natep gue dengan senyum, gue balik senyum ke dia. "Iya, farah sm saya". "syukurlah, om khawatir katanya dia keparis tanpa bilang om dulu. Untung ada kamu....". Gue ngangguk. "..om titip farah ya nak aldi". "iya om". "Jagain dia baik-baik ya". "Pasti om!". Gue jawab dengan mantapnya. Gue janji bakal jagain farah sebaik yg gue bisa!. "yasudah? Kalo ada apa-apa kamu bisa telpon om". "Ya". Dan sambungan telpon pun terputus. Gue kembali duduk disamping farah. "Siapa telpon barusan di?". Kasih tau gak ya kalo yg telpon tadi papahnya farah. Gak usah deh. "Temen aku". Gue ngangguk dan kembali memakan es krim, dia juga mengikuti gue. Gue ngobrol-ngobrol gimana gue paris, dia cerita tntng keluarga nya yg sudah pada berubah dia juga bilang kalo dia benci keluarga nya skrng, karena sibuk sm kerjaan masing2. Pantas dia kabur pergi kesini lebih awal tanpa bilang keorang tuanya dahulu. "Eh!". Kata gue sambil melihat jam. "Udah sore nih, bagaimana kalo kamu melihat ku nyanyi?". Dia membulatkan matanya, dan mengangguk. "Ayok!". Ajak gue sambil menarik tangannya yg mungil. Kita jalan gak terlalu jauh sih hehe. kita sampai disebuah cafe yg tidak terlalu mewah. "Kamu duduk sini aja". Kata gue sambil tersenyum. Dia nurut sm perintah gue. gue keatas panggung berukuran mini yg disedia kan oleh pemilik cafe. Gue mulau bernyanyi, gue melihat farah, pasti dia gak percaya karena gue mempunyai suara yg merdu. Dia senyum-senyum gitu hehe. Gue jadi melting sendiri.

~~Skip sudah malam sekitar jam 9, jam segini biasanya gue udah kelar nyanyi. Gue menghampiri farah yg masih duduk diam ditempatnya. "Ayo pulang?". "Sudah selesai ya?". "he'eh, yuk pulang". Dia mengangguk. Diperjalan pulang kita malah diem-dieman. Mungkin gue&farah capek. Farah mempercepat langkah jalannya. Sampai-sampai gue tertinggal 2 meter dari dia. Gue menyusulnya, gue pegang pergelangan tangannya. "Gak usah buru-buru gitu jalannya, pelan-pelan aja". Dia mengangguk. Gue senyum. Setelah 10 menit berjalan, gue lihat farah jalan nya mulai linglung dia kenapa kaya gitu?. Gue kembali memegang pergelangan tangannya. Dia menoleh ke gue. Mukanya pucat, dan ia berkeringat. Padahal udara disini dingin, mengapa ia bekeringat. "Kamu gak apa-apa far?". Dia mengangguk. "Yaudah yuk kita cepat pulang". Dia diem dan kita mulai jalan kembali.

(Farah part) gila! Rasa pusing dan hidung gue yg mulai gak enak!. Knp ini selalu terjadi?!. Sialan. yg gue gak harapin pun datang. Gue mimisan. Sialan!. Gue tutupin hidung&mulut dengan tangan supaya gak ketahuan aldi. sampai didpn kamar pun gue tetep diem. "Kamu knp diem aja?". Tanya aldi sambil mencoba membuka kunci pintu. Gue geleng kepala. pintu pun kebuka. "Ayo masuk". Gue ngangguk dan mengikuti diblkng aldi. "Bentar..". Gue berhenti berjalan. Aldi menyisipkan rambut gue keblkng telinga. "ngapain sih tangannya nutupin mulut ky gitu, berusaha gak mau ngomong sm aku?" Gue diem. Dia berusaha menurukan tangan gue dari mulut. Gue menolak, tp dia tetep berusaha. Yaudah gue turunin tangan dari mulut. "Farah?! Kamu mimisan?!". gue nunduk. "Duduk! Ayo duduk!". Skrng gue duduk disofa. "Dongakin dulu kepala kamu, aku mau ambil tisu sebentar". Gue nurutin kata aldi. Gak lama dia balik lagi. Dengan kepanikan yg menjadi-jadi(?). "Coba sini aku elap darahnya". Gue cuman ngangguk. aldi mengelap bagian atas bibir gue dengan tisu. "Kenapa kamu gak bilang sih kalo kamu mimisan?!". Suara aldi agak sedikit ngebentak gue. Yg gue ucapin hanya. "Maaf di". Dari tadi aldi hanya fokus sm darah yg keluar dari hidung gue. "Knp darahnya gak berenti2 sih?". "memang seperti ini, agak lama untuk berentinya di". "Apa kita perlu kerumah sakit?". Tanya aldi suara dia skrng sedikit agak lembut. gue geleng kepala. "Gak usah, aku udah sering kaya gini, kamu gak usah khawatir". Aldi senyum kepaksa. "Yakin gak apa-apa?". Gue.....

tunggu Paris Kota Cintaku Part 8 ya, maaf kalo typo^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar