Rabu, 24 Juli 2013

Especially For You Part 1

    

          Sepeda gue mulai memasuki pelataran parkir SMA Nusantara. Gue menaruh sepeda disamping2 sepeda motor dan mobil anak2 sma lain. Gue berkacak pinggang saat sudah turun dari sepeda. "Huh!!". Gue ambil keranjang roti gue dibagian belakang sepeda. Lalu mulai berjalan dilorong sekolah. Gue melihat jam di dinding meja piket sekolah, pukul 05.50. Hahah gue sih selalu rajin untuk dateng sekolah.gue jalan kekantin untuk memberikan roti yg bakal gue jual dikantin. Gue udah belajar disekolah ini selama 1 tahun. Gue kelas XI IPA 3. "mbakkk rika". Gue memanggil nama yg gue titipkan roti dikantin. "Eh Lea, pasti roti ya?". Gue mengangguk lalu menaruh keranjang roti didpn meja mbak rika berdiri. "Yasudah taruh disitu aja le". Gue mengangguk. "Yaudah aku kekelas dulu ya mbak". Mbak rika tersenyum. gue berjalan dengan ceria kekelas. "Leaaa!!!". Gue menoleh, ternyata valsha. Dia menghampiri gue. "Abis kekantin ya, pasti titip roti?". "iya nih hehe". Kita berjalan. "Eh kita sekelas lagi ya? Semoga deh!". Kata valsha dengan semangat dan mengapit tangannya ditangan gue. kita kemading buat liat dimana kelas kita. "Kita sekelas le!". Kata valsha. "Serius? Yeayyyy!!!!". Kita jingkrak2. "Misi-misi!!!". ada cowo dan temannya diblkng. "Selow aja kali". Kata gue. Semua yg ada disitu pada ngeliatin gue. "Le...". Kata valsha menarik baju gue. "apa?". Kata gue menatap valsha. "Ada iqbaal! Yaampun ganteng bgt!". Mata valsha berbinar2. Gue juga menatap iqbaal. "Sial!". Kata cowok yg berkacamata. "Knp di?". Tanya cowok yg kribo. "Knp gue harus masuk jurusan IPA?! Sial!". "Mungkin itu disuruh nyokap lo". "knp nyokap gue selalu ikut campur sih?!". Aldi keluar dari kerumunan orang2. Cowok bertubuh gendut menepuk pundak aldi. "Ya terang aja inikan sekolah punya lo. Jadi teserah mereka mau masukin lo jurusan apa". Aldi menghela napas. Gue masih menatap aldi. Dan mata kita bertemu. "Apa lo liat-liat gue?". Katanya kepada gue. Gue mendegus geli. "Bukannya bersyukur malah marah-marah". Dia melotot. "songong bgt!". Katanya. Gue buang tatapan ke aldi. "Yuk kita cari kelas sha". Gue menarik valsha. Valsha senyum ke iqbaal. Dan iqbaal membalas senyuman valsha. Kita rada jauh dari 4anak itu. "Lo liat gak tadi? Iqbaal senyum ke gue! Yaampun le ganteng bgt". Gue gak mendegarkan kata2 valsha. Hhh... Cowok itu cuman bisa bikin hati perempuan sakit!. "Ini dia kelas kita!!". Kata gue. Kita berdua masuk kekelas itu. Kita duduk ditengah2. Ada empat baris tempat duduk, gue dan valsha duduk dibaris ketiga. Semua mulai bisik-bisik. "ada apa sih?". Kata gue. Ternyata cowok tadi dan mereka sekelas sm gue. Yatuhan ini bencana. Semua anak perempuan dikelas gue memerhatikan mereka. aldi lewat ditempat duduk gue dan sempet menatap gue. Gue menatap nya tajam. Aldi dan bastian duduk diblkng gue. Disamping mereka ada iqbaal dan kiki. Bel tanda bunyi berbunyi. "Selamat pagi semua!!". Seorang guru masuk. Anak2 pada duduk ditempatnya masing2. "kenalin nama bapak pak bambang, sebagai wali kelas kalian". Semua pada ngangguk2. "Pak!". Aldi mengangkat tangannya. "Ya aldi?". "dia siapa sih pak?". Anak2 pada yg dikls pada ngeliatin gue. Gue menoleh keblkng, aldi sedang senyum sinis. "Oh lea, dia anak beasiswa disekolah kita". "Oh beasiswa pantes mukanya ketauan bgt orang miskin haha". Aldi tertawa, anak2 lain ikut tertawa kecuali valsha dan iqbaal. "Sudah-sudah!! Lea ini sangat pintar harusnya kalian mencontoh dia". Gue mengangkat dagu dengan angkuh.
                                                                         ~~~~~
     skip pulang sekolah, gue dan valsha udah diparkiran sekolah. "Gue duluan ya le". Gue mengangguk. "Bye". "Bye". Saat mobil valsha udah jauh gue jalan kekantin untuk mengambil keranjang roti gue. "Mbak rika, gimana laku semua". Kata gue saat sampai dikantin sekolah. "ada sisa dikit le". Gue mengangguk. "Yaudah gpp, aku mau ambil uangnya deh, sisanya dibawa pulang". Gue rika mengangguk. "Nih". Mbak  rika ngasih gue uang, gue menerimanya. "Yaudah ya mbak aku pulang dulu, besok titip lagi". "Iya". Gue jalan keparkiran sekolah lagi.
     “uangnya buat beli obat ibu”.  Kata gue dalam hati. Karena saking ceria, gue gak liat ternyata ada orang, dan keranjang roti jatuh hingga isi-isinya(?).
"Maaf". Gue jongkok memungut roti yg jatuh, cowok itu juga mengikuti gue. Gue menatap dia dengan ekor mata.  Dia iqbaal. "Gue bantu ya". Katanya. Dia juga memungut roti yg jatuh. "Gak usah!". Kata gue buru2 ambil roti yg dilantai dan tangan iqbaal. Gue berdiri, iqbaal juga.  "Gue duluan".  Kata gue melewati iqbaal begitu aja.  “Hhh.... Knp gue harus sekelas dengan orang kaya itu? “ . Ucap gue saat sampai dirumah dan sedang belajar.  Gue harus fokus sm pelajaran! . "Lea".  Suara serak lembut ibu terdengar.  Gue liat ibu jalan mendekati gue dengan tertatih. "Ibu!". Gue membantu ibu berjalan ke tempat duduk. Kita berdua udah duduk. "Ini sudah malam nak, kok kamu masih belajar?". "Hehe iya bu". Ibu tesenyum dengan lembut. "Gimana sekolah km hari ini?". "Ya biasa-biasa aja bu. Memangnya knp?". Ibu menggeleng sambil batuk. "Mending ibu tidur lagi aja". Gue menbantu ibu kekamar.

~~~~~
                                                                                          
     skip pagi. Sekolah!!.:-D. gue udah kekantin dan skrng menuju kelas. Saat sampai kelas, masih sangat sepi. Hhh... Dasar orang-orang kaya yg malas!. Saat gue mau keluar kelas, gue ketemu iqbaal. "Lo mau keluar?". Kata dia. Gue ngangguk. "Gue ikut lo boleh? Dikelas masih sepi bgt". Iqbaal menatap gue. Gue deg-degan yatuhan dia ganteng bgt!. Gue geleng2 kepala. Cowok cuman bisa bikin cewe sakit hati!. "Gak, gue pengen sendirian". Gue senyum terpaksa lalu jalan begitu aja. Gue ketaman belakang sekolah. Gue selalu disana saat bel sekolah belum berbunyi. gue menatap rumput hijau disini!. Sangat indah!.
    "Suka tempat ini juga?". Tbtb ada suara seseorang. Gue menoleh, ternyata iqbaal. Yatuhan mengapa harus ada lelaki ini?!. Gue berdiri bermaksud mau pergi dari tempat itu. Dia megang pergelang tangan gue. "Knp sih menghindar dari gue? Emangnya muka gue serem ya?". Kata dia mencoba tertawa. Dia duduk, gue ikut duduk disampingnya. "Emmm...lo jalur beasiswa?". "Iya". Jawab gue singkat. "Lo tinggal dimana?sm bokap nyokap lo?". Gue natep iqbaal tajam. "Gak usah nanya2 tntng urusan pribadi gue. Please". "Knp? Apa karena lo miskin?". Gue melotot. Cuih!. Muka ganteng tp sayang sifat dalamnya busuk sama aja kaya orang2 kaya yg lain. "Udah deh, gue capek ngomong sm orang kaya sombong!". Kata gue buru2 bangkit dari tempat duduk. Gue balik kekelas, ternyata kelas udah rame bgt. Gue duduk disamping valsha. "Abis kemana aja?". "Oh, jalan2 hehe". Tbtb aja bel tanda masuk berbunyi. "Ayo semua duduk ditempat kalian!". Tbtb suara pak bambang keluar, dia masuk sambil bawa kocokkan buat arisan gitu(?). semua duduk ditempat masing2. "Bapak mau ubah tempat duduk kalian!". Seketika kelas rame, bisik-bisik. "Tenang!!". Semua kembali fokus ke pak bambang. "Bapak punya ini". Pak bambang nunjukin gelas berisi gulungan kertas kecil. "Didalam sini ada nama kalian semua, jadi tempat duduk2 kalian gak bisa diubah karena udah fix ya!". Semua ngangguk. "Oke, bapak mulai". Tinggal 10 orang lagi. Gue belum kepilih. Bastian dengan kiki. Masih ada kesempatan 5orang lagi please gue gak mau duduk orang kaya itu. "Iqbaal dhiafakhri dengan...". pas nama iqbaal disebut semua anak cewe yg blm kepilih mukanya pada berharap bisa duduk dengan cowo itu. "....valsha azahra". Gue menatap raut muka valsha, dia sangat senang. Gue juga ikut senang. Valsha duduk disamping iqbaal. "Yak.. Sekarang alvaro maldini dengan lea priscasari". Gue sekaget, kagetnya. "Pak!". Suara kita berbarengan, gue natep ke blkng. "Pak!". Suara aldi lebih dulu. "knp saya harus duduk sm dia? Kan masih bnyk cewek yg lebih cantik daripada dia". Kata aldi suaranya nyolot bgt!. "Ini udah keputusan bersama aldi". Aldi bangkit dari tempat duduknya dan duduk disamping gue. Gue mendegus. Dia menatap gue tajam. Hidup gue bakal sial disamping dia terus. 

                                                                         ~~~~~

   Skip. Pulang. Gue abis dari kantin untuk ambil uang roti dan kembali keparkiran sekolah. Dilorong sekolah masih rame pada lari2an. Gue liat dari jauh ada aldi dan gerombolannya. Skrng tepat gue didpn nya, kita tatap-tatapan. Eh gue malah diselengkat. Mereka ketawa. Gue berdiri. "Haha jatuh, gak punya mata ya lo?". Kata aldi. "Heh! Lo yg nyelengkat tauk!". Gue bales membentak. "Songong bgt lo jadi cewek!". Aldi mendekati gue, jarak kita 1 meter. Bastian, kiki. Iqbaal menatap Aldi dan gue aneh. Aldi mendekatkan muka nya ke wajah gue lalu memegang dagu gue, gue menatap matanya. "Gue bisa cabut kapan pun beasiswa lo ngerti?" Kata aldi suaranya kecil. Gue melepaskan tangan dia dari dagu gue lalu mengelus-ngelus dagu. Dia senyum sinis. "Udah sana pergi!, ngapain ngeliatin gue?". "Aldi!!". Tbtb suara iqbaal keluar. Kita yg ada disitu langsung natep iqbaal. "Dia itu cewek, dan cewek gak suka dibentak". "Oh oh bagus..". Aldi nepuk pundak iqbaal pelan. "..jadi lo ngebela cewek ini? Lo naksir sm dia baal?". "bukan begitu, gue kasian sm lea lo hina dia terus". Belum sempat aldi ngomong, gue buru2 jawab. "Bukannya lo ngehina gue juga ya? ngaca deh sm diri sendiri". Gue natep iqbaal gak suka. "Tuh liat, cewek miskin ini gak buruh bantuan lo baal". Aldi ngerangkul iqbaal. iqbaal natep gue gak suka. "Lea". Bastian manggil gue. Gue menatap dia. "Kapan2 kita pulang bareng okey". Bastian mengedipkan sebelah matanya. Gue mendengus geli. "Ogah!". "Kalo gitu sm gue aja le? Mau kan?". Kiki ikut menyambar. "Maaf ki..". Kalau dengan kiki gue harus sopan karena gue tau dia tipe cowo baik dan bijaksana. "...gue gak mau. Gak apa-apa kan?". Kiki ngangguk. "Gak apa kok". Gue senyum ke kiki. Aldi menepuk pundak kiki dan bastian dengan keras. "Lo berdua apa-apaan sih! Mau aja sm cewek kaya gini". "Jujur...". ucap kiki sambil menatap gue dengan senyum. "...menurut gue lea tipe cewek yg beda dari pada cewek yg lain, dia juga baik dan sopan". "gue setuju sm kiki!". Iqbaal mengangguk2. Gue natep iqbaal dan beralih ke kiki. "thanks ki". Kata gue dengan seulas senyum. "no problem le". Gue ngangguk. "Gue pulang dulu ya ki bas". Gue sedikit membungkuk. "Bye lea". Ucap kiki iqbaal bastian bersamaan. gue jalan ke parkiran untuk ngambil sepeda dan pulang. 

                                                                          ~~~~~

       Gue udah diperpustakaan untuk meminjam buku. Saat sedang mencari-cari buku. gue melihat iqbaal disebrang, skrng mata kita bertemu, buru-buru gue mencari buku kembali. "Lo suka perpus juga?". Gue kaget lalu menoleh ke arah suara. Gue lihat iqbaal sedang bersender dikayu rak buku dan melipat tangannya didpn dada sambil tersenyum ke gue. "ya". Gue sempet melihat bola matanya lalu kembali mencari buku. "Cari buku apa?". Tbtb dia udah disamping gue. "Sejarah reformasi". "kayanya gue punya deh dirumah, mau pinjam?". Gue menatap dia tajam. "Gak usah, gue bisa pinjem disini". Dia ngangguk. Buku yg gue cari pun akhirnya dapat. Gue kembali mencari-cari buku yaitu buku tntng fisika. "Bnyk juga ya buku yg lo cari". Gue menghiraukan apa yg ia ucapan kan. "Nyari buku tntng apalagi?". Dia mengikuti gue ke rak-rak buku fisika. "Lo suka baca ya?". Gue tetep diem. "Lo belajar berapa jam sehari?". Karena gue muak sm dia karena bicara terus, gue menatap dia gak suka. "Bisa diem gak sih?...". Dia nyegir. "..lo diperpus ngapain sih? Cari buku kek, baca kek!". "Nih gue lagi cari buku". "Yaudah ngapain ngikutin gue?". Nada suara gue rada membentak dan menghakimi dia. "Gue pengen ngobrol aja sm lo, kebetulan lo ada disini. Why not? Lumayan". Dia tersenyum manis.gue membuang nafas. "Terserah". Gue kembali mencari buku. 

                                                                       ~~~~~

   satu bulan kemudian. Gue masih duduk sama aldi. Valsha selalu mencerita kan iqbaal. Iqbaal begini, iqbaal begitu guepun selalu hanya mengangguk atau gak berkata 'ya, bagus dong!'. Dan lalu tertawa hambar.  iqbaal selalu ikut gue keperpus saat istirahat ketimbang ketemu teman-temannya dikantin. Dan perpus pun rame dengan adik kls 10 untuk ekedar bertanya dengan iqbaal, tntng pelajaran. 'Kak ajarin dong, kak iqbaal bisa ajarin aku gak?'. Hhh... Kadang ada juga yang hanya pura2 keperpus untuk melihat iqbaal dari dekat. Gue pun jadi gak fokus karena dia, yaudalah gak apa siapa gue?. Ini kebiasaan gue dalam sebulan disekolah ini, skrng lagi ulangan fisika, pak azis sudah membagi kan kertas ulangannya. "Gila!". Kata aldi pelan ambil melihat kertas ulanganya miliknya. "Ini susah bgt!". lanjutnya. Gue menggelengkan kepala lalu mulai ngerjakan ulangannya. gue melihat kertas ulangan. Aldi salah total soal yg diberikan pak azis sangat gampang, malah menurut gue ini katagori level rendah. "le, kasih tau gue dong". Aldi berbisik ke gue. Gue menggeleng. "Kerjain sendiri". "Le, ayolah". "Gak mau!". "Lea sekali ini aja". Aldi memelas. "Yaudah mana?". Aldi ngasih kertasnya trs senyum ke gue. "Thanks ya le". Gue kaget, aldi gak pernah senyum ataupun ngomong 'terima kasih' ke gue. Gue terpana melihat senyuman milik aldi. "Le jangan bengong? Kerjain punya gue". "Eh iya, bentar". aldi menatap gue aja. "Ehem... Aldi lea apa yg kalian lakukan?". Tbtb pak azis besuara. "Gak pak". Aldi langsung ambil kertas ulanganya dari gue. "Itu apa?". Pak azis mendekati meja gue dan aldi. Gue mulai panik. Pak azis mengambil kertas ulangan aldi lalu menganalisis. "ini apa?!..". Pak azis menatap gue. "..lea km ngasih tau aldi?". Gue mengangguk lalu menunduk. "Lea aldi kalian berdua bapak hukum!". gue dan aldi memelas. "Yah pak jangan dong". Kata gue. "Iya pak jangan". "Gak!..". Seru pak azis. "..kalian berdua berdiri dilapangan sampai istirahat kedua". Gue dan aldi keluar kelas dengan ogah. Ditengah-tengah kita berdiri. Huahhh panas bgt!. "Grgr lo si nih!". kata aldi, dia melotot ke gue. Gue mendengus. "Idih orang salah lo, siapa suruh minta jawaban ke gue". Dia cengengesan. "Iya sih". di menatap gue dengar ekor matanya. Gue melihat kearah yg lain. "Le". Panggil dia tp gue menghiraukannya. "Lea". Panggilnya sekali lagi.gue menoleh padanya. "Apaan sih?!". "Jangan marah2 dong le gue kan cuman manggil". "Ahh ini grgr lo, kalo gue masuk ruangan BK dan kalo beasiswa gue dicabut gimana? Trs kalo gue gak masuk universitas yg gue mau gimana?. Kalo ada apa dengan beasiswa gue lo harus harus tanggung jawab!". Ucap gue dengan rentettan kata yg panjang dan suara yg membentak. "Oke itu gampang". Jawab aldi dengan enteng. yaampun dasar orang kaya sombong!. Punya brp bnyk uang sih nih anak?. "Knp lo liatin gue kaya gitu? Gue ganteng ya? Udah tau kok le". gue menghiraukan kata-kata yg keluar dari mulutnya. "Le kekantin yuk?". Yatuhan? Lagi dihukum gini mikirnya kekantin?. Udah gila dia. "gak ah". Kata gue. Dia megang tangan gue, gue menatap tangan lalu menatap aldi. "Ayo". Gue menggeleng kepala lalu melepaskan tangan dari aldi. Aldi narik tangan gue. "Ayo keburu ada pak azis, mending cabut ke kantin". Gue tetep berdiri ditempat. Karena gue tetep Gak bergerak, dan gak mau nurutin kata aldi. Dia marah gak mau ngomong sedikitpun. Hahah. Rasain lo. "Le kepala gue pusing". Kita Baru berdiri 30menit dan aldi udah teriak pusing?istirahat masih ada 1setengah jam lagi. Hhh.... Mungkin dia jg baru pertama kali Dihukum. "Tahan aja napa di". Kata gue menoleh ke aldi. Dia mengangguk. Aldi kalau seperti ini keliatin gak sombong, kalem, dan Ganteng. Gue liat aldi sedang ngelap keringatnya yg mengucur dari kening. "Lo masih kuat kan?". Kata aldi ke gue. "Tenang, gue Udah sering panas-panasan kok. Jadi kuat. Lo keringatan gitu, gak apa?". Ada rasa khawatir gue ke aldi, entah darimana keluarnya. aldi menggeleng. "Gak apa, kalo nyokap gue tau pak azis bisa dipecat sepertinya". Dia kembali membasuh keringat dan berusaha tesenyum. gue juga ikut tesenyum. "LEA ALDI SEKOLAH INI BUKAN UNTUK PACARAN!!". Tedengar suara pak azis sepertinya dia dilantai 2 sedang Mengawasi kita. "ALDI! KAMU BERDIRI YG BENAR,...". Gue menatap sekilas aldi. Mukanya pucat. ".. BAPAK LAKUIN INI AGAR KAMU DISIPLIN ALDI, GAK SEENAKNYA KAMU. MENGERTI?!". Aldi mengangguk. Lama-lama udah gak ada suara pak azis. "Aldi?". Kita berdua tatap-tatapan. tbtb aja aldi pingsan, refleks gue tarik tangan dia. Kita kaya berpelukan. Seketika gue merasa jantung gue berdetak tidak karuan. gue gak bisa gerak, sekujur tubuh gue membeku. Mau ngomongpun tenggorokan gue serasa kering. Gue hanya diem dipelukan aldi. "A-a-aldi bangun dong?". Gue pukul pelan pundak. "Emm... Jangan pingsan disini kek". Gue gugup bgt. Lea?". Gue menoleh ternyata, valsha. "Lo sm aldi?...". "enggak! Enggak!". Buru-buru gue sangkal. Valsha nyegir2 gak jelas. "Aldi ini pingsan tau!". Gue masih menyangkal. "Yadeh". Kata valsha. "sha bantuin gue bawa aldi keUKS yuk". Valsha mengangguk. Kita berdua bawa aldi ke uks. 

                                                                        ~~~~~

(Iqbaal part) gimana ya keadaan lea-aldi?. Gue Yakin pasti lea bete bgt sm aldi. Tbtb valsha udah duduk disamping, tadi dia izin untuk kekamar mandi. "Baal..". Ucap Valsha. Gue  Menoleh ke dia. "Knp?". "Tadi gue sempet liat lea, eh ternyata dia lagi pelukan sm aldi...". Apa pelukan?. "Bentar2... pelukan?lo serius?". Gue memotong pembicaraan valsha, ia mengangguk. "Aldi pingsan dipelukan lea.... So sweet bgt!". Mata valsha mengerjap. hhh..... Gue tau aldi bukan tipe lea. Tepat 3hari yg lalu gue bertanya sm dia diperpus. 

         "Le, kriteria cowo yg lo pengen gimana sih?".  lea tenggelam dengan buku biologi yg ia pinjam. "Kok tbtb nanya yg ky gitu?". Dia menurunkan wajahnya dari buku dan menatap gue. Gue tersenyum. "Nanya aja hehe". Lea membetulkan duduknya. "Gue mau fokus dulu sm pelajaran, soal cowo nanti aja deh, takut disakitin dan ditinggalin begitu aja". Dia senyum secara terpaksa lalu kembali membaca. "Lo pernah jatuh cinta?". Tanya gue sekali lagi. ia kembali menurunkan buku nya dari wajah dan menatap gue tajam. "Lo aneh deh?. Knp sih?". "Gue nanya aja hehe". "Gak pernah". Gue kaget. "Serius lo?". "Iya udah ah gak usah nanya-nanya yg gak jelas". Dia berdiri karena bel tanda istirahat sudah selesai. 

 Jadi gue yakin lea pasti gak mau sm aldi atau siapapun karena dia mau fokus sm pelajaran dan yg ia takuti tadi. Tanpa sadar bel istirahat berbunyi. 



                                                                     ~~~~~

(Lea part) bel sudah berbunyi, suara anak2 udah mulai terdengar, dan gue masih didalam uks. Sampai sekarang aldi masih belum sadar. Gue melihat ia pulas ditempat tidur. Kening aldi berkerut sepertinya dia mau bangun. Benar aja dia udah sadar. "lea.... gue masih hidup?". Tanyanya. Gue menahan tawa. "Iya lah, lo cuman pingsan, gak usah berlebihan deh". Dia nyegir lalu mengubah duduknya. "Udah lama nungguin gue?". Muka aldi merasa bersalah. "Iya! Satu abad! Lagipula lo lebay bgt sih gitu doang pingsan". "gue gak terbiasa panas-panasan, gue kan orang kaya jarang yg ky begituan". Cuih. Lelaki ini mulai memamerkan hartanya lagi. "Emm..le?". gue gak melihat aldi. "Makasih ya.... Gue....". Tbtb pintu uks terbuka. "Woyyy!!". Gue dan aldi melihat kearah pintu. Bastian,kiki, iqbaal, valsha. "Gimana lo udah baikan di?". Tanya babas ke aldi. Aldi mengangguk. "Cie berduaan aja". Kata valsha ngebuat semuanya nyegir2 gak jelas kecuali iqbaal. "Le keperpus yuk?". Kata iqbaal. Gue mau berdiri tp ditahan sm aldi. "Lea nemenin gue disini, kalo lo mau keperpus sendiri emang gak bisa?". Semua yg ada dlm uks memandang aldi dan iqbaal dengan aneh. "Emm...mending gue balik ke kelas aja deh ya". Gue berdiri dan keluar dari tempat itu. Skip. Pulanggg!!. Yeay, gue jalan ke parkiran sambil membawa keranjang roti. Eh ada aldi, dia senyum dan ngambil keranjang roti gue secara paksa. "Gue anterin pulang ya?". Kata dia. Gue mengambil kembali keranjang roti. "Gak usah!". Lalu berjalan melewati aldi. Dia mengerjar gue lalu berjalan mundur agar bisa ngomong sm gue. "Gak mau!". Tukas gue sekali lagi. Eh dia jatuh karena gak melihat kedepan. "Aduh sakit bgt! Aduhh". Aldi meringis kesakitan sambil memengang pergelengan kakinya. "Lo gak apa-apa?". Tanya gue khawatir. "Sakit bgt aduh aduh!!". Gue tau dia hanya sandiwara. "bisa diri gak?". Dia mencoba diri tp jatuh. "Ihh lebay bgt sih lo jadi cowo". Gue ngebantuin dia diri. Tangan kanannya ada dibahu gue. 

(aldi part) aduh lumayan ye gak?. Cantik bgt sih lea. Lea ngebantuin gue jalan. Raut mukanya sih gak suka bgt haha. "Le?". Dia menoleh.muka kita lumayan dekat. "Apa?". Gue menggelengkan kepala. "Gak apa2 hehe". Dia ngebuang nafas. "Sampe sini aja". Kata gue. Dia membantu gue untuk duduk. "Udah kan?". "Iya, makasih ya". "Yaya yaudah gue mau pulang". "Bye lea". Lea gak menjawab balik. Skip. gue udah dimobil perjalanan sm bastian, kiki, iqbaal. Bastian yg mengendarai disampingnya iqbaal, gue&kiki diblkng. "Kemana aja lo tadi keluar kelas main cabut aja". Kata kiki. "Gak kemana-mana". Heninggg. "Knp lo di senyum-senyum sendiri? Gila?". Bastian melihat gue dari kaca spion mobil yg ditengah. "Masa? Gak ah biasa aja gue". "Sepik aja lo ah". Kiki mukul pundak gue. Gue mengusap pundak g dipukul kiki tadi. Gue melihat kearah jendela, menerawang. "Jadi kaya gini rasanya jatuh cinta". Kata gue. "Lo jatuh cinta?!". bastian kiki kaget. Iqbaal cuman menatap gue. "lo naksir lea di?". Tanya iqbaal nada suaranya tenang. Gue mengangkat bahu. "Gak tau". 

(lea part) sekarang waktu istirahat. Daritadi pagi aldi sifatnya aneh bgt, mungkin dia masih pusing kalih ya?. Gue bersiap ke perpus. "Lea mau kemana?". Dia bertanya sambil tersenyum. Please jangan senyum ke gue seperti itu:"). "Perpustakaan". "Gue ikut ya". gue diem, dia masih tersenyum seperti tadi, ngebuat gue gak bisa nafas. "Yuk!". Dia narik tangan gue. Orang2 yg kita lewatin aneh menatap gue dan aldi. Gue menatap tangan kita yg bertautan. Gue merasakan seperti percikan listrik, yatuhan. Aldi membukakan pintu perpus untuk gue. Sebelumnya kita lepas sepatu dulu. Gue mulai mencari buku, aldi diblkng gue mengikuti. Setelah mendapati buku gue berencana mau ketempat meja yg biasanya untuk membaca. "Baca disini aja". Dia menatap gue sambil tersenyum, gue pun jadi gak bisa menolak permintaan dia. Gue mengangguk. Kita berdua duduk dilantai antara rak-rak besar buku perpus. Karena sibuk membaca gue gak memperhatikan aldi. Saat gue menurunkan buku dari wajah, ternyata aldi sedang memperhatikan gue. "Udah selesai bacanya?". Kata aldi. gue menggeleng. "Belum, lo gak nyari buku atau baca buku? Gue gak enak jadi ngediemin lo". Dia menggeleng. "Gak apa-apa kok, gue malah seneng". Seneng?. Aduh dia habis makan atau minum apa sih?. Gue melanjutkan kembali membaca. Skip pulang. 

(Iqbaal part) tadi pas istirahat gue mau ngajak lea keperpus tapi keduluan aldi, saat gue mencari buku diperpuspun gue melihat aldi menatap lea tanpa kedip. gue hanya melihatnya sesaat. Sekarang waktunya pulang kali ini gue mau pulang bareng lea. Tidak mau keduluan aldi gue menunggu dia di dpn pintu kelas, saat lea lewat gue narik tangannya, dia menoleh. "Eh baal, knp?". Tanya dia sambil membetulkan tasnya. "Pulang bareng yuk?". "Emm.. Pulang bareng ya? Gak deh makasih". "Ayolah lah le sekali-kali". Lea mikir. "Gimana dirmh lo nanti kita belajar bareng? Di perpus tadi kita gak bareng kan? Lo malah asik-asikan sm aldi". Dia senyum kepaksa. "Iya sih". "Gimana mau kan?". Lea sempet mikir lama. "Yaudah deh". Jawabnya. Yess!. "Naik mobil gue aja ya". "Sepeda gue nanti gimana?". "Tinggal aja disekolah? Besok gue jemput lo sekolah". "Tapi...". Dia sempet memberhentikan kalimatnya. "..yaudah deh". Skip rumah lea. Hem.. Rumahnya lumayan. Gak terlalu besar ataupun kecil. "Ayo masuk". Kata lea mempersilahkan gue masuk. Gue duduk. "Mau minum apa?". "Terserah". Lea langsung kebelakang. Saat kembali sambil membawa minuman, lea sudah mengganti baju seragamnya dengan baju biasa. Dia tambah cantik karena kali ini rambutnya dibiarkan terurai. Lea menaruh gelas berisi air putih di dpn gue. 

(Lea part) "tunggu sebentar ya ". Dia mengangguk. aat gue menoleh keblkng ternyata ada iqbaal yg sedang memperhatikan kita, iqbaal mendekati ibu dan menyalimi tangan ibu. "Saya Iqbaal tante temen lea disekolah". Ibu tersenyum. "Yaudah ibu istirahat aja ya lea sm iqbaal mau belajar dulu". Gue sm iqbaal keluar kamaribu dan duduk lagi diruang tamu. "Nyokap lo sakit apa?". Tanya iqbaal penasaran. Gue menatap iqbaal tajam. "Paru-paru". Dia manggut2 sambil senyum. "Parah juga ya, knp gak coba dibw ke rumah sakit trs rawat inap disana?". Gue rada kesel ditanya-tanya sm dia tp tetep gue jawab. "Gak punya uang". Dia kembali manggut. "Bokap lo mana? Kerja?". Kali ini gue beneran kesel, gue tatap dia dengan sangat tajam. "Disini kita mau belajar bareng atau mau wawancarain gue sih?!". Dia nyegir. "Gue banyak nanya ya? Maaf deh. Yaudah skrng kita belajar".

                                                                   ~~~~~

    Gue dan aldi udah diperpus. gue jadi gak fokus untuk belajar karena wajah dia menatap gue saat sibuk membaca. Ada rasa risih tapi ada juga rasa senang yg gak tau dateng darimana. Dia mengikuti diblkng gue seperti biasa. "Gak bosen baca terus le?". Gue berhenti melakukan mencari buku menatap aldi sambil tersenyum. "Gue suka baca jadi gue gak pernah merasa bosen, buat ilmu juga kan?". Gue mengangkat alis, aldi mengangguk. Gue kembali mencari buku. Setelah dapet buku kita berdua duduk dilantai. Gue udah mulai sibuk dengan membaca artikel tntng makhluk hidup yg tinggal diair. Gue merenggangkan otot-otot dileher lalu menoleh kesamping, ternyata aldi sudah gak ada disamping gue. Kemana dia?. ahh biarin aja, lebih bagus gak ada dia disini. "Hey le? Knp celingak-celinguk gitu? Nyariin gue ya?". Dia duduk disamping gue. "Gue kira lo udah balik ke kelas". Dia menunjukkan buku untuk menghitung gitu. "Tadi gue nyari buku ini, gue mau jadi arsitek jadi harus pintar menghitung dan mengambar juga". Gue mengangguk. "Lo bisa ajarin gue gak?". Dia mengangkat alis. "Sepertinya bisa". Jawab gue. aldi tersenyum dengan bahagianya. "Mulai besok ajarin gue ya fisika, kimia, atau apapun yg berbau menghitung. Okey?!". Dia sangat bersemangat, membuat gue mengangguk sambil tersenyum. "Gue berusaha yg terbaik buat lo dan cita-cita lo". Aldi mengacak-ngacak bersemangat, membuat gue mengangguk sambil tersenyum. "Gue berusaha yg terbaik buat lo dan cita-cita lo". Aldi mengacak-ngacak rambut gue. "Thank you lea, you are the best!". Gue terpaku dan lalu tersenyum. 

(Iqbaal part) she had forgotten me, and every day she was always with him. Gue pun sekarang udah gak pernah ke perpus lagi. Lea juga gak merasa gue ngejauh dari dia. Sekarang jam-jam pulang. Gue lihat lea dan aldi berdampingan ke parkiran sekolah sambil tertawa. Hhhh.. Everthing has changed. Gue, dia, dan kita. gue hanya bisa menahan rasa cemburu. "Hai baal?". Gue mendegar suara perempuan, ternyata valsha. "Hai". Bales gue sambil semyum. "liatin apa?". Kata valsha ia mengikuti apa yg gue pandang. "Oh lea aldi?. Banyak yg gosipin mereka udah jadian tp pas gue tanya angsung ke lea dia jawab gak". Dia mengangguk2 aja. Skrng lea dan aldi menaiki sepeda masing2, aldi berubah 180 derajat!. Dia udah gak sombong lagi, kesekolah dengan sepeda fiksi hijau miliknya itu ketimbang mobil mewah. Semua karena lea, ia mau berubah "Btw lo naksir sm lea baal?". Pertayaan valsha yg satu ini membuyarkan lamunan gue. Gue menatap valsha lekat. "enggak kok, gue aneh aja sm aldi skrng berubah taunya karena lea, gue senenglah haha". Gue tertawa hambar. Valsha mengangguk2. "mau pulang bareng gue sha?". Valsha kaget. "Serius?". Gue tersenyum. "Boleh deh!". Gue sm valsha jalan keparkiran sekolah. 

(Lea part) apa gue udah terlalu berlebihan masuk ke zona ini? Zona percintaan?. Harusnya gue gak terbuai. Gue jadi deket bgt sm aldi, satu sekolah membicarakan kita. Gosip-gosip yg belum jelas status nya. Gue hanya menanggapi dengan seulas senyum dan berkata. 'Gue & aldi hanya berteman jadi gak usah gosipin yg enggak2 okey'. Ada waktu itu kakak kelas yg bertanya seperti itu dan gue jawab dengan kalimat tadi. Skrng pelajaran pak bambang, ia sedang membagikan ulangan harian biolgi yg kita kerjakan 2hari lalu. "Lea priscasari". gue berdiri mengambil kertas ulangan dari tangan pak bambang. Saat gue membukan kertas ulangan gue, betapa kagetnya gue, nilai biologi gue 60 what?! What?! Selama gue belajar disini gue gak pernah dapet nilai 60, paling kecilpun nilai 80. Yatuhan ada apa dengan gue?!. Aldi menangkap ekspresi gue. "Knp le?". Belum sempet gue jawab nama aldi dipanggil. "Bagus aldi! Nilai mu 90 jarang2 km seperti ini bapak harap kamu bisa mempertahakannya". "Baik pak!". Aldi mengangguk dan duduk disamping gue lagi. Pak bambang ketengah2 kelas menatap anak2nya. "Nilai tertinggi ulangan kali ini adalah iqbaal dengan 95 dan aldi 90..". Semua tepuk tangan. "dan kamu lea nanti istirahat bapak tunggu diruangan saya". Anak-anak mengalihkan pandangannya ke gue menatap dan berbisik-bisik aneh aldi menatap gue. "Le ada apa sih?". Gue gak menjawab dan menahan nangis. 

    Skip istirahat gue langsung keruang pak bambang. "Begini.................

tunggu EFY part 2
@fremasiti ^^

1 komentar:

  1. ceritanya jdi bagus :D jdi ad kemajuan~ keren' di tunggu part2 nya :D

    BalasHapus