Rabu, 31 Juli 2013

Especially For You Part 3

        "Karena gue punya feeling kalo lo bakal pulang bareng gue". Jawabnya sambil menahan tawa. Gue mengangkat alis dan tertawa. "Tau aja lo! Haha". "knp gak pulang bareng aldi? Ahh... Aldi pulang bareng tania ya kan?". Muka gue berubah datar. "Kalo udah tau ngapain nanya". Iqbaal jadi salah tingkah dan merasa bersalah. "Maaf deh le. Gue gak bermaksud kok sungguh". Gue berusaha tersenyum. "Gak apa2 kok". "jadi pulang bareng gak?". Katanya. Gue mengangguk. Kita berdiri dan keluar dari ruang osis. Saat dilorong menuju parkiran iqbaal meraih tangan gue. Kita tatap-tatapan. "Lo gak usah sedih ya, masih ada gue disini". Gue mengangkat alis dan menahan ketawa. "Gue gak selebay itu kali! Lo kira gue bakal bunuh diri liat aldi sm cewek lain? Gak bakal! Haha". Iqbaal tersenyum secara terpaksa. 

      (iqbaal part) lea ini gak peka atau gimana sih?. Hhhh.... "Baal? Kok bengong?". Lea memukul lengan gue. "Eh gak kok. Yuk!". Sebelum pulang kerumah lea kita beli eskrim dulu dan duduk dibangku kayu gerai eskrim tersebut. "Le?". Tanya gue, lea menoleh tanda mendengar kalo gue memanggilnya. "Lo pernah gak berpikir? ternyata orang yg selama ini lo sayang malah bikin lo jatuh dan orang yang lo gak punya rasa sayang sama sekali malah bisa bikin lo tersenyum dan bahagia?". Lea terdiam sejenak menatap gue dengan dalam2. lea mengangguk dan mengalihkan padangannya dari gue. "Gue malah pernah berpikir lo yg bisa buat gue bahagia bukan aldi". Lea menatap kosong eskrimnya. "Gue juga gak ngerti apa yg ada dalam diri gue sekarang. Apakah tetep dalam pendirian gue atau malah membuangnya begitu aja". Lanjutnya kini airmata mulai membanjiri pipinya. "Gue kepengin bgt, orang yg gue sayang gak pernah nyakitin dan ninggalin gue begitu aja". Lea mengelap airmatanya. "Gue selalu merasa lo orang yg tegar tapi sekarang gue bisa melihat semuanya apa yg gue pikir gak sebanding apa yg lo cerita tadi le, lo masih terlihat sangat rapuh dan lo masih belum bisa memastikan apakah aldi seseorang yg lo cari selama ini. Ya kan?". Lea mengangguk. Gue mengibas poninya, menghapus airmatanya. Tbtb aja lea meluk gue Dan menangis. "Gue rasain apa yg lo rasain kok le". Lea hanya mengangguk dipelukan gue. Setelah lea rada tenang gue ngajak dia Pulang kerumahnya. Kita udah sampai didpn rumah lea, matanya masih sembab grgr tadi. "Mau Mampir dulu baal?". Gue menggeleng. "Gak". kita saling tatap-tatapan akhirnya gue berbicara... "Gue pulang ya le. Lo jangan nangis terus oke?". Gue ngewink ke lea. Dia Mengangguk dan tersenyum. "Yaudah. Gue pulang dulu". Gue menepuk atas kepalanya dengan pelan. "Bye. Hati-hati ya baal". Katanya Sebelum gue melesat kejalan. Gue mengangguk.

                                                                  ~~~~~        
   Baru sampai rumah 10 menit tbtb ada telpon dari aldi, gue mengangkat. "Baal?".  "hmmm?". Gue hanya menjawab gumamman. "Lea pulang bareng lo kan?". Ada nada khawatir dari suara aldi tadi. "Iya". Jawab gue singkat. dari sebrang sana gue tau aldi menghembuskan nafas. "Gak capek di buat lea nangis terus?". Entah dari mana ide buat ngucapin kata2 itu Keluar. "Hah?maksud lo?". Gue mencoba melanjutkan kata2 yg ada didalam hati gue yg artinya gue juga bisa 'ngelindungin lea' bukan Dia doang dan gue sangat cemburu. Gak tau cara ngungkapinnya dengan apa selain bilang ke aldinya langsung atau lebih baik dipendam."tadi lea nangis pas pulang bareng gue. Apa lo gak sadar bikin dia nangis terus?". Masih ada nada tenang saat gue berbicara tadi. "Lo gak ngerasain dipihak gue sih baal. Gue bingung". kata aldi dengan hopeless. "Jadi inti dari 'bingung' lo itu karena lo masih sayang dengan tania?". Aldi berubah gelapan gitu. "Bukan itu baal". Gue bingung, apa sih yg dipikiran aldi sekarang?. "Jadi apa?". Tanya Gue penasaran, agak sedikit mendesak dia. Aldi diam gak jawab. "Kasian di, lea nangis gak jelas karena lo. Semenjak dia berhubungan Dengan lo, dia jadi sering lebih nangis ketimbang senyum". Gue mengambil nafas sejenak. "Lo niat gak sih buat lea bahagia? Atau lo hanya ingin mempermainkan perasaan lea?". Aldi masih diem. "Kalau lo masih buat lea nangis mending lo menjauh dari dia dan biarkan Gue yg buat dia tersenyum". "Gue aneh sm lo....". akhirnya aldi bersuara juga. "..lo ini siapa lea sih?". Belum sempet gue menjawab pertayaan aldi tadi ia buru2 menjawab duluan. "Gue tau! Gue tau lo sahabat dekat lea, tapi bisa gak soal kami-'gue&lea' biarin  gue yg selesai dengan dia hanya KAMI, LO gak termasuk!". Gue tersenyum sinis. "Gak bisa". Jawab gue dengan enteng. Aldi terkejut.  "well,.. Lo sama lea belum jadian kan? Jadi gue masih berhak di". gue mulai meluarkan nada sinis dan tajam. Aldi terdiam. Gue Menutup telpon terlebih dahulu.

    (Aldi part) iqbaal knp tbtb jadi kaya gini?. Ya..... gue sadar, gue dan lea gak ada hubungan tapi Hhh... Udahlah. Gue gak pantes buat lea, gue cuman bisa buat nangis. "Aldi?". Tania menyadarkan lamunan gue. "Ayo makan, mama kamu Udah manggill tuh. Yuk!". Dia narik lengan gue, gue tersenyum kepaksa dan mengikuti dia keruang makan. Ada mama, tania dan gue di Meja makan yg lumayan besar ini. Sambil makan kita berbincang2. "Sekarang kan tania..". Mama menatap tania. Tania balas tersenyum. "..udah sekolah ditempat kamu dan balik kekamu. Gimana kamu seneng di?". Mama menatap gue sekarang. "Ya ma". Jawab gue. "Tania kamu Besok maukan berangkat bareng aldi kesekolah?". Tania sempet menatap gue. "Aku mah terserah aldi nya aja tante mau atau gak". Mama Menatap gue. "Mau kan sayang?". Gue gak terima tp mau gimana lagi. "Hhmm.. Asalkan lo gak telat. Kalo telat gue bakal tinggalin lo". tania senyum. "Iya! Aku janji deh gak telat". Gue udah selesai makan dan langsung mau keatas. "Aldi tunggu!". Tania memanggil gue, gue Menoleh kedia. "Apa?". Tania senyum malu2. "Good night alvaro". Seketika gue kaya kelontar masa lalu kita. Shit!.

  Dulu tania lebih Suka memanggil gue dengan sebutan 'alvaro' ketimbang 'aldi'. Kalau gak salah kita pertama ketemu pas SMP, kita sama-sama belum kenal. sampe gak disangka gue bertabrakan dengan dia didpn kelas. Gue membantukan dia memungut buku. "Maaf". Katanya dengan lembut. Seketika dia tersenyum. "Hey. Kenalin namaku tania". Dia mengulurkan tangannya, kita berjabatan. "Al...". Belum sempet jawab dia langsung Memotong pembicaraan gue. "Alvaro kan?". Gue menggeleng. "Nama gua aldi". Jawab gue akhirnya membuat dia salah tingkah. "Oh maaf ya Aku gak tau". Gue senyum. "Gak apa2. Gua dulu tan". Gue jalan begitu aja. Gak lama kita jadian dan kita putus pas kls 1sma semester1 Pas awal semester 2 gue denger tania pindah. Gak kontak2 lagi. Dan udah berakhir. 


"Al kok bengong?". Tania menepuk pundak gue. gue menggeleng. "Gak apa2 kok". Gue tersenyum. "Good night too syatania". Gue memanggil tania dengan nama depan dia. Dulu nama depan Kita' juga sebagai kalimat sayang selain 'i love you'. Tania tersenyum. "Bye alvaro. Aku pulang dulu". Gue mengangguk. "Hati2 tan". gue sudah berbaring ditempat tidur. 'Hey di! Lea priscasari lo dikemanain?! Dia sayang sm lo bodoh!. Bukannya lo udah ngubur2 dalam Tentang syatania herawan! Masa lalu ya masa lalu.... Gak usah diinget lagi!. Sekarang yg lo lewatin adalah dengan lea bukan tania!'.
gue membuang nafas. "Lea....... Gue harus gimana? Tell me le!, Say something biar gue bisa perbaiki hubungan kita". Ucap gue dalam hati. gue memejamkan mata. "Aldi sayang". Tbtb suara mama terdengar. "Iya ma?". "Itu diluar ada yg mau ketemu kamu sayang". "Siapa ma?".  "mama gak tau, kamu temuin sana kasian dia diluar". "Iya! Suruh tunggu sebentar". Gue turun dari ranjang lalu kebawah lalu keteras dpn. gue kaget, lea dengan muka abis nangis dan pucat. Ada apa ini?. "Lea!". Seru gue membuat lea menoleh. "Ngapain kamu kesini malam2?". dia tersenyum dengan kepaksa dari matanya kelihatan jelas kalau dia sangat lelah. "Aku cuman pengen nanya". Gue menghampiri dia. "nanya kan bisa disekolah besok". Dia menggeleng. "Aku ingin minta penjelasan". Tanyanya membuat gue mengangkat alis. "Penjelasan apa?". lea diam sejenak. "Sebenarnya status hubungan kita ini apa sih?". Dia mengambil nafas sejenak. "Jangan membuatku terbang dan jangan Membuatku tbtb jatuh begitu saja karena hubungan kita yg absurd begini!". Dia mulai menjatuhkan airmata. Lidah gue seperti tbtb kaku. memang hubungan kita gak jelas, kita saling suka. Tp bodohnya gue belum sempet meminta dia untuk pacar gue dengan resmi. "Aku Capek kaya gini. Kalau kamu mau kembali dengan tania silahkan. Aku gak ngelarang karena aku bukan siapa2 km tp bisakah kamu menjauhi u? Tidak membuat ku menangis?. Kamu gak bisa ngertiin perasaanku!". Gue hanya bisa meliht lea menangis, tubuh gue kaku. Kata2 lea membuat gue terasa teriris pisau sakit bgt dengernya. "Le?". Akhirnya gue berbicara, lea menatap gue dengan sedih. "Aku memang salah". ucap gue dengan hopeless. Lea hanya diam gak menjawab. Kita tatap-tatapan. "Udahlah!". Lea menghapus airmata dengan kasar. "Aku mau pulang gak ada guna juga nangis!". Lea langsung jalan begitu aja. Gue hanya diam menatap dia yg makin lama semakin menjauh. 



         (Lea part) sakit hati, baru kali gue mengalami sakit hati dengan cinta pertama gue. Hhh... Ternyata cinta itu ribet, bikin capek. Gue nangis karena dia tp dia? Hhh.. Dia gak peduli sama sekali. Gue udah didalam kelas. Duduk ditempat biasa. "Le!". Kiki menepuk pundak gue. gue menoleh kedia. "Ya?". Bastian dan kiki melihat gue dengan aneh. "Kenapa sih?!". Gue agak membentak. Bastian&kiki ngangguk2. Gila-_- "gue yakin 100% lo hari ini lg badmood bgt grgr lo dan aldi berantem kemaren ya kan?". Kata bastian. Muka gue berubah datar. "Enjoy aja le. Masih pagi". Kiki melipat kedua tangannya didpn dada. "Jadi bener nih kalian berantem?". Bastian menganalisis gue. "Siapa yg berantem?!". Tbtb suara valsha kedengeran, dia menghampiri gue,bastian,kiki. "Tadi gue denger lo ngomonf berantem2. Siapa yg berantem?". Valsha menatap bastian. "Ini lea sm aldi berantem". Valsha menatap gue dengan kesal. "Lo berantem sm aldi? Yatuhan knp kalian bisa berantem?. Kalian itu menurut gue pasangan yg cocok. Tbtb berantem. Gak ser--". Gue menatap tajam valsha. "Bisa gak sih gak usah bahas itu!". Semua diem menatap gue. Tbtb ada aldi dia udah duduk disamping gue duduk. Gue liat ada tania juga. Oh mereka berangkat bareng. Bagus deh ya ada perubahan!. Aldi menatap gue tp gue pura2 baca buku. Skip istirahat. Gue lg duduk ditepi lapangan. Everything has changed!. Gue membuang nafas. "Hey le! Sendirian aja?". Iqbaal duduk disamping gue. "Hey! Hahaha". gue menatap langit yg siang ini lumayan cerah. "Kasih gue kesempatan le". Tbtb iqbaal berbicara, gue menoleh kedia. "Kesempatan apa?". iqbaal tersenyum ikut menatap langit. "Buat lo bahagia". Gue agak terkejut. "Apa yg lo harapkan dari gue?". Iqbaal diem. Gue gemas karena iqbaal hanya diem sambil tersenyum menatap langit. "Yg gue harapkan dari lo, cuman cinta yg tulus". Skrng dia menatap mata gue. "gue pengen lo bisa mencintai gue seperti mencintai aldi". Iqbaal tersenyum. "Apa gue bisa? Gue takut malah nyakitin lo baal". Gue menunduk. "Kalo lo niat dan berusaha gue yakin lo bisa". Iqbaal menepuk atas kepala gue sambil mengedipkan matanya.


                                                                  ~~~~~



 "lea tunggu!". Terdengar suara dari arah belakang. Gue menoleh aldi dengan tania. Gue kembali jalan. Aldi megang tangan gue. "mau apalagi?". Gue menatap tania sinis. "Lo mau pamer pacar baru sm gue?". Aldi menggeleng. "Bukan itu...". Aldi menatap tania. "Tan.." tania menatap aldi. "Lo bisa tunggu dimobil? Gue butuh bicara dengan lea". Tania mengangguk lalu menatap gue dengan angkuh. "Bisa hilangkan rasa ego km itu dulu gak?" Gue melotot ke aldi. "Aku minta maaf lea, aku salah. Aku mau perbaiki hubungan kita itu saja gak bermaksud membuat km nangis, sakit hati". Dia mengambil nafas sejenak. "Aku sayang sama kamu lea". Seketika badan gue membeku dada gue berdesir hebat. "Kamu mau jadi pacarku?". Gue sangat terkejut. lalu menatap aldi dengan serius. "Maaf aku baru bisa memperjelas hubungan kita sekarang. Kemarin-kemarin aku memang bodoh, tapi masih ada kesempatan kan le?". Tanya aldi membuat gue Bimbang dan galau. "Aku takut". Ucap gue sambil menahan nangis. "Takut apa?". Aldi memegang kedua bahu gue lalu mengarahkannya kedia. gue menggelengkan kepala. "Aku gak memaksa kamu untuk menjawab pertayaan ku sekarang kamu bisa menjawabnya besok atau lusa". Aldi Mengusap atas kepala gue. Gue mengangguk. "Yaudah kalau gitu aku pulang dahulu. Kamu pulang bareng siapa?iqbaal?". "Iya aku pulang Bareng iqbaal". Aldi tersenyum. "Yaudah kalau gitu take care". Gue mengangguk, aldi jalan menjauhi gue. Gue masih berdiri ditempat g sama. Bimbang harus jawab yg mana?. 'Heyyy....... Lea lo cinta aldi kan? Terima aja kesempatan lo'. Tapi aldi sering sakitin gue. 'yaudah kalo takut disakitin aldi lo pilih iqbaal'. Tapi gue gak mencintai iqbaal. Gue menghela nafas. "Le!". Suara seseorang Memanggil gue. Gue menoleh, iqbaal sedang jalan menghampiri gue. "Daritadi gue nyariin lo, ternyata lagi bengong gak jelas disini". gue senyum dengan kepaksa. "Yuk pulang". Katanya sambil merangkul gue

     "mau mampir dulu baal?". Kita berdua udah sampai didpn rmh Gue. Dia menggeleng. "Gak usah gue mau langsung pulang". Gue mengangguk, iqbaal naik motornya lalu menyalan mesinnya. Dia melihat Gue sambil tersenyum. "Bagaimana besok lo main kermh gue?". Gue agak kaget. "Main kermh lo? Ngapain?". Iqbaal tersenyum geli. "Yaa Main aja. Knp salah?". Ia menatap gue jail... Rawrr!! Rasanya pen gue tujes2 nih orang pake sepatu bisa gak? gak menatap gue ky gitu. "kok diem sih le?". Tanyanya masih dengan tatapan jail. Gue tempeleng kepalanya. "Ihhh!! Jangan liatin gue kaya gitu". Iqbaal ketawa. bahagia bgt nih anak-_-. "Lo tau? Tatapan lo yg tadi tuh bisa membuat cewek yg lo tatap jadi klepek2 mungkin bisa jg kejang2 hahaha!!". "masa??". Tanyanya ia mematikan mesin motornya. "Iya! Anak kls 10 aja ditatap atau gak disenyumin sm lo langsung blushing gitu, apa lo Gak terlalu merhatiin saat diperpus kalau kita lg sibuk belajar atau gak dikantin mereka itu deketin lo biar dikasih senyuman Atau gak tatapan nyebelin lo tadi". Dia menggeleng kepala lalu mengangkat bahu. "Gue gak terlalu merhatiin juga sih haha". Gue sm qbaal tertawa. "Lo blushing juga gak gue tatap kaya tadi?". Iqbaal menaik-turunkan alisnya. "Ishhh!!! Udah sana lo pulang!!". Gue Dorong2 pundak iqbaal. "Haha iya iya gue pulang". Ia menyalakan mesin motornya kembali. "Besok jadi kan rmh gue?". Tanyanya lagi. "iya iya!". Dia senyum terus mengedipkan sebelah mata. "Thanks. Hahaha. See you". Gue mengangguk, motor iqbaal jalan menjauhi rumah gue. gue masih bediri didpn pintu rumah, tersenyum geli karena tadi. Skip malam, gue lagi belajar, entah knp dua ucapan iqbaal dan aldi Seperti kaset yg diulang2. "Gue pengen lo bisa mencintai gue seperti mencintai aldi"-iqbaal. "Aku sayang kamu lea"-aldi. Shit!. dua kalimat yg menyentuh hati dalam satu hari itu rasanya bikin gue bimbang banget. Sebenarnya gue ini sekarang lagi dizona apa sih?. mungkin gue berada dizona kebimbangan kali ya...... Anyway jujur gue cinta bgt sm makhluk ganteng itu. Aldi. 'jangan ragu-ragu saat Memilih keputusan sama seperti cinta, kalo lo cinta buat apa diraguin?' . Sudut hati gue berbicara. Gue membuang nafas.


        "lagi apa?". tbtb muncul suara iqbaal. Gue lagi fokus membaca buku yg kemaren malem belum selesai karena gak fokus. Gue senyum. "Lagi baca. Lo Sendiri ngapain?". Dia duduk disamping gue. "Pengen ketemu lo aja". Katanya. Kemudian iqbaal memasang earphone dikedua telinga. qbaal mulai larut sm lagu yg didengarnya. Gue kembali membaca buku. "Denger deh..". Katanya sambil mengasih gue sebelah earphone. Gue Mengambil earphone itu lalu memasangnya ditelinga. Lagu nya justin bieber-that should be me. "Lebih bagus lagi kalo gue yg nyanyi". gue sempet melihat iqbaal, ia mulai menghayati lagu. 


♬♬♬"Do you do what you did when you did with me?. Does he love you the way I can. Did you forget all the plans that you made with me? 'Cuz baby I didnt. That should be me, holdin your hand, That should be me, makin You laugh That should be me, this is so sad That should be me, that should be me That should be me feeling your kiss. That should be me buying you gifts This is so wrong. I can't go on 'Till you believe That that should be me That should be me".♬♬♬


           Iqbaal berhenti Nyanyi dan menatap gue. "Gimana bagus gak?". Katanya. Mata gue udah berkaca-kaca. "Bagus bgt! Lo gak pernah bilang baal kalo lo .Punya suara sebagus itu". Iqbaal nyegir gak jelas. "Hahah. Lo ngerasa dikodein gak?". Iqbaal mulai senyum jail lagi. "Hah?kode?". "iya? Ahh lo mah... Udah lupain". Gue kaget dan mengangkat alis. "Loh kok dilupain?". "Udah ilang momentnya... Grgr lo". Ia menepuk Atas kepala gue. Gue nyegir. "Btw nanti lo jadi kerumah gue kan?". Iqbaal memasukan hpnya kesaku celana. "Jadi, tapi ya baal gue Malu ah sm nyokap lo". "Malu kenapa lagi?". "Ya malu aja haha. Nanti nyokap lo nganggep gue pacar lo lagi". Iqbaal ketawa kecil. "knp? Memangnya salah?". Gue mengangkat alis, curiga.

        "hay lea". Aldi udah duduk disamping gue. Gue tersenyum. "Hay di". Aldi  Senyum2 gak jelas. "Knp sih?". Gue menatap dia aneh. "Gak knp2. Hari ini lo cantik bgt le!". Seketika gue blushing. "Masa sih?". iya!". Jawabnya. "Modus mele lo di..... Tau gua lu ngasih kode biar lea nerima lo. yekan?". Bastian tbtb ikut berbicara. "Aldi nih a le kalo udah suka sm orang susah buat move on nya pas tania mutusin aja butuh waktu cukup lama". Aldi memukul bastian&kiki. "Gak Usah didengerin ya hehe". Gue menatap aldi dengan tertawa geli. "Pas putus sm tania aldi kaya gimana? Nangis kah? Atau apa?". Aldi Berdehem. "Knp aku kan mau nanya sm sahabat deket km ini?". Aldi diem. "Huhh!!...". Bastian mulai cerita. "..Pas putus sm tania Aldi galaunya parah bgt le!. Gak mau keluar kamar, gak mau makan. Sampe2 gue,kiki, sm iqbaal kerumahnya buat ngebujuk aldi Makan, karena nyokap khawatir bgt. Pas udah kembali sekolah lagi dia juga jarang bgt ngomong, sama sahabat deketnya aja gak mau Ngomong saking galaunya haha". Aldi diem gak ngomong. "Eh pas ketemu lo gue liat aldi bahagia bgt...". Kiki ikut menimpali. Gue Dan aldi sama-sama tersenyum. "..ya gue harap sih kalian bisa pacaran. Gue yakin 100% pasti bakal bnyk yg bilang kalian pasangan Yg cocok!". Semua ikut tersenyum. "AMIN DEH YAA!!!". Aldi berseru. Blushing gak ketolongan, dibilang "Pasangan yg cocok". 

        gue udah merapikan buku kedalam atas pas mau jalan keluar aldi megang pergelangan tangan gue. "Kita pulang barengkan?". Katanya. "Kamu ak pulang bareng tania?". "Ohh dia dijemput supirnya, ini kesempatan kita pulang bareng lagi". Dia tersenyum. "Maaf...". Ucap gue Dengan nada pelan. Aldi diem menunggu ucapan gue selanjutnya. "..bukannya aku menolak di tapi karena aku pulang bareng iqbaal. Aku Udah janji hari ini mau kerumah iqbaal". Aldi langsung melotot gitu. "Kerumah iqbaal? Buat apa?". Gue berusaha tersenyum. "Ya Belajar bareng". Aldi mengangkat alis, curiga. "Belajar bareng?bukannya itu lebih sering dilakukan dirumah kamu". Gue diem. "Aku Yakin iqbaal punya tujuan lain mengajak km kerumahnya". Gue hanya mengangguk. Tbtb ada seseorang yg berdehem. "Sepertinya lo gak Suka calon pacar lo ini gue ajak main kermh gue". Iqbaal sedang bersandar disamping pintu. "Buat apa lo aja dia kesana?". Tanya aldi. iqbaal mendekati gue&aldi. "Buat apa ya?hhmm.... Menurut lo buat apa?". Iqbaal menatap aldi. Gue liat aldi mulai kesel. "Emmm......". gue mencairkan suasana. "Gini aja gini..... Aldi...". Skrng gue menatap aldi. "..aku hanya belajar dirumah iqbaal, gak ada maksud lain". aldi pengen protes tapi..... "Gak usah khawatir, gak bakal gue apa-apain". Iqbaal mendahului protes aldi ke gue. Gue mengangguk. "Oke Oke! tapi nanti gue bakal krmh lo buat anterin lea pulang". "Apaan? Gue yg ngajak gue yg anterin pulang dong!". Aduh...mulai lagi. "aduh.... Hehe aldi kamu gak usah terlalu khawatir iqbaal pasti bakal jagain aku kok". Iqbaal senyum gak suka gitu kealdi. "Tapi...". aldi memberhentikan kalimatnya. "Everythings gonna be alright di, trust me". Kata gue sambil tersenyum. Aldi menghembuskan nafas. "oke-oke aku percaya". Aldi memakai tas ranselnya. "Aku pulang duluan ya". Gue mengangguk. "Hati-hati dijalan ya aldi". Aldi keluar Dari ruang kelas. Gue masih memandang pintu kelas yg terbuka. "So?". Iqbaal berbicara. "Yuk!!". Gue langsung narik tangan iqbaal.

       mobil iqbaal udah sampai didpn rumah dia. "Baal? Penampilan gue berantakan bgt ya?". Gue ngaca dijendela mobil sebelum masuk. iqbaal tersenyum geli. "Enggak kok le, lo cantik bgt. Yuk masuk". Gue mengangguk. "Assalamualaikum". Iqbaal memasuku rumah yg bercat Krem. "Waalaikumssalam". Jawab seseorang. Gue rasa ini ibunya iqbaal. Dia memakai kerudung biru, cantik. "Eh....ini namanya lea ya?". gue mengangguk. "Iya tante". Ibunya iqbaal tersenyum ramah. "Ayo-ayo masuk". Iqbaal tersenyum, gue mengikuti ibunya iqbaal kedalam rmh. "Ayah....". Iqbaal salim keorang tuanya, ayahnya memakai kacamata. Kemudian dia melihat gue dari atas sampe bawah. Mati gue mati. "siapa baal?". Tanya ayah iqbaal. "Temen aku yah....". Gue tersenyum. "Nama saya lea om". Gue salim ke ayahnya iqbaal. "Teman?....". om herry tersenyum jail ke gue dan iqbaal. "Pacar kamu kali baal" tbtb aja ada suara ibundanya iqbaal, ia menaruh gelas isi air didpn Suaminya. Hahah lucu. Gue cuman bisa senyam-senyum. "Ale!!". Suara cempreng seseorang. Siapa lagi nih?. Ini hari biasa. Knp keluarga Nya iqbaal gak pada kerja atau melakukan hal lain itu. Seorang perempuan cantik, memakai kerudung. "Ini siapa le?". Tanya dia. Kok Dia tau nama gue?. "Temen aku teh.. Oh ya..". Iqbaal menatap gue. "Lea ini kakak ku namanya ody". Gue tersenyum ke kakaknya iqbaal. "lea? Ale? Cieee.....". Kakanya iqbaal menggoda gue. Hhhh..... Knp ini seperti pertemuan keluarga yg sudah berpacaran:|. "Huss!!!". iqbaal mendorong-dorong pundak kakanya. "Sono lu ah tehh!!!". Kakanya iqbaal ketawa. "Dadah ALEA-ale&lea...unyu deh kalian". "Teh ody!". kakanya iqbaal menjauhi kita. "Maafin kakak gue ya le..... dia orangnya emang gitu". Gue mengangkat alis. "Ale? Panggilan kesayangan?". Dia diem menatap Gue, terus tersenyum malu. "Yagitu". Gue mengangguk. "Bentar ya gue mau ganti baju". "Iya....". Iqbaal berdiri dan jalan kekamarnya. gak lama iqbaal balik lagi pake baju merah, celana dibwh lutut. "Makan dulu yuk?". Katanya, setelah duduk disamping gue. "Aduhh...gak Usah baal, ngerepotin bgt". "Gak apa-apa lea.... Nyokap gue emang udah sengaja masak kok". Aduhh gak enak juga sih, akhirnya gue Mengangguk. "Yaudah deh". Setelah selesai makan kita duduk-duduk gitu. Hening. "Le?". Katanya membuat gue menoleh kedia. "Apa?". ia tersenyum miris. "Kapan lo mau jawab pertayaan gue waktu itu?". Pertayaan? Yg mana?. "Hah?maksud lo?". "Le le! Lo pikun bgt sih pertayaan gue yg kemaren, masih ada kesempatan buat gue bikin lo bahagia kan?". Gue menelan ludah susah payah, tbtb gue bimbang(lagi). "soal itu ya?". Gue berubah jadi gelagapan. "Aduhh... Gue takut bgt malah bikin lo tersakiti karena gue". Dia tersenyum miris lagi. "secinta apa lo sm aldi le? Gue kalah sm aldi". Hah? Apa maksud iqbaal?. "Lo ngomong apa sih baal?". Tanya gue bingung. "Hhh... Gue ngomong... Kalo gue cinta sm lo le". Gue kaget. "Lo... Cinta.... Sa-sama... Gue?". Gue menunjuk diri sendiri. "Iya. Elo gue cinta sm namanya lea priscasari". Ini si iqbaal knp ya??. "Gimana le lo mau kan?". Hening. Gue merasa sangat takut. "Jangan mau lea!". ada suara berat seseorang, gue menoleh kearah suara, aldi. "Aldi!". Aldi mendekati gue&iqbaal. "Jangan le please...". Iqbaal menatap gue sedih. "Bukannya gue udah bilang ya bakal anter lea pulang, lo ngapain sih kesini?". Iqbaal beralih menatap aldi. "Haha terserah gue". Gue hanya diem. "Ayo kita pulang!". Aldi narik tangan gue. "Gue pulang dulu baal". 

