Kamis, 10 Oktober 2013

Especially For You Part 5

    "Halo tante?". "Aldi?". "Ya tante ada apa?". "ini di, tania dari pulang sekolah tadi gak mau keluar kamar, dia jg gak mau makan. Kamu bisa kermh skrng? Bujuk tania makan, tante takut dia knp2". Gue mikir. Malam ini kan gue udah janji temenin lea. Gimana ya?. "Aduh gimanaya tante". "Tante merepotin kamu malam2 ya?". Gue diem. Jawab apa ya?. Gimana ya? Gue mikir ah iya gue krmh tania tp sebentar aja oke deh. "Aldi?". "Hemm..yaudah deh tante aku kesana". "Makasih bgt loh km mau dateng malem2 gini, tante tunggu dirmh ya". "Ya tante".  Tante ristia menutup telponnya. gue kembali duduk disamping lea. "Siapa?". Tanya nya setelah gue duduk. "Mamanya tania". Gue nunduk. "Emmm... Le, aku boleh kermh tania?tp aku janji kok bakal balik lg kermh kamu". Setelah ngomong gue memberani kan menatap muka lea. "Boleh aja kok". "Serius?". iya. Gak usah balik lg kermh juga gak apa2". "Loh kok gitu?". "Ya mending km malam ini istirahat aja dirmh tania, kalo bolan-balik kan capek". Gue menggeleng. "Gak, aku janji bakal balik lg kesini hanya sebentar kok". Lea mengangkat bahu. "Terserah kamu aja". gue menghela nafas lalu berdiri. "Aku janji bakal kesini lagi, aku pergi". "Oke. Hati2". "Iya". 

  Skip rmh tania. Gue duduk diruang tamu nya. Gak lama tante ristia mendekati gue. "Maaf tante repotin km malem2 gini". Gue senyum kepaksa. "Gak apa2 tante". "Ayo kekamar tania". Gue mengikuti jalan diblkng tante ristia. Kita udah sampe didpn kamar tania. "Nih". Tante ristia menyodorkan piring isi nasi lauk dan segelas airputih. "Bujuk tania makan". Gue ngangguk lalu mengetuk pintu kamar tania". "Tan, ini aku aldi". Gak ada jawaban. "aku tau pasti km belom makan? Aku bawa makanan nih, kamu gak laper?". Tetep masih gak ada jawaban. "Aku boleh masuk?". Gue masih mematung didpn pintu kamar tania lalu menatap tante ristia. Gak lama ada suara pintu kebuka. "Masuk". Suara tania. Gue masuk kekamar tania. Demi tuhannya ini kamar tania berantakan bgt. Selimut, bantal dibwh tempat tidur. Buku berserakkan dimana2. Kita duduk di tepi tempat tidur. "Aku bawa makan". Kata gue memecahkan keheningan. Sekarang mata tania menatap gue. Matanya merah dan bengkak. sambil suapin tania gue mau coba bertanya. "Kamu knp sih tan? Mama km khawatir km gak mau keluar kamar dan makan". Tania menatap gue sesaat. "Hilang". Katanya. Gue mengangkat alis. "Apa yg hilang? Hp km? Perhiasan km?". Tania menggeleng. "Orang yg kucinta udah hilang. Dia udah pergi dari hidup aku, dia udah gak peduli sm aku lagi". Gue tertegun lalu menghela nafas. Kita berdua tenggelem dalam diam. "Kamu udah gak peduli lg sm aku di, kamu lebih mementingkan lea sekarang. Aku sedih kamu berubah seperti itu". Gue berhenti melakukan menyuapkan makanan ke tania. "Kita gak usah bahas ini ya tan, udah malam. Mending kamu tidur". Kata gue dan ngin meninggalkan tania tp tania menahan lengan gue, gue menatap lengan sesaat lalu menatap tania. "Jangan pergi". Gue diem. "please. Aku mohon". Gue melepaskan tangan dari tania dan memejamkan mata sambil menarik nafas dalam lalu membuangnya. "Oke". dia tersenyum. "Kamu tidur tan". Dia mengangguk lalu berbaring ditempat tidur, gue menarik selimut hingga lehernya. "Night aldi". gue tersenyum dengan kepaksa dan menghampiri sofa dekat tempat tidur. Gue menatap langit2 kamar tania. Kalo dipikir2 gue terlalu.. terlalu baik atau gue terlalu bodoh?. Tania udah membohongin gue dengan berselingkuh diblkng gue tp gue tetep bisa maafin dia. gue menghela nafas lalu mencoba menutup mata untuk mengatur perasaan yg mulai kalang kabut menghantui gue. ~~~ "SIAL!!". Gue melihat jam ternyata udah jam setengah 3 pagi. Gue harus kerumah lea. Pelan2 gue keluar dari kamar tania dan meluncur ke rumah lea.

  (lea part) ada suara ketukan dipintu. Gue turun dari tempat tidur melihat jam sekilas. Jam 3 pagi. Siapa yg dateng sepagi ini?. gue membuka pintu. Aldi berdiri sambil tersenyum dengan manisnya. "Aku ganggu kamu tidur ya?". Tanya. Gue mempersilahkan dia duduk. gue menggeleng dan melihat aldi meletakkan kacamatanya diatas meja lalu mengusap-ngusap mukanya dengan kedua tangan. "Kamu keliatan capek bgt". Dia menatap gue dan tersenyum. "Gak juga kok". Gue mengangguk2. "Oh ya di, tania knp?". Raut Muka aldi seketika berubah. "gak apa2. Cuman gak mau makan". Gue ngangguk. "Aku ngantuk le pengen tidur". "Kamu bisa tidur dikamar ku, aku tidur dikamar ibu". ucap gue sambil menunjuk kamar ibu dan kamar gue sendiri. Sebelum aldi berdiri gue kembali berbicara. "Besok aku udah mulai sekolah". aldi tersenyum. "Bagus kalau begitu. Aku juga ikut masuk sekolah besok kita berangkat bareng". Gue mengangkat alis. "Tapi kamu kan gak bawa baju sekolah". Dia tersenyum. "Aku bakal telpon supir ku untuk bawa baju sekolah dan tas kermh kamu nanti pagi. Tenang aja". gue mengangguk. "Oke kalau gitu. Selamat tidur". Ia tersenyum lalu menutup pintu kamar gue. Gue kembali tidur. ~~~ Terdengar ketukan pintu depan, gue bangun dari tempat tidur melihat jam setengah 6 pagi. Gue membuka pintu. "Eh neng...". Ternyata Supirnya aldi. "eh pak". Gue tersenyum. "Ini bapak mau ngasih baju sm tas aldi tadi dia nyuruh bapak bawain". Gue melihat barang yg dibawa supirnya aldinya. "Oh ya, sini biar aku yg kasih nanti, aldinya masih tidur pak hehe". Supirnya aldi tersenyum kaku. "Ini bapak pulang atau sekalian anterin dek lea sm aldi ke sekolah?". Tanyanya sambil mengaruk kepala. "Bapak mending langsung pulang aja, aldi bawa motor kok". Dia mengangguk. "Yaudah bapak pulang dek lea". "Iya pak". Supirnya aldi menghilang dengan mobil yg ia bawa. "Siapa sih?". suara berat aldi, gue menoleh. Dia benar2 berantakan. Gue tertawa kecil. "Supir kamu, dia bawa baju sm tas km". Dia mengangguk. "Kamu mending mandi deh soalnya aku kebauan nih haha". Mata aldi terbelalak. "Memangnya aku keliatan seperti orang blm mandi selama berbulan-bulan ya?". Tanya dengan nada bercanda. Gue tertawa. "Udah sana mandi!". Aldi juga ikut tertawa lalu berjalan menuju kamar mandi. Gue masih tertawa dengan banyolan aldi tadi. "Aku taruh handuknya didpn pintu ya!". Teriak gue sambil mengedor-ngedor pintu. "ya ya". Jawabnya agak sedikit teriak. Gue kembali menyiapkan sarapan didapur. Pas gue mau mengambil sendok pas juga pintu kamar .mandi terbuka. Gue cengo melihat aldi. Dia hanya memakai handuk di bagian pinggang dan tubuhnya dibiarkan terlihat(shirtless). sendok yg gue pegang terjatuh. Aldi tersadar melihat kearah gue, gue mengambil sendok. Saat gue mengambil sendok ada sebuah kaki. aldi ikut berjongkok didpn gue. "Kamu baik-baik aja le?". Tanyanya. Gue diem sambil menunduk. Gue gak berani menatapnya karena sekali aja gue menatapnya seperti itu mungkin gue bakal kena serangan jantung atau apapun itu. Aldi memegang bahu gue. "Kamu sakit?". aldi bertanya sekali lagi. Gue hanya menggeleng. Yatuhan! Jantung gue berdegup dengan cepat, tenggorokan gue seketika seperti kering. gue menelan ludah mencoba untuk tetap tenang. "A-aku gak apa2 kok". "Serius?". Ada nada khawatir pada saat aldi berbicara tadi. Gue mengangguk. Aldi membantu gue duduk dan menyodorkan gue gelas berisi air putih. "Minum". Gue memegang gelas tersebut. "Aku pake baju dulu ya". Gue mengangguk lalu aldi kekamar gue. Seketika gue bisa bernafas lagi. Rasanya pengen mati yatuhan. Kalo diliat-liat ini seperti ahhh udahlah lupain!!. "Emang seharusnya kamu gak usah sekolah deh le". Suara berat aldi muncul lagi diruang dapur. Kini ia sudah memakai baju sekolah. Gue menggeleng. "Aku gak apa2 kok tadi cuman kaget aja". Aldi mengangkat alisnya. "Kaget? Emang ada yg bikin kamu kaget?". Gue menggeleng. "Gak. Maksudnya tuh.. Aduhh..". Aldi masih menatap gue aneh. "Jangan ngeliatin aku kaya gitu". aldi tersenyum jail. "Kamu kaget melihat aku gak pake baju tadi?. Belum pernah liat cowo shirtless?". Ia bertanya sambil menahan tawa. gue menggeleng dengan gampangnya. Aldi mengangguk2. "Berarti km belum pernah ciuman juga?". Aldi langsung mendekatkan wajahnya.. ke gue dan menatap gue lekat. Seketika gue seperti tadi gak bisa bernafas dan syaraf gue seakan kaku. "Belum pernah kan? Mau aku tunjuk caranya seperti apa?". Aldi masih menatap gue, kilatan mata jailnya. Gue masih terdiam, tenggorokan gue benar2 kering. "yaudah kalo gak mau". Aldi menjauhkan wajahnya dari gue. "Berangkat yuk! Takut kesiangan nih". Lanjutnya setelah melirik jam tangan. gue mengangguk. 

  ~~~ kita berjalan dilorong sekolah pas sampe didpn kelas ada iqbaal, dia menatap gue dan aldi sinis. "Baik lo baal?". iqbaal gak menjawab ucapan aldi dan menatap gue. "Aku mau ngomong sm kamu le". Iqbaal langsung narik gue keblkng sekolah. "Langsung to the point aja". Gue menatap iqbaal datar. "Aku mohon sm kamu menjauh dari aldi, kamu gak tau kan perasaan aku melihat kamu bersama aldi? Aku sakit hati lea!". Sebelum iqbaal menyelesaikan kalimatnya gue berbicara. "Maaf sebelumnya membuatmu seperti itu baal. Aku mau kita putus, aku gak mau kamu tersakiti lagi akibat aku". Iqbaal langsung menatap gue gak percaya. "Kamu gak sungguh2 kan ngomong itu?". Gue masih diem menahan tangis. Please jangan nangis. "Le aku mohon jawab". "Aku serius baal. Maafin aku. Aku tau semuanya sulit buat kita tp ini keputusan ku. Didalam hubungan ini cuman km yg berjalan sedangkan aku? Hanya bisa nyakitin km" iqbaal hanya menatap gue gak percaya. "Dari awal aku udah gak yakin sm hubungan ini, tp aku selalu mencoba trs mencoba buat cinta sm km and in the end semuanya sia-sia aja menurutku, aku mikir setelah kita berantem kemaren....". Gue mengambil nafas sejenak. Knp aku jahat bgt sama kamu?' Kamu udah tersakiti tp aku malah mikir semuanya seakan baik-baik saja. Aku terlalu egois. Disaat itu Aku mikir knp gak berakhir aja? Biar gak ada yg saling disakiti lagi. Dan satu lagi...". Gue memberhetikan kalimat terakhir. Iqbaal Dan gue saling menatap. Gue mengambil nafas dengan mantap. "Aku mencintai.... aldi baal bukan kamu". Ini keputusan yg benar bukan?. iqbaal mencengkram kuat-kuat celana abu-abunya. Hening. "Aku sudah tau sejak awal". Iqbaal berbicara. Gue menatapnya tp dia tidak menatap gue. "Kenapa...". Gue belum selesai berbicara iqbaal langsung menyelaknya. "Kenapa aku nembak kamu kalo aku udah tau kamu Mencintai aldi bukan aku?". Dia tau apa yg ingin gue tanyakan. Iqbaal menatap gue dengan sedih. Gue hanya mengangguk. "Karena Aku mencintai km dan aku yakin km jg mencintai aku ternyata... enggak". Kalimat terakhir sengaja iqbaal tekankan. Yatuhan gue Jahat bgt!:(. Dan air mata gue pun jatuh. Ternyata cinta itu benar2 sulit. Gue memegang atas tangan iqbaal. " I'm so sorry baal". dia gak menjawab, dari matanya dia benar2 menahan amarah. "Aku jg yg bodoh. Seharusnya aku gak usah ambil resiko ini yg aku sendiri udah tau dari awal akibatnya". Gue membuang nafas. "Kita sama-sama salah". Ucap gue akhirnya. "Aku benar-benar mencintai kamu le". setelah kita berdiam diri 5 menit iqbaal berbicara kembali. Gue cuman tersenyum. "Beri hati km kesempatan le, aku yakin pasti bisa". "maaf aku gak bisa lagi ngejalanin hubungan ini, aku gak mau nyakitin kamu lagi". Ucap gue dan pergi meninggalkan iqbaal sendiri. 

  ~~~ sesampai dikls gue duduk disamping aldi. "Ngomong apa aja sm iqbaal?". Gue menatap aldi. "Dan knp mata kamu merah gitu?". Tanya nya sekali lagi. "Kita udah putus". Jawab gue enteng. "serius?". Gak ada nada kaget sama sekali dari suara aldi. Gue menatap aldi Aneh. " Knp?". Tanya ny setelah tau gue menatap dia aneh. "Kamu gak kaget sama sekali ?". Dia menggeleng. "Enggaklah, kamu kan udah Ngasih tau aku kemarin malam". Gue mengangguk2. "Putus karena apa?" "Knp tanya yg ky begitu". Aldi mengangkat bahu. "Ya aku takut penyebab putusnya kalian aku". Gue tertegun. "Aku gak mau ya dituduh orang ke tiga dalam hubungan kalian itu hahah". Tertawa Aldi membuat gue benar2 gusar. Aldi mengusap-ngusap bahu gue, gue tersenyum dengan lembut. ~~~ "demi apa lo putus le?!!". Yaampun suara valsha ngalahin suara toak dimesjid, nyaring bgt di telinga gue. Valsha duduk disamping gue. Gue hanya bergumam. "Kok bisa ih le?". Tanya nya sambil menatap gue aneh. Gue hanya mengangkat bahu. "Ya kita gak cocok aja. Salah ya?". Skrng si valsha berjalan bolak-balik ditempatnya. "Jawaban yg aneh". Dia mikir sambil mengayun-ngayun kan tangannya. Entahlah apa yg ia lakukan "siapa yg putusin?". Ia masih penasaran dengan putusnya gue dan iqbaal. "Gue". Jawab gue dengan ogah. "Terus iqbaal terima aja sm keputusan lo itu?". Gue menggeleng. "Ya dia minta sih supaya kita gak putus tp gue tetep kekeh sm keputusam gue". Dia mengangguk2. "udah kan wawancaranya?". Tanya gue kevalsha karena gue liat dia hanya diem. Dia mengangguk. "Kekantik yuk laper nih!". 

   ~~~ "le?". gue menoleh. Aldi agak berlari menghampiri gue. Sekarang ia sudah disamping gue. "Mau pulang ya?". Aldi tersenyum. Gue mengangguk. please ya tuhan aldi tersenyum aja, detak jantung gue gak karuan gini. "Mau ikut aku gak?". Tanyanya. Kita jalan beriringan dilorong. "kemana?". "Kerumah aku". Katanya. "Kerumah kamu? Ngapain?". "Ketemu orang tua ku". "apa?!ketemu orang tua kamu?!buat apa?". Aldi tertawa kecil melihat betapa shock nya gue tadi. Gue salah tingkah. "Ayo udah ikut aja, pasti mama ku senang". Aldi tersenyum jail. 

  ~~~ kita udah didpn rumah aldi. "Km gak usah gugup gitu". Aldi mengelus atas tangan gue. "Tau gak muka gugup kamu kaya muka orang gugup mau nikah, nanti saat kita nikah kamu jangan gugup kaya gini ya". Gue langsung menatap aldi sambil melotot. Ia tertawa puas. "Ayo masuk". setelah tertawa aldi dan gue masuk kerumah. "Ma!". Teriak aldi keseluruh rumah. oh god. I'm going to die. Ternyata rumah aldi besar jg. aldi hilang entalah kemana. Gue duduk disofanya. "Ternyata mama ku lg keluar sebentar". Suara aldi tbtb muncul. Untung keluar;"). "tunggu sebentar ya, aku mau ganti baju". Gue mengangguk. "Kamu mau minum apa??". Aldi muncul kembali kali ini dia memakai baju biasa. dan satu yg paling suka dari dia saat memakai kacamata pinggiran hitam, ia terlihat lebih tampan. "Terserah kamu aja". Tbtb aja sebuah gelas berisi sirup didpn gue. "Minum dulu". Gue mengangguk. "Rumah kamu sepi bgt biasa kaya gini tiap hari?" Tanya gue. aldi ikut mengikuti gue melihat seluruh ruang tamu nya yg sangat sepi. "Yagitu, kamu tau sendiri aku anak tunggal, papah ku kerja di medan, dan mamahku sering keluar walaupun sebentar hehe". Gue mengangguk. "Le?". Tanya aldi ia benar2 disebelah gue. "Iya?". ia merapatkan duduknya. "Aku gak tau harus gimana lg, aku juga gak mau memendamnya sendirian". Aldi berhenti sejenak, gue masih menatap aldi. "Dan ini yg mau aku ucapkan....". Gue mulai merasakan jantung berdegup dengan cepat. "Aku cinta sama kamu. Demi tuhan aku gak punya niat apapun buat nyakitin kamu, permainin perasaan kamu, ini benar2 perasaan cinta ku yg tulus". Ia mengelus pipi gue. gue tersenyum. "I love you". Ia berkata tepat ditelinga gue. Gue tertegun. Sekarang muka aldi mendekat ke muka gue. Gue sangat gugup! saat gue mau membuka mulut untuk protes aldi sudah menjatuhkan duluan bibirnya di bibir gue. Dunia seakan berhenti. Hanya beberapa detik kejadian itu terjadi. Aldi menatap gue aneh, karena daritadi gue hanya diam, otak gue seakan beku. "Knp gak dibls ciuman ku?". gue hanya diem. Aldi memegang dagu gue. "Kali ini km harus bales". Otak gue berusaha mencerna kata2 yg keluar dari mulut aldi tadi tp tanpa gue tau, aldi kembali menjatuhkanlagibibirnyadiatasbibirgw. Gue baru ngerti apa yg ia maksud tadi. Gue memegang pundaknyadengang kencang, menutup mata mencoba membalasciumannya. Ada suara ketukan pintu, gue dan aldi tersadar. Kita berdua menarik diri duduk agak menjauh. "Biar aku yg buka". Jawabnya sambil mengatur nafas yg tersengal. Gue mengangguk. Yatuhan! Jadi begini rasanya berciuman dengan orang yg kita cinta, rasanya seperti....Ah !!!!!. "Siapa ini sayang?". Tbtb muncul seorang wanita sekitar berumur 30-40 an gak tau deh. Muka wanita ini terlihat mirip aldi, pasti mamanya. Gue tersenyum. "Ini lea mah teman aku". Jawab aldi."oh lea yg waktu itu kamu simpen fotonya dikamar ya?". Mama aldi tersenyum jail ke aldi melotot dan memukul lengan mamanya. Gue hanya bisa tersenyum kaku. "Tinggal dimana?". Tanya mama aldi. "Dekat-dekat sini kok tante". "Oh ya kenalin nama tante melina lea". gue mengangguk. "Punya nomor telpon?". Gue tertawa hambar. "Aku gak punya handphone tante". "Yah sayang, tante kan bisa nelpon kamu kalo misalnya aldi nakal". Tante melina menatap aldi. Aldi menampilkan muka datar. Gue sm tante melina ngobrol2 sampe aldi dicuekin.

   ~~~ "mama kamu asik juga di ajak ngobrol". Kita sudah berada didalam mobil. Dia hanya bergumam. "Aku jadi kangen ibu". Gue menunduk. ldi menatap gue lalu mengelus rambut. "Udah jangan sedih, aku bisa kok membagi mama ku ke kamu, kamu sering2 aja main kermh ku". aldi menatap gue lalu mengelus rambut gue. "Udah jangan sedih, aku bisa kok membagi mama ku ke kamu, kamu sering2 aja main kermh ku". ue hanya tersenyum. 

  ~~~ "le, tunggu sebentar, aku mohon". Iqbaal dari tadi mencoba berbicara dengan gue tp gue menjauh. "Maaf aku harus pergi ada urusan lain". Gue mencoba menjauh. gue dan aldi ada janji tadi untuk bertemu diperputakaan pada jam istirahat. iqbaal menyerah untuk tidak mengikuti gue lagi. Sampai diperpustakaan gue langsung duduk disamping aldi, kami berada diantara rak-rak sastra dan biologi. Gue hanya memandang dia sesaat dan mencoba tenggelam dalam buku. Entah kenapa gue jadi canggung buat berbicara dengan aldi karena insiden kemarin. Gue sesekali mencoba mengitip ia dari balik buku. Aldi sibuk membaca juga. "Itu apa?". anya gue karena gue melihat disamping aldi ada tupeware berwarna ungu. Aldi menoleh ke gue. "Oh ini..". Ia mengambil benda berwarna ungu itu dan menyodorkan nya ke gue. "..dari mamah ku katanya buat kamu". Gue mengambil tupeware itu dan membukanya. Wahhh isinya banyak sekali. Diwadah yg besar berisi;nasi,lauk ayam,sayuran. Diwadah yg kecil;ada 2 buah roti. Ada jg 1 kotak susu coklat dan sebotol air mineral sedang. "Bnyk bgt..". Gue menoleh ke aldi. "..semuanya buat aku nih?". Alis gue mengangkat. Aldi mengangguk. "harus dihabisin kata mama aku, kalo gak dihabisin aku yg bakal dimarahin". Gue hanya tersenyum kecil. "Mending kita makannya dipojok aja nanti ketahuan petugas perpus". Kata aldi, gue mengangguk. Kita pindah ke pojok perpustakaan, disini adalah rak-rak buku. bagian sejarah, jarang banget buat didateng siswa karena pelajaran sejarah rata-rata dibenci. Kita duduk dilantai. "Kamu mau?". Gue menawarkan aldi. Dia mengangguk. "Suapin aku ya?". Gue mencibir sesaat. "Iya". Gue menyodorkan sesuap nasi ke mulut aldi. lalu memasukan nasi kemulut gue sendiri. "Eh bentar..". Aldi memberhetikan niat gue untuk memasuki sesuap nasi. "...ada nasi". Ia menyentuh sudut bibir gue, gue menatap matanya. Saat aldi menyentuh gue pun, gue merasa kan jantung gue berdegup dengan cepat. gue mencoba untuk menelan ludah. ia menatap bibir gue dan menyentuhnya dengan tangan. Yatuhan. Gue merasakan kalau nafas aldi menyatu dengan nafas gue. Ia mulai mendekat, dekat, dan dekat. "Gak". Ia membatalkan medaratkan bibirnya lalu menatap gue aneh. gue salah tingkah. "Ini disekolah, kalau ada yg lihat bagaimana?". Aldi memutar bola matanya lalu agak menjauh dari muka gue. "Hhh ilang deh moment nya grgr kamu nolak". Aldi menampilkan muka bete. Gue mengelus pipinya sesaat lalu melajutkan makan. 

  ~~~ "can we talk?". Tanya iqbaal. Dia tbtb menghalangin gue dan aldi berjalan ke parkiran sekolah. Aldi berdiri didpn gue. "Dia gak mau ngomong sm lo, gak usah dipaksa". "Gue gak ada urusan sm lo". Jawab iqbaal ketus dan menatap gue dengan tatapan berharap. "Please le". gue menatap aldi sesaat. "Kamu bisa tunggu diparkiran di, aku mau bicara dengan iqbaal". Iqbaal tersenyum puas. "Tapi..". Protes aldi. gue tersenyum. "Hanya sebentar". Aldi menatap iqbaal kesal. "Yaudah. Aku tunggu diparkiran, ingat loh hanya sebentar". Gue mengangguk. aldi mejauh dari kita-'gue&iqbaal'. "Mau ngom..". Belum selesai gue berbicara iqbaal langsung menarik tangan gue. Kita diblkng sekolah.kita berdua duduk dibangku panjang berwarna putih. "Cepat beritahu apa yg mau kamu bicarain ke aku". Ia menoleh ke gue lalu menatap langit yg skrng sudah berubah warna menjadi orange. "Kembali padaku lea, aku mohon". Di nada terakhir yg iqbaal ucapkan agak sedikit bergetar. "Jangan pergi dari hidupku, aku sangat mencintai km le". Iqbaal meremas kedua tangan gue dengan lembut. Gue menarik kedua tangan dari genggaman iqbaal lalu tersenyum kepaksa. Ia mencoba memegang tangan gue lg, tp gue menolaknya. "jangan paksa aku baal, kamu berhak bahagia sm orang lain. Ini semua pertanda bahwa aku tidak ditakdirkan bersama kamu". Iqbaal menundukkan kepalanya. "Apa aku bisa?". Tanya nya dengan nada lelah. Gue mengangguk. "Aku yakin kamu bisa. Trust me". Iqbaal mengangguk2. gue menepuk pundaknya. "Aku harus pergi". Gue mulai menjauhi iqbaal. 

  ~~~ "ngomong apa saja sm dia?". Tanya aldi didlm mobil.gue tersenyum. "Kita berpisah dengan cara baik2". "Hah?". "Aku mencoba menyakinkan iqbaal untuk melupakan ku, dia jg berhak bahagia aku gak mau melihat iqbaal sedih trs". Jalanan kearah rumah gue mulai terlihat. "Jadi kamu masih sayang sm iqbaal?". Tanya aldi. gue tersenyum lalu menghadapkan keluar jendela mobil. "Kalo soal itu, aku memang masih sayang sama iqbaal, sebagai teman". lalu menatap aldi kembali. "Bukannya setiap orang berhak bahagia?". Tanya gue kealdi, ia hanya bisa mengangkat alis. Gue tertawa kecil. "pasti kamu gak ngerti sama ucapan ku tadi, ya kan?". Aldi mengusap tengkuk belakangnya dan memamerkan senyuman jail. "Iya". Gue hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala.

   ~~~ sudah hampir seminggu aldi menginap dirumah gue pada saat malam hari, bukan malam hari sih tepatnya tengah malam. Dia datang selalu pukul jam 3 pagi. Hal rutin aldi sebelum kerumah gue itu bermain kermh tania. Apa yang dia lakukan dirmh tania? Kenapa harus setiap hari kermh tania? Padahalkan dia sudah sembuh dari sakitnya. Cemburu. Sial!. Gue pengen bgt nanya soal itu ke aldi tp tatapan mata lelah aldi sehabis krmh tania, membuat gue selalu mengudurkan pertayaan2 itu. "capek ya?". Tanya gue ke aldi yg skrng sedang duduk dikursi. Dia hanya tersenyum singkat. Sekarang gue melihat aldi memejamkan matanya. "Mending kamu langsung tidur dikamar aja". Aldi membuka matanya, ia berdiri , berjalan didpn gue, dia berhenti tepat didpn gue, ia menyentuh rambut gue dan membelankanginya ke telinga. "Aku tidur duluan ya". Gue tersenyum aldi memasuk kekamar gue. 

  ~~~ "lea?". Terdengar suara berat seseorang. Gue menoleh. Iqbaal. Dia terlihat kurang tidur. "Iya?". "Aku ingin bicara sm kamu". Gue mengangkat alis. "Bukannya kemaren kita sudah bicara". Dia mengangguk. "Aku tau, tp ini...". "Please baal... Kita udah gak punya hubungan apa2 lagi". "Aku tau, tp menurut ku ini terlalu kejam...". Gue menatap iqbaal kesal. "..kamu...". "Aku cariin amu daritadi". Aldi langsung menyelak pembicaraan iqbaal. Gue tersenyum lalu meninggalkan iqbaal sendirian didpn perpus. ~~~ "aku punya sesuatu buat kamu". Aldi mengeluar kado berbentuk persegi lalu menyodorkan nya ke gue. "Apa ini?". Ia tersenyum. "Buka aja". gue membuka kotak itu , ekspresi muka gue langsung berubah. Aldi tersenyum. "Kamu suka?". Gue menatap aldi. "Yaampun aldi, ini pasti harganya mahal..". Aldi membelikan gue blackberry model terbaru. "..aku gak mau menerimanya". Gue menyodorkan kado itu kealdi. aldi menahan kado untuk berada tetap ditangan gue. "Ini kado buat kamu le, aku beliin itu biar kita lebih gampang berkomunikasi terima ya. Lagipula itu uang mamaku...". Aldi memutar bola matanya. "..pas km bilang gak punya hp mamah ku tbtb ngotot pengen beliin hp buat kamu..". Gue tersenyum. Mamahnya aldi baik bgt. "..sepertinya mamah aku suka sama kamu". Aldi menatap gue. "Jadi kamu harus nerima kado itu, kalo gak mamahku bisa marah". Gue mikir. "Apa gak terlalu berlebihan?". "Menurutku enggak kok". Gue mengangguk. "Yaudah aku terima, bilang makasih ya sm mamah kamu". Aldi mengangkat alis. "Mamah ku doang? Aku enggak?". Gue tertawa. "hahah. Oke. Makasih ya aldi". Aldi tersenyum puas. "Sama-sama". Daritadi kita sudah sampai didpn rumah gue. "Aku masuk dulu ya". dia mengangguk. Gue turun dari mobil. "Seperti biasa nanti aku bakal ngenip dirumah kamu". "Iya". "Yasudah, see you". "Bye. Hati2". 

 ~~~ tbtb hp gue bergetar. Ada satu sms dari aldi. 
'hai. Lagi apa?'. Gue tertawa. 'Lagi belajar. Kamu?'. 'Aku lagi main. Kamu udah makan'. 'Sudah. Main sama siapa?'. 'Sama tania'. Oh okey tania sebenarnya gue udah tau, ya namanya juga penasaran. Hft. "Aku mau .denger suara kamu, angkat telpon ku ya'.
Satu sms aldi lagi. Gak lama ada dering hp berbunyi, gue memencet tombol hijau. 'Malam le aku gak ngerepotin kamu kan malem2 gini?'. Tanya nya dari sebrang sana. 'Enggak kok'. Dia tertawa kecil. 'Aku lagi kangen nih sm.seseorang'. Siapa?.Tania. .'oh'. 'Kamu gak mau nanya kangen sm siapa?'. 'Gak'. 'Memanya knp?'. 'Gak apa2'. 'ayolah lah le tanya aku kangen sm siapa'. Ihh ngotot bgt!. 'Oke. Memangnya kamu kangen sm siapa?'. 'Sama kamu'. Nafas gue tercekat. dia gak kangen sm tania, dia kangennya sm gue. Yatuhan!. Seketika pipi gue menghangat. 'Kamu kangen aku juga gak?'. Tanya nya. gue tersenyum malu2. Untung aldi gak bisa melihat muka gue yg merah bgt ky begini. 'iya. Aku kangen kamu juga'. Dia tertawa. 

   ~~~ gue berangkat sekolah bareng aldi seperti biasa. Sebelum berangkat gue melihat tetangga gue yg ngumpul sedang berbisik2 kearah gue&aldi. "ada apa sih le?". Aldi mengikuti apa yg gue lihat. "Enggak, yuk kita langsung berangkat aja". Aldi mengangguk.

   ~~~ "ALDI!". Suara tania memenuhi ruangan kelas gue. Aldi menoleh ke tania. "Ada apa sih tan?". Tania mendekati meja gue dan aldi. "Tugas biologi kita sekelompok ya". "Tapi tan aku udah sm lea". Aldi menatap gue sesaat lalu menatap tania lagi, tania menatap gue kesel. "Pokoknya kamu harus sama aku!". "Aku..". "Udahlah di, kamu sama tania aja, aku bisa sm yg lain". Potong gue. "Tapi...". Aldi ingin protes tp ditahan karena gue menatap dia menyakinkan kalau gue bisa mengerjakan tugas tanpa dia. Aldi menatap tania tajam. "Oke. Kita sekelompok". Tania tersemyum puas. Aldi pindah tempat duduk disamping tania. Gue duduk sendiri, tbtb ada yg duduk disamping gue. 


TUNGGU EFY PART 6 YA! @fremasiti @wearecomatecjr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar