Selasa, 02 Juli 2013

Paris Kota Cintaku part 11

Aldi berdiri dan gak lama duduk disamping gue. "Nih,...". Gue hanya melihat bubur itu. "...mau ku suapin?". Gue langsung senyum. "Mau!". aldi tersenyum tipis. "Dasar". Gue ketawa kecil. Sambil suapin-suapin kita ngobrol. "Aldi?". Mulut gue penuh dengan makanan. "Abisin dulu yg dimulut baru ngomong". Gue senyum sesaat, mengunyah makanan. Dan senyum kembali bukti kalo makanan dimulut gue gak ada makanan. Boleh ngomong skrng?". Kata gue dengan nada lembut. "Ya. Boleh". Gue menatap aldi jail. "Mau nanya apa sih?". Tanya aldi Penasaran. "Kalau kamu bisa move on dari aku, cewe selanjutnya yang kamu inginkan seperti apa?". Aldi kaget, hingga mulutnya setengah terbuka. "Itu mustahil, sangat mustahil buat move on dari kamu". "Kan aku bertanya.... Aku ingin tahu jawaban mu". Gue Sedikit memelas. "Kamu benar ingin tahu?". Gue mengangguk. Dia membuang nafas. "Ya............ Seperti kamu lah". Jawabnya. "Ih! Seperti akunya kaya gimana aldi?". Dia senyum sesaat ke gue, trs memegang kedua bahu gue. Mata kita bertemu. "Aku gak mau yg Terlalu berlebihan, aku hanya ingin dia bisa menerimaku, dan mencintaiku dengan tulus". Dia menurukan tangannya dari bahu gue. "aku punya permintaan, boleh km turuti?". Tanya gue dengan suara agak bergetar. "Apa itu?". Katanya. "Berhentilah mencintaiku, dan Cobalah mencintai wanita lain. Sebab kalau km mencintaiku hanya membuat dirimu sakit. Ku mohon". Gue nunduk, mencoba menahan air mata yg keluar. "Enggak, maaf aku gak bisa". Suara aldi tenang, tidak ada rasa emosi. "Please aku mohon". Dan jatuhlah Air mata gue. "Karena aku mencintai iqbaal, bukan dirimu". Lanjut gue. "Aku gak peduli, mau kamu mencintai iqbaal, bastian, atau Lelaki lain pun aku akan tetap mencintaimu". Harus dengan apa lagi gue membujuk aldi untuk melupakan gue?. Gue nangis, sakit. *tingg tong*. Suara bel berbunyi. Gue dan aldi menoleh ke arah pintu secara bersamaan. Buru2 gue apus air mata. "Biar aku yg buka". gue membuka pintu. "Hai". Suara serak iqbaal terdengar ditelinga gue. "Hai iqbaal!". Ia tersenyum, sangat tampan. Kita tatap-tatapan. "matamu merah knp?habis nangis?". gue tersadar. "Eh! Enggak kok, Ayo masuk-masuk". Ia mengangguk dan mengikuti jalan diblkng gue. "tadi habis dari bandara, aku sempetin untuk langsung kesini hehe". Kita sudah sampai diruang tamu. Aldi dan iqbaal saling menatap. "hai baal". Aldi memulai pembicaraan dengan iqbaal. "Hai". Jawab iqbaal dengan singkat. "Oh ya far...". Farah sempet ke dapur dan Membawakan iqbaal segelas air. Farah duduk disamping iqbaal. Disofa sendiri ada aldi yg menatap kita berdua. "...nanti malam kita Kencan ke dua. Gimana?". Baru farah ingin menjawab, aldi sudah memotongnya. "Maaf sebelumnya, Farah gak boleh keluar dia sedang Sakit". Jawab aldi mantap. Farah dan iqbaal pun menatap aldi. "Gak ada urusannya sm lo, gue ngajak farah bukan elo". Iqbaal senyum Kepaksa dan kembali menatap farah. "Gimana far?mau?". Farah mengangguk. "Mau kok". Hati aldi sakit saat mendegar ucapan farah, ia .Mencengkram celana nya kencang2 dan matanya memerah. "Iqbaal bagaimana nanti malam kita nonton bioskop, aku tahu film yg bagus". iqbaal mengangguk, dan mengacak2 rambut kekasihnya itu. Aldi berdiri dan meninggalkan tempat itu.

*malam hari*. Farah sudah siap Dress pink selutut, dengan flatshoes pink juga. Farah sudah menunggu iqbaal diteras rumahnya. "Farah?". Tbtb ada aldi. "Ada apa?". "batalin kencan itu". Kata aldi. *tin tin*. Suara klason mobil iqbaal terdengar. "Aku pergi dulu". Aldi mengangguk. "Kamu hati-hati". 'aku merasakan ada hal yg ganjil far, aku takut km knp2'. Ucap aldi dalam hatinya. Mobil iqbaal sudah jalan.

¤¤~ farah dan iqbaal Sudah menonton bioskop dan skrng lagi jalan-jalan di daerah TMII jakarta. "Kita mau ngapain?". Kata farah polos. "Jalan2 aja hehe". farah mengangguk. Suana di TMII sangat sepi. "So?.....". Iqbaal mencoba mencairkan suasana. Farah menatap iqbaal dengan ekor matanya. "...bagaimana kamu dengan aldi?". "Aku?". Farah menunjuk dirinya sendiri. Iqbaal ngangguk. "masih temen, memangnya knp?cemburu?". "sangat cemburu haha... Apalagi pas aku ditinggal sm km diparis, udah gitu km satu atap sm aldi. Makin cemburu dan gelisah sendiri".  farah tertawa mendengar komentar iqbaal. "Kok tertawa ?". Kata iqbaal ia mengangkat alisnya. "Lucu! Hihi". Farah menggoda iqbaal.  "baal beli gulali ayo beli!". Farah menarik lengan iqbaal untuk mendekati penjual gulali disebrang jalan. "Kamu tunggu disini aja". farah mengangguk, sebelum menyebrang iqbaal menoleh kanan-kiri ada mobil atau kendaraan yg lewat. Dan gak lama iqbaal sudah disamping Farah membawa 2 gulali. "Nih punya kamu". Iqbaal mengasih satu gulali ke farah. "Asikkkk!!!". Mereka memakan gulali itu hingga habis.

¤¤~ iqbaal dan farah skrng kembali berjalan-jalan disekitar TMII dan malam semakin larut. Ternyata ada sebuah taman disini, mereka Beristirahat disitu. "Baal lihat?!!". Farah menunjuk asal arah. Iqbaal melihat yg farah tunjuk karena tak ada apa2, iqbaal menoleh Kembali, tetapi farah sudah tidak ada disampingnya. Farah mencoba bermain dengan iqbaal, ia mengumpat diblkng pohon. Tanpa sadar farah tersandung akar pohon dan kepala nya terbentur batu lumayan besar didpnnya. "Ahh!!". Teriak farah membuat iqbaal menemukan dia diblkng pohon, farah setengah duduk ia memegang kening sebelah kanannya. "farah km gak apa-apa?". Tanya iqbaal. Farah tidak menjawab. "Are you okey?". Iqbaal berjongkok didpn farah. "Kepala ku pusing dan sakit baal". Farah menunduk dan mukanya tidak kelihatan karena tertutup rambut. "Mana coba sini aku liat muka km". Iqbaal menyelipkan rambut farah kebelakang rambut. Iqbaal kaget. "farah...". Iqbaal melihat dijari2 farah yg ditaruh dikening ada darahnya. "Ka-kamu berdarah?". Suara iqbaal bergetar. Farah mengangkat tangan kanannya dari kening. Dia kaget dan tangannya bergetar. Kejadian 3 tahun lalu terulang kembali!!. Iqbaal seperti orang linglung bingung harus ngapain. Darah farah terus mengalir. Tbtb ia tersadar, buru2 dia ambil sapu tangan. "Pake ini far coba tutup lukanya pake ini". Farah mengangguk, ia mengambil sapu tangan iqbaal dan menutup lukanya. "Naik!". Farah diem. "Ayo! .naik kepunggungku, kita ke rumah sakit". Farah mengangguk. Iqbaal mengendongnya dibagian blkng. 'Dimana mobil gue?!'. Ucap iqbaal kesal. Cengkraman tangan farah dibaju iqbaal pun mulai mengendur. Iqbaal melihat ke arah blkng. Mata farah sudah terpejam. Iqbaal memindahkan farah dalam pakuannya. "Far, farah.... Kamu masih dengar aku kan?". Kening farah berkerut. "Al...di". Jleb!</3. "aldi". Farah kembali menyebut nama aldi pelan,matanya masih terpejam. Tanpa pikir panjang iqbaal mengambil hp farah dan menelpon aldi. ada nada sambung, gak lama telpon tersambung. "Halo far?". Jawab aldi "Aldi". "Iqbaal? Kok hp farah sm lo?". "Di tolongin farahhhh". iqbaal tau dari sebrang sana aldi kaget. "Farah knp baal?! Lo apain farah?" . "Gue... Gue...Bingung harus ngapain, kepala farah bocor". "lo gila!". Suara aldi membentak. "Lo dimana?". Tanya aldi selanjutnya. "Gue didaerah TMII". "Yaudah lo bawa dia kerumah sakit cepet keburu darah farah abis!". Iqbaal mengangguk, ia menggedong farah, dan tanpa disangka iqbaal menemukan mobil. Mereka otw RS(?).

~~saat sampe rumah sakit, farah langsung dibawa keruang UGD, decitan suara roda kasur yg didorong suster membuat gue semakin panik!. "tolong anda tunggu diluar". Kata seorang suster. "Tapi sus...". "Maaf mas!". Suster itu menutup pintu UGD nya secara paksa. Iqbaal menatap nanar pintu UGD. 3 thn lalu seperti ini, knp kembali seperti ini ?!!. Baju iqbaal penuh bercak darah farah. Terdengar suara Langkah seseorang. Iqbaal menoleh ternyata aldi. Seperti dulu raut muka aldi sangat tidak baik. Kalau dulu ia tenang, skrng ia langsung menonjok iqbaal hingga jatuh dilantai. "3 tahun yg lalu lo! Skrng lo lagi! Elo emang gak pernah becus buat jagain farah!!". iqbaal berdiri sambil mengelap darah disudut bibirnya. "Lo emang gak pantes buat farah!". Lanjut aldi membuat iqbaal geram. tbtb ada seorang suster keluar. "Kita membutuhkan bnyk darah dan suntik faktor". "Suntik faktor? Apa itu sus?". "Itu untuk menutupi luka pada seorang pengidap hemofilia". Iqbaal menunduk. "Yaudah sus saya ambil, berapapun itu!". Kata aldi. "Ayo ikut saya ke tempat administrasi". Aldi menatap iqbaal. "Stay here!, lo jangan pergi kemana-mana!". Aldi memerintah iqbaal. Iqbaal mengangguk.

(iqbaal part) 2 jam berlalu, gue dan aldi masih diluar UGD. "saat kejadian itu dia nyebut nama elo di". Kata gue membuyarkan lamunan aldi. Dia menatap gue. "Lo serius?". Gue mengangguk. Aldi tersenyum. "Gue nyerah". Jawab gue putus asa. "Maksud lo?". Kening aldi berkerut. "Gue nyerah buat dapetin farah, gue mundur dari persaingan ini. Dia cintanya sama lo bukan gue". Aldi menggelengkan kepalanya. "Enggak, farah cinta sm elo. Harus nya gue yg ngejauh dari hubungan elo berdua. Maaf selama ini gue ganggu". Kata aldi. kita sama2 menatap lantai rumah sakit, sibuk sm pikiran masing2. Tbtb aja pintu ruang UGD kebuka. Dokter keluar kita berdua bangkit dari tempat duduk. "Gimana dok?". Tanya aldi. "Untung cepat dibawa kesini kalau enggak mungkin dia gak bisa selamat". "Tp dia baik2 aja kan dok?". Dokter mengangguk. "Dia selamat, kondisi nya stabil tp mungkin dia akan koma selama beberapa hari". Tungkas dokter. "makasih dok udah selamatin farah". "Itu memang sudah tugas saya". Dokter menepuk pundak aldi pelan dan dia jalan meninggalkan kami.

(aldi part) 4hari kemudian. "Aldi". Suara farah keluar. "Fa-farah kamu udah sadar?". Tanya gue untuk memastikan. Wanita itu mengangguk. gue buru2 nelpon iqbaal untuk kerumah sakit. 10menit kemudian iqbaal sms kalu udah didpn rumah sakit. *tok tok* gue buka pintu. eh baal masuk". Kata gue ke iqbaal. Iqbaal dan gue mendekati ranjang farah. "Di siapa? Temen kamu?". Tbtb farah nanya. Gue sm iqbaal kaget. "Farah kamu gak kenal dia?". Aldi mendekati farah. Farah menggeleng. "Enggak, makanya aku nanya kamu". Gue sm iqbaal saling menatap. Iqbaal mendekati farah dan lalu tersenyum. "Kenalin gue iqbaal temen aldi". Iqbaal dan farah berjabatan tangan. "gue farah, salam kenal iqbaal". Iqbaal tersenyum. Knp farah inget gue dan knp dia gak inget iqbaal?. "Aldi sayang, ambilin aku minum dong". Iqbaal dan gue saling menatap. "Kok diem aja sih di? Ada yg salah?". Gue geleng kepala. "Gak, tunggu sebentar". gue ambil minum trs ngasih ke farah. "Makasih". Farah tersenyum manis. "Lo udah kenal aldi lama baal?". Farah menaruh gelas nya disamping meja tempat tidurnya. "Ya gitu. Dia itu orangnya Ngeselin". Iqbaal melirik aldi. "Emang!". Lanjut farah ia juga melirik aldi. Gue hanya senyum kepaksa. "Far?". Kata gue. Iqbaal dan farah menatap gue. "Memangnya kita pacaran ya?". Suara gue bergetar. "Iyalah sayang". Farah ngejawab dengan mantap. Iqbaal hatinya kaya ketusuk pisau. Gue menatap iqbaal, dia nunduk."dulu gue....". Iqbaal mendongakkan kepalanya ke farah. Gue dan farah sama2 menatap iqbaal. "....pernah pacaran sm cewe. Dia cantik, senyumannya manis, dia juga lucu tp gak disangka dia ninggalin gue begitu aja". Gue berdecak. "Emang pacar lo kemana?meninggal?". tanya farah pernasaran. Iqbaal ngegelenging kepala. "Dia... Dia... Sm cowok laen". Iqbaal menatap gue. Farah manggut2. "Sabar ya. Gue yakin pasti lo bisa dapet lebih dari cewek itu". Farah nepuk pundak iqbaal. "Makasih". Gue liat mata iqbaal udah merah. "ah!..". iqbaal mengusap muka nya dengan kedua tangan. "...kok gue flashback gini ya, abis lo mirip bgt kaya cewek gue dulu". farah tertawa. "Masa sih?". Iqbaal mengangguk. Gue hanya diem mematung. "Aldi kok kamu bengong sih? Mikirin apa?". "ah enggak kok". Kata gue. "kayanya gue harus pulang sekarang deh". Kata iqbaal. "Knp buru2 bgt?". Tanya farah. "Ada urusan mendadak". Farah ngangguk. Gue anterin iqbaal sampe keluar kamar. Gue dan iqbaal saling menatap. "Baal? Gue...". "Udahlah di. Gue bilang juga apa?. Dia cinta sm lo, buktinya dia inget sm lo, sedangkan gue enggak". "Gue gak mau ini semua". "Lo kira gue mau ini semua? Farah ngelupain gue? Ya gak di!". Iqbaal memejamkan matanya dan mengambil nafas dan lalu membuangnya. "Gue sm lo sama2 gak berguna buat farah". Jawab gue. "Maksud lo?". Kata iqbaal. "Harus waktu itu gue gak nyetujuin farah keluar sm lo. Jadi gak hanya lo yg bersalah gue juga". Kata gue senyum kepaksa. Hening. "Sekarang farah resmi jadi pacar lo". Iqbaal tertawa hambar. "hah?enggak. Dia pacar lo, kalian kan belum resmi putus". Kata gue gelagapan. "Putus? Gue harus bilang gitu didpn dia kalo kita putus? Lo gila? Mana dia inget bego!". Dia ketawa. Gue tau dari dalam hati nya nyesek bgt. "Udah gue pulang, bsk gue kesini lagi" gue ngangguk. setelah iqbaal hilang dibelokan rumah sakit gue masuk kedalam kamar inap farah lagi. "Iqbaal udah pulang?". Tanya farah setelah gue menutup pintu. Gue mengangguk. "Ya, dia udah pulang". Kata gue lalu duduk disamping ranjang farah. Gue ngeliatin farah aja. "Knp ngeliatin gitu bgt?". "Aku mau ngomong boleh?". Kata gue langsung to the point ke farah. Dia mengangguk dan senyum dengan manis. "kita emang pacaran tp..... Itu dulu, dulu bgt far". Jawab gue. "Maksud kamu?". Tanya farah bingung. "Kita udah putus 3thn yg lalu". "dan cowok yg tadi adalah pacar kamu yg skrng, bukan aku". Gue nunduk gak berani melihat matanya. "Kamu ngomong apa sih?". Farah ngambil sebelah tangan gue yg kiri, dan sebelah tangan dia yg kanan di pipi gue. "Jangan bercanda di". Katanya. "Aku serius!". sekarang gue menatap bola mata hitam miliknya. "Enggak. Aku--". "Kamu punya gelang yg sm seperti punya iqbaal". Farah mengangkat alis lalu menatap pergelangan tangannya. "Aku harus ngejauh dari kamu". Kata gue. "Enggak! Aku bisa buang gelang ini!". Air mata farah mulai jatuh. "Kamu minta aku untuk mulai mencintai orang lain dan lupain kamu, skrng aku sanggupin permintaan itu". Farah mengigit bibirnya, menahan isakan tangis. "Jadi aku bakal pergi jauh, jauh sekali. Kamu---". Belum sempet gue selesai ngomong farah narik baju gue. Dia ngecium gue. Gue kaget, gue nolak tp farah megang baju semakin erat. Dan bodohnya gue ngebls ciuman dia. sedikit ada kecewa pas farah mengakhiri ciuman kita. Dia menatap gue dengan mata berkaca-kaca. "Jangan pergi, aku mohonnnnn". "far... Please jangan paksa aku". "Kamu jahat! I hate you!". Farah membentak gue. "Far....". "Pergi! Go away from me!". penuh dengan air mata. "Oke aku bakal pergi. ". Gue mulai jalan mendekati pintu rumah sakit. Gue ambil nafas dan lalu mengucapkan "Selamat tinggal farah". Gue pergi dari rumah sakit ini.

