Rabu, 31 Juli 2013

Especially For You Part 3

        "Karena gue punya feeling kalo lo bakal pulang bareng gue". Jawabnya sambil menahan tawa. Gue mengangkat alis dan tertawa. "Tau aja lo! Haha". "knp gak pulang bareng aldi? Ahh... Aldi pulang bareng tania ya kan?". Muka gue berubah datar. "Kalo udah tau ngapain nanya". Iqbaal jadi salah tingkah dan merasa bersalah. "Maaf deh le. Gue gak bermaksud kok sungguh". Gue berusaha tersenyum. "Gak apa2 kok". "jadi pulang bareng gak?". Katanya. Gue mengangguk. Kita berdiri dan keluar dari ruang osis. Saat dilorong menuju parkiran iqbaal meraih tangan gue. Kita tatap-tatapan. "Lo gak usah sedih ya, masih ada gue disini". Gue mengangkat alis dan menahan ketawa. "Gue gak selebay itu kali! Lo kira gue bakal bunuh diri liat aldi sm cewek lain? Gak bakal! Haha". Iqbaal tersenyum secara terpaksa. 

      (iqbaal part) lea ini gak peka atau gimana sih?. Hhhh.... "Baal? Kok bengong?". Lea memukul lengan gue. "Eh gak kok. Yuk!". Sebelum pulang kerumah lea kita beli eskrim dulu dan duduk dibangku kayu gerai eskrim tersebut. "Le?". Tanya gue, lea menoleh tanda mendengar kalo gue memanggilnya. "Lo pernah gak berpikir? ternyata orang yg selama ini lo sayang malah bikin lo jatuh dan orang yang lo gak punya rasa sayang sama sekali malah bisa bikin lo tersenyum dan bahagia?". Lea terdiam sejenak menatap gue dengan dalam2. lea mengangguk dan mengalihkan padangannya dari gue. "Gue malah pernah berpikir lo yg bisa buat gue bahagia bukan aldi". Lea menatap kosong eskrimnya. "Gue juga gak ngerti apa yg ada dalam diri gue sekarang. Apakah tetep dalam pendirian gue atau malah membuangnya begitu aja". Lanjutnya kini airmata mulai membanjiri pipinya. "Gue kepengin bgt, orang yg gue sayang gak pernah nyakitin dan ninggalin gue begitu aja". Lea mengelap airmatanya. "Gue selalu merasa lo orang yg tegar tapi sekarang gue bisa melihat semuanya apa yg gue pikir gak sebanding apa yg lo cerita tadi le, lo masih terlihat sangat rapuh dan lo masih belum bisa memastikan apakah aldi seseorang yg lo cari selama ini. Ya kan?". Lea mengangguk. Gue mengibas poninya, menghapus airmatanya. Tbtb aja lea meluk gue Dan menangis. "Gue rasain apa yg lo rasain kok le". Lea hanya mengangguk dipelukan gue. Setelah lea rada tenang gue ngajak dia Pulang kerumahnya. Kita udah sampai didpn rumah lea, matanya masih sembab grgr tadi. "Mau Mampir dulu baal?". Gue menggeleng. "Gak". kita saling tatap-tatapan akhirnya gue berbicara... "Gue pulang ya le. Lo jangan nangis terus oke?". Gue ngewink ke lea. Dia Mengangguk dan tersenyum. "Yaudah. Gue pulang dulu". Gue menepuk atas kepalanya dengan pelan. "Bye. Hati-hati ya baal". Katanya Sebelum gue melesat kejalan. Gue mengangguk.

                                                                  ~~~~~        
   Baru sampai rumah 10 menit tbtb ada telpon dari aldi, gue mengangkat. "Baal?".  "hmmm?". Gue hanya menjawab gumamman. "Lea pulang bareng lo kan?". Ada nada khawatir dari suara aldi tadi. "Iya". Jawab gue singkat. dari sebrang sana gue tau aldi menghembuskan nafas. "Gak capek di buat lea nangis terus?". Entah dari mana ide buat ngucapin kata2 itu Keluar. "Hah?maksud lo?". Gue mencoba melanjutkan kata2 yg ada didalam hati gue yg artinya gue juga bisa 'ngelindungin lea' bukan Dia doang dan gue sangat cemburu. Gak tau cara ngungkapinnya dengan apa selain bilang ke aldinya langsung atau lebih baik dipendam."tadi lea nangis pas pulang bareng gue. Apa lo gak sadar bikin dia nangis terus?". Masih ada nada tenang saat gue berbicara tadi. "Lo gak ngerasain dipihak gue sih baal. Gue bingung". kata aldi dengan hopeless. "Jadi inti dari 'bingung' lo itu karena lo masih sayang dengan tania?". Aldi berubah gelapan gitu. "Bukan itu baal". Gue bingung, apa sih yg dipikiran aldi sekarang?. "Jadi apa?". Tanya Gue penasaran, agak sedikit mendesak dia. Aldi diam gak jawab. "Kasian di, lea nangis gak jelas karena lo. Semenjak dia berhubungan Dengan lo, dia jadi sering lebih nangis ketimbang senyum". Gue mengambil nafas sejenak. "Lo niat gak sih buat lea bahagia? Atau lo hanya ingin mempermainkan perasaan lea?". Aldi masih diem. "Kalau lo masih buat lea nangis mending lo menjauh dari dia dan biarkan Gue yg buat dia tersenyum". "Gue aneh sm lo....". akhirnya aldi bersuara juga. "..lo ini siapa lea sih?". Belum sempet gue menjawab pertayaan aldi tadi ia buru2 menjawab duluan. "Gue tau! Gue tau lo sahabat dekat lea, tapi bisa gak soal kami-'gue&lea' biarin  gue yg selesai dengan dia hanya KAMI, LO gak termasuk!". Gue tersenyum sinis. "Gak bisa". Jawab gue dengan enteng. Aldi terkejut.  "well,.. Lo sama lea belum jadian kan? Jadi gue masih berhak di". gue mulai meluarkan nada sinis dan tajam. Aldi terdiam. Gue Menutup telpon terlebih dahulu.

