Rabu, 31 Juli 2013

Especially For You Part 2

              ....bapak mau nanya? Knp nilai biologimu turun? Bapak hanya takut nilai semua pelajaran jadi ikut turun juga, kamu tahukan kalau nilai pelajaran mu kalo dibwh 70 semua beasiswa kamu bisa dicopot dan diganti oleh iqbaal". Iqbaal?!. "Maaf pak, maksud bapak iqbaal kelas kita?". "Iya lea". "Dia ikut jalur beasiswa juga pak? Kok saya baru tau". "Itu gak penting lea, yg penting skrng kamu belajar lebih giat lagi". Gue mengangguk. "Yasudah kamu boleh keluar". "Mari pak". Gue keluar dari ruangan pak bambang. Lalu jalan kekelas. Saat masuk kelas, hanya ada beberapa anak murid saja. Gue duduk dibangku milik gue, lalu berpikir. Knp nilai-nilai gue bisa turun? Semenjak gue dan aldi menjadi sangat dekat, gue belajar gak fokus dan lebih mengajari aldi fisika, kimia, pelajaran apapun yg gue bisa tanpa memikirkan pelajaran gue jg. Ini semua grgr aldi Atau Grgr gue?. Knp gue terlalu terbuai sm ini semua ini?!. Harusnya gue gak deket dan menerima tawaran aldi waktu itu. Sial. Gue udah masuk zona yg terlalu dalam ternyata. 

                                                           ~~~~~

                Skip pulang. "Le Kok dari tadi lo diem aja sih?tumben". Kata aldi sambil menyenggol sikunya ke sikut gue. Gue senyum sekilas. "Kita hari ini belajar apa?dirumah guekan?". Gue berhenti jalan, aldi juga berhenti jalan. "Kenapa?". "Mulai skrng kita gak akan belajar bareng lagi". aldi kaget. "Memangnya knp?". Gue geleng2 kepala dan kembali jalan. Aldi mengejar gue dan kita sejajar. "Knp le? Knp kita gak bljr bareng Lagi?". "Kan lo udah pintar lebih dari gue malah". Gue menatap dia sesaat. "Gue kaya gini karena lo le, gue seneng belajar bareng lo". "tapi gue lebih suka belajar bareng dengan iqbaal". Bohong. Gue suka kok belajar bareng lo di. "Gitu ya?. Jadi lo lebih suka deket Dengan iqbaal. Yaudah deh. Jadi mulai sekarang gue belajar sendiri gak ada yg bisa bikin gue ketawa dan godain lagi saat belajar". yatuhan:"). Aldi jalan begitu aja. Gue udah dirumah pun sambil belajar masih mikirin kata-kata aldi tadi. Apa gue menyakiti dia?. gue harus fokus! Gak boleh nilai-nilai gue dibwh 80. 


        (Iqbaal part) entah kenapa gue pengen ke perpus kangen bgt. Saat gue sedang Mencari buku, eh gue liat lea. Dia sedang baca buku tapi kok bukunya sampe basah gitu?. Gue mendekati lea dan memukul pundaknya. dia melihat gue lalu menghapus airmata yg keluar. Dia menangis. Karena apa?aldi. "Eh baal". Gue senyum. "Boleh duduk?". Dia mengangguk Gue duduk disampingnya, kita duduk dilantai. "Kenapa nangis?kok lo gak sm aldi?biasanya lo sama dia". Lea menggelengkan kepalanya. "haha lg males". "Males? Atau kalian udah putus?". Lea kaget. "Gue gak pernah pacaran sm dia". Gue senyum sesaat. Lea menyadarkan epalanya dibahu gue. Gue kaget sekaligus sangat senang. "Gue boleh belajar bareng lo lagi kan baal?". Wajahnya menatap gue. Gue mengangguk. Hening. Lea asik bgt nyadar dibahu gue tbtb... "Oh yaa...". Lea mengangkat kepalanya dari gue, dan menatap gue. "Btw lo Anak beasiswa juga?". Gue mengangguk, dia langsung mukul lengan gue. "Kenapa lo gak bilang?". Gue tersenyum. "Waktu pertama ketemuan di taman gue mau bilang eh lo malah udah marah duluan". Lea berdehem. "Jadi lo ini apa sih?". Gue mengangkat alis. "Maksudnya?gue gak ngerti". Lea merangkul gue. "Maksud gue itu...... Lo Pura2 kaya? Atau lo orang miskin tp gak mengakui?". Gue diem menatap lea. "Yee diem aja jawab". Kata lea. "Ahhh apa karena muka ganteng lo itu yg menyebabkan lo seperti orang kaya?". Lanjutnya penasaran. Gue memutar bola mata dan melepaskan rangkulannya. "Gue, bastian,kiki orang sederhana aja kok, yg kaya itu cuman aldi". Dia mengangguk. "Mama kita berempat itu temanan jadi gue sm bastian, kiki, aldi temenan karena mereka jg". "Ohhh... Gitu". Lea mengangguk2. "Lo tau dari mana gue anak beasiswa juga?". "Emm..... Pak bambang. Kemaren pak bambang bilang juga nilai-nilai gue mulai pada turun...". Gue menatap lea serius. "..tapi untungnya dia masih ngasih kesempatan gue untuk belajar lagi". Dia tersenyum kepaksa. "Gue gak bakal biarin lo ambil beasiswa gue baal! Hahaha". Lanjutnya sambil tertawa. Hening. "Ke kantin yuk?". Katanya memecahkan keheningan. Gue melihat jam yg melingkar ditangan kiri. "Yuk, masih ada 10 menit lagi kok". Kita berdua keluar dari perpus, menuju kekantin. 


           (Lea part) Sampai dikantin gue liat ada bastian, kiki, aldi. "Woyy baal lea!". Teriak bastian ke kita. "Nanti kesini yaa!!". Iqbaal menatap gue. "Mau kesana?". Menolak gak enak disangka sombong, nerima ada aldi disana. Hem.... Nerima ajakannya aja deh anggap aja gak ada aldi disana. Gue menganguk. "'Boleh deh". Setelah beli air botol mineral gue kemeja babas, kiki, aldi. Gue duduk didpn bastian, sampingnya bastian aldi, samping aldi kiki dan didpn kiki iqbaal. Otomatis iqbaal duduk disamping gue. Gue menatap aldi sesaat. He did not look excited. "Pacaran mulu lo berdua". Kata kiki. Gue dan iqbaal saling menatap. "Kita cuman temen". Ucap gue dengan seulas senyum. "Alahh nanti liat aja diantara kalian berdua pasti ada yg mengharapkan lebih dari sekadar TEMAN". Kata bastian. Iqbaal melempar bekas minuman kalengnya ke bastian. "Sok tau lo!". Bastian menangkap botol itu dan menaruhnya diatas meja. "Bener tuh kata bastian. Seorang laki-laki dan perempuan bersahabat atau berteman tanpa ada rasa 'lain' tuh pasti orang2 akan menganggapnya aneh. Tau kan maksud gue rasa lain?". Kiki ikut berkomentar tntng gue&iqbaal. Gue mengangkat alis. "Rasa lain? Maksudnya lo ki?". Kiki menepuk jidatnya. "Aduhh lea". Bastian negakkan duduknya. "Gini ya le denger...". Gue menatap bastian serius. "..Rasa lain tuh seperti cinta, rasa sayang sm orang lain, seperti tbtb deg-degan, tbtb gak bisa bernafas, saat dia menatap lo dan tbtb jg lo gak bisa ngomong grgr dia meminta sesuatu ke lo. Apa Lo pernah....". Iqbaal langsung menutup kuping gue. "Aduh le mending lo gak usah dengerin kiki dan bastian mereka berdua itu gila. Kita kekelas aja yuk". Gue sempet mikir dan menatap aldi sekilas. Mata kita bertemu selama beberapa detik karena gue langsung mengalihkan padangan ke iqbaal lagi. "Yaudah yuk". "'Yee!! Guekan lagi ngejelasin juga". Bastian menatap iqbaal. "Udah kapan-kapan lagi aja lo jelasin ke lea. Gue duluan". Iqbaal memegang pergelangan tangan gue dan menatap aldi. "What's up bro? Lo tampak gak bersemangat hari ini?". Aldi berdehem. "Oh ya?". Aldi menatap iqbaal menantang, Iqbaal hanya mengangkat bahu dan kita langsung jalan begitu aja. 

        (Aldi part) seperti biasa kita berempat pulang bareng, gue masih kesel sm qbaal tadi. "Baal nanti siang lo krmh gue, i want to say something very important". "What's this about her?". Jawab iqbaal enteng. Kiki, bastian menatap gue dan iqbaal. "Gue gak akan ngomong disini. Datang aja nanti kermh gue nanti". Bastian menatap gue sambil sekali-kali menatap jalanan. "Kok gue dan kiki gak diajak?". "Gue cuman mau ngomong sm iqbaal". Gue tau ada yg salah dengan perasaan iqbaal ke lea. iqbaal beneran datang kita duduk diblkng rumah gue. "To the point aja". Kata iqbaal. Hening untuk sesaat. Gue berdehem. "Do you love her?". Kata gue. "What?!". Iqbaal yg lg minum hampir keselek. Gue capek bertele-tele. Gue tau semenjak ketemu lea, iqbaal mempunyai rasa lain dan gue cemberu saat itu juga, gue mempunyai rasa yg sama dengan wanita yg sama. "What are you talking about? I love her? hahah are you kidding?". Gue menatap tajam. "Gue serius baal". Iqbaal menatap gue tenang. "Kok lo nanya ky gitu? Lo jealous? Come on aldi kita hanya teman". Iqbaal menepuk pundak gue. "Itu sudut pandang lo, sudut pandang gue? Jelas beda". "jadi lo beneran jealous? Oke i love her". "What?! Serius?". Kata gue dengan suara yg keras. Iqbaal ketawa ngakak. "Sebenarnya di gue gak tau". Gue menoleh. "Gak tau?". Gue mengangkat alis. "Iya. Gue gak tau punya perasaan atau gak sm lea". Gue mengangguk. "btw lo knp bisa marahan sm lea?". "Lo tau?". "Udah keliatan kali, kalian berdua deket tbtb aja jauh-jauhan. Knp sih?" Gue gelengin kepala. "Gue jg gak tau". "Jadi skrng gue yg nanya. Do you love her?". Gue mikir. Hati gue bilang ya tp otak gue pengen bilang tidak. "yes. I love her but she never knew. Dia gak peka baal". Ucap gue. "Jadi bener pikiran gue selama ini lo suka sm lea.". she also loves ou Aldi. Ucap iqbaal dalam hati. "Jadi kesannya lo kaya curhat ya sm gue? Hahaha". Gue mengangguk. "Hahaha thx bro". Kata gue.

    skip sekolah. Gue hari ini coba mau ngomong sm lea secara baik-baik knp dia meminta gue menjauh. Saat istirahat gue mengikuti jalan di blkng dia. Dia kayanya risih diikutin gue. Lagi gak ada iqba disampingnya. Dia menghadap keblkng lalu menatap gue. "Mau ngapain sih?". "mau ngomonng. boleh?". Lea membuang nafas. "Gue sibuk, gak ada waktu". Gue mengannguk. Lalu ia kembali jalan, gue kembali mengikuti jalan diblkng. Dia kembali menoleh. "Ngapain lagi sih?! Kan gue bilang gak bisa". Gue senyum. "Mau keperpus bareng lo". Dia diem. lalu menggelengkan kepala. "gue udah keperpus sm iqbaal, dia udah diperpus duluan". "Bagus! Kita belajar bareng2 aja, gimana?". "Gue ak mau ada lo ah! Pergi sana!". Kata lea. Gue menatap lea nanar. "Please le. Aku mohon". Suara gue memelas. Lea menatap gue kasihan. "yaudah! Jangan panggil gue dengan bahasa 'aku&km' gue gak suka!". Gue tersenyum puas. "Makasih". Lea jalan didpn gue. Diperpus udah ada iqbaal yg lg serius baca. "Hai baal". Lea menyapa iqbaal dengan ceria. Iqbaal menurunkan bukunya dari wajah. "Hai". Terus adar kalau ada gue disamping lea. "Eh ada lo juga di. Ayo duduk!". Gue senyum lalu duduk dilantai bareng iqbaal dan lea. Saat lagi kaya gini lea lebih sibuk ke iqbaal ketimbang gue. "Le. Gue mau nanya ini boleh?". Lea menghiraukan ucapan gue dan pura2 sibuk belajar. Iqbaal menatap kita berdua. "Le itu aldi nanya sm lo kok didiemin aja sih?". Lea sempet menatap gue sebel dan kembali membaca buku. "Biarin ah. Lo aja yg ajarin baal". Iqbaal menatap gue kasian, gue hanya membalas dengan senyuman. "Yaudah deh kalo lo gak mau, mending gue keluar aja, cuman jadi bahan objek yg gak terlihat aja sm lo. Dikacangin". Gue berdiri dan menatap iqbaal. "Gue duluan baal". Lanjut gue. Gue keluar perpus, capek harus kaya gimana lagi mau minta maaf atau minta penjelesan sm lea. 

          (lea part) aldi keluar. Gue merasa sangat sangat kejam ke dia. Ada apa dengan gue?. Ingin menghindar tapi caranya terlalu jahat. "kenapa lo gak cegah aldi? Aldi cuman mau minta maaf yg dia tau dia gak punya salah sm lo. Knp lo jadi jahat gini le? Lo seperti lea yg gue gak kenal". Gue menatap iqbaal. "Apa yg bisa gue lakukan? Gue gak mau tersakiti, gue juga gak mau ada lelaki yg bisa memiliki hati gue. Gue terlalu rapuh untuk disakitin dan gue takut ditinggal seseorang yg gue sayang begitu aja. Gue gak bisa apa2 selain membiarkan dia pergi". Iqbaal menatap gue lama. "Sekarang yg gue punya cuman lo sahabat terbaik gue dan nyokap gue!". "gue bakal menjadi sahabat terbaik lo le janji!". Kata iqbaal dengan semangat. Gue tersenyum. Skip saat pelajaran aldi berbisik-bisik ke gue. "Lea maafin gue. Please". Gue diemin aldi. Dan gue kaget aldi megang atas tangan gue. "Le... Maafin gue". "LO APA-APAIN SIH GAK SOPAN!". Jawab gue dengan suara kedengar sampe satu kelas. Semua menoleh kegue termasuk pak azis. "Ada apa lea?". Tanya pak azis. "aldi pak! Dia gak sopan megang tangan saya". Pak azis menatap tajam aldi. "Abis lea gak mau maafin saya pak". Aldi berdiri. Yatuhan. apa yg ingin dia lakukan? Mempermalukan gue dpn umum?. "Knp km gak maafin aldi lea?". Pak azis kembali bertanya. Skrng semua mata menatap gue, membuat gue tersudut. "Yayaya! Gue maafin lo. Puas?". Aldi tersenyum. Ahh gila gue seketika gak bisa nafas. "Kita bakal belajar bareng lagi kan le?". Gue semakin tersudut. "Iya iya terserah deh". "Cieee!!!!". Semua anak meneriaki gue&aldi. "Sudah! sudah! Kita kembali belajar". Aldi kembali duduk disamping gue. "Thanks le". Jawab nya dengan senyuman maut itu lagi. Please yatuhan hambamu ini tidak sanggup melihat senyuman lelaki yg disamping saya. Skip pulang. Gue sambil membawa keranjang roti. Kebetulan sepeda gue rusak jadi pulang harus naik angkutan umum. "Hai le!". Tbtb aldi udah didpn gue dengan jln mundur agar bisa menatap gue. gue menatap dia tajam. "Masih marah aja. Sejahat itu ya gue sm lo?". Gue membuang nafas. "Terserah". Dia nyegir. "Pulang bareng yuk?". gue jalan mendahului dia. Kita sejajar . Skrng kita udah didpn gerbang sekolah. "Lo gak bawa sepeda?". "Gak". Jawab gue singkat. dia manggut2. "Trs pulang naik apa?". Dia bertanya sekali lagi. "Lo mau pulang bareng gue atau gak?". Dia langsung ngangguk. "Yaudah liat aja nanti". Saat angkutan umum yg ingin gue naiki berhenti. Aldi langsung cengo. "Naik ini? Serius?". Gue mengangguk lalu langsung naik kopaja. Aldi berhenti cengo dan ikut menaiki kopaja. Karena kopaja penuh jadi kita kebagiannya berdiri. Aldi berdiri disamping gue. Sangat sesak dan penuh. Aldi megang tangan gue. "Biar gak ilang hehe". Gue mengangguk. Gue merasa perut gue melilit bukan karena itu bukan hehe. Aneh aja. Kaki gue lemes karena jantung berdebar lebih cepat. Aldi agak sedikit membungkuk dan mendekatkan mulutnya ketelinga gue. "Kayanya aku lebih aman berdiri diblkng kamu deh. Liat diblkng kamu laki2 yg gak baik semua". aldi berpindah jdi diblkng gue. Tangannya berpengan dengan besi kopaja. Gue menoleh keblkng sedikit, aldi lg senyum ke gue. Best moment bgt!. Jujur gue memcintai aldi tapi gue takut disakitin. Saat turun pun aldi memegang tangan gue erat. "Sejak kapan sepeda kamu rusak?". "2hari lalu". "Jadi selama beberapa hari ini km naik kopaja? Km gak takut?". "Aku gak takut kok. Buktinya skrng aku Baik2 aja". Kita berdua hanya saling senyum. Kita udah sampai didpn rmh gue. "Mau mampir dulu?". Kata gue. "Gak usah udah terlalu sore". Gue mengangguk. "Makasih udah mau anterin aku pulang". Aldi tersenyum. Ah senyumam itu lagi. "Sama2". "Kalo gitu aku masuk dulu". Aldi senyum, gue mulai jalan menjauhi dia. Saat mau menutup pintu rumah pun gue masih melihat sosok aldi yg berdiri dengan tangan kiri yg dimasukam kesaku celana dan tangan kanan melambai ke gue. Gue menutup pintu dan masih berdiri disitu. Gue senyum2 sendiri mengingat kejadian tadi. Eh bentar knp bahasa memanggil kita menjadi 'aku-km' bukan 'lo-gue". Aduh!. Yaampun. 

     (aldi part) mimpi apa gue semalem?. Pulang bareng, Megang tangan lea. Trs bahasa kita jadi 'aku-km' lea gak marah lagi. Hihi. gue udah sampai dirmh pas udah diluar gang lea, langsung nelpon supir untuk langsung kesini. Hhh... Capek sekaligus senang. gue duduk disofa. "Udah pulang di?". Tbtb suara mama keluar dan duduk disamping gue. "Iya ma". "Aldi...km beda hari ini sayang?ada apa sih?". Gue kaget gitu. "Ah masa? Gak ada2 apa kok?". Mama senyum menggoda membuat gue mengakat alis. "Knp ma kok liatin aku gitu bgt?". Tbtb mama gue ngeluarin foto, gue melihat foto itu.... Itu lea. Kok bisa nemuin?. "Ini siapa?pacar km?". Buru-buru gue ambil foto itu dari tangan mama. "Bukan siapa2 kok, udah ah aldi mau istirahat dulu". Gue salim terlebih dahulu lalu kekamar. skip malam. Gue kangen lea. Entah knp gue bisa suka sm tuh cewek tbtb aja gue jadi klepek2 sm dia. Mukanya galak kalau lg marah, dan juga kalau lg badmood kata2 yg keluar dari mulutnya bisa lebih pedes daripada100000kg cabe. Haha. "Aldi! Nak ayo turun ada tamu". "yaa ya bentar". Gue memakai t-shirt merah dan celana selutut lalu turun. Ada keluarga gitu. Siapa sih?. Dari keluarga itu ada seorang wanita. "Nih aldi". Katanya mama gue yg membuat semua menoleh. Oh shit She came back. "Hai aldi". Dia tersenyum . Gue tersenyum sinis. "udah balik lagi lo? Kemana aja selama ini?haha". "Sstt... Aldi gak boleh gitu". Kata mama gue. Gue sempet menatap mama kembali cewe itu. "Hoammm...aku ngantuk ma. Aku tidur dulu ya". Gue langsung naik ketangga. "Al tunggu aku mau ngomong". Suaranya wanita itu membuat gue berhenti menaiki tangga lalu menoleh. Dia menghampiri gue. "Maaf". Katanya dengan hopeless. "Mending lo pulang deh jangan sampe ada pertengkaran dirmh gue". Wanita itu diam. Gue gak mau dia kembali lagi datang hanya bisa membuat luka gue datang lagi dan membuat sakit hati. Gue dulu sama dia pernah pacaran tp gue gak pernah rasain namanya deg-degan beda dengan lea. Gue jatuh cinta dengan lea dengan alami . Udah lupain gue mls sm cewek masa lalu yg namanya gak harus disebut.

       (Lea part) pagi ini gue udah disekolah. "Halo. Morning lea". Aldi langsung duduk disamping gue. "Hmmm...". Jawab gue karena lg sibuk membaca. "Serius amat bacanya. Kamu laper gak? Aku bawain km sarapan tadi dari rumah". Gue menurun buku dari wajah. "Boleh". Gue nyegir ke aldi. "Mau ku suapin gak?". "Haha. Gak usah ah". Gue langsung ambil kotak bekal aldi dan melahapnya sampe habis. "Eh abis ya?". Gue mengangguk. "besok aku bawain lagi ya?". "Gak usah. Kebetulan tadi aku buru2 karena terlambat gak sempet sarapan. Makasih ya makananya". "CIELAHHH!!". Tbtb suara babas kiki keluar. Gue dan aldi menoleh ada kiki,babas,iqbaal,valsha mereka mendekati meja gue&aldi. Babas nyolek dagu gue dan aldi. "Jadian lo berdua? Asik bet. Mwahhh aku-kamu". Suara bastian sok sosweet gitu. "Enggak kok". Aldi menimpali. "cie le.. Sialdi kece disekolah ini akhirnya punya pacar lagi setelah... Ya gitu deh". Kiki tepuk tangan dengan heboh. Hah?setelah apa?. "jadi skrng status hubungan kalian apa nih?beneran jadian kan?". Tanya valsha. Aldi tersenyum jail. "Tanya aja sm yg disebelah gue gih". "loh kok aku?". Gue gak terima dengan pernyataan aldi tadi, skrng mata babas,kiki,iqbaal,valsha menatap gue berharap. Gue narik nafas. "gak tau deh ya hehe". Gue nyegir. Pas gue ngomong kaya gitu mukanya pada lemes semua. "Kapan jadiannya sih?". Tanya bastian. gue dan aldi saling menatap dan diem lalu ketawa. Skip istirahat. Aldi udah stay by di dpn kelas buat keperpus. Gue blm sempet rapihin buku. Gue liat iqbaal masih sibuk baca buku. "Mau ikut keperpus gak baal?". Dia menatap gue. "Gue? Terus lo berdua sibuk pacaran. Gue? Dikacangin deh pasti. Gak makasih". Gue nahan ketawa. "Kita kan mau belajar bareng bukan pacaran. Masih mau gak?". "gak ah". Jawab iqbaal dan kembali baca buku. Gue keluar kelas. "Eh udah?". Aldi tersenyum. "Udah". "Iqbaal gak ikut?". Tanya aldi sambil sekilas melihat iqbaal didalam kelas. "Katanya gak mau ikut". Aldi tersenyum. "Yaudah gak apa2 malah lebih bagus. Ayo cepat!". aldi menarik tangan gue. Diperpus kita seperti biasa duduk dilantai sibuk sm buku masing2. Gue merengangkan otot dan melihat jam sesaat. gue melihat aldi... Ternyata dia ketiduran. Hahah lucu. Poni panjangnya menutupi muka. Tangannya dilipat. Raut mukanya sangat polos. gue membangunnkan aldi,menepuk pundaknya. "Hai aldi bangun". Dia mengusap-usap mukanya dengan tangan lalu menatap gue. "Udah masuk ya?". Gue mengangguk. "5menit lagi. Tumben tidur? Semalam memangnya km gak tidur?". Aldi nyegir. "Gak bisa tidur hehe". gue mengangkat alis. Gak biasanya aldi seperti ini. Apa ada masalah yg bikin dia gak bisa tidur semalam?. "Ada masalah dirumah?". tanya gue dengan muka khawatir. "Kamu gak usah khawatir gitu. I'm fine lea". Dia tersenyum dengan manisnya, membuat gue ikut tersenyum. kita keluar dari perpus. Skip pulang. Bastian dengan kiki pulang bersama. Iqbaal akhir2 ini pulangnya sama valsha terus. Gue dengan aldi. Hehe. Kita jalan beriringan menuju gerbang depan sekolah. "Bagaimana kalau besok aku bawa mobil kesekolah?". Aldi menatap gue dengan ekor matanya dan sesekali tersenyum keanak2 kelas 10. "Buat apa?". Gue juga mengikuti aldi tersenyum keanak kls 10. "buat pulang bareng. Jadi kamu gak usah pulang lg dengan angkutam umum yg seperti neraka itu". Jawab sambil tertawa. "Haha. Gak usah aku lebih nyaman naik itu". "Nanti kalau aku gak bisa pulang bareng km terus km diapa-apain gimana?. Pokoknya besok aku bawa mobil dan kita harus pulang bareng". Aldi mengotot kalau kaya gini gue mengalah deh ya. "Iya deh terserah kamu". Dia merangkul gue. "Hehe". "aldi al!". Teriak seseorang dari belakang. Kita menoleh. Seorang perempuan cantik. Gue melihat raut muka aldi. "Tunggu sebentar ya". katanya melepas rangkulan gue. Gue mengangguk. Aldi mendekati perempuan itu. Who she is?. Gue melihat dia dari kejauhan. Wanita itu tersenyum dengan bahagianya. Aldi ngomong sesuatu yg membuat raut muka wanita itu tbtb berubah menjadi sedih lalu pergi ninggalin dia begitu aja. Aldi mendekati gue, menarik tangan gue untuk menjauhi wanita-yang-gue-gak-tau-namanya. Saat udah dikopaja aldi jadi kaya patung diem aja. Saat gue menoleh ke gue biasanya terseyum kali ini diem aja. Raut mukanya sedih dan marah. Gue dan dia jadi kaya patung diem aja. Saat gue menoleh ke gue biasanya terseyum kali ini diem aja. Raut mukanya sedih dan marah. Gue dan dia udah dijalan gang rumah gue. "Kamu kenapa?". Dia menoleh ke gue. "Yang tadi siapa?". Lanjut gue karena penasaran. "Bukan siapa2". gue mengakat alis karena curiga. "Kalau bukan siapa-siapa kenapa dia bisa kenal kamu?". Gue bertanya tapi gak menatap matanya. Dan gue tau aldi menatap gue. "Udah gak---". "Pacar? Mantan pacar? Teman? Atau dari masa lalu?". Potong gue sebelum ia selesai ngomong. "bisa gak sih kita gak usah membahas ini le". Katanya dengan sewot. "Ahh kalau kaya gini biasanya mantan pacar. Ya kan? Haha". gue menatap jail aldi tp dia diem aja. "Knp kalian bisa putus?". Tanya gue lagi. Aldi masih diem. "Ayo dong jawab. Aku kan mau tau kisah cinta kamu sm pacar2 km yg pernah km pacarin". "Aku pacaran baru satu kali". Akhirnya dia berbicara. Gue tersenyum. "Knp km sama wanita tadi bisa putus?". Dia menoleh ke gue dan berhenti jalan. Gue juga ikut berhenti jalan. "Tania ninggalin aku setelah kepergok sm aku selingkuh sm cowok lain". Gue kaget. "Apa?! Dia jahat bgt". Aldi mengangguk. "Kita berantem, marahan dan lalu gak pernah kontak2 lagi". Gue menepuk pundak aldi. "Sabar ya". Aldi mengangguk, kita kembali jalan. "Aku harap kamu gak seperti itu le aku tau km beda. Aku gak berani buat sedikitpun mainin perasaan kamu". Dia menarik napas sebentar. "Kamu wanita pertama yg bisa buat empurna, bahagia dan satu lagi kamu juga orang yg pertama kali bisa membuat aku jatuh cinta". Gue tersenyum malu. "You're blushing lea priscasari". Apa? Gue? Semerah apa sih pipi gue pas aldi ngomong ucapan tadi? Yatuhan. Gue masih tersenyum malu. Kita udah ampai dirumah gue. "Mau mampir dulu?". Kata gue sambil tersenyum kealdi. Dia melihat jam tangannya. "Boleh deh. Bete dirumah". gue dan aldi masuk dan duduk dikursi. "Tunggu sebentar". Dia mengangguk. Gue kekamar ibu. "Uhuk2" ibu batuk gue langsung mendekati dia. "ibu gak apa2?". Ibu mengangguk sambil menahan batuk. Gue ambil botol obat tablet ibu. Yaampun ternyata abis. Gue lagi gak ada duit akhir2 ini jualan roti gue disekolah jadi jarang ada yg membeli. "Bu lea lg gak ada duit buat beli obat. Maaf ya bu". Ibu tersenyum. "gak apa2 kok nak". Kita saling senyum. "Bu lea ada temen diluar gak apa2 kan kalo lea ajak kesini?". "Siapa?". Tanya ibu. "Saya tante". tbtb suara berat dan serak aldi muncul. Aldi senyum ke ibu lalu salim. "Aldi tante". Ibu tersenyum. "Yg kemarin km ajak mana?". Ibu bertanya lagi. "Yg mana?". Dahi gue berkerut. "Nak iqbaal lea. Dia gak ikut?". "Oh dia. Gak bu. Tadi lea gak pulang bareng dia". ibu mengangguk. "Yaudah ibu istirahat aja. Semoga besok lea bisa beliin ibu obat". Gue dan aldi keluar kamar ibu dan kembali duduk. "ibu kamu sakit?". Gue mengangguk. "Terus kamu lagi gak ada uang untuk beli obat?". Gue mengangguk sekali lagi. "Jualan aku dikantin lagi gak bagus bgt". Aldi mengangguk. "Oh ya kamu mau minum apa? Sampe lupa. Disini cuman ada airputih dan teh. Gak ada jus dan susu gak seperti rumah kamu haha". Aldi nyegir. "Terserah". "Oke. Tunggu sebentar". Gak lama gue balik lagi sambil bawa gelas isi airteh. kita saling menatap. "Diminum". Aldi langsung mengambilnya dan meminumnya hingga separuh gelas. "Lea... Aku punya sedikit uang...". aldi ngeluarin dompetnya dan mengambil 500ribu. "...lumayan bisa beli obat ibu kamu. Diterima ya". What?!. "Gak usah di. Aku bisa cari uang dengan usaha yg lain kok". Aldi menggeleng. "Gak apa2 aku ikhlas. Kasian kan ibu kamu butuh obat". "Aku takut gak bisa ganti uang kamu sebanyak ini". Aldi menepuk pundak gue dan tersenyum. "Aku ikhlas. Uangku gak diganti juga gak apa2". Gue ngangguk. "makasih ya di". Gue hampir mau nangis. "Sama2 le". 

   (Aldi part) gue baru sampe rumah jam 7 malam. Gue langsung duduk disofa ruang tamu. "hey aldi". Gue yg lagi merem tbtb kaget karena suara itu. Gue menoleh kearah suara. Tania. Sedang asik duduk didepan gue sambil senyum. "ngapain lo disini?". Kata gue sambil dengan nada sinis dan kembali menutup mata. "Mau ketemu kamu. Aku kangen". Gue menatap dia lagi kali ini dengan menatap jijik. "Lo udah gak pantes lg buat gue. Mending lo pergi deh". Tania langsung duduk disamping gue. "Aldi maafin aku. Aku janji gak kaya gitu lagi". "Dengan cara selingkuhin gue? Lo janji gak kaya begitu lagi? Gue gak percaya tan. Please tolong pergi jauh-jauh dari gue 'ngerti'?!". Gue berdiri untuk kekamar lalu meninggalkan tania. Skip. Pagi sekolah. "Morning lea". gue tersenyum kelea. "Hem.. Pagi juga". Ia juga ikut tersenyum. "Kamu lagi apa?". "Menurut kamu?". "Kok sewot sih? Masih pagi le jangan marah2". Ada iqbaal kebetulan lewat lea langsung senyum. "Pagi baal". Iqbaal senyum juga. "Pagi juga le. Tumben le nyapa gue. Ohh gue tau lg marahan sm aldi?". Iqbaal menatap gue. "Enggak kok baal". Iqbaal manggut2 trs duduk disamping valsha. Bel tanda masuk udah berbunyi. Pelajaran pertama adalah pak bambang. "Selamat pagi semuaa!!". Teriak pak bambang saat sudah masuk kelas. "pagi pakk!!". Jawab semua serentak. Pak bambang bawa seorang murid perempuan baru. 

(Lea part) Gue menatap dia, dia menatap gue balik. Btw y diakan cewe yg kemarin sm aldi?. Dia itu siapa sih!. Cewe itu skng menatap aldi sambil senyum. Gue ikut menatap aldi, raut muka aldi gak suka gitu. "Itu kan cewe yg kemaren sm kamu". Kata gue membuat aldi menoleh. "Iya. Males bgt. Knp dia harus satu sekolah sm aku". "di tania di. Dia balik lagi ke indo". Kata bastian sambil menepuk pundak aldi. "Iya gue tau". Balas aldi enteng. Gue hanya bisa .menatap aldi dan sicewek yg bernama 'tania' itu. Sepertinya mereka dulu punya hubungan tp sayang putus karena sicewek yg membuat aldi benci sm dia setengah mati. "Setiap orang pasti punya salah". Gue berbicara. Aldi menoleh ke gue. "Tapi dia itu..". "Aku tau dia sakitin kamu. Tp dia berhak dpt maaf dari kamu di, masih untung dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf". Kata gue dengan bijak. aldi manggut2. "Jadi kamu mau maafin tania kan?". "Ya". Jawabnya singkat. "Bagus! Senyum dong biar ganteng!". Aldi senyum. "Nah gitu!". tania sudah memperkenal dirinya. Lelaki yg ada dikelas gue cengo karena kecantikan tania. "Pak boleh saya duduk dengan aldi?". ldi langsung menatap tajam tania, anak2 yg ada dikelas pada menatap aldi. "Saya gak mau pak, saya udah nyaman duduk dengan lea". tania menatap aldi. "Tan duduk sm gue aja". "Tan sm gue disini kosong kok!". Anak2 laki memperebutkan tania agar duduk disampingnya. "knp gak diterima aja? Bukannya km udah maafin tania?". Aldi menatap tania yg mulai jalan ketempat duduknya bersama raihan. "Aku memang udah memaafkan tania tp soal kamu, aku gak mau pisah". Gue pukul lengannya. "Dulu aja minta pindah sm orang lain yg lebih cantik daripada aku, sekarang ada yg cantik ditolak haha". Dia mengernyit lalu tertawa. "Kamu itu cantik tau hahah". Gue menatap aldi tajam. Dia berhenti tertawa. "Kenapa? Ada yg salah sm perkataanku tadi?". Gue menggeleng. "Gak kok, udah fokus belajar!". 

     skip istirahat. Gue dan aldi udah dijalan menuju perpus. "Al! Aldi!". Tbtb ada suara cewek teriak dari belakang kita menoleh. Tania sedang lari kearah kita. Sekarang dia udah didpn kita. "Hey di kekantin yuk?". "Gak ah, gue mau keperpus". Tania menatap gue, gue tersenyum dan mengangkat tangan untuk jabatan tangan. "Lea". Dia menatap gue sinis dan tidak menanggapi tangan gue yg udah siap untuk jabatan. Gue menurunkan tangan. "Di. Nanti kita pulang bareng kan?". Tania menyilipkan lengannya dilengan aldi. Aldi terlihat. sangat risih. Gue cuman senyum aja melihat mereka berdua. "Lea!". Ada yg manggil gue. Gue,aldi,tania menoleh. Iqbaal lagi berdiri didpn gue sekitar berjarak 1meter. "Ikut gue yuk ke ruang osis?". Gue mengangguk dan menatap aldi&tania. "Kalian balik mesra-mesra dulu deh ya haha, gue harus ke ruang osis sm iqbaal". Gue senyum ketania dan aldi. Tania membalas senyum gue dengan sangat sinis. aldi memanggil nama gue terus tapi gak gu ladenin. Gue gak marah kok, buat apa marah? Memangnya gue pacar dia?. Udahlah lupain. sekarang gue sm iqbaal lagi diruang rapat osis yg terletak disamping ruang tata usaha. Pas masuk anak2 osis semua. "Maaf gue&lea telat". gue nyegir lalu duduk dibangku yg kosong. Gue dan iqbaal sebelahan. Gue mendekatkan mulut ke telinga iqbaal. "Thx udah ngasih tau kalo hari ini ada rapat osis". Dia menatap gue lalu ngewink. Gue dan iqbaal memang menjadi anak osis sejak pas kelas 1 sma. "Lo Bete bgt le? Ada apasih?". Gue menggeleng kan kepala. Sekarang anak2 udah pada masuk, gue sama iqbaal baru keluar rapat osis tadi menuju kelas. "gak apa2 kok haha". "Serius?..". Iqbaal menatap gue jail. "Apa cemburu grgr aldi dan tania?". Gue memutar bola mata. "Apaan sih lo gue gak cemburu kali haha". Dalam hati gue sangat cemburu! Sangat.. Tp harus gimana? Gue siapa? Gak berhak!. 

    Skip pulang. "Lea lea!".  aldi dari tadi manggil gue terus tadi gue gak ladenin. Dia memegang pergelangan tangan gue. "Tunggu!". Gue menatap pergelangan tangan lalu menatap aldi. "Kamu marah?". Gue menggeleng. "Marah? Gak kok". "Terus kenapa menjauh gitu?". Dari nada suara sedih bgt. "Haha kamu berlebihan bgt? Ngapain juga ngejauhi kamu? Aku cuman ngasih kesempatan tania untuk mendapatkan kamu lagi". Aldi terkejut. aldi menghembuskan nafasnya. "maafkan aku le". dia langsung meluk gue. Gue terpaku, tangan gue gak membalas pelukannya. 'i can't believe he's hugging me'. "Tania bukan siapa2 ku lagi, tania masa laluku, kamu sekarang segalanya buat aku lea". Gue bisa merasakan nafasnya ditengkuk leher gue. "Please " Nada suara aldi hopeless bgt. "Im with you lea, not with her". Lanjutnya membuat gue pengen nangis. Eh tetep aja air mata gue keluar. Kata2 paling manis yg pernah gue denger dari aldi. "Aku maafin kamu aldi, walaupun aku yg salah sih sebenarnya". Gue masih nangis dan dia masih memeluk gue. Orang2 disini mulai pada tertarik sm drama kita(?). Dia melepaskan pelukannya. "Udah dong jangan nangis". Dia mengelap airmata gue. "Ih! Ini lagi terharu tau! Abis kata-kata kamu tadi sedih bgt sih". Aldi tersenyum. "Heheh. Masa?". gue mengangguk. "Liat nih airmataku seperti sungai nil haha". Aldi tertawa dan merangkul. "Yuk kita pulang". Gue sempet melihat tania diblkng kita sambil menangis. "Di?". Kata gue sambil menatap tania, dia sudah menghapus airmatanya ketika gue berhasil melihat dia menangis. "Iya?". Aldi mengikuti apa yg gue lihat. "Tania. Kasihan dia". Gue berusaha tersenyum ketania. "Biarkan. Ayo kita pulang". Aldi mulai jalan tapi gue masih tetep berdiri ditempat. Gue menghampiri tania. "Hay. Lo kok nangis sih?". Tanya gue sambil berusaha tersenyum. Dia tersenyum miris. Aldi menghampiri gue&tania, lalu menarik lengan gue. "Tunggu!...". Ucap gue tbtb. Aldi melepaskan tangannya dari tangan gue. "..gimana kalau kamu pulang bareng tania aja..". "Enggak!". Aldi langsung memotong pembicaraan gue. "Biarin aja dia bisa pulang sendiri". Kata aldi sambil menatap tajam tania. "Perempuan gak baik pulang sendiri, apalagi dia habis nangis, kasian kalau bnyk orang yg liatin". Gue tersenyum kealdi. "Kamu apaan sih?! Lebih bahaya lagi kalau kamu yg pulang sendirian. Tania bisa pulang naik taksi, kamu...". Gue masih tersenyum kearah tania, dia hanya bingung melihat perdebatan gue&aldi. "aku bisa pulang bareng iqbaal kok". Gue langsung memotong pembicaraan aldi. Aldi berhenti berbicara dan menatap gue dengan tajam. aldi mengempalkan tangannya disamping celana. "Yaudah aku duluan ya. Bye". Gue mengangguk dan mencari iqbaal. Aldi juga jadi gak banyak komen. Gue mencari iqbaal diperpus gak ada, belok lagi kebagian ruang osis, eh ada lagi sibuk baca buku. "Hay baal". Sapa guesaat sudah memasuki ruang osis dan duduk disebelahnya. "Tumben belum pulang?". Dia menoleh kegue sambil tersenyum. "Karena gue....................


tunggu EFY part 3 ya!^^
@fremasiti

1 komentar:

  1. min ini ceritanya bagus banget lho sampe nge-fly sendiri by @myCoboyJunior23

    BalasHapus