      "tolak! Tolak permintaan Iqbaal tadi!". Aldi mencerahamin gue saat kita dijalan pulang dengan mobil. "Kamu cinta aku kan lea?". Gue diem gak menjawab. aldi memukul setir mobilnya. "Lea jawab!!!!!". Gue menahan nangis. "Jujur...". Gue mulai berbicara. ".,.. Aku lebih suka iqbaal yg yg gak pernah membuatku menangis. Aku selalu bilang aku ingin mempunyai lelaki yg tidak menyakitiku apalagi sampe meninggalkan ku begitu saja, apakah kamu sadar? Kamu selalu menyakitiku aldi, sejak mengenalmu...". Gue mengambil nafas sejenak. "...aku jadi lebih menangis, tidak seperti dulu... Untuk lebih mengenal lelaki saja aku tidak berani... Aku berada dalam zona yg salah, aku terlalu terbuai sm semuanya... Terlalu nurut sm kata hati ku... Seharusnya dari awal aku menolaknya!". Airmata gue mulai jatuh, aldi hanya diem, terpaku menatap gue. "menolak bertukar tempat duduk dengan kamu, menolak mengasih km jawaban ulangan waktu itu, menolak mengajari kamu belajar, menolak pertemanan kita yg semakin dekat,...". Gue menatap aldi. "...aku menyesal sudah jatuh cinta sm kamu!". aldi memberhentikan mobilnya secara mendadak dan menatap gue gak percaya. Gue gak berani menatap mata beningnya. "Ka-Kamu... Lea aku gak percaya sm apa yg kamu bilang tadi. you've been lying to me lea?!. Kamu sama aja kaya cewe lain...". Apa?! Cewe lain katanya?. gue menatap dia tajam. "...yg pernah menjadi pacar ku, mecintaiku sesaat, habis itu dibuang begitu saja seperti sampah!. Aku manusia! aku punya hati le... Aku juga pernah mengalami yg namanya sakit hati.... Apa yg kau rasakan aku juga pernah merasakannya!. Jangan kamu menganggap ku seperti lelaki brengsek yg suka gonta-ganti pacar dan yg suka menyakiti hati perempuan. Malah aku yg lebih sering disakiti perempuan.... Ingat tania? Tania selingkuhi aku... Siapa yg disakiti? Aku. Kamu? Kamu bilang kamu menyesal jatuh cinta sama aku? Dipihak ini siapa yg disakiti dengan kata-kata kamu tadi? Aku kan?! Semuanya aku!!". Aldi berhenti berbicara, mengatur nafasnya yg gak teratur. Gue menghapus airmata yg keluar. Mobil kita berhenti dipinggir jalan sejak aldi mengerem mendadak tadi. 

           gue dan dia sudah sampe didpn rumah, saat perjalanan pulang tadi kita gak ngomong sm sekali, menutup mulut masing2. Saat gue keluar dari mobilnya aja dia langsung menjalankan mobil tanpa bilang apa2 dulu sm gue. Skip sekolah. Kita emang duduk bareng tp buat saling sapa aja susah, pasti karena kejadian kemaren kali ya... Bodoamat males deh!. "Hey le?". Sapa iqbaal, gue tersenyum. Aldi menatap iqbaal tajam. "Keluar yuk? Kita istirahat bareng". Gue mengangguk, meninggalkan aldi. Dijalan kekantin kita diem-dieman. "Lo marah sm gue le?". "Hah? Gak kok baal". "Kok diem aja sih?". Gue menggeleng. "Gpp kok hehe". Iqbaal manggut2. "Kalo lo ada masalah sm gue le". Gue ngangguk. Kita sampe dikantin. "Mau makan apa?". Tanya iqbaal. "Terserah lo aja". "Oke bentar".

        "aku minta maaf  sm kejadian kemaren, seharusnya aku gak memulai perdebatan". Tbb ada aldi, disaat gue dan iqbaal lagi makan dikantin. Semua orang .yg ada dikantin melihat kearah gue,iqbaal, aldi. Gue diem, menatap ke aldi lalu ke iqbaal. Gue bimbang. "Maaf di... Aku dan iqbaal udah jadian". "APA?!!!". Semua wanita yg ada dikantin kaget mendengar perkataan gue. "Le maksud lo apa?". Iqbaal berbisik ke gue. "kamu serius le? Km menerima iqbaal dan meninggalkan aku?". Shit!. Jangan melihat gue seperti itu aldi?!!. Gue mengangguk. "Tolong jauhin aku". Gue berusaha tersenyum. "Oke kalo itu mau kamu...". aldi mengepalkan tangannya. Please gue bakal masuk neraka berbohong sm aldi. "congrast". Kata aldi ke iqbaal. "Thanks di". Jawab iqbaal. Aldi sempet menatap gue sedih lalu pergi meninggalkan kantin.  "tadi yg lo bilang...". Kata iqbaal setelah aldi pergi. "Gue terima". Jawab gue sambil menganduk2 makanan dengan tatapan kosong.  iqbaal menatap gue aneh. "Terima apa?". Gue membuang nafas, lalu menatap iqbaal. "Gue terima lo jadi pacar gue". "Serius le?".  gue mengangguk. "Gue janji gak bakal bikin lo sakit hati". Gue tersenyum lemah. "Maafin gue ya kalo nanti gue malah jadi nyakitin lo". "gak apa-apa". 

        "yuk, sayang". Kata iqbaal saat gue sedang membereskan buku untuk pulang. Aldi membereskan bukunya buru2 dan keluar kelas. Gue menatap punggung aldi, lalu membuang nafas. 'Ini keputusan yg benar ya kan?' Tanya gue dalam hati. 'Salah lea! Knp lo ngebohongin diri sendiri? Aldi yg tepat bukan dia'. "Lea?". Iqbaal menepuk pundak gue. "Ya di?". Jawab gue. Iqbaal diem . "Maksud gue iqbaal... Ya ada apa baal?". Iqbaal diem sambil menatap gue marah trs gak lama dia jalan keluar kelas tanpa gue. Dia marah?. gue kejar dia. "Baal tunggu!!". Iqbaal jalan dilorong menuju parkiran dengan cepat. Kita sejajar. "Maafin gue baal". Kata gue. Kita berenti jalan. Gue menatap iqbaal dengan hopeless. "Maafin gu...". "Kalo lo gak niat buat ngejalanin hubungan ini sm gue mending gak usah dijalanin, semuanya bakal sia-sia le". Katanya. Gue membuang nafas. "Please aku minta maaf baal...". Gue menyentuh pergelangan tangan iqbaal. "A-aku... Sa-sayang kamu baal". Dorrr!!! Keluar kata-kata itu... Sulit bgt rasanya buat ngomong itu. Yatuhan. iqbaal memejam matanya, menarik nafas lalu menatap gue serius. "Oke. Aku maafin. Tp km serius gak sih sm aku? Atau aku hanya bahan buat aldi cemburu?". Gue menggeleng. "Aku serius, Gak ada niat buat bikin aldi cemburu. Sungguh. Percaya sm aku baal". "Oke oke ku percaya sm km". Gue tersenyum lega. "Yaudah skrng kita pulang ya le". Gue mengangguk. Kita jalan keparkiran. 

          "aldi  gak masuk ki dia sakit". Kata bastian saat gue baru duduk dimeja gue. "Serius?kok...". Kata kiki. "Ya soalnya ada cewe yg nolak cinta dia trs malah jadian sm cowok lain". Bastian kembali ngomong sambil menatap gue. Nyidir gue bgt!. "Siapa sih cewenya??tega bgt".  "siapa ya? Hem... Yg itu tuh...". Gue nengok keblkng. "Maksud lo gue?! Lo nyidir gue?". Bastian mengangkat bahu. "Lo merasa tersindir le? Bagus deh...". Bastian tersenyum sinis. "Aldi sakit tuh... Gak mau jenguk?". Kiki ikut ngomong. "Bukan urusan gue lagi ki".  "yakin bukan urusan lo lagi?". Bastian tetep berbicara. Gue mengangguk. "Gue kan sm iqbaal skrng, buat apa urusin dia". "Yakin cinta o ke iqbaal tulus?". Bastian masih tetep nanya. "Udah ah males gue!!". Gue mengalihkan pembicaraan dan kembali menoleh kedpn. "kita lagi deh yg repot ya bas... Ngurusin aldi yg lagi galau.... Hhhh...Kasian ya aldi disakitin cewe terus". Please deh ya...:") "le?! Lo sm iqbaal jadian?". Valsha tbtb udah duduk disamping gue. "Hemmm...". "Knp lo gak bilang? Gebetan gue diambil.. Tp gpp gue dukung kok lo sm dia!". Gue tersenyum lemah. "Btw aldi gimana tuh?". Gue mengangkat bahu. "Gak tau". "Morning lea". Iqbaal udah berdiri disamping meja gue. Gue tersenyum. "Pagi juga". "Emm... Gue pergi dulu deh ya". Valsha senyum lalu meninggalkan kita. "nanti malam bisa keluar gak? Aku mau ajak km dinner". Gue mengangguk. "Boleh, tp aku gak punya baju yg mahal2 gitu gpp kan?". Dia engangguk. "Gpp kok gak usah pake gaun, kita makan dipinggir jalan aja. Aku tau selera kamu". Gue ketawa. "Aku kan bukan kamu yg.......

tunggu EFY part 4 ya!!
@fremasiti

Especially For You Part 2

              ....bapak mau nanya? Knp nilai biologimu turun? Bapak hanya takut nilai semua pelajaran jadi ikut turun juga, kamu tahukan kalau nilai pelajaran mu kalo dibwh 70 semua beasiswa kamu bisa dicopot dan diganti oleh iqbaal". Iqbaal?!. "Maaf pak, maksud bapak iqbaal kelas kita?". "Iya lea". "Dia ikut jalur beasiswa juga pak? Kok saya baru tau". "Itu gak penting lea, yg penting skrng kamu belajar lebih giat lagi". Gue mengangguk. "Yasudah kamu boleh keluar". "Mari pak". Gue keluar dari ruangan pak bambang. Lalu jalan kekelas. Saat masuk kelas, hanya ada beberapa anak murid saja. Gue duduk dibangku milik gue, lalu berpikir. Knp nilai-nilai gue bisa turun? Semenjak gue dan aldi menjadi sangat dekat, gue belajar gak fokus dan lebih mengajari aldi fisika, kimia, pelajaran apapun yg gue bisa tanpa memikirkan pelajaran gue jg. Ini semua grgr aldi Atau Grgr gue?. Knp gue terlalu terbuai sm ini semua ini?!. Harusnya gue gak deket dan menerima tawaran aldi waktu itu. Sial. Gue udah masuk zona yg terlalu dalam ternyata. 

                                                           ~~~~~

                Skip pulang. "Le Kok dari tadi lo diem aja sih?tumben". Kata aldi sambil menyenggol sikunya ke sikut gue. Gue senyum sekilas. "Kita hari ini belajar apa?dirumah guekan?". Gue berhenti jalan, aldi juga berhenti jalan. "Kenapa?". "Mulai skrng kita gak akan belajar bareng lagi". aldi kaget. "Memangnya knp?". Gue geleng2 kepala dan kembali jalan. Aldi mengejar gue dan kita sejajar. "Knp le? Knp kita gak bljr bareng Lagi?". "Kan lo udah pintar lebih dari gue malah". Gue menatap dia sesaat. "Gue kaya gini karena lo le, gue seneng belajar bareng lo". "tapi gue lebih suka belajar bareng dengan iqbaal". Bohong. Gue suka kok belajar bareng lo di. "Gitu ya?. Jadi lo lebih suka deket Dengan iqbaal. Yaudah deh. Jadi mulai sekarang gue belajar sendiri gak ada yg bisa bikin gue ketawa dan godain lagi saat belajar". yatuhan:"). Aldi jalan begitu aja. Gue udah dirumah pun sambil belajar masih mikirin kata-kata aldi tadi. Apa gue menyakiti dia?. gue harus fokus! Gak boleh nilai-nilai gue dibwh 80. 


        (Iqbaal part) entah kenapa gue pengen ke perpus kangen bgt. Saat gue sedang Mencari buku, eh gue liat lea. Dia sedang baca buku tapi kok bukunya sampe basah gitu?. Gue mendekati lea dan memukul pundaknya. dia melihat gue lalu menghapus airmata yg keluar. Dia menangis. Karena apa?aldi. "Eh baal". Gue senyum. "Boleh duduk?". Dia mengangguk Gue duduk disampingnya, kita duduk dilantai. "Kenapa nangis?kok lo gak sm aldi?biasanya lo sama dia". Lea menggelengkan kepalanya. "haha lg males". "Males? Atau kalian udah putus?". Lea kaget. "Gue gak pernah pacaran sm dia". Gue senyum sesaat. Lea menyadarkan epalanya dibahu gue. Gue kaget sekaligus sangat senang. "Gue boleh belajar bareng lo lagi kan baal?". Wajahnya menatap gue. Gue mengangguk. Hening. Lea asik bgt nyadar dibahu gue tbtb... "Oh yaa...". Lea mengangkat kepalanya dari gue, dan menatap gue. "Btw lo Anak beasiswa juga?". Gue mengangguk, dia langsung mukul lengan gue. "Kenapa lo gak bilang?". Gue tersenyum. "Waktu pertama ketemuan di taman gue mau bilang eh lo malah udah marah duluan". Lea berdehem. "Jadi lo ini apa sih?". Gue mengangkat alis. "Maksudnya?gue gak ngerti". Lea merangkul gue. "Maksud gue itu...... Lo Pura2 kaya? Atau lo orang miskin tp gak mengakui?". Gue diem menatap lea. "Yee diem aja jawab". Kata lea. "Ahhh apa karena muka ganteng lo itu yg menyebabkan lo seperti orang kaya?". Lanjutnya penasaran. Gue memutar bola mata dan melepaskan rangkulannya. "Gue, bastian,kiki orang sederhana aja kok, yg kaya itu cuman aldi". Dia mengangguk. "Mama kita berempat itu temanan jadi gue sm bastian, kiki, aldi temenan karena mereka jg". "Ohhh... Gitu". Lea mengangguk2. "Lo tau dari mana gue anak beasiswa juga?". "Emm..... Pak bambang. Kemaren pak bambang bilang juga nilai-nilai gue mulai pada turun...". Gue menatap lea serius. "..tapi untungnya dia masih ngasih kesempatan gue untuk belajar lagi". Dia tersenyum kepaksa. "Gue gak bakal biarin lo ambil beasiswa gue baal! Hahaha". Lanjutnya sambil tertawa. Hening. "Ke kantin yuk?". Katanya memecahkan keheningan. Gue melihat jam yg melingkar ditangan kiri. "Yuk, masih ada 10 menit lagi kok". Kita berdua keluar dari perpus, menuju kekantin. 


           (Lea part) Sampai dikantin gue liat ada bastian, kiki, aldi. "Woyy baal lea!". Teriak bastian ke kita. "Nanti kesini yaa!!". Iqbaal menatap gue. "Mau kesana?". Menolak gak enak disangka sombong, nerima ada aldi disana. Hem.... Nerima ajakannya aja deh anggap aja gak ada aldi disana. Gue menganguk. "'Boleh deh". Setelah beli air botol mineral gue kemeja babas, kiki, aldi. Gue duduk didpn bastian, sampingnya bastian aldi, samping aldi kiki dan didpn kiki iqbaal. Otomatis iqbaal duduk disamping gue. Gue menatap aldi sesaat. He did not look excited. "Pacaran mulu lo berdua". Kata kiki. Gue dan iqbaal saling menatap. "Kita cuman temen". Ucap gue dengan seulas senyum. "Alahh nanti liat aja diantara kalian berdua pasti ada yg mengharapkan lebih dari sekadar TEMAN". Kata bastian. Iqbaal melempar bekas minuman kalengnya ke bastian. "Sok tau lo!". Bastian menangkap botol itu dan menaruhnya diatas meja. "Bener tuh kata bastian. Seorang laki-laki dan perempuan bersahabat atau berteman tanpa ada rasa 'lain' tuh pasti orang2 akan menganggapnya aneh. Tau kan maksud gue rasa lain?". Kiki ikut berkomentar tntng gue&iqbaal. Gue mengangkat alis. "Rasa lain? Maksudnya lo ki?". Kiki menepuk jidatnya. "Aduhh lea". Bastian negakkan duduknya. "Gini ya le denger...". Gue menatap bastian serius. "..Rasa lain tuh seperti cinta, rasa sayang sm orang lain, seperti tbtb deg-degan, tbtb gak bisa bernafas, saat dia menatap lo dan tbtb jg lo gak bisa ngomong grgr dia meminta sesuatu ke lo. Apa Lo pernah....". Iqbaal langsung menutup kuping gue. "Aduh le mending lo gak usah dengerin kiki dan bastian mereka berdua itu gila. Kita kekelas aja yuk". Gue sempet mikir dan menatap aldi sekilas. Mata kita bertemu selama beberapa detik karena gue langsung mengalihkan padangan ke iqbaal lagi. "Yaudah yuk". "'Yee!! Guekan lagi ngejelasin juga". Bastian menatap iqbaal. "Udah kapan-kapan lagi aja lo jelasin ke lea. Gue duluan". Iqbaal memegang pergelangan tangan gue dan menatap aldi. "What's up bro? Lo tampak gak bersemangat hari ini?". Aldi berdehem. "Oh ya?". Aldi menatap iqbaal menantang, Iqbaal hanya mengangkat bahu dan kita langsung jalan begitu aja. 

        (Aldi part) seperti biasa kita berempat pulang bareng, gue masih kesel sm qbaal tadi. "Baal nanti siang lo krmh gue, i want to say something very important". "What's this about her?". Jawab iqbaal enteng. Kiki, bastian menatap gue dan iqbaal. "Gue gak akan ngomong disini. Datang aja nanti kermh gue nanti". Bastian menatap gue sambil sekali-kali menatap jalanan. "Kok gue dan kiki gak diajak?". "Gue cuman mau ngomong sm iqbaal". Gue tau ada yg salah dengan perasaan iqbaal ke lea. iqbaal beneran datang kita duduk diblkng rumah gue. "To the point aja". Kata iqbaal. Hening untuk sesaat. Gue berdehem. "Do you love her?". Kata gue. "What?!". Iqbaal yg lg minum hampir keselek. Gue capek bertele-tele. Gue tau semenjak ketemu lea, iqbaal mempunyai rasa lain dan gue cemberu saat itu juga, gue mempunyai rasa yg sama dengan wanita yg sama. "What are you talking about? I love her? hahah are you kidding?". Gue menatap tajam. "Gue serius baal". Iqbaal menatap gue tenang. "Kok lo nanya ky gitu? Lo jealous? Come on aldi kita hanya teman". Iqbaal menepuk pundak gue. "Itu sudut pandang lo, sudut pandang gue? Jelas beda". "jadi lo beneran jealous? Oke i love her". "What?! Serius?". Kata gue dengan suara yg keras. Iqbaal ketawa ngakak. "Sebenarnya di gue gak tau". Gue menoleh. "Gak tau?". Gue mengangkat alis. "Iya. Gue gak tau punya perasaan atau gak sm lea". Gue mengangguk. "btw lo knp bisa marahan sm lea?". "Lo tau?". "Udah keliatan kali, kalian berdua deket tbtb aja jauh-jauhan. Knp sih?" Gue gelengin kepala. "Gue jg gak tau". "Jadi skrng gue yg nanya. Do you love her?". Gue mikir. Hati gue bilang ya tp otak gue pengen bilang tidak. "yes. I love her but she never knew. Dia gak peka baal". Ucap gue. "Jadi bener pikiran gue selama ini lo suka sm lea.". she also loves ou Aldi. Ucap iqbaal dalam hati. "Jadi kesannya lo kaya curhat ya sm gue? Hahaha". Gue mengangguk. "Hahaha thx bro". Kata gue.

    skip sekolah. Gue hari ini coba mau ngomong sm lea secara baik-baik knp dia meminta gue menjauh. Saat istirahat gue mengikuti jalan di blkng dia. Dia kayanya risih diikutin gue. Lagi gak ada iqba disampingnya. Dia menghadap keblkng lalu menatap gue. "Mau ngapain sih?". "mau ngomonng. boleh?". Lea membuang nafas. "Gue sibuk, gak ada waktu". Gue mengannguk. Lalu ia kembali jalan, gue kembali mengikuti jalan diblkng. Dia kembali menoleh. "Ngapain lagi sih?! Kan gue bilang gak bisa". Gue senyum. "Mau keperpus bareng lo". Dia diem. lalu menggelengkan kepala. "gue udah keperpus sm iqbaal, dia udah diperpus duluan". "Bagus! Kita belajar bareng2 aja, gimana?". "Gue ak mau ada lo ah! Pergi sana!". Kata lea. Gue menatap lea nanar. "Please le. Aku mohon". Suara gue memelas. Lea menatap gue kasihan. "yaudah! Jangan panggil gue dengan bahasa 'aku&km' gue gak suka!". Gue tersenyum puas. "Makasih". Lea jalan didpn gue. Diperpus udah ada iqbaal yg lg serius baca. "Hai baal". Lea menyapa iqbaal dengan ceria. Iqbaal menurunkan bukunya dari wajah. "Hai". Terus adar kalau ada gue disamping lea. "Eh ada lo juga di. Ayo duduk!". Gue senyum lalu duduk dilantai bareng iqbaal dan lea. Saat lagi kaya gini lea lebih sibuk ke iqbaal ketimbang gue. "Le. Gue mau nanya ini boleh?". Lea menghiraukan ucapan gue dan pura2 sibuk belajar. Iqbaal menatap kita berdua. "Le itu aldi nanya sm lo kok didiemin aja sih?". Lea sempet menatap gue sebel dan kembali membaca buku. "Biarin ah. Lo aja yg ajarin baal". Iqbaal menatap gue kasian, gue hanya membalas dengan senyuman. "Yaudah deh kalo lo gak mau, mending gue keluar aja, cuman jadi bahan objek yg gak terlihat aja sm lo. Dikacangin". Gue berdiri dan menatap iqbaal. "Gue duluan baal". Lanjut gue. Gue keluar perpus, capek harus kaya gimana lagi mau minta maaf atau minta penjelesan sm lea. 

          (lea part) aldi keluar. Gue merasa sangat sangat kejam ke dia. Ada apa dengan gue?. Ingin menghindar tapi caranya terlalu jahat. "kenapa lo gak cegah aldi? Aldi cuman mau minta maaf yg dia tau dia gak punya salah sm lo. Knp lo jadi jahat gini le? Lo seperti lea yg gue gak kenal". Gue menatap iqbaal. "Apa yg bisa gue lakukan? Gue gak mau tersakiti, gue juga gak mau ada lelaki yg bisa memiliki hati gue. Gue terlalu rapuh untuk disakitin dan gue takut ditinggal seseorang yg gue sayang begitu aja. Gue gak bisa apa2 selain membiarkan dia pergi". Iqbaal menatap gue lama. "Sekarang yg gue punya cuman lo sahabat terbaik gue dan nyokap gue!". "gue bakal menjadi sahabat terbaik lo le janji!". Kata iqbaal dengan semangat. Gue tersenyum. Skip saat pelajaran aldi berbisik-bisik ke gue. "Lea maafin gue. Please". Gue diemin aldi. Dan gue kaget aldi megang atas tangan gue. "Le... Maafin gue". "LO APA-APAIN SIH GAK SOPAN!". Jawab gue dengan suara kedengar sampe satu kelas. Semua menoleh kegue termasuk pak azis. "Ada apa lea?". Tanya pak azis. "aldi pak! Dia gak sopan megang tangan saya". Pak azis menatap tajam aldi. "Abis lea gak mau maafin saya pak". Aldi berdiri. Yatuhan. apa yg ingin dia lakukan? Mempermalukan gue dpn umum?. "Knp km gak maafin aldi lea?". Pak azis kembali bertanya. Skrng semua mata menatap gue, membuat gue tersudut. "Yayaya! Gue maafin lo. Puas?". Aldi tersenyum. Ahh gila gue seketika gak bisa nafas. "Kita bakal belajar bareng lagi kan le?". Gue semakin tersudut. "Iya iya terserah deh". "Cieee!!!!". Semua anak meneriaki gue&aldi. "Sudah! sudah! Kita kembali belajar". Aldi kembali duduk disamping gue. "Thanks le". Jawab nya dengan senyuman maut itu lagi. Please yatuhan hambamu ini tidak sanggup melihat senyuman lelaki yg disamping saya. Skip pulang. Gue sambil membawa keranjang roti. Kebetulan sepeda gue rusak jadi pulang harus naik angkutan umum. "Hai le!". Tbtb aldi udah didpn gue dengan jln mundur agar bisa menatap gue. gue menatap dia tajam. "Masih marah aja. Sejahat itu ya gue sm lo?". Gue membuang nafas. "Terserah". Dia nyegir. "Pulang bareng yuk?". gue jalan mendahului dia. Kita sejajar . Skrng kita udah didpn gerbang sekolah. "Lo gak bawa sepeda?". "Gak". Jawab gue singkat. dia manggut2. "Trs pulang naik apa?". Dia bertanya sekali lagi. "Lo mau pulang bareng gue atau gak?". Dia langsung ngangguk. "Yaudah liat aja nanti". Saat angkutan umum yg ingin gue naiki berhenti. Aldi langsung cengo. "Naik ini? Serius?". Gue mengangguk lalu langsung naik kopaja. Aldi berhenti cengo dan ikut menaiki kopaja. Karena kopaja penuh jadi kita kebagiannya berdiri. Aldi berdiri disamping gue. Sangat sesak dan penuh. Aldi megang tangan gue. "Biar gak ilang hehe". Gue mengangguk. Gue merasa perut gue melilit bukan karena itu bukan hehe. Aneh aja. Kaki gue lemes karena jantung berdebar lebih cepat. Aldi agak sedikit membungkuk dan mendekatkan mulutnya ketelinga gue. "Kayanya aku lebih aman berdiri diblkng kamu deh. Liat diblkng kamu laki2 yg gak baik semua". aldi berpindah jdi diblkng gue. Tangannya berpengan dengan besi kopaja. Gue menoleh keblkng sedikit, aldi lg senyum ke gue. Best moment bgt!. Jujur gue memcintai aldi tapi gue takut disakitin. Saat turun pun aldi memegang tangan gue erat. "Sejak kapan sepeda kamu rusak?". "2hari lalu". "Jadi selama beberapa hari ini km naik kopaja? Km gak takut?". "Aku gak takut kok. Buktinya skrng aku Baik2 aja". Kita berdua hanya saling senyum. Kita udah sampai didpn rmh gue. "Mau mampir dulu?". Kata gue. "Gak usah udah terlalu sore". Gue mengangguk. "Makasih udah mau anterin aku pulang". Aldi tersenyum. Ah senyumam itu lagi. "Sama2". "Kalo gitu aku masuk dulu". Aldi senyum, gue mulai jalan menjauhi dia. Saat mau menutup pintu rumah pun gue masih melihat sosok aldi yg berdiri dengan tangan kiri yg dimasukam kesaku celana dan tangan kanan melambai ke gue. Gue menutup pintu dan masih berdiri disitu. Gue senyum2 sendiri mengingat kejadian tadi. Eh bentar knp bahasa memanggil kita menjadi 'aku-km' bukan 'lo-gue". Aduh!. Yaampun. 

     (aldi part) mimpi apa gue semalem?. Pulang bareng, Megang tangan lea. Trs bahasa kita jadi 'aku-km' lea gak marah lagi. Hihi. gue udah sampai dirmh pas udah diluar gang lea, langsung nelpon supir untuk langsung kesini. Hhh... Capek sekaligus senang. gue duduk disofa. "Udah pulang di?". Tbtb suara mama keluar dan duduk disamping gue. "Iya ma". "Aldi...km beda hari ini sayang?ada apa sih?". Gue kaget gitu. "Ah masa? Gak ada2 apa kok?". Mama senyum menggoda membuat gue mengakat alis. "Knp ma kok liatin aku gitu bgt?". Tbtb mama gue ngeluarin foto, gue melihat foto itu.... Itu lea. Kok bisa nemuin?. "Ini siapa?pacar km?". Buru-buru gue ambil foto itu dari tangan mama. "Bukan siapa2 kok, udah ah aldi mau istirahat dulu". Gue salim terlebih dahulu lalu kekamar. skip malam. Gue kangen lea. Entah knp gue bisa suka sm tuh cewek tbtb aja gue jadi klepek2 sm dia. Mukanya galak kalau lg marah, dan juga kalau lg badmood kata2 yg keluar dari mulutnya bisa lebih pedes daripada100000kg cabe. Haha. "Aldi! Nak ayo turun ada tamu". "yaa ya bentar". Gue memakai t-shirt merah dan celana selutut lalu turun. Ada keluarga gitu. Siapa sih?. Dari keluarga itu ada seorang wanita. "Nih aldi". Katanya mama gue yg membuat semua menoleh. Oh shit She came back. "Hai aldi". Dia tersenyum . Gue tersenyum sinis. "udah balik lagi lo? Kemana aja selama ini?haha". "Sstt... Aldi gak boleh gitu". Kata mama gue. Gue sempet menatap mama kembali cewe itu. "Hoammm...aku ngantuk ma. Aku tidur dulu ya". Gue langsung naik ketangga. "Al tunggu aku mau ngomong". Suaranya wanita itu membuat gue berhenti menaiki tangga lalu menoleh. Dia menghampiri gue. "Maaf". Katanya dengan hopeless. "Mending lo pulang deh jangan sampe ada pertengkaran dirmh gue". Wanita itu diam. Gue gak mau dia kembali lagi datang hanya bisa membuat luka gue datang lagi dan membuat sakit hati. Gue dulu sama dia pernah pacaran tp gue gak pernah rasain namanya deg-degan beda dengan lea. Gue jatuh cinta dengan lea dengan alami . Udah lupain gue mls sm cewek masa lalu yg namanya gak harus disebut.

       (Lea part) pagi ini gue udah disekolah. "Halo. Morning lea". Aldi langsung duduk disamping gue. "Hmmm...". Jawab gue karena lg sibuk membaca. "Serius amat bacanya. Kamu laper gak? Aku bawain km sarapan tadi dari rumah". Gue menurun buku dari wajah. "Boleh". Gue nyegir ke aldi. "Mau ku suapin gak?". "Haha. Gak usah ah". Gue langsung ambil kotak bekal aldi dan melahapnya sampe habis. "Eh abis ya?". Gue mengangguk. "besok aku bawain lagi ya?". "Gak usah. Kebetulan tadi aku buru2 karena terlambat gak sempet sarapan. Makasih ya makananya". "CIELAHHH!!". Tbtb suara babas kiki keluar. Gue dan aldi menoleh ada kiki,babas,iqbaal,valsha mereka mendekati meja gue&aldi. Babas nyolek dagu gue dan aldi. "Jadian lo berdua? Asik bet. Mwahhh aku-kamu". Suara bastian sok sosweet gitu. "Enggak kok". Aldi menimpali. "cie le.. Sialdi kece disekolah ini akhirnya punya pacar lagi setelah... Ya gitu deh". Kiki tepuk tangan dengan heboh. Hah?setelah apa?. "jadi skrng status hubungan kalian apa nih?beneran jadian kan?". Tanya valsha. Aldi tersenyum jail. "Tanya aja sm yg disebelah gue gih". "loh kok aku?". Gue gak terima dengan pernyataan aldi tadi, skrng mata babas,kiki,iqbaal,valsha menatap gue berharap. Gue narik nafas. "gak tau deh ya hehe". Gue nyegir. Pas gue ngomong kaya gitu mukanya pada lemes semua. "Kapan jadiannya sih?". Tanya bastian. gue dan aldi saling menatap dan diem lalu ketawa. Skip istirahat. Aldi udah stay by di dpn kelas buat keperpus. Gue blm sempet rapihin buku. Gue liat iqbaal masih sibuk baca buku. "Mau ikut keperpus gak baal?". Dia menatap gue. "Gue? Terus lo berdua sibuk pacaran. Gue? Dikacangin deh pasti. Gak makasih". Gue nahan ketawa. "Kita kan mau belajar bareng bukan pacaran. Masih mau gak?". "gak ah". Jawab iqbaal dan kembali baca buku. Gue keluar kelas. "Eh udah?". Aldi tersenyum. "Udah". "Iqbaal gak ikut?". Tanya aldi sambil sekilas melihat iqbaal didalam kelas. "Katanya gak mau ikut". Aldi tersenyum. "Yaudah gak apa2 malah lebih bagus. Ayo cepat!". aldi menarik tangan gue. Diperpus kita seperti biasa duduk dilantai sibuk sm buku masing2. Gue merengangkan otot dan melihat jam sesaat. gue melihat aldi... Ternyata dia ketiduran. Hahah lucu. Poni panjangnya menutupi muka. Tangannya dilipat. Raut mukanya sangat polos. gue membangunnkan aldi,menepuk pundaknya. "Hai aldi bangun". Dia mengusap-usap mukanya dengan tangan lalu menatap gue. "Udah masuk ya?". Gue mengangguk. "5menit lagi. Tumben tidur? Semalam memangnya km gak tidur?". Aldi nyegir. "Gak bisa tidur hehe". gue mengangkat alis. Gak biasanya aldi seperti ini. Apa ada masalah yg bikin dia gak bisa tidur semalam?. "Ada masalah dirumah?". tanya gue dengan muka khawatir. "Kamu gak usah khawatir gitu. I'm fine lea". Dia tersenyum dengan manisnya, membuat gue ikut tersenyum. kita keluar dari perpus. Skip pulang. Bastian dengan kiki pulang bersama. Iqbaal akhir2 ini pulangnya sama valsha terus. Gue dengan aldi. Hehe. Kita jalan beriringan menuju gerbang depan sekolah. "Bagaimana kalau besok aku bawa mobil kesekolah?". Aldi menatap gue dengan ekor matanya dan sesekali tersenyum keanak2 kelas 10. "Buat apa?". Gue juga mengikuti aldi tersenyum keanak kls 10. "buat pulang bareng. Jadi kamu gak usah pulang lg dengan angkutam umum yg seperti neraka itu". Jawab sambil tertawa. "Haha. Gak usah aku lebih nyaman naik itu". "Nanti kalau aku gak bisa pulang bareng km terus km diapa-apain gimana?. Pokoknya besok aku bawa mobil dan kita harus pulang bareng". Aldi mengotot kalau kaya gini gue mengalah deh ya. "Iya deh terserah kamu". Dia merangkul gue. "Hehe". "aldi al!". Teriak seseorang dari belakang. Kita menoleh. Seorang perempuan cantik. Gue melihat raut muka aldi. "Tunggu sebentar ya". katanya melepas rangkulan gue. Gue mengangguk. Aldi mendekati perempuan itu. Who she is?. Gue melihat dia dari kejauhan. Wanita itu tersenyum dengan bahagianya. Aldi ngomong sesuatu yg membuat raut muka wanita itu tbtb berubah menjadi sedih lalu pergi ninggalin dia begitu aja. Aldi mendekati gue, menarik tangan gue untuk menjauhi wanita-yang-gue-gak-tau-namanya. Saat udah dikopaja aldi jadi kaya patung diem aja. Saat gue menoleh ke gue biasanya terseyum kali ini diem aja. Raut mukanya sedih dan marah. Gue dan dia jadi kaya patung diem aja. Saat gue menoleh ke gue biasanya terseyum kali ini diem aja. Raut mukanya sedih dan marah. Gue dan dia udah dijalan gang rumah gue. "Kamu kenapa?". Dia menoleh ke gue. "Yang tadi siapa?". Lanjut gue karena penasaran. "Bukan siapa2". gue mengakat alis karena curiga. "Kalau bukan siapa-siapa kenapa dia bisa kenal kamu?". Gue bertanya tapi gak menatap matanya. Dan gue tau aldi menatap gue. "Udah gak---". "Pacar? Mantan pacar? Teman? Atau dari masa lalu?". Potong gue sebelum ia selesai ngomong. "bisa gak sih kita gak usah membahas ini le". Katanya dengan sewot. "Ahh kalau kaya gini biasanya mantan pacar. Ya kan? Haha". gue menatap jail aldi tp dia diem aja. "Knp kalian bisa putus?". Tanya gue lagi. Aldi masih diem. "Ayo dong jawab. Aku kan mau tau kisah cinta kamu sm pacar2 km yg pernah km pacarin". "Aku pacaran baru satu kali". Akhirnya dia berbicara. Gue tersenyum. "Knp km sama wanita tadi bisa putus?". Dia menoleh ke gue dan berhenti jalan. Gue juga ikut berhenti jalan. "Tania ninggalin aku setelah kepergok sm aku selingkuh sm cowok lain". Gue kaget. "Apa?! Dia jahat bgt". Aldi mengangguk. "Kita berantem, marahan dan lalu gak pernah kontak2 lagi". Gue menepuk pundak aldi. "Sabar ya". Aldi mengangguk, kita kembali jalan. "Aku harap kamu gak seperti itu le aku tau km beda. Aku gak berani buat sedikitpun mainin perasaan kamu". Dia menarik napas sebentar. "Kamu wanita pertama yg bisa buat empurna, bahagia dan satu lagi kamu juga orang yg pertama kali bisa membuat aku jatuh cinta". Gue tersenyum malu. "You're blushing lea priscasari". Apa? Gue? Semerah apa sih pipi gue pas aldi ngomong ucapan tadi? Yatuhan. Gue masih tersenyum malu. Kita udah ampai dirumah gue. "Mau mampir dulu?". Kata gue sambil tersenyum kealdi. Dia melihat jam tangannya. "Boleh deh. Bete dirumah". gue dan aldi masuk dan duduk dikursi. "Tunggu sebentar". Dia mengangguk. Gue kekamar ibu. "Uhuk2" ibu batuk gue langsung mendekati dia. "ibu gak apa2?". Ibu mengangguk sambil menahan batuk. Gue ambil botol obat tablet ibu. Yaampun ternyata abis. Gue lagi gak ada duit akhir2 ini jualan roti gue disekolah jadi jarang ada yg membeli. "Bu lea lg gak ada duit buat beli obat. Maaf ya bu". Ibu tersenyum. "gak apa2 kok nak". Kita saling senyum. "Bu lea ada temen diluar gak apa2 kan kalo lea ajak kesini?". "Siapa?". Tanya ibu. "Saya tante". tbtb suara berat dan serak aldi muncul. Aldi senyum ke ibu lalu salim. "Aldi tante". Ibu tersenyum. "Yg kemarin km ajak mana?". Ibu bertanya lagi. "Yg mana?". Dahi gue berkerut. "Nak iqbaal lea. Dia gak ikut?". "Oh dia. Gak bu. Tadi lea gak pulang bareng dia". ibu mengangguk. "Yaudah ibu istirahat aja. Semoga besok lea bisa beliin ibu obat". Gue dan aldi keluar kamar ibu dan kembali duduk. "ibu kamu sakit?". Gue mengangguk. "Terus kamu lagi gak ada uang untuk beli obat?". Gue mengangguk sekali lagi. "Jualan aku dikantin lagi gak bagus bgt". Aldi mengangguk. "Oh ya kamu mau minum apa? Sampe lupa. Disini cuman ada airputih dan teh. Gak ada jus dan susu gak seperti rumah kamu haha". Aldi nyegir. "Terserah". "Oke. Tunggu sebentar". Gak lama gue balik lagi sambil bawa gelas isi airteh. kita saling menatap. "Diminum". Aldi langsung mengambilnya dan meminumnya hingga separuh gelas. "Lea... Aku punya sedikit uang...". aldi ngeluarin dompetnya dan mengambil 500ribu. "...lumayan bisa beli obat ibu kamu. Diterima ya". What?!. "Gak usah di. Aku bisa cari uang dengan usaha yg lain kok". Aldi menggeleng. "Gak apa2 aku ikhlas. Kasian kan ibu kamu butuh obat". "Aku takut gak bisa ganti uang kamu sebanyak ini". Aldi menepuk pundak gue dan tersenyum. "Aku ikhlas. Uangku gak diganti juga gak apa2". Gue ngangguk. "makasih ya di". Gue hampir mau nangis. "Sama2 le". 

   (Aldi part) gue baru sampe rumah jam 7 malam. Gue langsung duduk disofa ruang tamu. "hey aldi". Gue yg lagi merem tbtb kaget karena suara itu. Gue menoleh kearah suara. Tania. Sedang asik duduk didepan gue sambil senyum. "ngapain lo disini?". Kata gue sambil dengan nada sinis dan kembali menutup mata. "Mau ketemu kamu. Aku kangen". Gue menatap dia lagi kali ini dengan menatap jijik. "Lo udah gak pantes lg buat gue. Mending lo pergi deh". Tania langsung duduk disamping gue. "Aldi maafin aku. Aku janji gak kaya gitu lagi". "Dengan cara selingkuhin gue? Lo janji gak kaya begitu lagi? Gue gak percaya tan. Please tolong pergi jauh-jauh dari gue 'ngerti'?!". Gue berdiri untuk kekamar lalu meninggalkan tania. Skip. Pagi sekolah. "Morning lea". gue tersenyum kelea. "Hem.. Pagi juga". Ia juga ikut tersenyum. "Kamu lagi apa?". "Menurut kamu?". "Kok sewot sih? Masih pagi le jangan marah2". Ada iqbaal kebetulan lewat lea langsung senyum. "Pagi baal". Iqbaal senyum juga. "Pagi juga le. Tumben le nyapa gue. Ohh gue tau lg marahan sm aldi?". Iqbaal menatap gue. "Enggak kok baal". Iqbaal manggut2 trs duduk disamping valsha. Bel tanda masuk udah berbunyi. Pelajaran pertama adalah pak bambang. "Selamat pagi semuaa!!". Teriak pak bambang saat sudah masuk kelas. "pagi pakk!!". Jawab semua serentak. Pak bambang bawa seorang murid perempuan baru. 

(Lea part) Gue menatap dia, dia menatap gue balik. Btw y diakan cewe yg kemarin sm aldi?. Dia itu siapa sih!. Cewe itu skng menatap aldi sambil senyum. Gue ikut menatap aldi, raut muka aldi gak suka gitu. "Itu kan cewe yg kemaren sm kamu". Kata gue membuat aldi menoleh. "Iya. Males bgt. Knp dia harus satu sekolah sm aku". "di tania di. Dia balik lagi ke indo". Kata bastian sambil menepuk pundak aldi. "Iya gue tau". Balas aldi enteng. Gue hanya bisa .menatap aldi dan sicewek yg bernama 'tania' itu. Sepertinya mereka dulu punya hubungan tp sayang putus karena sicewek yg membuat aldi benci sm dia setengah mati. "Setiap orang pasti punya salah". Gue berbicara. Aldi menoleh ke gue. "Tapi dia itu..". "Aku tau dia sakitin kamu. Tp dia berhak dpt maaf dari kamu di, masih untung dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf". Kata gue dengan bijak. aldi manggut2. "Jadi kamu mau maafin tania kan?". "Ya". Jawabnya singkat. "Bagus! Senyum dong biar ganteng!". Aldi senyum. "Nah gitu!". tania sudah memperkenal dirinya. Lelaki yg ada dikelas gue cengo karena kecantikan tania. "Pak boleh saya duduk dengan aldi?". ldi langsung menatap tajam tania, anak2 yg ada dikelas pada menatap aldi. "Saya gak mau pak, saya udah nyaman duduk dengan lea". tania menatap aldi. "Tan duduk sm gue aja". "Tan sm gue disini kosong kok!". Anak2 laki memperebutkan tania agar duduk disampingnya. "knp gak diterima aja? Bukannya km udah maafin tania?". Aldi menatap tania yg mulai jalan ketempat duduknya bersama raihan. "Aku memang udah memaafkan tania tp soal kamu, aku gak mau pisah". Gue pukul lengannya. "Dulu aja minta pindah sm orang lain yg lebih cantik daripada aku, sekarang ada yg cantik ditolak haha". Dia mengernyit lalu tertawa. "Kamu itu cantik tau hahah". Gue menatap aldi tajam. Dia berhenti tertawa. "Kenapa? Ada yg salah sm perkataanku tadi?". Gue menggeleng. "Gak kok, udah fokus belajar!". 

     skip istirahat. Gue dan aldi udah dijalan menuju perpus. "Al! Aldi!". Tbtb ada suara cewek teriak dari belakang kita menoleh. Tania sedang lari kearah kita. Sekarang dia udah didpn kita. "Hey di kekantin yuk?". "Gak ah, gue mau keperpus". Tania menatap gue, gue tersenyum dan mengangkat tangan untuk jabatan tangan. "Lea". Dia menatap gue sinis dan tidak menanggapi tangan gue yg udah siap untuk jabatan. Gue menurunkan tangan. "Di. Nanti kita pulang bareng kan?". Tania menyilipkan lengannya dilengan aldi. Aldi terlihat. sangat risih. Gue cuman senyum aja melihat mereka berdua. "Lea!". Ada yg manggil gue. Gue,aldi,tania menoleh. Iqbaal lagi berdiri didpn gue sekitar berjarak 1meter. "Ikut gue yuk ke ruang osis?". Gue mengangguk dan menatap aldi&tania. "Kalian balik mesra-mesra dulu deh ya haha, gue harus ke ruang osis sm iqbaal". Gue senyum ketania dan aldi. Tania membalas senyum gue dengan sangat sinis. aldi memanggil nama gue terus tapi gak gu ladenin. Gue gak marah kok, buat apa marah? Memangnya gue pacar dia?. Udahlah lupain. sekarang gue sm iqbaal lagi diruang rapat osis yg terletak disamping ruang tata usaha. Pas masuk anak2 osis semua. "Maaf gue&lea telat". gue nyegir lalu duduk dibangku yg kosong. Gue dan iqbaal sebelahan. Gue mendekatkan mulut ke telinga iqbaal. "Thx udah ngasih tau kalo hari ini ada rapat osis". Dia menatap gue lalu ngewink. Gue dan iqbaal memang menjadi anak osis sejak pas kelas 1 sma. "Lo Bete bgt le? Ada apasih?". Gue menggeleng kan kepala. Sekarang anak2 udah pada masuk, gue sama iqbaal baru keluar rapat osis tadi menuju kelas. "gak apa2 kok haha". "Serius?..". Iqbaal menatap gue jail. "Apa cemburu grgr aldi dan tania?". Gue memutar bola mata. "Apaan sih lo gue gak cemburu kali haha". Dalam hati gue sangat cemburu! Sangat.. Tp harus gimana? Gue siapa? Gak berhak!. 

    Skip pulang. "Lea lea!".  aldi dari tadi manggil gue terus tadi gue gak ladenin. Dia memegang pergelangan tangan gue. "Tunggu!". Gue menatap pergelangan tangan lalu menatap aldi. "Kamu marah?". Gue menggeleng. "Marah? Gak kok". "Terus kenapa menjauh gitu?". Dari nada suara sedih bgt. "Haha kamu berlebihan bgt? Ngapain juga ngejauhi kamu? Aku cuman ngasih kesempatan tania untuk mendapatkan kamu lagi". Aldi terkejut. aldi menghembuskan nafasnya. "maafkan aku le". dia langsung meluk gue. Gue terpaku, tangan gue gak membalas pelukannya. 'i can't believe he's hugging me'. "Tania bukan siapa2 ku lagi, tania masa laluku, kamu sekarang segalanya buat aku lea". Gue bisa merasakan nafasnya ditengkuk leher gue. "Please " Nada suara aldi hopeless bgt. "Im with you lea, not with her". Lanjutnya membuat gue pengen nangis. Eh tetep aja air mata gue keluar. Kata2 paling manis yg pernah gue denger dari aldi. "Aku maafin kamu aldi, walaupun aku yg salah sih sebenarnya". Gue masih nangis dan dia masih memeluk gue. Orang2 disini mulai pada tertarik sm drama kita(?). Dia melepaskan pelukannya. "Udah dong jangan nangis". Dia mengelap airmata gue. "Ih! Ini lagi terharu tau! Abis kata-kata kamu tadi sedih bgt sih". Aldi tersenyum. "Heheh. Masa?". gue mengangguk. "Liat nih airmataku seperti sungai nil haha". Aldi tertawa dan merangkul. "Yuk kita pulang". Gue sempet melihat tania diblkng kita sambil menangis. "Di?". Kata gue sambil menatap tania, dia sudah menghapus airmatanya ketika gue berhasil melihat dia menangis. "Iya?". Aldi mengikuti apa yg gue lihat. "Tania. Kasihan dia". Gue berusaha tersenyum ketania. "Biarkan. Ayo kita pulang". Aldi mulai jalan tapi gue masih tetep berdiri ditempat. Gue menghampiri tania. "Hay. Lo kok nangis sih?". Tanya gue sambil berusaha tersenyum. Dia tersenyum miris. Aldi menghampiri gue&tania, lalu menarik lengan gue. "Tunggu!...". Ucap gue tbtb. Aldi melepaskan tangannya dari tangan gue. "..gimana kalau kamu pulang bareng tania aja..". "Enggak!". Aldi langsung memotong pembicaraan gue. "Biarin aja dia bisa pulang sendiri". Kata aldi sambil menatap tajam tania. "Perempuan gak baik pulang sendiri, apalagi dia habis nangis, kasian kalau bnyk orang yg liatin". Gue tersenyum kealdi. "Kamu apaan sih?! Lebih bahaya lagi kalau kamu yg pulang sendirian. Tania bisa pulang naik taksi, kamu...". Gue masih tersenyum kearah tania, dia hanya bingung melihat perdebatan gue&aldi. "aku bisa pulang bareng iqbaal kok". Gue langsung memotong pembicaraan aldi. Aldi berhenti berbicara dan menatap gue dengan tajam. aldi mengempalkan tangannya disamping celana. "Yaudah aku duluan ya. Bye". Gue mengangguk dan mencari iqbaal. Aldi juga jadi gak banyak komen. Gue mencari iqbaal diperpus gak ada, belok lagi kebagian ruang osis, eh ada lagi sibuk baca buku. "Hay baal". Sapa guesaat sudah memasuki ruang osis dan duduk disebelahnya. "Tumben belum pulang?". Dia menoleh kegue sambil tersenyum. "Karena gue....................


tunggu EFY part 3 ya!^^
@fremasiti

Rabu, 24 Juli 2013

Especially For You Part 1

    

          Sepeda gue mulai memasuki pelataran parkir SMA Nusantara. Gue menaruh sepeda disamping2 sepeda motor dan mobil anak2 sma lain. Gue berkacak pinggang saat sudah turun dari sepeda. "Huh!!". Gue ambil keranjang roti gue dibagian belakang sepeda. Lalu mulai berjalan dilorong sekolah. Gue melihat jam di dinding meja piket sekolah, pukul 05.50. Hahah gue sih selalu rajin untuk dateng sekolah.gue jalan kekantin untuk memberikan roti yg bakal gue jual dikantin. Gue udah belajar disekolah ini selama 1 tahun. Gue kelas XI IPA 3. "mbakkk rika". Gue memanggil nama yg gue titipkan roti dikantin. "Eh Lea, pasti roti ya?". Gue mengangguk lalu menaruh keranjang roti didpn meja mbak rika berdiri. "Yasudah taruh disitu aja le". Gue mengangguk. "Yaudah aku kekelas dulu ya mbak". Mbak rika tersenyum. gue berjalan dengan ceria kekelas. "Leaaa!!!". Gue menoleh, ternyata valsha. Dia menghampiri gue. "Abis kekantin ya, pasti titip roti?". "iya nih hehe". Kita berjalan. "Eh kita sekelas lagi ya? Semoga deh!". Kata valsha dengan semangat dan mengapit tangannya ditangan gue. kita kemading buat liat dimana kelas kita. "Kita sekelas le!". Kata valsha. "Serius? Yeayyyy!!!!". Kita jingkrak2. "Misi-misi!!!". ada cowo dan temannya diblkng. "Selow aja kali". Kata gue. Semua yg ada disitu pada ngeliatin gue. "Le...". Kata valsha menarik baju gue. "apa?". Kata gue menatap valsha. "Ada iqbaal! Yaampun ganteng bgt!". Mata valsha berbinar2. Gue juga menatap iqbaal. "Sial!". Kata cowok yg berkacamata. "Knp di?". Tanya cowok yg kribo. "Knp gue harus masuk jurusan IPA?! Sial!". "Mungkin itu disuruh nyokap lo". "knp nyokap gue selalu ikut campur sih?!". Aldi keluar dari kerumunan orang2. Cowok bertubuh gendut menepuk pundak aldi. "Ya terang aja inikan sekolah punya lo. Jadi teserah mereka mau masukin lo jurusan apa". Aldi menghela napas. Gue masih menatap aldi. Dan mata kita bertemu. "Apa lo liat-liat gue?". Katanya kepada gue. Gue mendegus geli. "Bukannya bersyukur malah marah-marah". Dia melotot. "songong bgt!". Katanya. Gue buang tatapan ke aldi. "Yuk kita cari kelas sha". Gue menarik valsha. Valsha senyum ke iqbaal. Dan iqbaal membalas senyuman valsha. Kita rada jauh dari 4anak itu. "Lo liat gak tadi? Iqbaal senyum ke gue! Yaampun le ganteng bgt". Gue gak mendegarkan kata2 valsha. Hhh... Cowok itu cuman bisa bikin hati perempuan sakit!. "Ini dia kelas kita!!". Kata gue. Kita berdua masuk kekelas itu. Kita duduk ditengah2. Ada empat baris tempat duduk, gue dan valsha duduk dibaris ketiga. Semua mulai bisik-bisik. "ada apa sih?". Kata gue. Ternyata cowok tadi dan mereka sekelas sm gue. Yatuhan ini bencana. Semua anak perempuan dikelas gue memerhatikan mereka. aldi lewat ditempat duduk gue dan sempet menatap gue. Gue menatap nya tajam. Aldi dan bastian duduk diblkng gue. Disamping mereka ada iqbaal dan kiki. Bel tanda bunyi berbunyi. "Selamat pagi semua!!". Seorang guru masuk. Anak2 pada duduk ditempatnya masing2. "kenalin nama bapak pak bambang, sebagai wali kelas kalian". Semua pada ngangguk2. "Pak!". Aldi mengangkat tangannya. "Ya aldi?". "dia siapa sih pak?". Anak2 pada yg dikls pada ngeliatin gue. Gue menoleh keblkng, aldi sedang senyum sinis. "Oh lea, dia anak beasiswa disekolah kita". "Oh beasiswa pantes mukanya ketauan bgt orang miskin haha". Aldi tertawa, anak2 lain ikut tertawa kecuali valsha dan iqbaal. "Sudah-sudah!! Lea ini sangat pintar harusnya kalian mencontoh dia". Gue mengangkat dagu dengan angkuh.
                                                                         ~~~~~
     skip pulang sekolah, gue dan valsha udah diparkiran sekolah. "Gue duluan ya le". Gue mengangguk. "Bye". "Bye". Saat mobil valsha udah jauh gue jalan kekantin untuk mengambil keranjang roti gue. "Mbak rika, gimana laku semua". Kata gue saat sampai dikantin sekolah. "ada sisa dikit le". Gue mengangguk. "Yaudah gpp, aku mau ambil uangnya deh, sisanya dibawa pulang". Gue rika mengangguk. "Nih". Mbak  rika ngasih gue uang, gue menerimanya. "Yaudah ya mbak aku pulang dulu, besok titip lagi". "Iya". Gue jalan keparkiran sekolah lagi.
     “uangnya buat beli obat ibu”.  Kata gue dalam hati. Karena saking ceria, gue gak liat ternyata ada orang, dan keranjang roti jatuh hingga isi-isinya(?).
"Maaf". Gue jongkok memungut roti yg jatuh, cowok itu juga mengikuti gue. Gue menatap dia dengan ekor mata.  Dia iqbaal. "Gue bantu ya". Katanya. Dia juga memungut roti yg jatuh. "Gak usah!". Kata gue buru2 ambil roti yg dilantai dan tangan iqbaal. Gue berdiri, iqbaal juga.  "Gue duluan".  Kata gue melewati iqbaal begitu aja.  “Hhh.... Knp gue harus sekelas dengan orang kaya itu? “ . Ucap gue saat sampai dirumah dan sedang belajar.  Gue harus fokus sm pelajaran! . "Lea".  Suara serak lembut ibu terdengar.  Gue liat ibu jalan mendekati gue dengan tertatih. "Ibu!". Gue membantu ibu berjalan ke tempat duduk. Kita berdua udah duduk. "Ini sudah malam nak, kok kamu masih belajar?". "Hehe iya bu". Ibu tesenyum dengan lembut. "Gimana sekolah km hari ini?". "Ya biasa-biasa aja bu. Memangnya knp?". Ibu menggeleng sambil batuk. "Mending ibu tidur lagi aja". Gue menbantu ibu kekamar.

~~~~~
                                                                                          
     skip pagi. Sekolah!!.:-D. gue udah kekantin dan skrng menuju kelas. Saat sampai kelas, masih sangat sepi. Hhh... Dasar orang-orang kaya yg malas!. Saat gue mau keluar kelas, gue ketemu iqbaal. "Lo mau keluar?". Kata dia. Gue ngangguk. "Gue ikut lo boleh? Dikelas masih sepi bgt". Iqbaal menatap gue. Gue deg-degan yatuhan dia ganteng bgt!. Gue geleng2 kepala. Cowok cuman bisa bikin cewe sakit hati!. "Gak, gue pengen sendirian". Gue senyum terpaksa lalu jalan begitu aja. Gue ketaman belakang sekolah. Gue selalu disana saat bel sekolah belum berbunyi. gue menatap rumput hijau disini!. Sangat indah!.
    "Suka tempat ini juga?". Tbtb ada suara seseorang. Gue menoleh, ternyata iqbaal. Yatuhan mengapa harus ada lelaki ini?!. Gue berdiri bermaksud mau pergi dari tempat itu. Dia megang pergelang tangan gue. "Knp sih menghindar dari gue? Emangnya muka gue serem ya?". Kata dia mencoba tertawa. Dia duduk, gue ikut duduk disampingnya. "Emmm...lo jalur beasiswa?". "Iya". Jawab gue singkat. "Lo tinggal dimana?sm bokap nyokap lo?". Gue natep iqbaal tajam. "Gak usah nanya2 tntng urusan pribadi gue. Please". "Knp? Apa karena lo miskin?". Gue melotot. Cuih!. Muka ganteng tp sayang sifat dalamnya busuk sama aja kaya orang2 kaya yg lain. "Udah deh, gue capek ngomong sm orang kaya sombong!". Kata gue buru2 bangkit dari tempat duduk. Gue balik kekelas, ternyata kelas udah rame bgt. Gue duduk disamping valsha. "Abis kemana aja?". "Oh, jalan2 hehe". Tbtb aja bel tanda masuk berbunyi. "Ayo semua duduk ditempat kalian!". Tbtb suara pak bambang keluar, dia masuk sambil bawa kocokkan buat arisan gitu(?). semua duduk ditempat masing2. "Bapak mau ubah tempat duduk kalian!". Seketika kelas rame, bisik-bisik. "Tenang!!". Semua kembali fokus ke pak bambang. "Bapak punya ini". Pak bambang nunjukin gelas berisi gulungan kertas kecil. "Didalam sini ada nama kalian semua, jadi tempat duduk2 kalian gak bisa diubah karena udah fix ya!". Semua ngangguk. "Oke, bapak mulai". Tinggal 10 orang lagi. Gue belum kepilih. Bastian dengan kiki. Masih ada kesempatan 5orang lagi please gue gak mau duduk orang kaya itu. "Iqbaal dhiafakhri dengan...". pas nama iqbaal disebut semua anak cewe yg blm kepilih mukanya pada berharap bisa duduk dengan cowo itu. "....valsha azahra". Gue menatap raut muka valsha, dia sangat senang. Gue juga ikut senang. Valsha duduk disamping iqbaal. "Yak.. Sekarang alvaro maldini dengan lea priscasari". Gue sekaget, kagetnya. "Pak!". Suara kita berbarengan, gue natep ke blkng. "Pak!". Suara aldi lebih dulu. "knp saya harus duduk sm dia? Kan masih bnyk cewek yg lebih cantik daripada dia". Kata aldi suaranya nyolot bgt!. "Ini udah keputusan bersama aldi". Aldi bangkit dari tempat duduknya dan duduk disamping gue. Gue mendegus. Dia menatap gue tajam. Hidup gue bakal sial disamping dia terus. 

                                                                         ~~~~~

   Skip. Pulang. Gue abis dari kantin untuk ambil uang roti dan kembali keparkiran sekolah. Dilorong sekolah masih rame pada lari2an. Gue liat dari jauh ada aldi dan gerombolannya. Skrng tepat gue didpn nya, kita tatap-tatapan. Eh gue malah diselengkat. Mereka ketawa. Gue berdiri. "Haha jatuh, gak punya mata ya lo?". Kata aldi. "Heh! Lo yg nyelengkat tauk!". Gue bales membentak. "Songong bgt lo jadi cewek!". Aldi mendekati gue, jarak kita 1 meter. Bastian, kiki. Iqbaal menatap Aldi dan gue aneh. Aldi mendekatkan muka nya ke wajah gue lalu memegang dagu gue, gue menatap matanya. "Gue bisa cabut kapan pun beasiswa lo ngerti?" Kata aldi suaranya kecil. Gue melepaskan tangan dia dari dagu gue lalu mengelus-ngelus dagu. Dia senyum sinis. "Udah sana pergi!, ngapain ngeliatin gue?". "Aldi!!". Tbtb suara iqbaal keluar. Kita yg ada disitu langsung natep iqbaal. "Dia itu cewek, dan cewek gak suka dibentak". "Oh oh bagus..". Aldi nepuk pundak iqbaal pelan. "..jadi lo ngebela cewek ini? Lo naksir sm dia baal?". "bukan begitu, gue kasian sm lea lo hina dia terus". Belum sempat aldi ngomong, gue buru2 jawab. "Bukannya lo ngehina gue juga ya? ngaca deh sm diri sendiri". Gue natep iqbaal gak suka. "Tuh liat, cewek miskin ini gak buruh bantuan lo baal". Aldi ngerangkul iqbaal. iqbaal natep gue gak suka. "Lea". Bastian manggil gue. Gue menatap dia. "Kapan2 kita pulang bareng okey". Bastian mengedipkan sebelah matanya. Gue mendengus geli. "Ogah!". "Kalo gitu sm gue aja le? Mau kan?". Kiki ikut menyambar. "Maaf ki..". Kalau dengan kiki gue harus sopan karena gue tau dia tipe cowo baik dan bijaksana. "...gue gak mau. Gak apa-apa kan?". Kiki ngangguk. "Gak apa kok". Gue senyum ke kiki. Aldi menepuk pundak kiki dan bastian dengan keras. "Lo berdua apa-apaan sih! Mau aja sm cewek kaya gini". "Jujur...". ucap kiki sambil menatap gue dengan senyum. "...menurut gue lea tipe cewek yg beda dari pada cewek yg lain, dia juga baik dan sopan". "gue setuju sm kiki!". Iqbaal mengangguk2. Gue natep iqbaal dan beralih ke kiki. "thanks ki". Kata gue dengan seulas senyum. "no problem le". Gue ngangguk. "Gue pulang dulu ya ki bas". Gue sedikit membungkuk. "Bye lea". Ucap kiki iqbaal bastian bersamaan. gue jalan ke parkiran untuk ngambil sepeda dan pulang. 

                                                                          ~~~~~

       Gue udah diperpustakaan untuk meminjam buku. Saat sedang mencari-cari buku. gue melihat iqbaal disebrang, skrng mata kita bertemu, buru-buru gue mencari buku kembali. "Lo suka perpus juga?". Gue kaget lalu menoleh ke arah suara. Gue lihat iqbaal sedang bersender dikayu rak buku dan melipat tangannya didpn dada sambil tersenyum ke gue. "ya". Gue sempet melihat bola matanya lalu kembali mencari buku. "Cari buku apa?". Tbtb dia udah disamping gue. "Sejarah reformasi". "kayanya gue punya deh dirumah, mau pinjam?". Gue menatap dia tajam. "Gak usah, gue bisa pinjem disini". Dia ngangguk. Buku yg gue cari pun akhirnya dapat. Gue kembali mencari-cari buku yaitu buku tntng fisika. "Bnyk juga ya buku yg lo cari". Gue menghiraukan apa yg ia ucapan kan. "Nyari buku tntng apalagi?". Dia mengikuti gue ke rak-rak buku fisika. "Lo suka baca ya?". Gue tetep diem. "Lo belajar berapa jam sehari?". Karena gue muak sm dia karena bicara terus, gue menatap dia gak suka. "Bisa diem gak sih?...". Dia nyegir. "..lo diperpus ngapain sih? Cari buku kek, baca kek!". "Nih gue lagi cari buku". "Yaudah ngapain ngikutin gue?". Nada suara gue rada membentak dan menghakimi dia. "Gue pengen ngobrol aja sm lo, kebetulan lo ada disini. Why not? Lumayan". Dia tersenyum manis.gue membuang nafas. "Terserah". Gue kembali mencari buku. 

                                                                       ~~~~~

   satu bulan kemudian. Gue masih duduk sama aldi. Valsha selalu mencerita kan iqbaal. Iqbaal begini, iqbaal begitu guepun selalu hanya mengangguk atau gak berkata 'ya, bagus dong!'. Dan lalu tertawa hambar.  iqbaal selalu ikut gue keperpus saat istirahat ketimbang ketemu teman-temannya dikantin. Dan perpus pun rame dengan adik kls 10 untuk ekedar bertanya dengan iqbaal, tntng pelajaran. 'Kak ajarin dong, kak iqbaal bisa ajarin aku gak?'. Hhh... Kadang ada juga yang hanya pura2 keperpus untuk melihat iqbaal dari dekat. Gue pun jadi gak fokus karena dia, yaudalah gak apa siapa gue?. Ini kebiasaan gue dalam sebulan disekolah ini, skrng lagi ulangan fisika, pak azis sudah membagi kan kertas ulangannya. "Gila!". Kata aldi pelan ambil melihat kertas ulanganya miliknya. "Ini susah bgt!". lanjutnya. Gue menggelengkan kepala lalu mulai ngerjakan ulangannya. gue melihat kertas ulangan. Aldi salah total soal yg diberikan pak azis sangat gampang, malah menurut gue ini katagori level rendah. "le, kasih tau gue dong". Aldi berbisik ke gue. Gue menggeleng. "Kerjain sendiri". "Le, ayolah". "Gak mau!". "Lea sekali ini aja". Aldi memelas. "Yaudah mana?". Aldi ngasih kertasnya trs senyum ke gue. "Thanks ya le". Gue kaget, aldi gak pernah senyum ataupun ngomong 'terima kasih' ke gue. Gue terpana melihat senyuman milik aldi. "Le jangan bengong? Kerjain punya gue". "Eh iya, bentar". aldi menatap gue aja. "Ehem... Aldi lea apa yg kalian lakukan?". Tbtb pak azis besuara. "Gak pak". Aldi langsung ambil kertas ulanganya dari gue. "Itu apa?". Pak azis mendekati meja gue dan aldi. Gue mulai panik. Pak azis mengambil kertas ulangan aldi lalu menganalisis. "ini apa?!..". Pak azis menatap gue. "..lea km ngasih tau aldi?". Gue mengangguk lalu menunduk. "Lea aldi kalian berdua bapak hukum!". gue dan aldi memelas. "Yah pak jangan dong". Kata gue. "Iya pak jangan". "Gak!..". Seru pak azis. "..kalian berdua berdiri dilapangan sampai istirahat kedua". Gue dan aldi keluar kelas dengan ogah. Ditengah-tengah kita berdiri. Huahhh panas bgt!. "Grgr lo si nih!". kata aldi, dia melotot ke gue. Gue mendengus. "Idih orang salah lo, siapa suruh minta jawaban ke gue". Dia cengengesan. "Iya sih". di menatap gue dengar ekor matanya. Gue melihat kearah yg lain. "Le". Panggil dia tp gue menghiraukannya. "Lea". Panggilnya sekali lagi.gue menoleh padanya. "Apaan sih?!". "Jangan marah2 dong le gue kan cuman manggil". "Ahh ini grgr lo, kalo gue masuk ruangan BK dan kalo beasiswa gue dicabut gimana? Trs kalo gue gak masuk universitas yg gue mau gimana?. Kalo ada apa dengan beasiswa gue lo harus harus tanggung jawab!". Ucap gue dengan rentettan kata yg panjang dan suara yg membentak. "Oke itu gampang". Jawab aldi dengan enteng. yaampun dasar orang kaya sombong!. Punya brp bnyk uang sih nih anak?. "Knp lo liatin gue kaya gitu? Gue ganteng ya? Udah tau kok le". gue menghiraukan kata-kata yg keluar dari mulutnya. "Le kekantin yuk?". Yatuhan? Lagi dihukum gini mikirnya kekantin?. Udah gila dia. "gak ah". Kata gue. Dia megang tangan gue, gue menatap tangan lalu menatap aldi. "Ayo". Gue menggeleng kepala lalu melepaskan tangan dari aldi. Aldi narik tangan gue. "Ayo keburu ada pak azis, mending cabut ke kantin". Gue tetep berdiri ditempat. Karena gue tetep Gak bergerak, dan gak mau nurutin kata aldi. Dia marah gak mau ngomong sedikitpun. Hahah. Rasain lo. "Le kepala gue pusing". Kita Baru berdiri 30menit dan aldi udah teriak pusing?istirahat masih ada 1setengah jam lagi. Hhh.... Mungkin dia jg baru pertama kali Dihukum. "Tahan aja napa di". Kata gue menoleh ke aldi. Dia mengangguk. Aldi kalau seperti ini keliatin gak sombong, kalem, dan Ganteng. Gue liat aldi sedang ngelap keringatnya yg mengucur dari kening. "Lo masih kuat kan?". Kata aldi ke gue. "Tenang, gue Udah sering panas-panasan kok. Jadi kuat. Lo keringatan gitu, gak apa?". Ada rasa khawatir gue ke aldi, entah darimana keluarnya. aldi menggeleng. "Gak apa, kalo nyokap gue tau pak azis bisa dipecat sepertinya". Dia kembali membasuh keringat dan berusaha tesenyum. gue juga ikut tesenyum. "LEA ALDI SEKOLAH INI BUKAN UNTUK PACARAN!!". Tedengar suara pak azis sepertinya dia dilantai 2 sedang Mengawasi kita. "ALDI! KAMU BERDIRI YG BENAR,...". Gue menatap sekilas aldi. Mukanya pucat. ".. BAPAK LAKUIN INI AGAR KAMU DISIPLIN ALDI, GAK SEENAKNYA KAMU. MENGERTI?!". Aldi mengangguk. Lama-lama udah gak ada suara pak azis. "Aldi?". Kita berdua tatap-tatapan. tbtb aja aldi pingsan, refleks gue tarik tangan dia. Kita kaya berpelukan. Seketika gue merasa jantung gue berdetak tidak karuan. gue gak bisa gerak, sekujur tubuh gue membeku. Mau ngomongpun tenggorokan gue serasa kering. Gue hanya diem dipelukan aldi. "A-a-aldi bangun dong?". Gue pukul pelan pundak. "Emm... Jangan pingsan disini kek". Gue gugup bgt. Lea?". Gue menoleh ternyata, valsha. "Lo sm aldi?...". "enggak! Enggak!". Buru-buru gue sangkal. Valsha nyegir2 gak jelas. "Aldi ini pingsan tau!". Gue masih menyangkal. "Yadeh". Kata valsha. "sha bantuin gue bawa aldi keUKS yuk". Valsha mengangguk. Kita berdua bawa aldi ke uks. 

                                                                        ~~~~~

(Iqbaal part) gimana ya keadaan lea-aldi?. Gue Yakin pasti lea bete bgt sm aldi. Tbtb valsha udah duduk disamping, tadi dia izin untuk kekamar mandi. "Baal..". Ucap Valsha. Gue  Menoleh ke dia. "Knp?". "Tadi gue sempet liat lea, eh ternyata dia lagi pelukan sm aldi...". Apa pelukan?. "Bentar2... pelukan?lo serius?". Gue memotong pembicaraan valsha, ia mengangguk. "Aldi pingsan dipelukan lea.... So sweet bgt!". Mata valsha mengerjap. hhh..... Gue tau aldi bukan tipe lea. Tepat 3hari yg lalu gue bertanya sm dia diperpus. 

         "Le, kriteria cowo yg lo pengen gimana sih?".  lea tenggelam dengan buku biologi yg ia pinjam. "Kok tbtb nanya yg ky gitu?". Dia menurunkan wajahnya dari buku dan menatap gue. Gue tersenyum. "Nanya aja hehe". Lea membetulkan duduknya. "Gue mau fokus dulu sm pelajaran, soal cowo nanti aja deh, takut disakitin dan ditinggalin begitu aja". Dia senyum secara terpaksa lalu kembali membaca. "Lo pernah jatuh cinta?". Tanya gue sekali lagi. ia kembali menurunkan buku nya dari wajah dan menatap gue tajam. "Lo aneh deh?. Knp sih?". "Gue nanya aja hehe". "Gak pernah". Gue kaget. "Serius lo?". "Iya udah ah gak usah nanya-nanya yg gak jelas". Dia berdiri karena bel tanda istirahat sudah selesai. 

 Jadi gue yakin lea pasti gak mau sm aldi atau siapapun karena dia mau fokus sm pelajaran dan yg ia takuti tadi. Tanpa sadar bel istirahat berbunyi. 



                                                                     ~~~~~

(Lea part) bel sudah berbunyi, suara anak2 udah mulai terdengar, dan gue masih didalam uks. Sampai sekarang aldi masih belum sadar. Gue melihat ia pulas ditempat tidur. Kening aldi berkerut sepertinya dia mau bangun. Benar aja dia udah sadar. "lea.... gue masih hidup?". Tanyanya. Gue menahan tawa. "Iya lah, lo cuman pingsan, gak usah berlebihan deh". Dia nyegir lalu mengubah duduknya. "Udah lama nungguin gue?". Muka aldi merasa bersalah. "Iya! Satu abad! Lagipula lo lebay bgt sih gitu doang pingsan". "gue gak terbiasa panas-panasan, gue kan orang kaya jarang yg ky begituan". Cuih. Lelaki ini mulai memamerkan hartanya lagi. "Emm..le?". gue gak melihat aldi. "Makasih ya.... Gue....". Tbtb pintu uks terbuka. "Woyyy!!". Gue dan aldi melihat kearah pintu. Bastian,kiki, iqbaal, valsha. "Gimana lo udah baikan di?". Tanya babas ke aldi. Aldi mengangguk. "Cie berduaan aja". Kata valsha ngebuat semuanya nyegir2 gak jelas kecuali iqbaal. "Le keperpus yuk?". Kata iqbaal. Gue mau berdiri tp ditahan sm aldi. "Lea nemenin gue disini, kalo lo mau keperpus sendiri emang gak bisa?". Semua yg ada dlm uks memandang aldi dan iqbaal dengan aneh. "Emm...mending gue balik ke kelas aja deh ya". Gue berdiri dan keluar dari tempat itu. Skip. Pulanggg!!. Yeay, gue jalan ke parkiran sambil membawa keranjang roti. Eh ada aldi, dia senyum dan ngambil keranjang roti gue secara paksa. "Gue anterin pulang ya?". Kata dia. Gue mengambil kembali keranjang roti. "Gak usah!". Lalu berjalan melewati aldi. Dia mengerjar gue lalu berjalan mundur agar bisa ngomong sm gue. "Gak mau!". Tukas gue sekali lagi. Eh dia jatuh karena gak melihat kedepan. "Aduh sakit bgt! Aduhh". Aldi meringis kesakitan sambil memengang pergelengan kakinya. "Lo gak apa-apa?". Tanya gue khawatir. "Sakit bgt aduh aduh!!". Gue tau dia hanya sandiwara. "bisa diri gak?". Dia mencoba diri tp jatuh. "Ihh lebay bgt sih lo jadi cowo". Gue ngebantuin dia diri. Tangan kanannya ada dibahu gue. 

(aldi part) aduh lumayan ye gak?. Cantik bgt sih lea. Lea ngebantuin gue jalan. Raut mukanya sih gak suka bgt haha. "Le?". Dia menoleh.muka kita lumayan dekat. "Apa?". Gue menggelengkan kepala. "Gak apa2 hehe". Dia ngebuang nafas. "Sampe sini aja". Kata gue. Dia membantu gue untuk duduk. "Udah kan?". "Iya, makasih ya". "Yaya yaudah gue mau pulang". "Bye lea". Lea gak menjawab balik. Skip. gue udah dimobil perjalanan sm bastian, kiki, iqbaal. Bastian yg mengendarai disampingnya iqbaal, gue&kiki diblkng. "Kemana aja lo tadi keluar kelas main cabut aja". Kata kiki. "Gak kemana-mana". Heninggg. "Knp lo di senyum-senyum sendiri? Gila?". Bastian melihat gue dari kaca spion mobil yg ditengah. "Masa? Gak ah biasa aja gue". "Sepik aja lo ah". Kiki mukul pundak gue. Gue mengusap pundak g dipukul kiki tadi. Gue melihat kearah jendela, menerawang. "Jadi kaya gini rasanya jatuh cinta". Kata gue. "Lo jatuh cinta?!". bastian kiki kaget. Iqbaal cuman menatap gue. "lo naksir lea di?". Tanya iqbaal nada suaranya tenang. Gue mengangkat bahu. "Gak tau". 

(lea part) sekarang waktu istirahat. Daritadi pagi aldi sifatnya aneh bgt, mungkin dia masih pusing kalih ya?. Gue bersiap ke perpus. "Lea mau kemana?". Dia bertanya sambil tersenyum. Please jangan senyum ke gue seperti itu:"). "Perpustakaan". "Gue ikut ya". gue diem, dia masih tersenyum seperti tadi, ngebuat gue gak bisa nafas. "Yuk!". Dia narik tangan gue. Orang2 yg kita lewatin aneh menatap gue dan aldi. Gue menatap tangan kita yg bertautan. Gue merasakan seperti percikan listrik, yatuhan. Aldi membukakan pintu perpus untuk gue. Sebelumnya kita lepas sepatu dulu. Gue mulai mencari buku, aldi diblkng gue mengikuti. Setelah mendapati buku gue berencana mau ketempat meja yg biasanya untuk membaca. "Baca disini aja". Dia menatap gue sambil tersenyum, gue pun jadi gak bisa menolak permintaan dia. Gue mengangguk. Kita berdua duduk dilantai antara rak-rak besar buku perpus. Karena sibuk membaca gue gak memperhatikan aldi. Saat gue menurunkan buku dari wajah, ternyata aldi sedang memperhatikan gue. "Udah selesai bacanya?". Kata aldi. gue menggeleng. "Belum, lo gak nyari buku atau baca buku? Gue gak enak jadi ngediemin lo". Dia menggeleng. "Gak apa-apa kok, gue malah seneng". Seneng?. Aduh dia habis makan atau minum apa sih?. Gue melanjutkan kembali membaca. Skip pulang. 

(Iqbaal part) tadi pas istirahat gue mau ngajak lea keperpus tapi keduluan aldi, saat gue mencari buku diperpuspun gue melihat aldi menatap lea tanpa kedip. gue hanya melihatnya sesaat. Sekarang waktunya pulang kali ini gue mau pulang bareng lea. Tidak mau keduluan aldi gue menunggu dia di dpn pintu kelas, saat lea lewat gue narik tangannya, dia menoleh. "Eh baal, knp?". Tanya dia sambil membetulkan tasnya. "Pulang bareng yuk?". "Emm.. Pulang bareng ya? Gak deh makasih". "Ayolah lah le sekali-kali". Lea mikir. "Gimana dirmh lo nanti kita belajar bareng? Di perpus tadi kita gak bareng kan? Lo malah asik-asikan sm aldi". Dia senyum kepaksa. "Iya sih". "Gimana mau kan?". Lea sempet mikir lama. "Yaudah deh". Jawabnya. Yess!. "Naik mobil gue aja ya". "Sepeda gue nanti gimana?". "Tinggal aja disekolah? Besok gue jemput lo sekolah". "Tapi...". Dia sempet memberhentikan kalimatnya. "..yaudah deh". Skip rumah lea. Hem.. Rumahnya lumayan. Gak terlalu besar ataupun kecil. "Ayo masuk". Kata lea mempersilahkan gue masuk. Gue duduk. "Mau minum apa?". "Terserah". Lea langsung kebelakang. Saat kembali sambil membawa minuman, lea sudah mengganti baju seragamnya dengan baju biasa. Dia tambah cantik karena kali ini rambutnya dibiarkan terurai. Lea menaruh gelas berisi air putih di dpn gue. 

(Lea part) "tunggu sebentar ya ". Dia mengangguk. aat gue menoleh keblkng ternyata ada iqbaal yg sedang memperhatikan kita, iqbaal mendekati ibu dan menyalimi tangan ibu. "Saya Iqbaal tante temen lea disekolah". Ibu tersenyum. "Yaudah ibu istirahat aja ya lea sm iqbaal mau belajar dulu". Gue sm iqbaal keluar kamaribu dan duduk lagi diruang tamu. "Nyokap lo sakit apa?". Tanya iqbaal penasaran. Gue menatap iqbaal tajam. "Paru-paru". Dia manggut2 sambil senyum. "Parah juga ya, knp gak coba dibw ke rumah sakit trs rawat inap disana?". Gue rada kesel ditanya-tanya sm dia tp tetep gue jawab. "Gak punya uang". Dia kembali manggut. "Bokap lo mana? Kerja?". Kali ini gue beneran kesel, gue tatap dia dengan sangat tajam. "Disini kita mau belajar bareng atau mau wawancarain gue sih?!". Dia nyegir. "Gue banyak nanya ya? Maaf deh. Yaudah skrng kita belajar".

                                                                   ~~~~~

    Gue dan aldi udah diperpus. gue jadi gak fokus untuk belajar karena wajah dia menatap gue saat sibuk membaca. Ada rasa risih tapi ada juga rasa senang yg gak tau dateng darimana. Dia mengikuti diblkng gue seperti biasa. "Gak bosen baca terus le?". Gue berhenti melakukan mencari buku menatap aldi sambil tersenyum. "Gue suka baca jadi gue gak pernah merasa bosen, buat ilmu juga kan?". Gue mengangkat alis, aldi mengangguk. Gue kembali mencari buku. Setelah dapet buku kita berdua duduk dilantai. Gue udah mulai sibuk dengan membaca artikel tntng makhluk hidup yg tinggal diair. Gue merenggangkan otot-otot dileher lalu menoleh kesamping, ternyata aldi sudah gak ada disamping gue. Kemana dia?. ahh biarin aja, lebih bagus gak ada dia disini. "Hey le? Knp celingak-celinguk gitu? Nyariin gue ya?". Dia duduk disamping gue. "Gue kira lo udah balik ke kelas". Dia menunjukkan buku untuk menghitung gitu. "Tadi gue nyari buku ini, gue mau jadi arsitek jadi harus pintar menghitung dan mengambar juga". Gue mengangguk. "Lo bisa ajarin gue gak?". Dia mengangkat alis. "Sepertinya bisa". Jawab gue. aldi tersenyum dengan bahagianya. "Mulai besok ajarin gue ya fisika, kimia, atau apapun yg berbau menghitung. Okey?!". Dia sangat bersemangat, membuat gue mengangguk sambil tersenyum. "Gue berusaha yg terbaik buat lo dan cita-cita lo". Aldi mengacak-ngacak bersemangat, membuat gue mengangguk sambil tersenyum. "Gue berusaha yg terbaik buat lo dan cita-cita lo". Aldi mengacak-ngacak rambut gue. "Thank you lea, you are the best!". Gue terpaku dan lalu tersenyum. 

(Iqbaal part) she had forgotten me, and every day she was always with him. Gue pun sekarang udah gak pernah ke perpus lagi. Lea juga gak merasa gue ngejauh dari dia. Sekarang jam-jam pulang. Gue lihat lea dan aldi berdampingan ke parkiran sekolah sambil tertawa. Hhhh.. Everthing has changed. Gue, dia, dan kita. gue hanya bisa menahan rasa cemburu. "Hai baal?". Gue mendegar suara perempuan, ternyata valsha. "Hai". Bales gue sambil semyum. "liatin apa?". Kata valsha ia mengikuti apa yg gue pandang. "Oh lea aldi?. Banyak yg gosipin mereka udah jadian tp pas gue tanya angsung ke lea dia jawab gak". Dia mengangguk2 aja. Skrng lea dan aldi menaiki sepeda masing2, aldi berubah 180 derajat!. Dia udah gak sombong lagi, kesekolah dengan sepeda fiksi hijau miliknya itu ketimbang mobil mewah. Semua karena lea, ia mau berubah "Btw lo naksir sm lea baal?". Pertayaan valsha yg satu ini membuyarkan lamunan gue. Gue menatap valsha lekat. "enggak kok, gue aneh aja sm aldi skrng berubah taunya karena lea, gue senenglah haha". Gue tertawa hambar. Valsha mengangguk2. "mau pulang bareng gue sha?". Valsha kaget. "Serius?". Gue tersenyum. "Boleh deh!". Gue sm valsha jalan keparkiran sekolah. 

(Lea part) apa gue udah terlalu berlebihan masuk ke zona ini? Zona percintaan?. Harusnya gue gak terbuai. Gue jadi deket bgt sm aldi, satu sekolah membicarakan kita. Gosip-gosip yg belum jelas status nya. Gue hanya menanggapi dengan seulas senyum dan berkata. 'Gue & aldi hanya berteman jadi gak usah gosipin yg enggak2 okey'. Ada waktu itu kakak kelas yg bertanya seperti itu dan gue jawab dengan kalimat tadi. Skrng pelajaran pak bambang, ia sedang membagikan ulangan harian biolgi yg kita kerjakan 2hari lalu. "Lea priscasari". gue berdiri mengambil kertas ulangan dari tangan pak bambang. Saat gue membukan kertas ulangan gue, betapa kagetnya gue, nilai biologi gue 60 what?! What?! Selama gue belajar disini gue gak pernah dapet nilai 60, paling kecilpun nilai 80. Yatuhan ada apa dengan gue?!. Aldi menangkap ekspresi gue. "Knp le?". Belum sempet gue jawab nama aldi dipanggil. "Bagus aldi! Nilai mu 90 jarang2 km seperti ini bapak harap kamu bisa mempertahakannya". "Baik pak!". Aldi mengangguk dan duduk disamping gue lagi. Pak bambang ketengah2 kelas menatap anak2nya. "Nilai tertinggi ulangan kali ini adalah iqbaal dengan 95 dan aldi 90..". Semua tepuk tangan. "dan kamu lea nanti istirahat bapak tunggu diruangan saya". Anak-anak mengalihkan pandangannya ke gue menatap dan berbisik-bisik aneh aldi menatap gue. "Le ada apa sih?". Gue gak menjawab dan menahan nangis. 

    Skip istirahat gue langsung keruang pak bambang. "Begini.................

tunggu EFY part 2
@fremasiti ^^