    (Aldi part) iqbaal knp tbtb jadi kaya gini?. Ya..... gue sadar, gue dan lea gak ada hubungan tapi Hhh... Udahlah. Gue gak pantes buat lea, gue cuman bisa buat nangis. "Aldi?". Tania menyadarkan lamunan gue. "Ayo makan, mama kamu Udah manggill tuh. Yuk!". Dia narik lengan gue, gue tersenyum kepaksa dan mengikuti dia keruang makan. Ada mama, tania dan gue di Meja makan yg lumayan besar ini. Sambil makan kita berbincang2. "Sekarang kan tania..". Mama menatap tania. Tania balas tersenyum. "..udah sekolah ditempat kamu dan balik kekamu. Gimana kamu seneng di?". Mama menatap gue sekarang. "Ya ma". Jawab gue. "Tania kamu Besok maukan berangkat bareng aldi kesekolah?". Tania sempet menatap gue. "Aku mah terserah aldi nya aja tante mau atau gak". Mama Menatap gue. "Mau kan sayang?". Gue gak terima tp mau gimana lagi. "Hhmm.. Asalkan lo gak telat. Kalo telat gue bakal tinggalin lo". tania senyum. "Iya! Aku janji deh gak telat". Gue udah selesai makan dan langsung mau keatas. "Aldi tunggu!". Tania memanggil gue, gue Menoleh kedia. "Apa?". Tania senyum malu2. "Good night alvaro". Seketika gue kaya kelontar masa lalu kita. Shit!.

  Dulu tania lebih Suka memanggil gue dengan sebutan 'alvaro' ketimbang 'aldi'. Kalau gak salah kita pertama ketemu pas SMP, kita sama-sama belum kenal. sampe gak disangka gue bertabrakan dengan dia didpn kelas. Gue membantukan dia memungut buku. "Maaf". Katanya dengan lembut. Seketika dia tersenyum. "Hey. Kenalin namaku tania". Dia mengulurkan tangannya, kita berjabatan. "Al...". Belum sempet jawab dia langsung Memotong pembicaraan gue. "Alvaro kan?". Gue menggeleng. "Nama gua aldi". Jawab gue akhirnya membuat dia salah tingkah. "Oh maaf ya Aku gak tau". Gue senyum. "Gak apa2. Gua dulu tan". Gue jalan begitu aja. Gak lama kita jadian dan kita putus pas kls 1sma semester1 Pas awal semester 2 gue denger tania pindah. Gak kontak2 lagi. Dan udah berakhir. 


"Al kok bengong?". Tania menepuk pundak gue. gue menggeleng. "Gak apa2 kok". Gue tersenyum. "Good night too syatania". Gue memanggil tania dengan nama depan dia. Dulu nama depan Kita' juga sebagai kalimat sayang selain 'i love you'. Tania tersenyum. "Bye alvaro. Aku pulang dulu". Gue mengangguk. "Hati2 tan". gue sudah berbaring ditempat tidur. 'Hey di! Lea priscasari lo dikemanain?! Dia sayang sm lo bodoh!. Bukannya lo udah ngubur2 dalam Tentang syatania herawan! Masa lalu ya masa lalu.... Gak usah diinget lagi!. Sekarang yg lo lewatin adalah dengan lea bukan tania!'.
gue membuang nafas. "Lea....... Gue harus gimana? Tell me le!, Say something biar gue bisa perbaiki hubungan kita". Ucap gue dalam hati. gue memejamkan mata. "Aldi sayang". Tbtb suara mama terdengar. "Iya ma?". "Itu diluar ada yg mau ketemu kamu sayang". "Siapa ma?".  "mama gak tau, kamu temuin sana kasian dia diluar". "Iya! Suruh tunggu sebentar". Gue turun dari ranjang lalu kebawah lalu keteras dpn. gue kaget, lea dengan muka abis nangis dan pucat. Ada apa ini?. "Lea!". Seru gue membuat lea menoleh. "Ngapain kamu kesini malam2?". dia tersenyum dengan kepaksa dari matanya kelihatan jelas kalau dia sangat lelah. "Aku cuman pengen nanya". Gue menghampiri dia. "nanya kan bisa disekolah besok". Dia menggeleng. "Aku ingin minta penjelasan". Tanyanya membuat gue mengangkat alis. "Penjelasan apa?". lea diam sejenak. "Sebenarnya status hubungan kita ini apa sih?". Dia mengambil nafas sejenak. "Jangan membuatku terbang dan jangan Membuatku tbtb jatuh begitu saja karena hubungan kita yg absurd begini!". Dia mulai menjatuhkan airmata. Lidah gue seperti tbtb kaku. memang hubungan kita gak jelas, kita saling suka. Tp bodohnya gue belum sempet meminta dia untuk pacar gue dengan resmi. "Aku Capek kaya gini. Kalau kamu mau kembali dengan tania silahkan. Aku gak ngelarang karena aku bukan siapa2 km tp bisakah kamu menjauhi u? Tidak membuat ku menangis?. Kamu gak bisa ngertiin perasaanku!". Gue hanya bisa meliht lea menangis, tubuh gue kaku. Kata2 lea membuat gue terasa teriris pisau sakit bgt dengernya. "Le?". Akhirnya gue berbicara, lea menatap gue dengan sedih. "Aku memang salah". ucap gue dengan hopeless. Lea hanya diam gak menjawab. Kita tatap-tatapan. "Udahlah!". Lea menghapus airmata dengan kasar. "Aku mau pulang gak ada guna juga nangis!". Lea langsung jalan begitu aja. Gue hanya diam menatap dia yg makin lama semakin menjauh. 



         (Lea part) sakit hati, baru kali gue mengalami sakit hati dengan cinta pertama gue. Hhh... Ternyata cinta itu ribet, bikin capek. Gue nangis karena dia tp dia? Hhh.. Dia gak peduli sama sekali. Gue udah didalam kelas. Duduk ditempat biasa. "Le!". Kiki menepuk pundak gue. gue menoleh kedia. "Ya?". Bastian dan kiki melihat gue dengan aneh. "Kenapa sih?!". Gue agak membentak. Bastian&kiki ngangguk2. Gila-_- "gue yakin 100% lo hari ini lg badmood bgt grgr lo dan aldi berantem kemaren ya kan?". Kata bastian. Muka gue berubah datar. "Enjoy aja le. Masih pagi". Kiki melipat kedua tangannya didpn dada. "Jadi bener nih kalian berantem?". Bastian menganalisis gue. "Siapa yg berantem?!". Tbtb suara valsha kedengeran, dia menghampiri gue,bastian,kiki. "Tadi gue denger lo ngomonf berantem2. Siapa yg berantem?". Valsha menatap bastian. "Ini lea sm aldi berantem". Valsha menatap gue dengan kesal. "Lo berantem sm aldi? Yatuhan knp kalian bisa berantem?. Kalian itu menurut gue pasangan yg cocok. Tbtb berantem. Gak ser--". Gue menatap tajam valsha. "Bisa gak sih gak usah bahas itu!". Semua diem menatap gue. Tbtb ada aldi dia udah duduk disamping gue duduk. Gue liat ada tania juga. Oh mereka berangkat bareng. Bagus deh ya ada perubahan!. Aldi menatap gue tp gue pura2 baca buku. Skip istirahat. Gue lg duduk ditepi lapangan. Everything has changed!. Gue membuang nafas. "Hey le! Sendirian aja?". Iqbaal duduk disamping gue. "Hey! Hahaha". gue menatap langit yg siang ini lumayan cerah. "Kasih gue kesempatan le". Tbtb iqbaal berbicara, gue menoleh kedia. "Kesempatan apa?". iqbaal tersenyum ikut menatap langit. "Buat lo bahagia". Gue agak terkejut. "Apa yg lo harapkan dari gue?". Iqbaal diem. Gue gemas karena iqbaal hanya diem sambil tersenyum menatap langit. "Yg gue harapkan dari lo, cuman cinta yg tulus". Skrng dia menatap mata gue. "gue pengen lo bisa mencintai gue seperti mencintai aldi". Iqbaal tersenyum. "Apa gue bisa? Gue takut malah nyakitin lo baal". Gue menunduk. "Kalo lo niat dan berusaha gue yakin lo bisa". Iqbaal menepuk atas kepala gue sambil mengedipkan matanya.


                                                                  ~~~~~



 "lea tunggu!". Terdengar suara dari arah belakang. Gue menoleh aldi dengan tania. Gue kembali jalan. Aldi megang tangan gue. "mau apalagi?". Gue menatap tania sinis. "Lo mau pamer pacar baru sm gue?". Aldi menggeleng. "Bukan itu...". Aldi menatap tania. "Tan.." tania menatap aldi. "Lo bisa tunggu dimobil? Gue butuh bicara dengan lea". Tania mengangguk lalu menatap gue dengan angkuh. "Bisa hilangkan rasa ego km itu dulu gak?" Gue melotot ke aldi. "Aku minta maaf lea, aku salah. Aku mau perbaiki hubungan kita itu saja gak bermaksud membuat km nangis, sakit hati". Dia mengambil nafas sejenak. "Aku sayang sama kamu lea". Seketika badan gue membeku dada gue berdesir hebat. "Kamu mau jadi pacarku?". Gue sangat terkejut. lalu menatap aldi dengan serius. "Maaf aku baru bisa memperjelas hubungan kita sekarang. Kemarin-kemarin aku memang bodoh, tapi masih ada kesempatan kan le?". Tanya aldi membuat gue Bimbang dan galau. "Aku takut". Ucap gue sambil menahan nangis. "Takut apa?". Aldi memegang kedua bahu gue lalu mengarahkannya kedia. gue menggelengkan kepala. "Aku gak memaksa kamu untuk menjawab pertayaan ku sekarang kamu bisa menjawabnya besok atau lusa". Aldi Mengusap atas kepala gue. Gue mengangguk. "Yaudah kalau gitu aku pulang dahulu. Kamu pulang bareng siapa?iqbaal?". "Iya aku pulang Bareng iqbaal". Aldi tersenyum. "Yaudah kalau gitu take care". Gue mengangguk, aldi jalan menjauhi gue. Gue masih berdiri ditempat g sama. Bimbang harus jawab yg mana?. 'Heyyy....... Lea lo cinta aldi kan? Terima aja kesempatan lo'. Tapi aldi sering sakitin gue. 'yaudah kalo takut disakitin aldi lo pilih iqbaal'. Tapi gue gak mencintai iqbaal. Gue menghela nafas. "Le!". Suara seseorang Memanggil gue. Gue menoleh, iqbaal sedang jalan menghampiri gue. "Daritadi gue nyariin lo, ternyata lagi bengong gak jelas disini". gue senyum dengan kepaksa. "Yuk pulang". Katanya sambil merangkul gue

     "mau mampir dulu baal?". Kita berdua udah sampai didpn rmh Gue. Dia menggeleng. "Gak usah gue mau langsung pulang". Gue mengangguk, iqbaal naik motornya lalu menyalan mesinnya. Dia melihat Gue sambil tersenyum. "Bagaimana besok lo main kermh gue?". Gue agak kaget. "Main kermh lo? Ngapain?". Iqbaal tersenyum geli. "Yaa Main aja. Knp salah?". Ia menatap gue jail... Rawrr!! Rasanya pen gue tujes2 nih orang pake sepatu bisa gak? gak menatap gue ky gitu. "kok diem sih le?". Tanyanya masih dengan tatapan jail. Gue tempeleng kepalanya. "Ihhh!! Jangan liatin gue kaya gitu". Iqbaal ketawa. bahagia bgt nih anak-_-. "Lo tau? Tatapan lo yg tadi tuh bisa membuat cewek yg lo tatap jadi klepek2 mungkin bisa jg kejang2 hahaha!!". "masa??". Tanyanya ia mematikan mesin motornya. "Iya! Anak kls 10 aja ditatap atau gak disenyumin sm lo langsung blushing gitu, apa lo Gak terlalu merhatiin saat diperpus kalau kita lg sibuk belajar atau gak dikantin mereka itu deketin lo biar dikasih senyuman Atau gak tatapan nyebelin lo tadi". Dia menggeleng kepala lalu mengangkat bahu. "Gue gak terlalu merhatiin juga sih haha". Gue sm qbaal tertawa. "Lo blushing juga gak gue tatap kaya tadi?". Iqbaal menaik-turunkan alisnya. "Ishhh!!! Udah sana lo pulang!!". Gue Dorong2 pundak iqbaal. "Haha iya iya gue pulang". Ia menyalakan mesin motornya kembali. "Besok jadi kan rmh gue?". Tanyanya lagi. "iya iya!". Dia senyum terus mengedipkan sebelah mata. "Thanks. Hahaha. See you". Gue mengangguk, motor iqbaal jalan menjauhi rumah gue. gue masih bediri didpn pintu rumah, tersenyum geli karena tadi. Skip malam, gue lagi belajar, entah knp dua ucapan iqbaal dan aldi Seperti kaset yg diulang2. "Gue pengen lo bisa mencintai gue seperti mencintai aldi"-iqbaal. "Aku sayang kamu lea"-aldi. Shit!. dua kalimat yg menyentuh hati dalam satu hari itu rasanya bikin gue bimbang banget. Sebenarnya gue ini sekarang lagi dizona apa sih?. mungkin gue berada dizona kebimbangan kali ya...... Anyway jujur gue cinta bgt sm makhluk ganteng itu. Aldi. 'jangan ragu-ragu saat Memilih keputusan sama seperti cinta, kalo lo cinta buat apa diraguin?' . Sudut hati gue berbicara. Gue membuang nafas.


        "lagi apa?". tbtb muncul suara iqbaal. Gue lagi fokus membaca buku yg kemaren malem belum selesai karena gak fokus. Gue senyum. "Lagi baca. Lo Sendiri ngapain?". Dia duduk disamping gue. "Pengen ketemu lo aja". Katanya. Kemudian iqbaal memasang earphone dikedua telinga. qbaal mulai larut sm lagu yg didengarnya. Gue kembali membaca buku. "Denger deh..". Katanya sambil mengasih gue sebelah earphone. Gue Mengambil earphone itu lalu memasangnya ditelinga. Lagu nya justin bieber-that should be me. "Lebih bagus lagi kalo gue yg nyanyi". gue sempet melihat iqbaal, ia mulai menghayati lagu. 


♬♬♬"Do you do what you did when you did with me?. Does he love you the way I can. Did you forget all the plans that you made with me? 'Cuz baby I didnt. That should be me, holdin your hand, That should be me, makin You laugh That should be me, this is so sad That should be me, that should be me That should be me feeling your kiss. That should be me buying you gifts This is so wrong. I can't go on 'Till you believe That that should be me That should be me".♬♬♬


           Iqbaal berhenti Nyanyi dan menatap gue. "Gimana bagus gak?". Katanya. Mata gue udah berkaca-kaca. "Bagus bgt! Lo gak pernah bilang baal kalo lo .Punya suara sebagus itu". Iqbaal nyegir gak jelas. "Hahah. Lo ngerasa dikodein gak?". Iqbaal mulai senyum jail lagi. "Hah?kode?". "iya? Ahh lo mah... Udah lupain". Gue kaget dan mengangkat alis. "Loh kok dilupain?". "Udah ilang momentnya... Grgr lo". Ia menepuk Atas kepala gue. Gue nyegir. "Btw nanti lo jadi kerumah gue kan?". Iqbaal memasukan hpnya kesaku celana. "Jadi, tapi ya baal gue Malu ah sm nyokap lo". "Malu kenapa lagi?". "Ya malu aja haha. Nanti nyokap lo nganggep gue pacar lo lagi". Iqbaal ketawa kecil. "knp? Memangnya salah?". Gue mengangkat alis, curiga.

        "hay lea". Aldi udah duduk disamping gue. Gue tersenyum. "Hay di". Aldi  Senyum2 gak jelas. "Knp sih?". Gue menatap dia aneh. "Gak knp2. Hari ini lo cantik bgt le!". Seketika gue blushing. "Masa sih?". iya!". Jawabnya. "Modus mele lo di..... Tau gua lu ngasih kode biar lea nerima lo. yekan?". Bastian tbtb ikut berbicara. "Aldi nih a le kalo udah suka sm orang susah buat move on nya pas tania mutusin aja butuh waktu cukup lama". Aldi memukul bastian&kiki. "Gak Usah didengerin ya hehe". Gue menatap aldi dengan tertawa geli. "Pas putus sm tania aldi kaya gimana? Nangis kah? Atau apa?". Aldi Berdehem. "Knp aku kan mau nanya sm sahabat deket km ini?". Aldi diem. "Huhh!!...". Bastian mulai cerita. "..Pas putus sm tania Aldi galaunya parah bgt le!. Gak mau keluar kamar, gak mau makan. Sampe2 gue,kiki, sm iqbaal kerumahnya buat ngebujuk aldi Makan, karena nyokap khawatir bgt. Pas udah kembali sekolah lagi dia juga jarang bgt ngomong, sama sahabat deketnya aja gak mau Ngomong saking galaunya haha". Aldi diem gak ngomong. "Eh pas ketemu lo gue liat aldi bahagia bgt...". Kiki ikut menimpali. Gue Dan aldi sama-sama tersenyum. "..ya gue harap sih kalian bisa pacaran. Gue yakin 100% pasti bakal bnyk yg bilang kalian pasangan Yg cocok!". Semua ikut tersenyum. "AMIN DEH YAA!!!". Aldi berseru. Blushing gak ketolongan, dibilang "Pasangan yg cocok". 

        gue udah merapikan buku kedalam atas pas mau jalan keluar aldi megang pergelangan tangan gue. "Kita pulang barengkan?". Katanya. "Kamu ak pulang bareng tania?". "Ohh dia dijemput supirnya, ini kesempatan kita pulang bareng lagi". Dia tersenyum. "Maaf...". Ucap gue Dengan nada pelan. Aldi diem menunggu ucapan gue selanjutnya. "..bukannya aku menolak di tapi karena aku pulang bareng iqbaal. Aku Udah janji hari ini mau kerumah iqbaal". Aldi langsung melotot gitu. "Kerumah iqbaal? Buat apa?". Gue berusaha tersenyum. "Ya Belajar bareng". Aldi mengangkat alis, curiga. "Belajar bareng?bukannya itu lebih sering dilakukan dirumah kamu". Gue diem. "Aku Yakin iqbaal punya tujuan lain mengajak km kerumahnya". Gue hanya mengangguk. Tbtb ada seseorang yg berdehem. "Sepertinya lo gak Suka calon pacar lo ini gue ajak main kermh gue". Iqbaal sedang bersandar disamping pintu. "Buat apa lo aja dia kesana?". Tanya aldi. iqbaal mendekati gue&aldi. "Buat apa ya?hhmm.... Menurut lo buat apa?". Iqbaal menatap aldi. Gue liat aldi mulai kesel. "Emmm......". gue mencairkan suasana. "Gini aja gini..... Aldi...". Skrng gue menatap aldi. "..aku hanya belajar dirumah iqbaal, gak ada maksud lain". aldi pengen protes tapi..... "Gak usah khawatir, gak bakal gue apa-apain". Iqbaal mendahului protes aldi ke gue. Gue mengangguk. "Oke Oke! tapi nanti gue bakal krmh lo buat anterin lea pulang". "Apaan? Gue yg ngajak gue yg anterin pulang dong!". Aduh...mulai lagi. "aduh.... Hehe aldi kamu gak usah terlalu khawatir iqbaal pasti bakal jagain aku kok". Iqbaal senyum gak suka gitu kealdi. "Tapi...". aldi memberhentikan kalimatnya. "Everythings gonna be alright di, trust me". Kata gue sambil tersenyum. Aldi menghembuskan nafas. "oke-oke aku percaya". Aldi memakai tas ranselnya. "Aku pulang duluan ya". Gue mengangguk. "Hati-hati dijalan ya aldi". Aldi keluar Dari ruang kelas. Gue masih memandang pintu kelas yg terbuka. "So?". Iqbaal berbicara. "Yuk!!". Gue langsung narik tangan iqbaal.

       mobil iqbaal udah sampai didpn rumah dia. "Baal? Penampilan gue berantakan bgt ya?". Gue ngaca dijendela mobil sebelum masuk. iqbaal tersenyum geli. "Enggak kok le, lo cantik bgt. Yuk masuk". Gue mengangguk. "Assalamualaikum". Iqbaal memasuku rumah yg bercat Krem. "Waalaikumssalam". Jawab seseorang. Gue rasa ini ibunya iqbaal. Dia memakai kerudung biru, cantik. "Eh....ini namanya lea ya?". gue mengangguk. "Iya tante". Ibunya iqbaal tersenyum ramah. "Ayo-ayo masuk". Iqbaal tersenyum, gue mengikuti ibunya iqbaal kedalam rmh. "Ayah....". Iqbaal salim keorang tuanya, ayahnya memakai kacamata. Kemudian dia melihat gue dari atas sampe bawah. Mati gue mati. "siapa baal?". Tanya ayah iqbaal. "Temen aku yah....". Gue tersenyum. "Nama saya lea om". Gue salim ke ayahnya iqbaal. "Teman?....". om herry tersenyum jail ke gue dan iqbaal. "Pacar kamu kali baal" tbtb aja ada suara ibundanya iqbaal, ia menaruh gelas isi air didpn Suaminya. Hahah lucu. Gue cuman bisa senyam-senyum. "Ale!!". Suara cempreng seseorang. Siapa lagi nih?. Ini hari biasa. Knp keluarga Nya iqbaal gak pada kerja atau melakukan hal lain itu. Seorang perempuan cantik, memakai kerudung. "Ini siapa le?". Tanya dia. Kok Dia tau nama gue?. "Temen aku teh.. Oh ya..". Iqbaal menatap gue. "Lea ini kakak ku namanya ody". Gue tersenyum ke kakaknya iqbaal. "lea? Ale? Cieee.....". Kakanya iqbaal menggoda gue. Hhhh..... Knp ini seperti pertemuan keluarga yg sudah berpacaran:|. "Huss!!!". iqbaal mendorong-dorong pundak kakanya. "Sono lu ah tehh!!!". Kakanya iqbaal ketawa. "Dadah ALEA-ale&lea...unyu deh kalian". "Teh ody!". kakanya iqbaal menjauhi kita. "Maafin kakak gue ya le..... dia orangnya emang gitu". Gue mengangkat alis. "Ale? Panggilan kesayangan?". Dia diem menatap Gue, terus tersenyum malu. "Yagitu". Gue mengangguk. "Bentar ya gue mau ganti baju". "Iya....". Iqbaal berdiri dan jalan kekamarnya. gak lama iqbaal balik lagi pake baju merah, celana dibwh lutut. "Makan dulu yuk?". Katanya, setelah duduk disamping gue. "Aduhh...gak Usah baal, ngerepotin bgt". "Gak apa-apa lea.... Nyokap gue emang udah sengaja masak kok". Aduhh gak enak juga sih, akhirnya gue Mengangguk. "Yaudah deh". Setelah selesai makan kita duduk-duduk gitu. Hening. "Le?". Katanya membuat gue menoleh kedia. "Apa?". ia tersenyum miris. "Kapan lo mau jawab pertayaan gue waktu itu?". Pertayaan? Yg mana?. "Hah?maksud lo?". "Le le! Lo pikun bgt sih pertayaan gue yg kemaren, masih ada kesempatan buat gue bikin lo bahagia kan?". Gue menelan ludah susah payah, tbtb gue bimbang(lagi). "soal itu ya?". Gue berubah jadi gelagapan. "Aduhh... Gue takut bgt malah bikin lo tersakiti karena gue". Dia tersenyum miris lagi. "secinta apa lo sm aldi le? Gue kalah sm aldi". Hah? Apa maksud iqbaal?. "Lo ngomong apa sih baal?". Tanya gue bingung. "Hhh... Gue ngomong... Kalo gue cinta sm lo le". Gue kaget. "Lo... Cinta.... Sa-sama... Gue?". Gue menunjuk diri sendiri. "Iya. Elo gue cinta sm namanya lea priscasari". Ini si iqbaal knp ya??. "Gimana le lo mau kan?". Hening. Gue merasa sangat takut. "Jangan mau lea!". ada suara berat seseorang, gue menoleh kearah suara, aldi. "Aldi!". Aldi mendekati gue&iqbaal. "Jangan le please...". Iqbaal menatap gue sedih. "Bukannya gue udah bilang ya bakal anter lea pulang, lo ngapain sih kesini?". Iqbaal beralih menatap aldi. "Haha terserah gue". Gue hanya diem. "Ayo kita pulang!". Aldi narik tangan gue. "Gue pulang dulu baal". 

      "tolak! Tolak permintaan Iqbaal tadi!". Aldi mencerahamin gue saat kita dijalan pulang dengan mobil. "Kamu cinta aku kan lea?". Gue diem gak menjawab. aldi memukul setir mobilnya. "Lea jawab!!!!!". Gue menahan nangis. "Jujur...". Gue mulai berbicara. ".,.. Aku lebih suka iqbaal yg yg gak pernah membuatku menangis. Aku selalu bilang aku ingin mempunyai lelaki yg tidak menyakitiku apalagi sampe meninggalkan ku begitu saja, apakah kamu sadar? Kamu selalu menyakitiku aldi, sejak mengenalmu...". Gue mengambil nafas sejenak. "...aku jadi lebih menangis, tidak seperti dulu... Untuk lebih mengenal lelaki saja aku tidak berani... Aku berada dalam zona yg salah, aku terlalu terbuai sm semuanya... Terlalu nurut sm kata hati ku... Seharusnya dari awal aku menolaknya!". Airmata gue mulai jatuh, aldi hanya diem, terpaku menatap gue. "menolak bertukar tempat duduk dengan kamu, menolak mengasih km jawaban ulangan waktu itu, menolak mengajari kamu belajar, menolak pertemanan kita yg semakin dekat,...". Gue menatap aldi. "...aku menyesal sudah jatuh cinta sm kamu!". aldi memberhentikan mobilnya secara mendadak dan menatap gue gak percaya. Gue gak berani menatap mata beningnya. "Ka-Kamu... Lea aku gak percaya sm apa yg kamu bilang tadi. you've been lying to me lea?!. Kamu sama aja kaya cewe lain...". Apa?! Cewe lain katanya?. gue menatap dia tajam. "...yg pernah menjadi pacar ku, mecintaiku sesaat, habis itu dibuang begitu saja seperti sampah!. Aku manusia! aku punya hati le... Aku juga pernah mengalami yg namanya sakit hati.... Apa yg kau rasakan aku juga pernah merasakannya!. Jangan kamu menganggap ku seperti lelaki brengsek yg suka gonta-ganti pacar dan yg suka menyakiti hati perempuan. Malah aku yg lebih sering disakiti perempuan.... Ingat tania? Tania selingkuhi aku... Siapa yg disakiti? Aku. Kamu? Kamu bilang kamu menyesal jatuh cinta sama aku? Dipihak ini siapa yg disakiti dengan kata-kata kamu tadi? Aku kan?! Semuanya aku!!". Aldi berhenti berbicara, mengatur nafasnya yg gak teratur. Gue menghapus airmata yg keluar. Mobil kita berhenti dipinggir jalan sejak aldi mengerem mendadak tadi. 

           gue dan dia sudah sampe didpn rumah, saat perjalanan pulang tadi kita gak ngomong sm sekali, menutup mulut masing2. Saat gue keluar dari mobilnya aja dia langsung menjalankan mobil tanpa bilang apa2 dulu sm gue. Skip sekolah. Kita emang duduk bareng tp buat saling sapa aja susah, pasti karena kejadian kemaren kali ya... Bodoamat males deh!. "Hey le?". Sapa iqbaal, gue tersenyum. Aldi menatap iqbaal tajam. "Keluar yuk? Kita istirahat bareng". Gue mengangguk, meninggalkan aldi. Dijalan kekantin kita diem-dieman. "Lo marah sm gue le?". "Hah? Gak kok baal". "Kok diem aja sih?". Gue menggeleng. "Gpp kok hehe". Iqbaal manggut2. "Kalo lo ada masalah sm gue le". Gue ngangguk. Kita sampe dikantin. "Mau makan apa?". Tanya iqbaal. "Terserah lo aja". "Oke bentar".

        "aku minta maaf  sm kejadian kemaren, seharusnya aku gak memulai perdebatan". Tbb ada aldi, disaat gue dan iqbaal lagi makan dikantin. Semua orang .yg ada dikantin melihat kearah gue,iqbaal, aldi. Gue diem, menatap ke aldi lalu ke iqbaal. Gue bimbang. "Maaf di... Aku dan iqbaal udah jadian". "APA?!!!". Semua wanita yg ada dikantin kaget mendengar perkataan gue. "Le maksud lo apa?". Iqbaal berbisik ke gue. "kamu serius le? Km menerima iqbaal dan meninggalkan aku?". Shit!. Jangan melihat gue seperti itu aldi?!!. Gue mengangguk. "Tolong jauhin aku". Gue berusaha tersenyum. "Oke kalo itu mau kamu...". aldi mengepalkan tangannya. Please gue bakal masuk neraka berbohong sm aldi. "congrast". Kata aldi ke iqbaal. "Thanks di". Jawab iqbaal. Aldi sempet menatap gue sedih lalu pergi meninggalkan kantin.  "tadi yg lo bilang...". Kata iqbaal setelah aldi pergi. "Gue terima". Jawab gue sambil menganduk2 makanan dengan tatapan kosong.  iqbaal menatap gue aneh. "Terima apa?". Gue membuang nafas, lalu menatap iqbaal. "Gue terima lo jadi pacar gue". "Serius le?".  gue mengangguk. "Gue janji gak bakal bikin lo sakit hati". Gue tersenyum lemah. "Maafin gue ya kalo nanti gue malah jadi nyakitin lo". "gak apa-apa". 

        "yuk, sayang". Kata iqbaal saat gue sedang membereskan buku untuk pulang. Aldi membereskan bukunya buru2 dan keluar kelas. Gue menatap punggung aldi, lalu membuang nafas. 'Ini keputusan yg benar ya kan?' Tanya gue dalam hati. 'Salah lea! Knp lo ngebohongin diri sendiri? Aldi yg tepat bukan dia'. "Lea?". Iqbaal menepuk pundak gue. "Ya di?". Jawab gue. Iqbaal diem . "Maksud gue iqbaal... Ya ada apa baal?". Iqbaal diem sambil menatap gue marah trs gak lama dia jalan keluar kelas tanpa gue. Dia marah?. gue kejar dia. "Baal tunggu!!". Iqbaal jalan dilorong menuju parkiran dengan cepat. Kita sejajar. "Maafin gue baal". Kata gue. Kita berenti jalan. Gue menatap iqbaal dengan hopeless. "Maafin gu...". "Kalo lo gak niat buat ngejalanin hubungan ini sm gue mending gak usah dijalanin, semuanya bakal sia-sia le". Katanya. Gue membuang nafas. "Please aku minta maaf baal...". Gue menyentuh pergelangan tangan iqbaal. "A-aku... Sa-sayang kamu baal". Dorrr!!! Keluar kata-kata itu... Sulit bgt rasanya buat ngomong itu. Yatuhan. iqbaal memejam matanya, menarik nafas lalu menatap gue serius. "Oke. Aku maafin. Tp km serius gak sih sm aku? Atau aku hanya bahan buat aldi cemburu?". Gue menggeleng. "Aku serius, Gak ada niat buat bikin aldi cemburu. Sungguh. Percaya sm aku baal". "Oke oke ku percaya sm km". Gue tersenyum lega. "Yaudah skrng kita pulang ya le". Gue mengangguk. Kita jalan keparkiran. 

          "aldi  gak masuk ki dia sakit". Kata bastian saat gue baru duduk dimeja gue. "Serius?kok...". Kata kiki. "Ya soalnya ada cewe yg nolak cinta dia trs malah jadian sm cowok lain". Bastian kembali ngomong sambil menatap gue. Nyidir gue bgt!. "Siapa sih cewenya??tega bgt".  "siapa ya? Hem... Yg itu tuh...". Gue nengok keblkng. "Maksud lo gue?! Lo nyidir gue?". Bastian mengangkat bahu. "Lo merasa tersindir le? Bagus deh...". Bastian tersenyum sinis. "Aldi sakit tuh... Gak mau jenguk?". Kiki ikut ngomong. "Bukan urusan gue lagi ki".  "yakin bukan urusan lo lagi?". Bastian tetep berbicara. Gue mengangguk. "Gue kan sm iqbaal skrng, buat apa urusin dia". "Yakin cinta o ke iqbaal tulus?". Bastian masih tetep nanya. "Udah ah males gue!!". Gue mengalihkan pembicaraan dan kembali menoleh kedpn. "kita lagi deh yg repot ya bas... Ngurusin aldi yg lagi galau.... Hhhh...Kasian ya aldi disakitin cewe terus". Please deh ya...:") "le?! Lo sm iqbaal jadian?". Valsha tbtb udah duduk disamping gue. "Hemmm...". "Knp lo gak bilang? Gebetan gue diambil.. Tp gpp gue dukung kok lo sm dia!". Gue tersenyum lemah. "Btw aldi gimana tuh?". Gue mengangkat bahu. "Gak tau". "Morning lea". Iqbaal udah berdiri disamping meja gue. Gue tersenyum. "Pagi juga". "Emm... Gue pergi dulu deh ya". Valsha senyum lalu meninggalkan kita. "nanti malam bisa keluar gak? Aku mau ajak km dinner". Gue mengangguk. "Boleh, tp aku gak punya baju yg mahal2 gitu gpp kan?". Dia engangguk. "Gpp kok gak usah pake gaun, kita makan dipinggir jalan aja. Aku tau selera kamu". Gue ketawa. "Aku kan bukan kamu yg.......

tunggu EFY part 4 ya!!
@fremasiti

3 komentar:

  1. Aaa.. So sweet banget euyy XD wkwk Ale ♥ Lea!! Haha *kabooorr

    BalasHapus
  2. Ayo cpet. Di next.
    .penasaran bnget ini :-)

    BalasHapus
  3. Lanjutin dong minn:') Penasaraannnn;3

    BalasHapus