(Farah part) apa yg dimaksud aldi?. Gue iqbaal pacaran? Enggak!. Gue menatap gelang berwarna putih. Knp gue seperti gak asing melihat ini?!. Kata aldi kita udah putus 3thn lalu, knp gue gak inget?. "ahhhhhh!!!!!". Gue membanting seluruh benda yg ada di atas meja. Gue jambak rambut, frutasi. Siapa iqbaal?! Dia ..... Siapa?!!!. gue bersender ditembok, sambil duduk lalu membentur kan kepala dia tembok. 'Gue siapa? Iqbaal siapa? Knp gue sm aldi putus?'. ucap gue dalam hati. Tbtb ada suster masuk, hal pertama yg dia lakuin adalah kaget, lalu mendekati gue. Dia menarik gue untuk tidak membenturkan kepala ditembok tp gue menolak. Gue tetep membenturkan kepala ditembok. Suster keluar memanggil dokter. Gak lama datang dokter dan tiga suster, termasuk sustet tadi. Dia menahan bahu gue. "Lepasin saya! Lepasin!". Gue meronta. "Dok cepat kasih dia obat bius!". Kata seorang suster. Dan tbtb aja gue merasakan pusing yg sangat hebat, gue pingsan karena obat bius.

(iqbaal part) pagi! Gue berencana kerumah sakit buat jenguk farah. Hhhh.... Gue sedikit agak kecewa pas farah lupa sm gue;". Tapi gue bakal ngembaliin ingatan dia. Gue udah didpn pintu kamar inap farah. Gue membuka pintu. "Ya ampun farah! Apa yg kamu lakuin?!!!". gue lihat farah membenturkan kepalanya di tembok. Gue menahan bahunya lalu gue putar dia agar menghadap gue. Gue peluk dia "aldi ninggalin gue baal, aldi udah gak sayang lagi sama gue". Ucapnya ditengah tangis. Gue belai rambutnya. "Udah, ada gue disini gue bakal jagain lo". Kata gue. "Gue mau nya aldi bukan elo!". Katanya dia mendorong gue hingga, gue terdorong sampe ke belakang. farah kamu benar2 udah berubah semenjak penyakit amnesia itu". farah menatap gue, matanya penuh dengan air mata. "jadi lo bilang gue tu lupa ingatan gitu?". gue nangguk. "gue gak lupa tuh, buktinya gue inget aldi". gue senyum kecut. "tapi lo gak inget gue". farah mengernyitkan kening. "gue gak ngerti maksud lo". gue duduk disampingnya. "lo ingat ini?". gue ngasih unjuk gelang putih kita. "lalu ini?". gue menunjukkan juga foto dan topi yg ia kasih ke gue. dia kaget saat melihat foto kita dulu diparis. "ini gue?". katanya sambil menatap gue. gue hanya mengangguk. "jadi dulu kita pernah ketemu?dimana kapan?". gue tersenyum lembut. "diparis ekitar 3thn lalu dan kita ketemu lagi tanpa sengaja, waktu itu kamu nabrak aku". farah menerawang, coba mengingat. "gue gak inget kejadian itu, sungguh". gue hanya tersenyum lalu membelai rambutnya. Dia tersenyum lalu menaruhkan kepalanya dibahu gue. "kenapa gue bisa lupa sm elo, sedangkan aldi enggak?". "gue juga gak tau far". farah hanya diem. "kata aldi lo pacar gue?". dia mengangkat kepalanya dari bahu gue dan menatap gue. "bener, lo pacar gue far". dia kaget. "bukannya aldi yg pacar gue?". gue menggeleng kepala. "itu dulu far, udah lama bgt kalian udah putus". farah mulai meneteskan airmatanya lagi. "jadi itu sebabnya aldi ninggalin gue, dia jahat bgt baal". "bukannya itu kemauan lo? kan ko nyuruh dia buat lupain lo dan mulai mencintai wanita lain?". dia kaget. "apa?!!". "jadi ini saatnya lo yg lupain aldi". kata gue. dia menatap gue. "gue juga bisa kaya aldi, gue bakal jadi malaikat lo gak hanya aldi". "lo janji bisa seperti itu?". gue mengangguk. "janji, karena gue cinta sm lo far". farah mengangguk lalu kita berpelukan. "maafin aku iqbaal". ini dia pacar gue, dia udah kembali. "gak apa kok, semua emang butuh proses". kata gue membelai rambut panjangnya. dia melepaskan pelukannya. "sekali lagi aku minta maaf". gue manggut2. tbtb aja hp gue berdering. gue melihat layar hp 'aldi'. aldi nelpon aku". "angkat!!". gue mengangguk lalu mengangkat sambungan telpon. "halo di?...". gue menatap farah sebentar. "halo, feelling gue lo dirumah sakit ya kan?". tanya sambil tertawa. "iya, knp lo telpon gue?". "gimana farah?". "ya skrng dia mulai menerima gue kembali. "bagus kalo gitu gue gak terlalu mikirin farah nanti disydney". "apa?! lo mau pergi?". gue menatap farah, mata dia langsung membulat. "haha, tolong kasih telpon lo kefarah deh gue mau ngomong". gue langsung menyodorkan hp gue ke farah. "aldi mau ngomong sm kamu". farah mengambil hp gue. "halo?". "hai". kata aldi. gue lihat farah mau menangis. "...bagaimana kabar km? baik kan? maaf kemaren mlm aku ninggalin km, tp aku seneng km skrng bisa balik lg sm iqbaal, iqbaal memang pangeran km sesungguhnya far, aku pantas digantikan oleh dia". "aldi jangan pergi.....". "far dengar, aku cinta kamu. dan cinta itu juga mengajarkan kita untuk ikhlas bersama orang lain. sekarang aku udah ikhlas memberi cinta km dengan iqbaal". farah menangis hingga sesegukkan. "sekarang waktu kamu untuk bahagia, aku gak mau mengekang kamu". hening. "aku lagi nunggu pesawat untuk ke sydney, skrng aku mau fokus lg sm kuliah arsitektur ku. doain ya!". suara aldi semangat. "semoga kamu sukses". kata farah suaranya bergetar. "oke good bye. my love. you gotta be happy with him". aldi menutup telpon. farah skrng merosot kebwh lantai. menangis menjadi-jadi. "udah far". gue memeluk farah dan mengelus punggungnya. "aldi udah resmi pergi". katanya. "gue tau, dia lakuin ini buat kebaikan lo". dia mengangguk. "gimana kalau kita mulai semuanya dari awal?". kata gue. dia berhenti menangis. "maksud kamu?". farah menatap gue bingung. gue tersenyum. "hey namaku iqbaal, nama kamu?". farah tertawa kecil. "dari awalnya gak gitu juga! haha". dia ketawa;"). gue masih mengangkat tangan gue untuk berjabatan tangan. akhirnya kita berjabatan tangan. "farah hehe". "emmm... kamu cantik, mau jadi pacarku?". farah sempet ketawa lalu menangguk. "oh ya aku juga minta nomor telfon mu boleh?. buat ajak makan malam?haha". kita tertawa bersama. satu bulan kemudia kita keparis ketempat yg dulu pernah kita kunjungin bareng, gue mencoba buat farah untuk mengingat kejadian dulu. yg penting sekarang gue dan dia happy. cinta emang pahit tetapi kalau kamu mau bersabar dan melalui nya pasti akan berakhir bahagia. ini kutipan dari gue dan ini cerita cinta gue. THE END.

MAKASIH UDAH MAU BACA YA! HEHE MAAF KALO SUKA TYPO DAN CERITANYA JELEK. BYE^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar